BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri kontruksi dewasa ini menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan bangunan fisik. Hal ini, mendorong banyaknya kegiatan proyek konstruksi. Sebuah kegiatan proyek memiliki siklus proyek yang terdiri dari tahap konseptual gagasan, tahap studi kelayakan, tahap detail desain, tahap pengadaan, tahap implementasi, tahap operasi dan pemeliharaan. Proses pengadaan merupakan kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh owner/pemilik yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa (Perpres No. 54 tahun 2010). Dalam proses pengadaan jasa kontruksi ada dua pihak yang memegang peranan penting yaitu Owner dan kontraktor. Owner sebagai pemilik proyek membutuhkan jasa kontraktor sebagai pemegang implementasi fisik yang benar-benar mampu, dalam arti memiliki kecakapan dan sarana untuk melaksanakanya dengan cara yang efektif dan efisien tanpa kesulitan yang berarti. Kontraktor adalah orang/badan usaha yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peratuan serta syarat-syarat yang ditetapkan. Tujuan pengadaan barang atau jasa adalah untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan instansi pemerintah atau swasta dalam jumlah yang cukup, dengan kualitas dan harga yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu, secara efektif dan efisien, menurut ketentuan dan proses yang berlaku. Sistem pengadaan barang/jasa pada proyek pemerintah di atur dalam sebuah peraturan yaitu Perka LPSE dan Perpres No. 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, maka saat ini semua sistem pengadaan Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 1
di lingkungan pemerintah diwajibkan melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2012 baik itu di Kementerian, Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Institusi. Namun, dalam proyek milik swasta atau investor asing tidak ada peraturan yang mengikat dalam pelaksanaan pengadaannya. Dalam proses pengadaan secara e-procurement memungkinkan panitia pengadaan dan penyedia jasa konstruksi tidak melakukan tatap muka secara langsung dalam proses pengadaannya. Hal ini, akan menimbulkan beberapa permasalahan dalam proses aanwijzing, karena penyedia jasa konstruksi tidak bisa melihat secara langsung kondisi bangunan yang akan di tenderkan baik itu untuk bangunan lanjutan ataupun pemeliharaan dan perbaikan gedung. Sehingga, panitia pengadaan harus mampu menyajikan dokumen tender kepada penyedia jasa konstruksi secara terperinci. Jika panitia pengadaan mampu menyajikan dokumen tender secara terperinci, jelas, dan komunikatif maka akan mempermudah proses tender secara keseluruhan. Oleh karena itu kami mengambil topik penelitian yang berjudul Studi Dokumen Tender Renovasi Gedung Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) Dengan Menggunakan E-Procurement 1.2. Identifikasi Masalah Beberapa permasalahan yang melandasi dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagaimana membuat dokumen tender dengan menggunakan E- procurement yang jelas dan mudah untuk dimengerti oleh pihak penyedia barang dan jasa (kontraktor) 2. Permasalahan yang ada dalam penyusunan dokumen tender dengan e-procurement pada proyek ini adalah adanya pekerjaan-pekerjaan renovasi yang membutuhkan informasi data teknis dan metode pelaksanaan Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 2
1.3. Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Menyusun dokumen tender secara jelas dan terperinci terkait pekerjaan baru dan pekerjaan-pekerjaan renovasi untuk proses pengadaan secara e-procurement. 2. Menganalisis standar operasional pekerjaan (SOP) dari sistem pengadaan secara e-procurement. 1.4. Ruang Lingkup Batasan masalah dan kajian yang akan dibahas dalam laporan Tugas Akhir kami adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan dokumen tender yang berkaitan dengan pekerjaan teknis seperti: RAB (Rencana Anggaran Biaya) Gambar kerja Jadwal Pembangunan Gedung RKS Dokumen tersebut meliputi pekerjaan struktur dan arsitektur pembangunan gedung Teknik Sipil Politeknik negeri Bandung. 2. Menyusun AHS (Analisa Harga Satuan) berdasarkan SNI-2007, Cipta Karya Desember 2011, wawancara toko material dan harga satuan yang berlaku untuk tahun 2012 di Wilayah Bandung. 3. Penjadwalan menggunakan Bar Chart dengan bantuan microsoft project dan kurva S Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 3
1.5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada rencana pembangunan gedung perkuliahan baru Politeknik Negeri Bandung, yang berada di Jalan Gegerkalong Hilir Desa Ciwaruga Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. LOKASI PENELITIAN Gambar 1.1. Denah Lokasi Penelitian Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 4
Gambar 1.2. Rencana Gedung Eksisting Tampak Timur Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 5
Gambar 1.3. Rencana Gedung Eksisting Tampak Selatan Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 6
Gambar 1.4. Rencana Gedung Eksisting Tampak Utara Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 7
1.6. Sistematika Penulisan Untuk sistematika penulisan Tugas Akhir ini, dikelompokkan menjadi lima bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup, lokasi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, yang membahas tentang uraian dasar teori (khusus), langkah perhitungan, rumus rumus yang digunakan, sebagai pedoman dalam proses perancangan. Bab III Metodologi, terdiri dari langkah-langkah dalam proses penelitian. Bab IV Pembahasan, yang berisi tentang pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Tugas Akhir D3 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2012 8