ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KABUPATEN BATANG HARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah bagaimana suatu penelitian itu dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI No. 34/I TERATAI MUARA BULIAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretestpostes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: HESTI NUFRIDA A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

Transkripsi:

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH WENNI ROSALINA A1C409028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2014

ABSTRAK Rosalina, Wenni. 2014. Analisis Persepsi Siswa Terhadap Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi Kelas X di SMA Negeri se-kota Jambi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Retni S. Budiarti, S.Pd, M.Si., (II) Drs. Jodion Siburian, M.Si. Kata kunci: persepsi, media dalam pembelajaran biologi Proses pembelajaran merupakan proses dimana guru dapat memanfaatkan media dalam pembelajaran untuk memberikan informasi atau materi kepada siswa. Kecenderungan guru hanya menggunakan satu jenis media saja dan tidak bervariasi, jika demikian bisa saja akan menimbulkan persepsi yang berbeda dari siswa. Adanya perbedaan persepsi tersebut dapat menyebabkan siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti pelajaran dengan kata lain siswa kurang tertarik dengan media yang hanya itu-itu saja ditampilkan oleh guru yang mengakibatkan siswa kurang fokus dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam proses pembelajaran biologi kelas X IPA di SMA Negeri se- Kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA di SMA Negeri se-kota Jambi dengan menggunakan teknik sampling kuota diasosiasi dengan sampling sistematis. Indikator persepsi siswa dalam penelitian ini ada 2 yakni faktor internal dan faktor eksternal dan tersusun dari 9 deskriptor persepsi siswa. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu angket, observasi, wawancara. Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan digunakannya media dalam pembelajaran oleh guru dapat menimbulkan persepsi berbeda-beda pada siswa. Pada indikator internal ntuk deskriptor fisiologis sebesar 87,3% perhatian 83,8%, minat 88,2%, pengalaman dan ingatan 81,9% dan suasana hati 88,5%, sedangkan indikator eksternal deskriptor ukuran 84,5%, warna 84,5%, keunikan dan kekontrasan 84,2% dan gerakan 83,4%. Berdasarkan analisis angket dari jawaban pernyataan siswa juga terlihat adanya persepsi yang berbeda dari siswa terhadap pemanfaatan media oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam proses pembelajaran biologi kelas X IPA di SMA Negeri se- Kota Jambi termasuk dalam kategori sangat tinggi. Disarakan untuk guru agar dengan adanya media pembelajaran yang bermacam-macam agar guru senantiasa memanfaatkan media tersebut dalam proses pembelajaran dan tidak hanya terbatas pada media yang itu-itu saja, karena dengan dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, media dapat mendukung proses pembelajaran sehingga informasi yang diterima siswa bisa lebih banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan mengubah pola pikir yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung pada beberapa aspek. Salah satunya aspek yang sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian kompetensi yaitu cara guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu tugas guru di dalam kelas adalah kemampuannya dalam menyampaikan materi kepada siswa. Penyampaian materi yang baik salah satunya dengan memanfaatkan media dalam proses pembelajaran akan membuat siswa lebih mengerti, memahami dan aktif di dalam kelas, serta dapat menimbulkan persepsi siswa terhadap penggunaan media tersebut. Menurut Wina (2012:25), mengajar pada hakikatnya adalah membelajarkan siswa. Pemberian materi dengan cara memanfaatkan media pembelajaran agar suasana pembelajaran menjadi lebih efektif,. Media membantu siswa dalam menyerap informasi-informasi maupun materi yang dibuat oleh guru serta media berguna sekali dalam membantu guru dalam proses pemberian materi, dan media juga membantu proses pembelajaran menjadi lebih optimal. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan ke SMA Negeri se-kota Jambi, di setiap sekolah guru biologi kelas X IPA sudah menggunakan media dalam proses pembelajaran, namun ada kecenderungan guru hanya menggunakan satu jenis media saja dan tidak bervariasi, seperti media powerpoint. Hal ini dapat menimbulkan persepsi yang berbeda pada siswa perbedaan persepsi tersebut dapat menyebabkan siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti pelajaran dengan kata lain siswa kurang tertarik dengan media yang hanya itu-itu saja ditampilkan oleh guru yang mengakibatkan siswa kurang fokus dalam belajar. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Persepsi Siswa Terhadap Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi Kelas X IPA Di SMA Negeri se-kota Jambi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi kelas X IPA di SMA Negeri se-kota Jambi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri se-kota Jambi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya adalah: Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi berperan penting dalam mencapai tujuan belajar yang optimal. Bagi siswa, memberikan gambaran bahwa persepsi yang ditimbulkan dapat mempengaruhi minat belajar siswa tersebut, baik persepsi yang kearah positif maupun negatif. 1.5 Asumsi Penelitian Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa penggunaan media pembelajaran oleh guru dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda oleh siswa.

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1.6.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri se-kota Jambi. Responden yang diteliti adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri se-kota Jambi. 1.6.2 Keterbatasan penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ditujukan hanya pada persepsi siswa terhadap pemanfaatan media pembelajaran Biologi oleh guru. Data dari persepsi siswa terhadap pemanfaatan media pembelajaran biologi diperoleh dari hasil isian angket persepsi siswa. Faktor Persepsi terdiri atas 2 yakni internal dan eksternal. 1.7 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan definisi operasional sebagai berikut: 1. Persepsi dapat ditimbulkan dengan adanya proses penginderaan stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian di interpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. 2. Media pembelajaran merupakan segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Menurut Indriyo dan Nyoman (2012:16) persepsi adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan menapsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indera kita (indera pendengar, perasa, penglihatan, penciuman dan indera peraba dihadapkan begitu banyak stimulus lingkungan). 2.1.1 Faktor yang mempengaruhi persepsi a. Faktor Internal, adalah faktor yang datang dari dalam diri individu dan bersifat psikologis. Terdapat 5 faktor internal yakni: 1. Minat. Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat. 2. Pengalaman dan ingatan dapat dikatakan sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau 3. Fisiologis. Informasi masuk melalui indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. 4. Perhatian. Individu memerlukan energi untuk memperhatikan bentuk fisik pada suatu objek. Energi setiap orang berbeda-beda sehingga perhatian setiap orang pun berbeda-beda. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi suatu objek. 5. Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang dalam menerima, bereaksi, dan mengingat. b. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari objek yang menjadi perhatiannya:

1. Gerakan, artinya perhatian manusia cenderung akan tertuju pada benda-benda yang bergerak diantara yang diam. 2. Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali diluar sangkaan individu yang lain akan menarik perhatian. 3. Warna. Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami, dibandingkan dengan yang sedikit. 4. Ukuran. Faktor ini menunjukkan bahwa semakin besar hubungan suatu objek maka akan semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek individu akan mudah untuk membentuk persepsi (Wina, 2012:97). 2.1.2 Proses terjadinya persepsi Proses terjadinya persepsi bermula dari objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran, sehingga individu menyadari apa yang dilihat atau apa yang didengar (Bimo, 2010:102). 2.1.3 Objek persepsi Menurut Bimo (2010:104) objek yang dapat dipersepsi sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar manusia. Manusia sendiri dapat menjadi objek persepsi. Karena banyaknya objek yang dipelajari, maka pada umumnya objek persepsi diklasifikasikan. 2.2 Media Pembelajaran Rossi dan Breidle dalam (Wina, 2012:58), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. 2.2.1 Manfaat dan fungsi media pembelajaran Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. 2.2.2 Peran media sebagai alat komunikasi 1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar. 2. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. 3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif. 4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari kuisioner, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara. 3.2 Prosedur Penelitian Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap akhir.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi pada penelitian ini yakni siswa-siswi SMA Negeri Kota Jambi kelas X IPA. 3.3.2 Sampel Menurut Arikunto (2010:174), apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai subjek penelitian dan jika subjeknya lebih dari 100, maka diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel untuk siswa adalah sampling kuota diasosiasi dengan sampling sistematis, dimana menurut Sugiyono (2011:67) sampling kuota merupakan teknik pengambilan sampel sampai jumlah (quota) yang diinginkan, sedangkan sampling sistematis menurut Riyanto (2011:1) adalah tehnik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian ini menggunakan angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. 3.4.1.1 Validitas angket Menurut Sugiyono (2012:177) validitas suatu instrumen penelitian,tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang dipakai untuk menghitung validitas item soal yaitu rumus korelasi Product Moment. Keterangan: rxy = koefisien korelasi produk momen X = skor item (jawaban siswa perbutir) Y = skor total (jumlah jawaban siswa) n = jumlah sampel (Sugiyono, 2011:350). 3.4.1.2 Reliabilitas angket Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. rumus yang digunakan dalam menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah: Keterangan : : reliabilitas instrumen : total nilai butir soal N : jumlah responden 3.4.2 Observasi Pada penelitian ini peneliti menggunakan observasi nonpartisipan untuk mengamati sarana dan prasarana terhadap keterlaksanaan pemanfaatan media dalam pembelajaran.

3.4.3 Wawancara Pada penelitian ini wawancara dilakukan pada guru kelas X IPA SMA Negeri di Kota Jambi yang siswanya dijadikan sampel penelitian. 3.5 Jenis Data Pada penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni, data kualitatif dan data kuantitatif. Dimana pada data kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian angket persepsi siswa terhadap pemanfaatan media pembelajaran biologi di SMA Negeri di Kota Jambi, sedangkan data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan guru IPA kelas X SMA Negeri di Kota Jambi. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Angket Kuesioner (angket) penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Pengolahan data yang menggunakan persentase akan dirumuskan sebagai berikut: P x 100% Keterangan: P= Persentase persepsi siswa berdasarkan pernyataan (item) F= Skor jawaban responden N= Jumlah responden 3.6.2 Analisis Wawancara Pengolahan hasil wawancara dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Membuat pertanyaan wawancara tentang persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi pada guru kelas X IPA di SMA Negeri se-kota Jambi. 2. Semua jawaban atau hasil wawancara yang diterima diubah dalam bentuk lisan. 3.6.3 Analisis Observasi Pada penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah observasi nonpartisipan, yakni peneliti tidak terlibat langsung dalam proses yang terjadi di dalam kelas melainkan hanya mengamatinya saja. 3.7 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri se-kota Jambi. Waktu Pebruari-Maret 14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1 Persentase indikator faktor internal persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran Biologi SMA Negeri se-kota Jambi Deskriptor No. Urut No. Item Jumlah jawaban responden SS S KS TS STS Ratarata (%) f % f % f % f % f % 1 1 178 62,7 83 29,2 17 5,9 3 1 3 1 87,3 2 2 123 43,3 127 44,7 26 9,1 6 2,1 4 1,4 Fisiologis 3 3 128 45 129 45,4 33 11,3 5 1,8 8 1,8 4 4 130 45,8 120 42,2 38 13,4 3 1 3 1 5 5 122 42,9 108 38 48 16,9 4 1,4 3 1

6 6 121 42,6 106 37,3 52 18,3 4 1,4 1 0,3 83,8 7 7 107 37,7 102 35,9 59 20,8 10 3,5 4 1,4 Perhatian 8 8 115 40,5 115 40,5 58 20,4 6 2,1 0 0 9 9 109 38,4 119 41,9 43 15,1 11 3,9 2 0,7 10 10 130 45,8 113 39,7 36 12,7 4 1,4 0 0 11 11 182 64 120 42,3 61 21,5 9 3,2 2 0,7 88,2 12 12 101 35,6 78 27,5 81 28,5 19 6,7 5 1,8 Minat 13 13 94 33 125 44 57 20 8 2,8 2 0,7 14 14 113 39,7 120 42,3 54 19 6 2,1 2 0,7 15 15 93 32,7 131 46,1 58 26,4 13 4,6 2 0,7 Pengalaman dan ingatan 16 16 102 35,9 121 42,9 54 19 5 1,8 1 0,4 81,9 17 17 96 33,8 137 48,2 41 14,4 3 1 4 1,4 18 18 109 38,3 119 41,9 44 15,5 10 3,5 2 0,7 88,5 19 19 140 49,3 80 28,2 55 19,4 6 2,1 3 1 Suasana hati 20 20 197 69,4 131 46,1 42 14,8 7 2,5 3 1 21 21 124 43,7 124 43,7 43 15,1 8 2,8 0 0 22 22 109 38,4 102 35,9 60 21,1 9 3,2 2 0,7 23 23 126 44,4 109 38,4 40 14 9 3,2 0 0 Tabel 4.2 Persentase indikator faktor eksternal persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran Biologi SMA Negeri se-kota Jambi Deskriptor No. Urut No. Item Jumlah jawaban responden SS S KS TS STS Ratarata (%) f % f % f % f % f % 24 24 118 41,5 104 36,6 46 16,2 8 2,8 2 0,7 84,5 25 25 140 49,3 96 33,8 40 14 7 2,5 0 0 Ukuran 26 26 129 45,4 107 37,7 35 12,3 9 3,2 3 1 27 27 119 41,9 125 44 38 13,4 8 2,8 4 1,4 28 28 137 48,2 106 37,2 39 10,9 5 1,8 1 0,4 84,5 Warna 29 29 122 42,9 114 40,1 40 14 6 2,1 2 0,7 30 30 121 42,6 109 38,4 46 16,2 6 2,1 3 1 Keunikan dan kekontrasan Motion atau gerakan 31 31 112 39,4 128 45 38 13,4 5 1,8 1 0,4 84,2 32 32 123 43,3 113 39,8 35 12,3 10 3,5 1 0,4 83,4 33 33 119 41,9 109 38,4 41 14,4 10 3,5 3 1

4.2 Pembahasan Menurut Hamzah dan Nina (2011:122) Media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik, tujuannya adalah merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran media. Penelitian ini melihat seberapa kuat persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam proses pembelajaran Biologi. Angket yang dibuat pada penelitian ini mengandung 2 indikator yakni faktor internal dan eksternal, dimana pada faktor internal terdapat 5 deskriptor yaitu fisiologis, perhatian, minat, pengalaman dan suasana hati, sedangkan untuk faktor eksternal sendiri ada 4 deskriptor yaitu ukuran, warna, keunikan atau kekontrasan dan motion atau gerakan. Melalui jawaban dari siswa-siswi SMA Negeri se-kota Jambi pada kelas X IPA diketahui bahwa masingmasing kategori memberikan nilai terhadap persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam proses pembelajaran biologi, semakin besar seorang siswa memenuhi indikator persepsinya maka akan semakin tinggi pula persepsi siswa tersebut dalam pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi. diketahui bahwa persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam proses pembelajaran biologi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi ada 72,2% dengan jumlah 205 siswa, kategori tinggi 25,3% dengan jumlah 72 siswa dan kategori cukup tinggi sebesar 2,5% dengan jumlah 7 siswa. 4.2.1 Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru kelas X IPA SMA Negeri se-kota Jambi. Wawancara ini dilakukan untuk melihat apakah persepsi yang ditimbulkan dari siswa berkaitan dengan kenyataan yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menjelaskan dengan media pembelajaran. Penyampaian informasi ini melibatkan antara guru dan siswa di dalam kelas, karena apapun yang terjadi di dalam kelas selalu ada komunikasi antara guru dan siswanya. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri se-kota Jambi dengan responden yakni siswa kelas X IPA telah memberikan hasil bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran oleh guru telah dilakukan dengan baik, karen pemanfaatan media ini dapat menunjang keaktifan siswa. Hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing guru kelas X IPA SMA Negeri se-kota Jambi menunjukkan bahwa, semua guru kelas X IPA SMA Negeri se-kota Jambi telah menggunakan media dalam proses pembelajaran, karena media sangat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi kelas X IPA di SMA Negeri se-kota Jambi termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 72,2%. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarakan agar dengan adanya media pembelajaran yang bermacam-macam guru senantiasa berinovatif dalam membuat media agar terlihat menarik oleh siswa, baik itu dari warna media yang akan ditampilkan, kekontrasan dan keunikan media tersebut, ukuran, gerakan-gerakan yang ditimbulkan oleh media. Sehingga perhatian dan minat siswa akan lebih terfokus pada apa yang disampaikan guru melalui media tersebut, karena dengan adanya media dapat

mendukung proses pembelajaran sehingga informasi yang diterima siswa bisa lebih banyak. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:PT. Rineka Cipta. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka Cipta. Bimo, W. 2010. Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI. Hamzah, B dan Nina, L. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara. Indriyo, G dan Nyoman, I. S. 2012. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta:BPFE. Lynn, W. 2012. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta:IRCiSoD. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher. Rayandra. A. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:Gaung Persada Press. Riduwan. 2011. Belajar Mudah Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta. Riyanto. 2011. Diakses tanggal 07 Mei 2014. Teknik Pengambilan Sampel. Blog.re.or.id/teknik-pengambilan-sampel-cluster-sampling-pengambilansampel.htm. Sadiman. 2008. Media Pendidikan. Jakarta:Raja GrafindoPersada. Sarlino, S.W. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:Raja GrafindoPersada. Satori, D dan Komariah, A. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. Silalahi, U. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung:PT Refika Aditama. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta. Sukardi, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Wina, S. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.