BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang semakin tajam. Iklim kompetisi yang semakin kuat ini mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan diantara

ABSTRACT. Keywords: Relevant costs, accept or reject special order. vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Relevant Costs, Accept Or Reject Special Order. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai. dengan kemampuan manajemen dalam melihat suatu kemungkinan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. adalah penetuan harga jual produk yang ditawarkan. Perusahaan yang menjual

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan,

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar industri ada dua macam, yaitu industri jasa dan industri

ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK GENTENG PADA CV. KARANG INDAH ARTIKEL ILMIAH.

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak

ABSTRACT. Keywords: differential accounting information, differential revenue, differential asset, differential cost, differential profit.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia akan menghadapi globalisasi dimana semuanya terbuka dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nancy Ticoalu., G.B. Nangoi., S.K. Walandouw. Penggunaan Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, Indonesia tengah melaksanakan pembangunan di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diikuti pula oleh perkembangan perekonomian tiap

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

ABSTRACT. Key words: Relevant Cost Information, and Short-Term Decision Making by Manager, Cost Production. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Cost Differential, Decision Making Accepting or Rejecting Special Order. vii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

ABSTRAK. Kata kunci: biaya relevan, keputusan, menerima atau menolak, pesanan khusus. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Relevan, Laba Diferensial. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

RELEVANT INFORMATION AND DECISION MAKING: MARKETING DECISION

Pert 10. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN. tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Relevant Costs, Accept Or Reject Special Order. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha untuk mendapatkan dan senantiasa meningkatkan keuntungan atau laba

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri telah memperketat persaingan. Dalam persaingan yang ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI iv. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa setiap pelakunya untuk terus bebenah diri agar dapat bertahan dalam persaingan dunia usaha yang semakin tajam. Iklim kompetisi yang semakin kuat ini mengharuskan perusahaan untuk mampu bersaing di pasar bebas. Segala sumber daya perusahaan harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien, sedangkan kompetisi global yang semakin tajam mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan, baik dalam teknologi maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, agar senantiasa meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan-keputusan manajerial. Semua perusahaan pada dasarnya memiliki berbagai permasalahan yang banyak mengandung resiko, oleh sebab itu bila pihak manajemen lalai, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Perusahaan harus memperhatikan efisiensi dan efektifitas operasional produksi yang mereka jalankan, agar tercipta kinerja perusahaan yang optimal. Dalam rangka menghadapi kompetisi global yang semakin tajam ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu hal penting yang berpengaruh pada kemajuan perusahaan, yaitu bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia harus fleksibel dalam memenuhi kebutuhan konsumen mereka dalam menghasilkan produk dan jasa yang bermutu, sehingga perusahaan bisa bertahan dan mampu berkembang, dalam menghadapi persaingan yang bersifat global ini. Strategi tersebut haruslah diterapkan dalam segala usaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan menjadi produk unggulan Indonesia, baik itu di pasaran dunia maupun di dalam negri sendiri. Produk yang menjadi unggulan haruslah tetap dipertahankan daya saingnya, sehingga ia akan tetap laku dan mendapat tempat di pasar global.

2 Pada perusahaan yang memproduksi suatu produk, tentunya memiliki mesin yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kadang kala dalam berproduksi, perusahaan tidak menggunakan seluruh kapasitas yang tersedia pada mesin tersebut dan mesin pun dibiarkan menganggur atau tidak terpakai (idle machine). Sedangkan disisi lain, mesin-mesin tersebut yang merupakan investasi, setiap periodenya mengalami penyusutan, melalui beban depresiasi. Dalam rangka menutupi tingkat kapasitas mesin yang tidak terpakai, perusahaan mengerjakan juga produksi milik pihak kedua, untuk kemudian dipasarkan oleh pihak kedua tersebut, dengan bahan baku yang didapatkan dari pihak kedua tersebut. Berdasarkan fenomena yang dijelaskan di atas, terdapat istilah makloon. Pada konsep manajemen modern, pengambilan keputusan penerimaan makloon berkaitan dengan konsep relevant information dalam rangka pengambilan keputusan manajemen (decision making) yang menyangkut penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Mengenai decision making, Hansen dan Mowen (1992:648) menyatakan: The overall objective strategic decision making is to select among alternative strategies so that a long-term competitive advantage is established. Tactical decision making should support this overall objective, even if the immediate objective is short-run (accepting a one-time order to increase profits) or small scale (making instead of buying a component). Dari fenomena yang ada terdapat hal menarik untuk dicermati berkaitan dengan bagaimana taktik dalam pengambilan keputusan penerimaan order makloon. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak order makloon, informasi akuntansi diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya order makloon tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi order makloon tersebut), maka order makloon sebaiknya diterima. Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka order makloon sebaiknya ditolak.

3 Alasan yang mendasari ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengerjaan produk makloon ini adalah karena penerimaan order makloon hingga saat ini masih dilakukan, tentunya dengan berbagai alasan positif yang rasional. Walaupun sebenarnya makloon ini tidak boleh dilaksanakan tanpa persetujuan dari pihak pertama, dalam hal ini buyer. Tetapi selain itu masalah praktek makloon sendiri, yang sebenarnya sudah umum dilakukan di industri garmen lokal, masih sering luput dari perhatian dan jarang diangkat ke permukaan. Terlepas dari apapun alasan penerimaan order makloon ini, tentunya dengan mengerjakan order spesial ini, pemborosan akibat kapasitas produksi mesin yang tidak terpakai (idle capacity) akan dapat sedikit teratasi. Peningkatan penggunaan kapasitas produksi ini secara tidak langsung diharapkan dapat meningkatkan tingkat profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Studi penerapan analisis informasi akuntansi diferensial dalam menerima atau menolak order makloon. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Apakah informasi akuntansi diferensial yang diterapkan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak order makloon sudah memadai? 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh informasi dalam rangka memahami dan mempelajari penerapan analisis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak order makloon.

4 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu: Untuk mengetahui kememadaian penerapan analisis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak order makloon. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada seluruh pihak yang tertarik dan berkepentingan dengan masalah makloon, baik bagi perusahaan, peneliti, masyarakat kampus, dan masyarakat umum. Manfaat yang diberikan antara lain: 1. Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerapan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan terutama mengenai penerapan analisis informasi akuntansi diferensial dalam menerima atau menolak order makloon dan juga menjadi salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Menjadi bahan masukan bagi perusahaan tentang bagaimana pengaruh penerapan analisis informasi akuntansi diferensial dalam menerima atau menolak order makloon terhadap tingkat profitabilitas, yang dapat menjadi bahan acuan bagi proses evaluasi di kemudian hari. 3. Sebagai masukan dan referensi untuk peneliti lain yang tertarik pada isu-isu yang berkaitan dengan topik ini. 1.5 Kerangka Pemikiran Sebuah perusahaan dituntut untuk dapat melaksanakan operasinya dengan baik, yang artinya dapat memanfaatkan seoptimal mungkin berbagai sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan maupun tujuan dari perusahaan itu sendiri. Kenyataan yang ada di lapangan, karena berbagai faktor sering terjadi pemanfaatan yang tidak optimal dari berbagai sumber daya yang ada. Hal ini mengakibatkan terjadinya kapasitas menganggur (idle capacity) dari

5 sumber daya yang ada, berupa mesin-mesin produksi. Akibatnya akan buruk pada masa yang akan datang. Hal tersebut mendorong munculnya berbagai alternatif bagi pihak manajemen, menurut Mulyadi (2001:126) umumnya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek sebagai berikut: 1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision) 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further) 3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continiue product line) 4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision) Pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengambilan alternatif keempat. Pihak manajemen memanfaatkan idle capacity dengan mengerjakan order makloon, sudah barang tentu mendatangkan berbagai konsekuensi baik itu yang positif maupun negatif. Dalam proses pengambilan keputusan untuk mengerjakan atau menolak tawaran makloon ini, pihak manajemen membutuhkan suatu informasi akuntansi diferensial yang relevan (relevant information) yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Relevant information yang bersifat kuantitatif yang digunakan oleh manajemen adalah informasi berupa pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) dan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut). Mengenai informasi yang relevan dalam kaitan pengambilan keputusan ini, Hansen dan Mowen (1992:468) menyebutkan In choosing between the two alternatives, only the costs and revenues relevant to the decision should be consider. Identifying and comparing relevant cost and revenues is the heart of the tactical decision model. Untuk dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik sesuai dengan misi perusahaan, maka baik perusahaan secara keseluruhan maupun unit organisasi di dalamnya

6 mempunyai strategi dalam memandu jalannya organisasi sehingga mampu unggul dalam persaingan. Dari sudut pandang lain, perusahaan dapat dinilai tingkat kinerjanya. Salah satu cara untuk menilai kinerja yaitu dengan tingkat laba (profit). Adapun pengertian dari laba menurut S.Munawir (2002:47) adalah Selisih antara pendapatan yang telah direalisasi dengan biaya yang terjadi untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Sedangkan pengertian laba menurut Skousen (2001:50) adalah Ukuran dari kinerja suatu perusahaan sama dengan pendapatan dikurangi biaya-biaya tersebut. Tingkat Profitabilitas yang tinggi dianggap sebagai persyaratan untuk tercapainya kinerja perusahaan yang baik. Perusahaan harus berada dalam keadaan menguntungkan (profitable) dalam menjaga kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya keuntungan, akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditor, pemilik perusahaan dan terutama sekali pihak perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Keterkaitan pengerjaan order makloon dengan upaya peningkatan profitabilitas dapat dianalogikan sebagai berikut: Terjadinya idle capacity yang ada di pabrik sedapat mungkin segera diatasi, dan salah satu caranya adalah dengan mengerjakan order makloon. Dengan mengerjakan pengerjaan order makloon, dimana kapasitas terpakai dari mesin menjadi lebih meningkat, diharapkan akan meningkatkan produksi, karena hal ini akan berdampak pada pertambahan output fisik produksi yang lebih besar dari pertambahan biaya produksi, karena menurut teori biaya relevan biaya produksi yang ditanggung oleh produk makloon hanyalah biaya-biaya yang relevan yang membedakan antara diterima atau tidaknya pesanan khusus. Jadi nampak adanya indikasi bahwa penerimaan pengerjaan order makloon dapat meningkatkan tingkat profitabilitas, yang dari sudut pandang lain dapat memberikan suatu gambaran kinerja yang lebih. Namun patut diperhatikan juga bahwa analogi di atas dapat terjadi jika analisis informasi relevan digunakan dengan

7 tepat oleh manager dalam memutuskan diterima atau tidaknya penawaran pengerjaan order makloon. Jika tawaran datang dari berbagai pihak, bagaimana memutuskan tawaran makloon dari pihak mana saja yang patut diterima. Jikalau analisis informasi relevan tidak dilakukan dengan baik, bukan tidak mungkin bahwa penerimaan order makloon akan menurunkan tingkat profitabilitas, karena terjadi kenaikan berupa input biaya yang tidak diperhitungkan sebelumnya yang tidak dapat diimbangi oleh kenaikan output fisik produksi. Berdasarkan uraian di atas terdapat suatu pemikiran bahwa penerimaan order makloon, yang berarti bahwa perusahaan mengerjakan order langsung beserta makloon, akan dapat meningkatkan profit jika penerimaan order makloon didasari atas analisis informasi akuntansi diferensial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini: Pengerjaan Order Produksi (alternative 1) (alternative 2) Pengerjaan Pengerjaan Order Langsung Order Langsung dan Makloon Tingkat Profitabilitas Tingkat Profitabilitas dengan hanya mengerjakan dengan mengerjakan Order. Order Langsung Langsung dan Makloon Perbedaan Tingkat Profitabilitas Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

8 Berdasarkan hasil uraian tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis deskriptif yang akan diuji di dalam penelitian ini, sebagai berikut: Analisis informasi akuntansi diferensial, telah memadai dalam pengambilan keputusan manajemen menerima atau menolak order makloon pada Perusahaan Boogie Advindo. 1.6 Metodologi Penelitian Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini meliputi: 1. Penelitian Lapangan (Field research) Penelitian dilakukan secara langsung ke perusahaan untuk mengumpulkan data menyangkut permasalahan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian lapangan ini merupakan data primer. Penelitian dilakukan dengan teknik: 1) Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati objek yang diteliti secara langsung. 2) Wawancara, yaitu mengadakan kontak langsung melalui tanya jawab dengan pihak manajemen untuk memperoleh penjelasan data penelitian. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan teoritis melalui buku-buku referensi, catatan kuliah dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti. Informasi tersebut akan dijadikan pedoman berpikir dalam pembahasan masalah yang dihadapi. Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data sekunder. Operasionalisasi Variabel Berdasarkan hipotesis deskriptif yang dikemukakan di kerangka pemikiran yaitu Analisis informasi akuntansi diferensial, telah memadai dalam pengambilan keputusan manajemen menerima atau menolak order makloon, maka hanya terdapat satu variabel dalam penelitian ini, yaitu:

9 Variabel Kememadaian penerapan analisis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak order makloon Tabel 1.1 Variabel dan Indikator Indikator 1. Adanya kapasitas menganggur yang dimiliki perusahaan 2. Adanya pemisahan antara biaya tetap dengan biaya variabel 3. Adanya pemisahan pasar antara penjualan reguler dengan penjualan order makloon 4. Harga jual dibawah harga jual normal 5. Adanya analisis informasi akuntansi diferensial 6. Meningkatnya laba perusahaan Pembuktian Hipotesis Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif objek studi kasus (case study). Menurut Sugiyono (2004:11) metode deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan perbandingan dengan variabel lain. Menurut Nazir (1999:66) studi kasus yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Berdasarkan objek penelitian yang sudah dikemukakan di atas, pengumpulan data dilakukan secara observasi dan wawancara untuk kemudian hasil dari penelitian tersebut dibandingkan dengan teori-teori. Selanjutnya peneliti akan berusaha menghubungkan antara faktor yang satu dengan yang lainnya. Data yang dikumpulkan kemudian disusun, diolah dan selanjutnya dilakukan analisis sehingga menghasilkan kesimpulan.

10 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Perusahaan Boogie Advindo. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Februari 2007 Maret 2007.