PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

RESILIENSI PADA WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH. Disusun Oleh: Anggi Putri Pratiwi Hidayat

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

Gambaran konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

STUDI TENTANG KARAKTERISTIK KOMUNIKASI PADA IBU DAN REMAJA PUTRI SEBELUM HAMIL DILUAR NIKAH DI KECAMATAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi perbaikan perilaku emosional. Kematangan emosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jelia Karlina Rachmawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

I. PENDAHULUAN. Pembinaan dan pengembangan generasi muda terus-menerus ditingkatkan sejalan

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai keluarga yang tidak

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. ikatan yang bernama keluarga. Manusia lahir dalam suatu keluarga,

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

(25,5%), di sekolah (10%), tempat umum (22%), tempat kerja (5,8%), dan tempat lainnya (3 6,6%). Sedangkan berdasarkan kategori usia, kekerasan fisik t

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN. wanita remaja yang telah menjadi ibu muda adalah suatu persoalan yang serius,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahkan kalau bisa untuk selama-lamanya dan bertahan dalam menjalin suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta berdiri pada tanggal 2 Juni Fasilitas yang ada di MTs X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mendorong semua lapisan masyarakat untuk masuk kedalam

PERLU, SOSIALISASI PACARAN SEHAT

(e) Uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp ,- (64,8%) dan sisanya (35,3%) lebih dari Rp per bulan.

BAB I PENDAHULUAN. individu yang ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik, emosional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wanita berbeda-beda waktunya dalam mendapatkan menarche atau

BAB II TINJAUAN TEORITIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor penyebab kecemasan neurotik anak sulung berdasarkan psikoanalisis

STUDI KASUS PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI RENDAH DIRI DALAM PERGAULAN SISWA KELAS XI IPS SMA 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

HUBUNGAN ANTARA PERMAAFAN REMAJA WANITA TERHADAP PENGKHIANATAN CINTA YANG DILAKUKAN PASANGAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI SKRIPSI EKA CHANDRA DIANAWATI

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

PERILAKU PROSOSIAL ANAK YANG DIASUH OLEH NENEKNYA. NAMA : ERIKA ERMAWATY NPM : KELAS : 3PA07 DOSEN : ERIK SAUT H. HUTAHAEAN, S.Psi, M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

BAB IV ANALISIS. memiliki ibu berstatus narapidana sejak awal dan I responden butuh beberap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dukungan sosial timbul oleh adanya persepsi bahwa terdapat orang- orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus meninggalkan segala hal yang kekanak-kanakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

BAB I PENDAHULUAN. biasanya seseorang menjadi mahasiswa pada kisaran usia tahun. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk modernitas bagi sebagian remaja. Pengaruh informasi global (paparan media

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik

Transkripsi:

PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH Disusun Oleh Nama : Auliya Karimah NPM : 10507030 Pembimbing : Wahyu Rahardjo, S.Psi., M.si Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kehamilan di luar nikah dapat terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dalam pergaulannya untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan lawan jenisnya. Reaksi orang tua yang memiliki anak yang hamil di luar nikah tentunya berbeda-beda tergantung pada cara mereka memandang dan menyikapi masalah yang sedang dialami. Penerimaan diri orang tua dapat terjadi apabila orang tua bisa untuk selalu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri, anak dan orang lain yang mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruknya, yang selalu merasa dan berpikir positif dengan masalah yang sedang di hadapi dalam kehidupan yang di jalani. Adanya sikap dan tingkah laku orang tua yang mau menerima atau tidak menerima kenyataan akan masalah yang sedang dihadapinya, masa ini merupakan masa terpenting bagi orang tua dalam penerimaan diri.

2. Pertanyaan Penelitian Bagaimana gambaran penerimaan diri orang tua dengan anak yang hamil di luar nikah? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penerimaan diri? Seperti apa dampak dari penerimaan diri? 3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana gambaran penerimaan diri orang tua dengan anak yang hamil di luar nikah, faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penerimaan diri dan seperti apa dampak dari penerimaan diri tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA Penerimaan Diri 1. Definisi Penerimaan Diri Sikap positif terhadap diri sendiri, menerima diri dengan segala kekurangan dan kelebihan tanpa merasa bersalah dan tidak merasa terhambat dalam memenuhi keinginannya, dapat menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain, serta dapat menerima keadaan emosionalnya tanpa mengganggu orang lain. 2. Karakteristik Penerimaan Diri (Supratiknya,1995) Kerelaan untuk membuka atau mengungkapkan perasaan dan reaksi individu kepada orang lain Kesehatan psikologis berkaitan erat dengan kualitas perasaan individu terhadap dirinya sendiri Penerimaan individu terhadap orang lain, orang yang bisa menerima dirinya biasanya lebih bisa menerima orang lain.

TINJAUAN PUSTAKA 3. Faktor-faktor Penerimaan Diri (Hurlock, 2000) Adanya pemahaman tentang diri sendiri. Hal yang realistik. Tidak adanya hambatan di lingkungan Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan Tidak adanya gangguan emosional yang berat Keberhasilan yang pernah di alami Identifikasi dengan orang yang berpenyesuaian baik Perspektif diri yang luas Pola asuh di masa kecil yang baik

TINJAUAN PUSTAKA 4. Dampak Penerimaan Diri (Hurlock, 2000) Penyesuaian diri orang yang memiliki penerimaan diri mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya, memiliki keyakinan diri, dapat menerima kritik demi perkembangan dirinya dan seseorang yang bersikap jujur yang merasa puas menjadi dirinya sendiri. Penyesuaian sosial Orang yang memiliki penerimaan diri akan merasa aman untuk menerima orang lain dan dapat mengatasi keadaan emosionalnya tanpa mengganggu orang lain. Memberikan perhatian dan memiliki dorongan untuk membantu orang lain. Orang yang memiliki penerimaan diri yang baik dapat melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik.

TINJAUAN PUSTAKA Hamil di Luar Nikah 1. Definisi Hamil di Luar Nikah Kehamilan yang tidak dikehendaki yang terjadi akibat ketidakmampuan seseorang dalam melakukan hubungan seksual dan sesuatu yang sulit di terima oleh masyarakat dan dapat menimbulkan rasa malu bagi keluarga. 2. Faktor Penyebab Kehamilan di Luar Nikah (Santrock, 1998) Hubungan Seks : Bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran. Kehidupan Iman yang Rapuh. Faktor Kematangan Biologis.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Orang Tua Orang Tua Seorang ayah dan ibu yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya. 2. Fungsi dan Peran Orang Tua (Soelaeman,1987) Fungsi Religius Fungsi Edukatif Fungsi Protektif Fungsi Sosialisasi Fungsi Ekonomi

METODE PENELITIAN Pendekatan kualitatif berupa deskriptif Subjek penelitian: Seorang Ibu yang memiliki anak yang hamil di luar nikah. Significant Other: Sahabat subjek Teknik pengumpulan data: wawancara + observasi (pedoman umum + catatan lapangan) Alat bantu: pedoman wawancara, alat perekam + alat tulis Teknik analisis data: transkripsi verbatim + coding

PEMBAHASAN 1. Gambaran Penerimaan Diri Subjek Kerelaan untuk membuka atau mengungkapkan perasaan dan reaksi individu kepada orang lain : Subjek selalu bercerita, terbuka dan jujur setiap kali subjek mempunyai masalah. Kesehatan psikologis berkaitan erat dengan kualitas perasaan individu terhadap dirinya sendiri : Subjek tidak berlarut-larut terpuruk dengan keadaan anaknya, keadaan tersebut tidak mengganggu aktifitasnya dan subjek tetap bersosialisasi seperti biasanya. Penerimaan individu terhadap orang lain, orang yang bisa menerima dirinya biasanya lebih bisa menerima orang lain : ada beberapa orang di lingkungan rumah subjek yang bersikap sinis, mencemooh terhadap subjek dengan keadaan anaknya tetapi subjek hanya bisa sabar dan ikhlas karena subjek sadar bahwa itu konsekuensi yang harus diterima.

PEMBAHASAN 2. Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Subjek Adanya pemahaman tentang diri sendiri : Subjek mempunyai sifat sabar dan ikhlas untuk menghadapi masalah-masalahnya terutama masalah anak subjek yang hamil di luar nikah. Hal yang realistik : Subjek mengungkapkan harapannya kepada anaknya. Tidak adanya hambatan di lingkungan : Lingkungan dapat menerima keadaan anak subjek terlihat dari sikap-sikap mereka yang memberikan perhatian, dukungan dan saran yang membangun. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan : Masyarakat masih ramah dan masih melibatkan subjek dalam kegiatan sosial di lingkungannya dan subjekpun masih mau mengikuti kegiatan tersebut.

PEMBAHASAN Tidak adanya gangguan emosional yang berat : Subjek menjelaskan keadaan anak subjek tidak membuat subjek terpuruk berlarut-larut sehingga tidak mengganggu aktifitasnya. Keberhasilan yang pernah di alami : Subjek pernah terpuruk dan berhasil bangkit dari keterpurukan tersebut disaat suami subjek meninggal dunia. Masalalu tersebut membuat subjek lebih tegar, sabar dan ikhlas dalam menerima keadaan anaknya. Identifikasi dengan orang yang berpenyesuaian baik : Subjek mendapatkan hal-hal yang positif dari orang lain, seperti saran yang membangun yang membuat subjek lebih bisa menerima keadaan anaknya. Perspektif diri yang luas : Subjek mendapatkan saran dan nasehat yang memotivasi dirinya. Subjek mendengarkan dan mengikuti saran dan nasehat tersebut. Pola asuh di masa kecil yang baik : Pola asuh demokratis yang diberikan orang tua subjek mempengaruhi subjek untuk lebih bisa bersikap bijaksana dalam menghadapi dan mengatasi masalah-masalahnya.

PEMBAHASAN 3. Dampak dari Penerimaan Diri Penyesuaian diri : Subjek dapat mengenali kelebihan dan kekurangannya sehingga subjek dapat menyesuaikan diri dengan masalah yang ada. Subjek mendapatkan bermacammacam saran dan kritik dan subjek menanggapi hal tersebut dengan baik. Penyesuaian sosial : Keadaan anaknya dapat membuat subjek labih bijaksana dalam setiap mengahadapi dan mengatasi masalah dan membuat subjek lebih baik lagi dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan terhadap masalah yang ada.

SARAN 1. Subjek dan Orang Tua yang Memiliki Anak Hamil di Luar Nikah Agar dapat mempertahankan untuk bersikap sabar, ikhlas dan bijaksana dalam menghadapi masalah. 2. Anak (Remaja atau Dewasa Putra dan Putri) Agar dapat lebih memahami, mengerti serta dapat mengambil keputusan yang tepat untuk tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah. 3. Masyarakat Diharapkan untuk bisa menerima, mendukung dan menasehati anak dan keluarga yang sedang mengalami kehamilan di luar nikah untuk melanjutkan hidup yang lebih baik dan tidak untuk dijauhi dari masyarakat karena mereka juga menginginkan masyarakat untuk bisa memaafkan. 4. Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat lebih menggali dan mengembangkan variabelvariabel penerimaan diri dan dapat lebih jelas mengungkap aspek-aspek yang terungkap pada penelitian ini.