BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Data terkait pola asuh dan picky eaters diambil dalam satu. tersebut berjumlah 2921 balita pada tahun 2016.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. MP-ASI pada bayi di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran tentang permasalahan yang akan. diteliti dalam bentuk angka-angka. Pendekatan ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODA PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Data terkait pola asuh dan picky eaters diambil dalam satu waktu. B. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun di posyandu wilayah Puskesmas Piyungan populasi tersebut berjumlah 2921 balita pada tahun 2016. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pengasuh utama adalah ibu dan dapat membaca dan menulis. b. Kriteria eksklusi Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah balita yang sakit atau cacat. 2. Sampel dan teknik sampling Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun di Posyandu Puskesmas Piyungan. Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus : ( ) 36

37 ( ) Keterangan : n = Besar sampel N = Besar populasi d = Tingkat signifikansi (0,1) Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 97 responden. Upaya untuk mengatasi drop out adalah dengan melakukan koreksi terhadap besar sampel yang dihitung dengan menambahkan jumlah sampel menggunakan rumus: (Sastroasmoro & Ismael, 2014) ( ) ( ) Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar 108 responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random sampling, yaitu suatu metode pengambilan sampel populasi yang bersifat heterogen dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan

38 (strata) dan setiap strata dapat diambil sampel secara acak. Jumlah balita yang diambil pada masing-masing posyandu didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi jumlah sampel berdasarkan posyandu Jumlah Jumlah No. Nama Dusun Rumus balita sampel 1. Madugondo 36 x 108 = 8,43 8 2. Cepokosari 33 x 108 = 7,73 8 3. Cepoko Indah 33 x 108 = 7,33 8 4. Karanggayam 50 x 108 = 11,71 12 5. Kedungwalikukun 18 x 108 = 4,2 4 6. Nganyang 71 x 108 = 16,6 17 7. Banyakan III 57 x 108 = 13,3 13 8. Cepokojajar 67 x 108 = 15,6 16 9. Padangan 47 x 108 = 11,0 11 10. Banyakan I 49 x 108 = 11,4 11 Jumlah balita 461 Jumlah sampel 108 C. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah Puskesmas Piyungan pada bulan Mei-Juli 2017. D. Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel terikat meliputi pilihpilih makanan (picky eaters) dan variabel bebas meliputi pola asuh orang tua.

39 E. Definisi Operasional Tabel 3. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi operasional 1. Pola asuh Pola asuh yang orang tua diberikan orang tua berupa pola asuh makan, pola asuh diri dan pola asuh kesehatan. Pola asuh makan seperti pemberian ASI eksklusif, pemberian MP- ASI dan pemberian makan. Pola asuh diri merupakan cara orang tua mengasuh anak dalam hal kebersihan diri anak seperti mandi, cuci tangan, sikat gigi, buang air kecil dan buang air besar. Pola asuh kesehatan merupakan perilaku orang tua dalam hal merawat anak 2. Perilaku picky eaters yang sakit. Anak menolak makanan, membatasi makanan seperti sayuran dan buah-buahan sampai tidak Alat ukur Hasil ukur Skala Kuesioner Kuesioner Jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Kategori: Baik = bobot nilai 20 Tidak baik = bobot nilai < 20 Picky eater : akumulasi scoring kuesioner > 21 Nonpicky Ordinal Nominal

40 ingin mencoba makanan yang baru. eater : akumulasi scoring kuesioner di bawah 21 F. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner terdiri dari: 1. Kuesioner data demografi Kuesioner yang pertama berupa kuesioner data demografi yang dibuat oleh peneliti sendiri untuk mendapatkan data anak dan data anggota keluarga. Data anak terdiri dari nama anak, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, anak ke berapa, berat badan sekarang, berat badan lahir. Data keluarga terdiri dari usia ayah, usia ibu, jumlah anggota keluarga, jumlah anak, jumlah anak usia 1-5 tahun, pendidikan terakhir ayah, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan bapak, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga per bulan. 2. Kuesioner pola asuh Pertanyaan berupa check list yang diadopsi dari Natasya Ayu Ningrum tahun 2016. Kuesioner terdiri dari 19 pertanyaan praktik pemberian makan, 8 pertanyaan pola asuh kesehatan, dan 10 pertanyaan pola asuh diri.

41 3. Kuesioner picky eaters Pertanyaan berupa check list mengenai picky eaters yang diadopsi dari Ristyadita Yuniandry tahun 2014. Kuesioner terdiri dari 7 pertanyaan diagnosis picky eater dan 5 pertanyaan faktor yang mempengaruhi picky eater. G. Uji validitas dan reliabilitas Kuesioner bagian I hanya berisikan pertanyaan tentang identitas anak, ibu serta keluarga sehingga tidak memerlukan uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner bagian II tentang kuesioner pola asuh diadopsi dari Natasya Ayu Ningrum tahun 2016. Uji validitas dan reliabilitas pola asuh makan didapatkan hasil seluruh variabel pola asuh makan usia 0-59 bulan sebanyak 30 pertanyaan mempunyai nilai correct item total > 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,953 maka disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pola asuh makan valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pola asuh diri sebanyak 10 pertanyaan mempunyai nilai corrected item total > 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,880 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel asuh makan valid dan reliabel. Kuesioner bagian III tentang picky eater diadopsi dari Ristyadita Yuniandry tahun 2014. Uji validitas kuesioner dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan didapatkan 7 pertanyaan valid mengenai diagnosis picky eater dan 5 pertanyaan valid

42 mengenai faktor yang mempengaruhi picky eater. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach s Alpha diperoleh nilai alpha untuk kuesioner diagnosis picky eater 0, 879 dan kuesioner faktor yang mempengaruhi picky eater 0,816. H. Cara pengumpulan 1. Tahap persiapan Tahap ini peneliti membuat surat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan studi pendahuluan. Peneliti ke Dinas Kesehatan untuk meminta surat rekomendasi ke Puskesmas Piyungan, setelah mendapatkan surat rekomendasi peneliti ke puskesmas untuk mendapatkan data dan didapatkan data jumlah posyandu di wilayah Puskesmas Piyungan. Peneliti melakukan pengundian pada tiga desa yang berada di wilayah puskesmas piyungan kemudian diambil satu desa. Peneliti melakukan pengundian dari 27 posyandu yang ada di desa tersebut dan mengambil 10 posyandu untuk dijadikan tempat penelitian. Peneliti kemudian menentukan jumlah balita yang akan diambil pada setiap posyandu menggunakan rumus dan melakukan pengundian pada balita yang akan diambil pada setiap posyandu. 2. Tahap pelaksanaan Setelah uji etik sudah keluar peneliti mulai melakukan penelitian di 10 posyandu wilayah puskesmas piyungan. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden terdiri dari data demografi,

43 kuesioner pola asuh dan kuesioner pilih-pilih makanan (picky eaters). Sebelum mengisi kuesioner responden dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara pengisian dan selama responden mengisi kuesioner, peneliti tetap mendampingi responden. Ketika kuesioner telah diisi kemudian diberikan ke peneliti untuk dilakukan pengecekan. Setelah selesai mengumpulkan data, peneliti melakukan pengolahan data dari hasil pengisian kuesioner untuk mendapatkan hasil. I. Analisis data Setelah dilakukan penelitian dan data sudah diperoleh, maka dilakukan analisis data dengan analisis univarit dan bivariat. 1. Analisi Univariat Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan presentase dari masing-masing variabel, baik variabel bebas (pola asuh orang tua) atau variabel terikat (pilih-pilih makanan (picky eaters). 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel pola asuh orang tua dengan pilih-pilih makanan (picky eaters). Pengujian hubungan kedua variabel diuji dengan menggunakan uji chi-square.

44 J. Etika penelitian Etika penelitian akan dilakukan di komisi etik FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Nomor : 257/EP-FKIK-UMY/IV/2017. Ada beberapa hal yang menyangkut etika penelitian sebagai berikut: 1. Informed consent yaitu Peneliti memberikan informasi kepada responden secara detail tentang tujuan dari penelitian dan menjelaskan kepada responden bahwa data hanya digunakan untuk pengembangan ilmu. 2. Anonimity yaitu nama responden hanya diketahui oleh peneliti. Pada publikasi juga tidak dicantumkan nama responden melainkan menggunakan kode angka. 3. Confidentiality, yaitu data atau informasi yang didapat selama penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan hanya peneliti yang dapat melihat data tersebut. 4. Do not harm, yaitu meminimalkan kerugian dan memaksimalkan manfaat penelitian yang timbul pada penelitian ini. 5. Fair treatment, yaitu melakukan perlakuan yang adil dan memberikan hak yang sama pada setiap responden