LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN : 1996 SERI : D PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA KANTOR PENGHUBUNG PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang: a. bahwa berdasarkan pasal 6 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1995 tentang Pembentukan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta, menyebutkan bahwa Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah di tetapkan dengan Peraturan Daerah; b. bahwa untuk memperlancar penyelenggaraan hubungan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan perlu segera mengaturorganisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta; 1
c. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, perlu segera menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Istimewa Yogyakarta di Jakarta. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1989; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat I dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1993; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; 9. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1993 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 10. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1995 tentang Pembentukan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta. 2
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA KANTOR PENGHUBUNG PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI JAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Gubernur Kepala Daerah ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Sekretaris Wilayah/Daerah ialah Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Kantor Penghubung Pemerintah Daerah adalah Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta. f. Kepala ialah Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Di Jakarta. g. Anjungan Daerah adalah Anjungan Mataram di Taman Mini Indonesia Indah. h. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; BAB II BAGIAN PERTAMA ORGANISASI Pasal 2 (1) Unsur-unsur Organisasi Kantor Penghubung Pemerintah Daerah adalah: a. Pimpinan. b. Pembantu Pimpinan. c. Pelaksana. 3
(2) a. Pimpinan adalah Kepala. b. Pembantu Pimpinan adalah Bagian Tata Usaha. c. Pelaksana adalah Bidang-bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 3 (1) Susunan Organsasi Kantor Penghubung Pemerintah Daerah terdiri dari: a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha; c. Bidang Hubungan Antar Lembaga; d. Bidang Promosi dan Informasi; e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian, Bidang-bidang sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala. (3) Bagan Struktur Organsisasi Kantor Penghubung Pemerintah Daerah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. BAGIAN KEDUA PIMPINAN Pasal 4 Kepala mempunyai tugas memimpin, membina dan menyelenggarakan hubungan antar lembaga, menyelenggarakan kegiatan pembinaan masyarakat, menyelenggarakan kegiatan promosi, mengumpulkan data dan informasi serta mengelola Anjungan Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Kepala mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program hubungan antar lembaga, kegiatan pembinaan masyarakat, promosi dan pengelolaan Anjungan Daerah; 4
b. Penyelenggaraan kegiatan hubungan antar lembaga, kegiatan pembinaan masyarakat, promosi, pengelolaan Anjungan Daerah dan pengumpulan data dan informasi; c. Pembinaan, pengawasan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan hubungan antar lembaga, pembinaan masyarakat, promosi, pengelolaan Anjungan Daerah dan pengumpulan data dan informasi; d. Melakukan pengelolaan dan pengurusan mess serta inventaris barang tidak bergerak lainnya. BAGIAN KETIGA PEMBANTU PIMPINAN Pasal 6 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian dan keuangan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan urusan surat-menyurat, perjalanan dinas, rumah tangga; b. Penyelenggaraan urusan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan keuangan; d. Penyelenggaraan urusan perlengkapan dan perawatan. BAGIAN KEEMPAT PELAKSANA Pasal 8 Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas menyiapkan bahan hubungan antar Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Swasta serta bahan pembinaan masyarakat Daerah di Jakarta. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Peraturan Daerah ini, Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai fungsi: a. Pengumpulan data dan informasi mengenai hubungan antar lembaga dan pembinaan masyarakat; 5
b. Pelaksanaan hubungan antar lembaga; c. Penyiapan kegiatan pembinaan masyarakat; d. Pelaksanaan evaluasi kegiatan bidang hubungan antar lembaga; e. Penyusunan laporan kegiatan bidang hubungan antar lembaga; f. Penyiapan bahan untuk pelaksanaan tugas kelompok jabatan fungsional. Pasal 10 Bidang Promosi dan Informasi mempunyai tugas melakukan kegiatan promosi pembangunan daerah yang meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata; mengumpulkan, mengolah data dan informasi serta membantu melaksanakan kegiatan pengelolaan Anjungan Daerah. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 Peraturan Daerah ini, Bidang Promosi dan Informasi mempunyai fungsi: 1. Umum. a. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi mengenai promosi pembangunan Daerah di Jakarta; b. Penyiapan bahan-bahan promosi pembangunan Daerah di Jakarta; c. Penyelenggaraan promosi pembangunan Daerah di Jakarta; d. Pelaksanaan evaluasi kegiatan promosi pembangunan Daerah di Jakarta; e. Penyusunan laporan kegiatan promosi pembangunan Daerah di Jakarta. 2. Khusus. Sebagai pembantu mengelola Anjungan Daerah : a. Penyelenggaraan promosi dan informasi bidang ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata Daerah; b. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain yang menjadi Program Pemerintah Daerah dan Taman Mini Indonesia Indah. Pasal 12 (1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas pokok Kantor penghubung Pemerintah Daerah sesuai dengan keahliannya masing-masing; 6
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini terdiri dari Arsiparis dan Tenaga Fungsional lainnya yang dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok; (3) Sesuai dengan kebutuhan Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam Subsub Kelompok yang masing-masing dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior; (4) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja; (5) Pembinaan Tenaga Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB III TATAKERJA Pasal 13 (1) Kepala, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di lingkungannya maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Kepala dalam melaksanakan tugasnya melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan instansi terkait baik Pusat maupun Daerah. (3) Kepala dalam melaksanakan tugasnya dapat melakukan koordinasi dengan perorangan, badan atau Lembaga Swasta. Pasal 14 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi harus mengawasi bawahan masing-masing, dan bila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 15 (1) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing, dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. 7
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Satuan Organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya. Pasal 16 Kepala Bagian, Kepala Bidang, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional pada Kantor Penghubung Pemerintah Daerah menyampaikan laporan kepada Kepala sebagai bahan laporan berkala dan selanjutnya Kepala Bagian Tata Usaha menyusun laporan berkala Kantor Penghubung Pemerintah Daerah. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal 17 Susunan Kepegawaian, jenjang kepangkatan dan jenjang jabatan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 18 Pembiayaan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Segala peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah beserta pelaksanaannya tetap berlaku selama belum diadakan yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 421/KPTS/1993 tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. 8
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Gubernur Kepala Daerah Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di: Yogyakarta Pada tanggal: 26 Januari 1995. ------------------------------- DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ketua PENJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. H. SOEDARNO SETOPRADJOKO ttd. PAKU ALAM VIII Disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan Nomor: 24 Tahun 1996 Tanggal: 13 Pebruari 1996 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Seri : D Nomor: 5 Tanggal: 20 Maret 1996 SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. DRS. SUPRASTOWO NIP. 490008854. 9
PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA KANTOR PENGHUBUNG PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI JAKARTA I. PENJELASAN UMUM. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1995 tentang Pembentukan Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada pasal 6 disebutkan bahwa Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Untuk meningkatkan hubungan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat (Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen) dan Swasta yang lebih berdayaguna dan berhasilguna dalam memperlancar penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta dengan telah dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah, telah dikeluarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 421/KPTS/1993 tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Penghubung Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 s/d Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 ayat (1) : huruf a s.d d : Cukup jelas. huruf e : Yang dimaksud kelompok jabatan fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang memegang jabatan fungsional. Ayat (2), (3) : Cukup jelas. Pasal 4 s.d Pasal 7 : Cukup jelas. 10
Pasal 8 : Yang dimaksud dengan swasta adalah termasuk organisasi yang mengisi kegiatan di Anjungan Daerah. Pasal 9 s.d 11 : Cukup jelas. Pasal 12 ayat (1) : Cukup jelas. ayat (2) : Yang dimaksud dengan tenaga fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang memegang jabatan fungsional tertentu yang dikaitkan dengan pembinaan karier yang bersangkutan. ayat (3) s.d (5) : Cukup jelas. Pasal 13 s.d 17 : Cukup jelas. Pasal 18 : Yang dimaksud dengan Lembaga lainnya yang sah dalah lembaga penyandang dana antara lain Yayasan Guntur Madu. Pasal 15 s.d 21 : Cukup jelas. * LAMPIRAN LIHAT FISIK. 11