BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki dunia perguruan tinggi berarti melibatkan diri dalam situasi hidup dan situasi akademis yang secara fundamental berbeda dengan apa yang pernah dialami dalam lingkungan sekolah lanjutan atas. Sebagai konsekuensinya mahasiswa wajib mengadakan adaptasi dengan dunia baru yang penuh liku-liku dan seluk beluk serta penuh risiko, terutama adaptasi pola berfikir, belajar, berkreasi, dan bertindak/beramal dalam menggumuli kehidupan kampus (Salam, 2004). Kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi tidak terlepas dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu mendapatkan pendidikan, melakukan penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Kedewasaan dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dapat tercapai apabila mahasiswa mengerahkan kemampuan dan kesempatan yang ada pada dirinya. Mahasiswa perlu mengusahakan dan mengembangkan kemampuan dan kesempatan bagi dirinya. Dalam upaya ini diperlukan bimbingan dari dosen agar ia menjadi mahasiswa yang mandiri dalam kegiatan belajarnya sehingga ia berhasil menyelesaikan studinya (Silitonga, 2008). Kesuksesan akademik mengacu pada keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sejak semester awal hingga diwisuda. Keberhasilan ini dapat dilihat dari indeks prestasi (IP). Pencapaian kesuksesan tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal 1 43
2 antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat pada diri seseorang termasuk kondisi fisiologis secara umum, kondisi panca indera, minat, intelegensi/kecerdasan, bakat, dan motivasi bsedangkan faktor eksternal yang terdapat di luar diri seseorang meliputi faktor lingkungan (Slameto, 2003). Perguruan tinggi memikul tanggung jawab dalam pembinaan mahasiswa untuk mencapai kesuksesan yakni dengan cara mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan studi secara optimal, baik dalam perkuliahan dan kehidupan mahasiswa selama menjalani studi (Silitonga, 2008). Kenyataan menunjukkan belum banyak mahasiswa yang terbuka pada dirinya sendiri, mahasiswa sukar mengambil kebijakan yang tepat untuk dirinya terutama yang berhubungan dengan studinya. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa bantuan pelayanan kepada mahasiswa sangat diperlukan dengan cara mengefektifkan bimbingan akademik melalui dosen pembimbing akademik (Ginting, 2003). Dosen pembimbing akademik adalah staf pengajar tetap suatu perguran tinggi yang paling tepat untuk menjadi sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa. Bantuan yang diberikan oleh para dosen penasehat akademik kepada individu-individu mahasiswa dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pandangan, mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri (Sulaiman, 2008). Dosen Pembimbing Akademik turut menentukan prestasi belajar mahasiswa, dosen diharapkan mampu diharapkan mampu untuk memberikan layanan bantuan kepada mahasiswa bimbingannya dalam upaya keberhasilan studi. Menyadari begitu pentingnya dosen pembimbing akademik dalam menunjang keberhasilan mahasiswa mengikuti perkuliahan, maka dosen pembimbing akademik
3 yang telah diberi tanggung jawab haruslah mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar dapat berperan dengan memfungsikan secara optimal peranan dosen pembimbing akademik. Melalui peranannya sebagai pembimbing, dosen diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media. Dosen hendaknya mampu membantu setiap mahasiswa untuk secara efektif menggunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai sumber media belajar (Slameto, 2003). Namun terkadang bimbingan akademik yang dijalankan belum sesuai dengan fungsi dan tujuannya sehingga menimbulkan persepsi negatif bagi mahasiswa. Hal ini mengakibatkan permasalahan akademik yang dihadapi mahasiswa dapat mengganggu proses penyelesaian studi pada akhirnya potensi yang dicapai tidak optimal (Ilyas, 2008). Sebagai deskripsi awal pada Akbid Pemkab Langkat, hampir 40% mahasiswa mengatakan bahwa dosen pembimbing akademik tidak berperan aktif dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa (Observasi pendahuluan di Akbid Pemkab Langkat. Untuk mengatahui peran dosen pembimbing akademik dan hubungannya dengan prestasi belajar mahasiswa semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat tahun Akademik 2008/2009 maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat Tahun Akademik 2008/2009.
4 B. Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat Tahun Akademik 2008/2009? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa di semester VI Akademi Kebidanan Pemkab Langkat Tahun Akademik 2008/2009. 1. Tujuan khusus a. Untuk mendeskripsikan tentang layanan bimbingan akademik dari dosen pembimbing yang diberikan kepada mahasiswa semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat tahun akademik 2008/2009. b. Untuk mendeskripsikan tentang prestasi belajar mahasiswa semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat tahun akademik 2008/2009. c. Untuk mengetahui hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat Tahun Akademik 2008/2009.
5 D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Bagi Akademi Kebidanan Pemkab Langkat Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas bimbingan akademik yang dilakukan dosen pembimbing akademik 2. Bagi dosen pembimbing Akademik Memberi informasi bagi dosen akademi kebidanan tentang perhatian terhadap pelaksanaan tugas pembimbing oleh dosen pembimbing akademik dalam rangka membantu mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.