PENGEMBANGAN SISTEM PENCATAT PEMAKAIAN KOMPUTER LAB DENGAN BIOMETRIKA PENGENAL WAJAH EIGENFACE. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Principal Component Analysis

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

SISTEM PINTU OTOMATIS BERDASARKAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE NEAREST FEATURE LINE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

APLIKASI REKAM KEHADIRAN DENGAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGNFACE PADA KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI SELATAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL TEODOLITA. VOL. 14 NO. 1, Juni 2013 ISSN DAFTAR ISI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

Journal of Control and Network Systems

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Kata kunci: Citra wajah manusia, Principal Component Analysis (PCA), Eigenfaces, Euclidean Distance. ABSTRACT

ANALISA PENGUKURAN SIMILARITAS BERDASARKAN JARAK MINIMUM PADA PENGENALAN WAJAH 2D MENGGUNAKAN DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Pengenalan wajah dengan algorithma Eigen Face Oleh: Hanif Al Fatta

Pengenalan Image Wajah Dengan Menggunakan Metode Template Matching. Abstraksi

PENGENALAN SESEORANG MENGGUNAKAN CITRA GARIS TANGAN

PERBANDINGAN METODE KDDA MENGGUNAKAN KERNEL RBF, KERNEL POLINOMIAL DAN METODE PCA UNTUK PENGENALAN WAJAH AKIBAT VARIASI PENCAHAYAAN ABSTRAK

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI

SISTEM PENGAMANAN HANDPHONE MENGGUNAKAN FACE RECOGNITION BERBASIS ANDROID

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR

PEMANFAATAN GUI DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN CITRA WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE EIGENFACES

JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS)

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

SISTEM KONTROL AKSES BERBASIS REAL TIME FACE RECOGNITION DAN GENDER INFORMATION

ENKRIPSI DATA HASIL ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PCA) ATAS CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN ALGORITMA MD5

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang dalam era globalisasi saat ini begitu

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM

Implementasi Pengenalan Citra Wajah dengan Algoritma Eigenface pada Metode Principal Component Analysis (PCA)

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

PENGENALAN WAJAH MANUSIA DENGAN METODE PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA)

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengenalan Wajah dengan Metode Subspace LDA (Linear Discriminant Analysis)

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS. Skripsi

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

SISTEM PENGENALAN WARGA PADA KAWASAN PERUMAHAN BERBASIS FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengujian Pengenalan Wajah Menggunakan Raspberry Pi

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

Face Identification For Presence Applications Using Violajones and Eigenface Algorithm

KLASIFIKASI BUNGA EUPHORBIA BERDASARKAN KELOPAK DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

BAB 3. ANALISIS dan RANCANGAN. eigenfaces dan deteksi muka dengan color thresholding akan mempunyai proses

EKSTRAKSI CIRI GEOMETRIS UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI WAJAH. Oleh: Kholistianingsih

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

Aplikasi Identifikasi Wajah Berbasis Android

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PRESENSI KARYAWAN BERBASIS PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA EIGENFACE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS TEKNIK PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DAN LINE EDGE MAP BERBASIS CITRA DIGITAL

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

PERANCANGAN PERGERAKAN WEBCAM BERDASARKAN PERUBAHAN POSISI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE BERBASIS RASPBERRY PI

Menurut Ming-Hsuan, Kriegman dan Ahuja (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah sistem pengenalan wajah dapat digolongkan sebagai berikut:

PROTOTIPE SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN METODE CBIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengubah manusia, dari cara pandang seseorang atas sesuatu hingga cara

IDENTIFIKASI WAJAH PADA SISTEM KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

Pengenalan Citra Wajah Sebagai Identifier Menggunakan Metode Principal Component Analysis (PCA)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM PENCATAT PEMAKAIAN KOMPUTER LAB DENGAN BIOMETRIKA PENGENAL WAJAH EIGENFACE Oleh Kadek Ananta Satriadi 1, Made Windu Antara Kesiman,S.T.,M.Sc., I Gede Mahendra Darmawiguna,S.Kom.,M.Sc. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Email : ananta.satriadi@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak yang dapat mencatat penggunaan komputer lab dengan proses login yang dilengkapi biometrika pengenal wajah eigenface. Dengan biometrika pengenal wajah diharapkan perangkat lunak pencatat penggunaan komputer memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi. Eigenface sendiri adalah algoritma pengenalan wajah yang menggunakan proses PCA (Principal Component Analisys) untuk mengekstraksi ciri dari citra wajah training yang akan dibandingkan dengan citra wajah login. Dalam algoritma eigenface terdapat dua proses utama yaitu training dan recognizing. Ekstraksi ciri dilakukan pada proses training dan pembandingan atau pengenalan dilakukan pada proses recognizing. Selisih terkecil dari setiap pembandingan akan dikenali sebagai wajah pengguna terkait. Implementasi dari pengembangan ini menghasilkan sebuah perangkat lunak yang disebut LCLS (Lab Computer Log System). LCLS dikembangkan untuk sistem operasi Linux Ubuntu 12 dengan bahasa pemrograman C++ Qt, library OpenCV 2.4.1 dan MySql Server 5. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengenalan dapat dilakukan dengan akurasi 100% pada kondisi pencahayaan citra wajah training dan citra wajah login yang relatif sama. Namun pada kondisi pencahaayan yang berbeda akurasi pengenalan turun cukup signifikan. Kata kunci : eigenface, Biomertika Pengenal Wajah, PCA (Principal Component Analisys), Pencatat Pemakaian Komputer Lab. 1

THE DEVELOPMENT OF LABORATORY COMPUTER USAGE LOG SYSTEM WITH FACE RECOGNIZER USING EIGENFACE ALGORITHM By Kadek Ananta Satriadi 1, Made Windu Antara Kesiman,S.T.,M.Sc., I Gede Mahendra Darmawiguna,S.Kom.,M.Sc. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Email : ananta.satriadi@gmail.com ABSTRACT This study aimed at developing software which was able to record the use of laboratory computers equipped with login process of biometrical Eigenface face recognition. Software using biometrical face recognition was expected to have higher level of login security. Eigenface is an face recognition algorithm which is using PCA (Principal Component Analysis) process to extract characteristics of training face images compared with login face image. There are two main processes in algorithmic eigenface namely training and recognizing. Extracting characteristics is conducted in training process and comparing or recognizing conducted in recognizing process. The slightest difference in every comparing process will be recognized as the user s face himself. Software known as LCLS (Lab Computer Log System) was produced from the implementation of eigenface algorithm. LCLS was developed in Linux Ubuntu 12.04 LCS operation system with kinds of programming software, such as: C++ Qt, library OpenCV 2.4.1 and MySql Server 5. The result of the study was recognition could be done at 100% of accuracy in the same lighting condition of training and login face images. However, in a different lighting condition, the accuracy of recognition significantly decreased. Keywords: eigenface, Face Recognition, Laboratory Computer Usage Log System, PCA (Principal Component Analysis). 2

I. PENDAHULUAN Sistem Biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Pengenalan individu khususnya manusia ini telah banyak dikembangkan. Contoh sistem biometrika antara lain pemindai iris, pemindai retina, pengenal suara, pengenal sidik jari, pengenal gerak, pengenal tanda tangan, dll. Secara umum sistem biometrika akan mengenali identitas diri seseorang secara otomatis berdasarkan pencocokan dengan basis data yang telah ada pada sistem. Sistem pengenalan wajah adalah salah satu sistem biometrika yang dapat mengenali wajah pada sebuah citra digital melalui proses komputasi tertentu. Salah satu pemanfaatannya adalah sistem presensi karyawan dengan menggunakan pengenalan wajah. Sistem ini memanfaatkan kamera atau webcam sebagai alat pengambil citra wajah karyawan. Citra wajah tersebut kemudian dicocokkan dengan database wajah yang telah ada pada sistem. Sistem presensi karyawan menggunakan algoritma eigenface dalam proses pengenalan wajah dimana citra wajah input diambil melalui proses pengambilan gambar dari webcam (Fatta,2006). Algoritma eigenface yang diterapkan pada sistem presensi karyawan hanya menghitung selisih nilai matriks citra training dengan rata-rata citra wajah training tanpa mencari nilai dan vektor eigen dari matriks citra training. Eigenface adalah algoritma pengenalan wajah yang banyak digunakan oleh peneliti di bidang ini. Algoritma ini pertama dikenalkan oleh L.Sirovich dan M.Kirby pada 1986. Algoritma eigenface ini berdasarkan PCA (Principal Component Analysis). Tujuan utamanya adalah merepresentasikan citra pada dimensi yang sederhana tanpa kehilangan banyak informasi dan kemudian merekonstruksinya. Lab komputer adalah salah satu fasilitas yang biasanya terdapat di sekolahsekolah, perguruan tinggi, atau instansi tertentu yang memerlukan keberadaannya. Sebagai fasilitas dengan biaya pengadaan dan operasional yang relatif tinggi, komputer yang terdapat di lab komputer tentunya perlu dipantau penggunaannya. Salah satu cara untuk memonitor kondisi komputer pada lab komputer adalah dengan pembuatan jurnal pemakaian pada masing-masing komputer. Setiap kali ada penggunaan komputer, maka 3

pengguna wajib menuliskan data penggunaan pada jurnal tersebut sehingga aktivitas penggunaan komputer bisa terpantau dari jurnal tersebut. Namun sistem jurnal komputer yang masih manual seperti itu memiliki beberapa kelemahan. Melihat kelemahan pada jurnal komputer yang ditulis secara manual, maka perlu adanya pengembangan sebuah sistem informasi digital yang dapat menutupi kelemahan sistem jurnal manual tersebut. Melalui penelitian pengembangan ini diharapkan terciptanya suatu sistem informasi pencatat penggunaan komputer lab yang memiliki integrasi data, kemudahan pemakaian, dan keamaan yang tinggi. Sistem informasi yang akan dikembangkan memiliki basis data yang terpusat sehingga dengan menggunakan komputer server saja, pengelola lab komputer dapat memantau data penggunaan seluruh komputer. Selain itu sistem yang akan dikembangkan akan dilengkapi dengan sistem biometrika pengenalan wajah secara real time sebagai verifikasi penggunanya dengan harapan sistem ini akan memberikan keamanan yang lebih tinggi. Algoritma eigenface yang digunakan akan disempurnakan dengan mencari nilai dan vektor eigen sebagai pembanding dalam proses identifikasi sehingga pengenalan wajah akan lebih akurat. II. METODOLOGI 2.1 PENGENAL WAJAH (FACE RECOGNITION) Pengenalan wajah atau face recognition adalah salah satu sistem biometrika yang mampu mengenali wajah seseorang berdasarkan basis data wajah yang telah tersimpan pada sistem. Terdapat 3 macam pendekatan dalam melakukan ekstraksi ciri citra wajah, yaitu ekstraksi ciri berbasis appearance, feature, dan hybrid (Purnomo, 2010). Pada pendekatan appearance atau yang dikenal juga dengan pendekatan holistic, semua area wajah digunakan sebagai data input untuk ekstraksi fitur. Metode PCA adalah salah satu contoh metode dengan pendekatan appearance / holistic. Pada pendekatan feature, fiturfitur lokal seperti mata, bibir, alis, bentuk wajah, dan ciri khusus lain yang ada pada wajah digunakan sebagai input. Pendekatan ini lebih rumit prosesnya karena harus mendeteksi fitur-fitur tersebut dengan menggunakan parameter geometris terlebih dahulu. Pendekatan terakhir, yaitu hybrid, merupakan gabungan antara pendekatan appearance dengan holistic. 4

2.2 PCA (PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS) PCA (Principal Component Analysis) atau Analisis Komponen Utama adalah suatu metode yang melibatkan prosedur matematika yang mengubah dan mentransformasikan sejumlah besar variabel yang berkorelasi menjadi sejumlah kecil variabel yang tidak berkorelasi, tanpa menghilangkan informasi penting di dalamnya. PCA banyak digunakan untuk memproyeksikan atau mengubah suatu kumpulan data berukuran besar menjadi bentuk sajian data dengan ukuran yang lebih kecil. Transformasi PCA terhadap sebuah ruang data yang besar akan menghasilkan sejumlah vektor basis ortonormal dalam bentuk kumpulan vektor eigen. Sasaran dari PCA adalah menangkap variasi total dari citra wajah yang ada di dalam basis data yang dilatihkan. Untuk kemudian mereduksinya sehingga menjadi variabel-variabel yang lebih sedikit. Misalkan jumlah data pelatihan adalah k dan masing-masing data mempunyai s model, maka jumlah sampel keseluruhan adalah m = k * s. Metode PCA ini cocok digunakan untuk pada suatu kondisi m jauh lebih kecil dari n dimana n adalah hasil perkalian panjang dan lebar citra. Atau dengan kata lain jumlah data jauh lebih kecil dari dimensi citra yang digunakan. Sebagai contoh, terdapat 50 orang sebagai sampel dengan masing-masing 4 citra wajah berukuran 150 x 110. Maka m = 50 * 4 = 200 dan n = 150 * 110 = 165.000. Pada kondisi ini m << n atau 200 << 165.000. Dengan metode PCA ini dimensi citra sebanyak 165.000 dapat dibuat menjadi 200 ciri yang disebut dengan vektor eigen. 2.3 ALGORITMA EIGENFACE Kata eigenface sebenarnya berasal dari bahasa Jerman eigenwert dimana eigen artinya karakteristik dan wert artinya nilai. Eigenface adalah salah satu algoritma pengenalan pola wajah yang berdasarkan pada Principle Component Analysis (PCA) yang dikembangkan di MIT. Eigenface merupakan kumpulan dari vector eigen yang digunakan untuk masalah computer vision pada pengenalan wajah manusia. Eigenface adalah sekumpulan standardize face ingredient yang diambil dari analisis 5

statistik dari banyak gambar wajah. Langkah-langkah algoritma eigenface adalah sebagai berikut. 1. Menyusun Flat Vector Flat vector adalah sebuah matrik 1 x n yang dibentuk dari sebuah citra dengan ukuran W x H. Nilai n adalah hasil perkalian W x H dimana W adalah lebar citra dan H adalah tinggi citra. Masing-masing flat vector dilambangkan dengan Γ 1, Γ 2 Γ m 2. Perhitungan Vektor Rata-rata Vektor rata-rata adalah sebuah flat vector yang berisi nilai rata-rata dari semua flat vector yang telah tersimpan pada basis data citra. Caranya adalah dengan menjumlahkan nilai tiap kolom kemudian dibagi banyaknya kolom. Dimensi vektor rata-rata sama dengan flat vector. Ψ = 1 M M...( i=1 Γ 2.1) i 3. Menentukan Vektor Eigen Setelah mendapatkan vektor rata-rata maka langkah berikutnya adalah menentukan vektor eigen dari setiap citra yang ada di basis data. Menentukan vektor eigen dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut. 4. Menghitung Zero Mean Perhitungan zero mean pengurangan matriks eigenface terhadap rata-rata vektor yang dimensinya dibuat sama dengan matriks eigenface....(2.2) Φ i = Γ i Ψ Α = Φ 1 Φ 2 Φ M...(2.3) 6

5. Menentukan Matriks Kovarian Jika matriks kovarian adalah C maka C = A T. A,dimana A T adalah matriks transpose dari matriks A. 6. Menentukan Eigenface. Eigenface adalah sebagian atau keseluruhan vektor eigen dari matriks kovarian C. Sedangkan vektor eigen sendiri didefinisikan sebagai berikut. Misalkan A adalah matriks n x n, maka vektor x yang tidak nol di R n disebut vektor eigen (eigenvector) dari A jika Ax adalah kelipatan skalar dari x, yaitu Ax = λ x untuk suatu skalar λ. Skalar λ dinamakan nilai eigen (eigen value) (Karso,2006). Matriks A = 3 0 8 1, maka vektor x = 1 2 adalah kelipatan x yaitu, Ax = 3 0 8 1 dari matriks A adalah 3. adalah vektor eigen dari A, sebab Ax 1 2 = 3 6 = 3 1 = 3x. Dalam hal ini nilai eigen 2 Menurut (Karso,2006) persamaan det (λ I A) = 0 dengan λ sebagai variabel disebut persamaan karakteristik dari matriks A. Akar-akar atau skalar-skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai eigen (nilai-nilai karakteristik) dari matriks A. Det (λ I A) f(λ) yaitu berupa polinom dalam λ yang dinamakan polinom karakteristik. Setelah vektor eigen V diperoleh, maka dimensi dari matriks harus dikembalikan ke m x n dengan membentuk suatu matriks baru U yang diperoleh dari rumus berikut. U = AV...( 2.4) Langkah berikutnya adalah membuat matriks eigenface dengan cara menghitung proyeksi masing-masing data wajah pada ruang data wajah. Ω 1 = U T Φ 1...(2.5) Ω 2 = U T Φ 2 Ω 6 = U T Φ 6 7

7. Normalisasi Citra Input. Misalkan flat vector dari data wajah input adalah Γ input dan hasil operasi zero mean terhadap flat vector tersebut adalah Φ input. Maka untuk menentukan proyeksi atau vektor eigen dari data wajah input tersebut dengan persamaan berikut ini. Ω = U T Φ input...(2.6) Dimana, Ω = vektor eigenface waja input U T = transpose matriks U r m = Hasil zero mean pada flat vector waja input 8. Pembandingan Dengan Euclidean Distance Sebelum melakukan identifikasi citra input, untuk masing-masing individu atau orang dibuat kelas vektor eigen Ω_k dengan cara merata-ratakan vektor eigen dari setiap citra wajah per individu. Setelah vektor eigen citra wajah input didapat maka proses indentifikasi dilakukan dengan mencari jarak euclidean dari vektor eigen citra input dengan masingmasing vektor eigen kelas wajah dan dengan keseluruhan data wajah. Jarak euclidean antara dua buah titik adalah panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku (Yaniar, 2011). Jika vektor eigen input Ω = [ω 1 ω 2 ω M ] dan vektor eigen masing-masing kelas Ω k = ω k1 ω k2 ω km dimana M adalah jumlah sampel, M adalah banyaknya vektor eigen yang diambil, dan k adalah banyaknya kelas. Maka jarak dari Ω dan Ω k dicari dengan persamaan berikut. ε k Ω, Ω k = (ω 1 ω k1 ) 2 + ω 2 ω k2 + + (ω M ω km )...(2.7) Setelah mendapatkan nilai ε k maka wajah dengan nilai ε k terkecil merupakan wajah hasil pengenalan wajah. 8

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Sistem yang dikembangkan memiliki diagram alir sebagai berikut. Mulai Apakah pengguna sudah terdaftar? tidak ya Pendaftaran Pengenalan Wajah Update training wajah tidak Apakah wajah pengguna dikenali? ya Isi Data Pemakaian Komputer SELESAI Gambar 3.1 Diagram Alir Perangkat Lunak Sedangkan proses pengenalan wajah sendiri ditunjukkan pada Gambar 2 Webcam Citra wajah inpu Konversi ke grayscale Ubah ke flat vector PCA Matching Database citra wajah Hasil PCA Ubah ke flat vector Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pengenalan Wajah Perangkat lunak yang akan dikembangkan adalah sistem pencatat pemakaian komputer lab yang mampu melakukan verifikasi pengguna dengan biometrika pengenal 9

wajah eigenface. Sistem yang diberi nama LCLS (Lab Computer Log System) ini memiliki beberapa proses utama di dalamnya, yaitu sebagai berikut. Proses pada perangkat lunak client : 1) mendeteksi wajah pengguna, 2) menyimpan citra wajah pengguna sebagai citra wajah training, 3) mengirim citra wajah dan data identitas pengguna ke server, 4) mengambil hasil proses training dari server., 5) melakukan verifikasi pengguna dengan pengenalan wajah eigenface, 6) mengirim data penggunaan komputer ke server. Proses pada perangkat lunak server : 1) menyimpan citra wajah pengguna dan data identitas pengguna dari client, 2) melakukan proses training wajah pengguna, 3) menyimpan data hasil training, 4) mengirim data hasil training ke perangkat lunak client, 5) melakukan update citra wajah, 6) menyimpan data penggunaan komputer dari client, 7) membuat laporan penggunaan komputer. Proses-proses di atas merupakan proses utama yang akan dikerjakan oleh sistem. Untuk dapat menjalankan sistem ini, diperlukan sistem operasi Linux Ubuntu 12.04 yang telah terupdate dan perangkat input kamera. Sedangkan lingkungan perangkat lunak pengembangan LCLS adalah perangkat lunak freeware sebagai berikut. 1. Sistem operasi yang menjadi lingkungan implementasi LCLS adalah Linux Ubuntu 12.04 LCS. 2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C++ dengan menggunakan editor Qt Creator 2.41 dan library OpenCV 2.4.1. 3. Basis data yang digunakan adalah MySQL Server 5.5.24-0ubuntu0.12.04.1 (Ubuntu). 10

IV. UJI COBA PERANGKAT LUNAK Dalam pengujian perangkat lunak terdapat 4 kasus uji dimana kasus uji 1 adalah mengenai kerja fungsional LCLS Client sebagai sistem informasi, kasus uji 2 adalah mengenai kerja fungsional LCLS Server sebagai sistem informasi, kasus uji 3 adalah mengenai algoritma dan pemrograman, sedangkan kasus uji 4 adalah kasus uji konseptual untuk melihat keberhasilan perangkat lunak LCLS Client dalam mengenali wajah. Proses pengenalan wajah akan diujikan dengan 23 orang dengan total 69 citra wajah training (data citra wajah training terlampir). 1. Kasus uji 4.1 Pada kasus uji 4.1 ini, pengenalan wajah atau login dilakukan pada pencahayaan yang relatif sama. Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Kasus Uji 4.1 No Citra wajah login Citra wajah Username Pengenalan dikenali Sebenarnya Hasil berhasil pengenalan (ya / tidak) 1. 0915051023 0915051023 ya 2. 0915051053 0915051053 ya 3. 0915051011 0915051011 ya 11

No Citra wajah login Citra wajah Username Pengenalan dikenali Sebenarnya Hasil berhasil pengenalan (ya / tidak) 4. 0915051066 0915051066 ya 5. 0915051021 0915051021 ya 6. 0915051016 0915051016 ya 7. 0915051014 0915051014 ya 8. 0915051076 0915051076 ya 9. 0915051072 0915051072 Ya 10. 003 003 Ya 12

2. Kasus uji 4.2 Pada kasus uji 4.2 ini, pengenalan wajah atau login dilakukan pada pencahayaan yang berbeda. Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Kasus Uji 4.2 No Citra wajah login Citra wajah dikenali Username Hasil Sebenarnya pengenalan Pengenalan berhasil (ya / tidak) 1. 0915051023 0915051068 tidak 2. 0915051053 0915051049 tidak 3. 0915051011 0915051014 tidak 4. 0911031066 0911031066 ya 5. 0915051021 0915051063 tidak 13

No Citra wajah Citra wajah Username Pengenalan login dikenali berhasil 6. 0915051016 0915051040 tidak 7. 0915051011 0915051040 Tidak 8. 0915051076 0915051076 Ya 9. 0915051072 0911031066 Tidak 10 003 0915051003 Tidak V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat bahwa perangkat lunak LCLS Client dan LCLS Server secara fungsional dapat bekerja dengan baik karena pada kasus uji 1 dan kasus uji 2, 100% kondisi dapat ditangani. Hal ini menandakan bahwa sebagi sebuah sistem pencatat pemakaian lab, LCLS Client dan LCLS Server sudah diimplementasikan sesuai dengan rancangan. Dalam kasus uji 3.1, hasil pengujian fitur pengenal wajah sebagai verifikasi pengguna menunjukkan persentase hasil sebesar 100% dalam kondisi pencahayaan yang konsisten terhadap citra wajah training yang dikirim dalam pendaftaran. Sedangkan pada pencahaayan 14

yang berbeda dalam kasus uji 3.2, fitur pengenal wajah hanya mencapai persentase hasil sebesar 20%. Hal ini berarti sistem LCLS dapat melakukan pengenalan wajah dengan baik pada pencahayaan yang konsisten dalam lab komputer. Untuk menanggulangi hal ini LCLS telah dilengkapi dengan fitur update citra wajah training sehingga ketika pengenalan wajah tidak berhasil maka citra wajah harus dikirim ulang. DAFTAR PUSTAKA 1. Fatta, Hanif Al. 2006. Sistem Presensi Karyawan Berbasis Pengenalan Wajah Dengan Algoritma Eigenface. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006, Bali, Novermber 17, 2006. 2. Karso. 2006. Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Diagonalisasi Matriks.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1955 09091980021-KARSO/MODUL_11_ALJABAR_LINEAR_2006.pdf.(Diakses pada 13 Mei 2012). 3. Purnomo, Mauridhi Hery dan Arif Mutansa. 2010. Konsep Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi Fitur. Yogyakarta: Graha Ilmu. 4. Yaniar, Nimas Setya. 2011. Perbandingan Ukuran Jarak pada Proses Pengenalan Wajah Berbasis Principal Component Analysis (PCA).http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15451-2208100616- Paper.pdf. (Diakses pada 13 Mei 2012). 15