BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN DAKWAH DI RUMAH SAKIT ISLAM PATI TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ISLAM PATI Sejarah berdirinya Rumah Sakit Islam Pati

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PIMPINAN ANAK CABANG MUSLIAMAT NU TODANAN BLORATAHUN 2014

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEMASJIDAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

BAB IV ANALISIS KEGIATAN DAKWAH DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A WANITA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan perusahaan yang lemah akan mengalami kemunduran dan

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KRAKATAU MEDIKA KOTA CILEGON

V. SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integras), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm.12.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN IMAM MALIK BANDUNG (ART-YIMB)

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BUPATI SELUMA KEPUTUSAN BUPATI SELUMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bawahan yang berbeda beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN MENEJEMEN PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KBIH NAHDLOTUL ULAMA KAB. KUDUS

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Langkah-langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi. Dampak Negatif Internet (Facebook) pada Peserta Didik MIN

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A KENDAL TAHUN

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB V PENUTUP. publik dan alokasi RTH 10% untuk privat. Sekarang ini DKP dalam upaya

RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS SISTEM PERENCANAAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI RUMAH SAKIT ROEMANI

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB III AKTIVITAS DAKWAH KARYAWAN PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA SEMARANG. 3.1 Gambaran Umum PT. Pustaka Rizki Putra Semarang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB III PENYAJIAN DATA

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) yang

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS UNIT KORPRI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI MASA BHAKTI TAHUN 1999 SAMPAI DENGAN 2004 PADA MUSYAWARAH UNIT, 8 NOPEMBER

BAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara

BAB III PENYAJIAN DATA. mendapatkan data tentang bagaimana peranan Penyuluh Agama Honorer (PAH)

BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kedudukan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil

BAB V PENUTUP. Ma arif 7 Sunan Drajat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu hal penting, apabila pengelolaan penggajian belum baik

BAB V PENUTUP. kinerja sumber daya manusia tepatnya pada staf medis fungsional di. Instalasi Gawat Darurat adalah berupa uraian pembagian tugas (job

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah Al-Kautsar (2).

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

Pernyataan Variabel Pendidikan Agama dalam Keluarga (X1)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB IV STRATEGI ROHIS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PADA SISWA. mempunyai visi dan misi tersendiri, begitupula dengan ROHIS, organisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN DAKWAH DI RUMAH SAKIT ISLAM PATI TAHUN 2013-2014 4.1.Analisis Terhadap Pengelolaan Dakwah di Rumah Sakit Islam Pati Tahun 2013-2014 Rumah Sakit Islam Pati sebagai bagian dari lembaga dakwah mempunyai tujuan menyebarkan agama Islam dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Rumah sakit ini. Kegiatan-kegiatan dakwah tersebut tidak dapat lepas dari sistem pengelolaan yang baik agar pelaksanaan dakwah berjalan dengan baik pula sesuai rencana awal. Kegiatan dakwah yang dilaksanakan di Rumah sakit ini dikelola dengan baik oleh bagian Bina Rohani dibawah Pengawasan Humas. Untuk mencapai tujuan yang diingankan maka kegiatan dakwah ini menerapkan sistem manajemen agar pelaksanaanya lebih efektif dan efisien. Setiap usaha, apaun tujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien bilamana sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu dengan matang. Demikian pula dengan dakwah Islam yang mencakup segi-segi yang sangat luas itupun hanya dapat berlangsung dengan efektif dan efisien bilamana sudah dilakukan tindakan-tindakan persiapan dan perencanaan yang matang pula. 70

Efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan dakwah merupakan suatu hal yang harus mendapatkan perhatian. Penyelenggaraan dakwah dikatakan berjalan secara efektif dan efisien bilamana apa yang menjadi tujuan benar-benar tercapai. Penyelenggaraan dakwah yang tidak efektif dan efisien tentulah merupakan suatu kerugian yang sangat besar berupa pemborosan pikiran, tenaga, waktu dan biaya. Kerugian semacam itu dapat diminimalisir bahkan dapat dihilangkan apabila penyelenggaraan dakwah itu didahului dengan tindakan perencanaan. Selain itu perencanaan juga dapat disesuaikan dengan kondisi pada saat itu (Shaleh.1977:58). Berdasarkan wawancara dengan pengurus Bina Rohani di Rumah Sakit Islam Pati yaitu Ibu Shofiyah menyatakan bahwa perencanaan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan sudah bejalan dengan baik karena terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan, kegiatan yang direncanakan berdasarkan diskusi dengan semua jajaran manajerial Rumah Sakit, dalam merencanakan dakwah pengurus berpedoman pada prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan terkait dengan dakwah internal dan eksternal yang ditetapkan pihak manajemen, apabila terjadi kegagalan maka dilakukan evaluasi kegitan kemudian dilakukan rencana ulang yang lebih matang dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. ( wawancara dengan Ibu Hj. Shofiyah, 26 Juni 2014) Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatankegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan penegasan kepada setiap kelompok dari seorang manajer. Pengorganisasian dilakukan 71

untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia (Mahmuddin.2004:31). Pengorganisasian merupakan fungsi yang juga sangat penting dalam kegiatan manajerial. Karena dengan pengorganisasian yang baik kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lebih mudah pelaksanaannya. Dengan adanya pengorganisasian yang baik adalah dengan membagi tugas manajerial kepada anggota yang mampu melaksanakan tugas dengan baik. Dalam hal ini orang-orang yang ada dalam organisasi kepanitiaan kegiatan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati dipilih sesuai dengan keahliannya masing-masing. Panitia kegiatan dakwah dalam melaksanakan tugasnya telah mengelompokkan tenaga-tenaga pelaksana yang meliputi petugas yang berhubungan dengan Kyai pengisi dakwah, petugas yang mempersiapkan alat-alat perlengkapan, dan petugas yang berhubungan dengan kedisiplinan jama ah. Panitia ataupun petugas yang dipilih untuk menjalankan kegiatan ini adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, seperti halnya untuk masing-masing petugas dalam organisasi tersebut melaksanakan tugasnya pada kesatuan-kesatuan kerja yang telah ditentukan dan wewenang yang telah ditentukan pula. Maka pengorganisasian tersebut akan memudahkan pimpinan dalam mengendalikan kegiatan dakwah tersebut. Langkah selanjutnya dalam fungsi manajemen yaitu penggerakan. Penggerakan dakwah merupakan inti dari manajemen dakwah, karena dalam 72

proses ini semua aktivitas dakwah dilaksanakan, semua fungsi manajemen akan bersentuhan langsung dengan para pelaku dakwah. Disinilah pemimpin bertugas menggerakkan semua elemen organisasi untuk untuk melakukan semua aktivitas-aktivitas dakwah yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil wawancara penulis bahwa peran pemimpin dalam menggerakkan bawahannya adalah untuk memberikan kemudahan dalam memperlancar jalannya program, misalnya tentang prosedur dan kebijakan termasuk juga memberikan motivasi dan pengawasan yang melekat. Dengan adanya hubungan baik serta dapat berkoordinasi dengan baik antara pemimpin dan anggota maka fungsi penggerakan itu dapat berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaan kegiatan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati, fungsi penggerakan di sini adalah sangat penting karena merupakan fungsi yang berhubungan langsung dengan manusia (pelaksana). Demi terlaksananya program-program dakwah yang telah ditentukan bersama, maka semua pengurus Bina Rohani bekerja sama dan berusaha semaksimal mungkin dalam mengimplementasikan programprogram yang telah direncanakan. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para karyawan yang mengikuti kegiatan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati. Penyelenggaraan kegiatan dakwah ini merupakan kegiatan yang membutuhkan kerjasama yang baik antara semua pihak. Dalam pelaksanaan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati semuanya hampir berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat. Pengurus yang bertugas 73

berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing seperti terlaksananya tugastugas yang telah ditetapkan sebelumnya. Materi pengajian yang disampaikanpun telah sesuai dengan kebutuhan karyawan karena materimateri yang disampaikan untuk menunjang pelayanan terhadap pasien. Selama proses pengajian, pengurus yang bertugas harus memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik kepada karyawan serta benar-benar memiliki tanggung jawab misalnya kenyamanan dalam tempat pengajian, tersedianya audio untuk menyampaikan ceramah, sehingga karyawan yang mengikuti kegiatan bisa menerima atau memahami materi yang disampaikan serta mampu mengaplikasikannya. Dengan begitu proses penyelenggaraan kegiatan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati berjalan aman, nyaman dan lancar. Dakwah yang diselenggarakan di Rumah sakit diikuti oleh perawat, bidan, dokter dan karyawan lainnya yang pada saat itu tidak sedang berjaga. Kegiatan ini membawa pengaruh baik bagi mereka karena walaupun mereka bekerja namun tetap dapat beribadah kepada Allah, mereka dapat mengikuti kegiatan pengajian maupun seaman Al-qur an yang dirasa sangat membantu mereka dalam belajar agama dan mendalami agama Islam yang juga bermanfaat pada mereka dalam melayani pasien (wawancara dengan Ibu, Ulfa Nauli, S. Farm., Apt asisten manajer bagain farmasi). Materi dari ceramah yang diberikan adalah seputar agama Islam seperti Aqidah, akhlak, dan sosial kemasyarakatan. Materi yang 74

disampaikan di sini sesuai dengan kebutuhan karyawan misalnya materi tentang bagaimana bekerja dengan ikhlas, indahnya bekerja untuk ibadah, dan juga cara menjalin hubungan baik dalam bekerja baik antara karyawan dan pasien, dan juga tentang bagaimana meningkatkan semangat kerja karyawan. Materi juga disesuaikan dengan moment-moment khusus misalnya pada bulan Ramadhan maka materi yang dikaji yaitu tentang keutamaan bulan Ramadhan, ketika bulan dzulhijah materi yang dikaji yaitu tentang Haji dan udkhiyah (berqurban), begitu juga bulan-bulanyang lain. Jadi setiap bulan materi yang dikaji itu berbeda disesuaikan pada momentmoment yang ada pada bulan tersebut. Karena adanya perbedaan tingkat pendidikan antara jamaah satu dengan jamaah lainnya, mengharuskan para da i dalam memberikan ceramahnya dengan menggunakan materi-materi yang diharapkan mampu diterima oleh jamaah tersebut. Untuk kegiatan semaan baca Al-qur an dilaksanakan setiap hari jum at setelah sholat jum at. Semaan Alqur an ini dengan mendatangkan penghafal Al-Qur an yaiu H. Muhammad Yasin dan Hj. Maftuhah Minan secara bergantian jika keduanya berhalangan hadir maka yang mewakili adalah utusan dari Beliau. Kegiatan ini dengan tujuan agar para karyawan lebih memahami kandungan isi dari Al-Qur an itu sendiri. Menurut karyawan yang mengikuti semaan Al-Qur an ini merasa dirinya lebih bisa memahami isi Al-Qur an tersebut karena setelah membaca Al-Qur an juga dijelaskan kandungan dari ayat yang dibacakan tersebut. Mereka merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini karena walaupun dalam keadaan 75

bekerja mereka masih bisa belajar memahami kandungan isi Al-Qur an. (wawancara dengan Bapak Irham selaku asisten manajer unit sarana prasarana). Selain kegiatan pengajian bulanan dan semaan A-Qur an, kegiatan dakah yang lain yaitu tes agama untuk penerimaan karyawan baru, tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan calon karyawan tentang agama Islam. Peringatan hari-hari besar Islam di Rumah Sakit Islam Pati diisi dengan berbagai kegiaan seperti mengadakan pengajian di Rumah Saki yang bisa diikuti oleh umum baik karyawan maupun keluarga pasien. Selain pengajian juga ada pemotongan hewan Qurban pada hari raya Idul Adha dan kegiatan lain yang bernuansa islami. Selanjutnya setelah penggerakan yaitu fungsi pengendalian dan evaluasi. Pengendalian disini adalah melaksanakan rencana atau program yang kemudian digerakkan dan dilakukan tindakan yang terakhir apakah sudah memenuhi target yang telah ditetapkan atau bahkan belum sama sekali. Pengawasan mempunyai pengertian proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 1989: 135). Dalam proses pengawasan terdapat pemeriksaan atau penilaian, hal ini akan melihat hasil dari pelaksanaan apakah sudah sesuai dengan target yang telah ditentukan atau sebaliknya. Setelah itu akan diketahui apakah 76

terdapat penyimpangan atau tidak. Pengendalian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Pati terutama pada bagian Bina Rohani adalah pengawasan atau monitoring secara melekat, ini senantiasa dilakukan oleh ketua pemimpin secara langsung terhadap anggota yang mendapatkan tugas, dan juga melihat langsung proses pelaksanaan dakwah agar dapat mengetahui hal-hal yang menyimpang, sehingga dapat mengambil tindakan pencegahan terhadap penyimpangan tersebut dan melakukan perbaikan sesegera mungkin. Dari perencanaan kegiatan dakwah yang telah dibuat sebelumnya, terdapat penurunan jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan baik Pengajian rutin, semaan Al-Qur an maupun peringatan hari besar Islam. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pada saat dilaksanakannya kegiatan ada karyawan yang masih bertugas seperti jam kunjung pasien, perawat jaga, ataupun untuk petugas kebersihan masih bertugas membersihkan ruangan-ruangan pasien ataupun kantor, selain itu ada juga yang sedang dinas diluar. Berdasarkan pengawasan yang telah dilakukan oleh pimpinan maka didapatkan hasil bahwa adanya pelaksanaan program yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah dibuat, maka dengan begitu pengurus segera mengadakan rapat koordinasi untuk mencari solusi dari masalah ini. Salah satu cara yang digunakan unuk mengatasi tersebut adalah dengan mengadakan rencana ulang yang lebih baik dari perencanaan sebelumnya. 77

Berdasarkan analisis diatas maka pengelolaan dakwah di Rumah sakit Islam Pati sudah berjalan dengan baik sesuai teori yang diungkapkan oleh A. Rosyad Shaleh mengartikan manajemen dakwah adalah proses perencanaan tugas, mengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan kemudian menggerakkan kearah pencapaian tujuan dakwah. 4.2.Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan Dakwah di Rumah Sakit Islam Pati Tahun 2013-2014 Faktor-faktor pendukung yang harus dimiliki Rumah Sakit Islam Pati dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan dakwah adalah : 1. Sistem pelayanan 2. Teladan dari pengurus 3. Kerja sama antar pengurus yang baik 4. Dukungan dari pihak Manajerial Rumah Sakit Islam Pati Dari keempat faktor pendukung di atas, apabila itu berjalan secara lancar, akan bisa memberikan suatu hasil kemajuan yang sangat berarti bagi kegiatan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati dikemudian hari. Dengan adanya sistem pelayanan yang baik, tauladan dari atasan dan juga penempatan kerja dan kerja sama yang baik dapat dijadikan sebagai modal untuk peningkatkan pegelolaan dakah di Rumah Sakit Islam Pati agar semakin baik. 78

Selain terdapat faktor pendukung, terdapat pula faktor penghambat dalam pelaksanaan pengelolaan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati, diantaranya yaitu: 1. Fasilitas 2. Kedisiplinan Mad u 3. Tidak adanya sanksi dan penghargaan 4. Tingkat Pendidikan Fasilitas berupa tempat diselenggarakannya kegiatan yang kurang dan juga kurangnya kedisiplinan mad u yang mengikuti kegiatan dakwah merupakan faktor penghambat kegiatan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati karena sangat merugikan. Selain itu tidak adanya sanksi dan juga penghargaan untuk mad u juga berpengaruh karena mereka tidak mendapatkan motivasi untuk mengikuti kegiatan dakwah karena kesadaran pribadi sangatlah kurang mendorong mereka untuk mengikuti kegiatan tersebut. Demikian pembahasan mengenai analisis pengelolaan dakwah di Rumah Sakit Islam Pati, serta faktor pendukung dan penghambatnya. Pelaksanaan dakwah dapat berjalan dengan baik jika manajemen dakwah yang ada di dalamnya dilaksanakan dengan baik, sehingga unsur-unsurnya dapat diterapkan dengan baik pula. 79