EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penandasan kembali terhadap falsafah Man behind the gun. Roda organisasi sangat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Penilaian Kinerja PNS

PETUNJUK PENGISIAN tanda ( ) Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah tanda ( = )

DAFTAR TABEL. 9. Tanggapan Responden Terhadap Mengenai Diperbolehkan. Memberikan Ide Baru Tanggapan Responden Tentang Manajer Mendukung

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan inti dari sifat biologis, kognitif, dan aturan-aturan sosial.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG

INSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED) PENJELASAN PENELITIAN

INSTRUMEN ON THE JOB TRAINING I DIKLAT FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH

Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd.

I. Kesetiaan. Karena kurang pengetahuan pernah. mengeluarkan ucapan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-01/M.

BAB IV PEMBAHASAN. karyawan lapangan di CV Baskoro Aji Pemalang dapat dibuat pembahasan sebagai Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AKTIFITAS PENGAWASAN PEGAWAI/KARYAWAN PADA PT. SEMEN PADANG. 4.1 Pelaksanaan Fungi Pengawasan Pada PT.Semen Padang

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.01/2011 TENTANG

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

BAB IV GAYA KEPEMIMPINAN PADA RUMAH MAKAN PUTI MINANG CABANG HAJI MENA NATAR LAMPUNG SELATAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan

INSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

tugas sehari-hari (Arwani, 2005).

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

BAB 6 PEMBAHASAN. Sebagaimana yang telah diuraikan pada rumusan masalah yang ingin

LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

Lampiran 1: PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan sebagai kota pelayanan dengan perkembangannya diantaranya

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

2011, No tertulis, pemberian dan pemotongan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Transkripsi:

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI. Umum a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan tahun sekali/setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan oleh pejabat terkait, dalam hal ini dilaksanakan oleh atasan langsung pegawai yang bersangkutan, selanjutnya hasilnya didiskusikan agar dieroleh kata kesepakatan. c. Instrumen Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) terdiri dari tujuh bagian dan ditambah satu bagian khusus untuk pejabat struktural / pimpinan.. Khusus a. Penilaian dilaksanakan oleh atasan langsung yang diperoleh dari hasil evaluasi selama tahun sejak Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) sebelumnya atau setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Untuk menghindari subyektifitas penilai atau atasan langsung, maka segala penilaian harus mengacu pada lembar yang ada termasuk didalamnya hal pengkategorian dan penilaian. c. Pegawai harus bertindak aktif dalam ikut serta menilai dirinya sendiri melalui diskusi akhir oleh atasan langsung. d. Atasan langsung harus melakukan diskusi tentang hasil nilai yang akan dituangkan dalam lembar jawaban Evaluasi Kinerja Perawat (EKP). e. Pegawai dapat mengajukan keberatan tentang hasil penilaian kepada atasan dengan ketentuan bila memang pegawai dapat membuktikan nilai yang ditulis oleh atasan tidaklah sesuai dengan kenyataan dengan batas waktu x jam sejak dilaksanakannya diskusi. f. Penilai dan yang dinilai (perawat) harus membubuhkan tanda tangan pada lembar jawaban Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) setelah selesainya diskusi penilaian. g. Untuk menilai perawat pelaksana maka penilaian hanya dilakukan sampai pada soal ke VII sedangkan penilaian untuk pejabat atau kepala unit dinilai sampai soal VIII.. Cara Penilaian a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) terdiri dari 8 bagian penilaian (Akhlaq, Kejujuran, Prestasi Kerja, Tanggungjawab, Ketaatan, Kreatifitas dan Kepemimpinan). b. Tulis / bubuhkan nilai yang telah disepakati oleh penilai (atasan) dengan pegawai pada kolom sesuai dengan nomor soal dan kategori penilaian. c. Kolom jumlah diisi hasil penjumlahan vertikal. d. Kolom sub total diisi hasil penjumlahan dari jumlah nilai semua kolom. e. Letakkan hasil dari masing masing sub total di kolom nilai, dan dijumlahkan dari sub total soal I sampai soal VII (untuk pelaksana) dan VIII untuk pejabat / kepala unit. Hasil yang telah didapat diletakkan di kolom total. f. Bila telah didapatkan hasil total penilaian secara keseluruhan, maka hasil yang ada dipadukan dengan format hasil akhir dan lingkari nomor yang sesuai dengan katagori Nilai Akhir. Contoh : bila telah didapatkan nilai total sejumlah 8, maka nilai total itu berada pada katagori yaitu antara 9 s/d 66, maka yang dilingkari adalah katagori. PEMBACAAN KATAGORI NILAI Hasil akhir yang diperoleh dari penilaian ini dijadikan sebagai katagori kinerja pegawai selama tahun terakhir dengan mempertimbangkan :. Hasil Akhir dengan nilai Kurang, maka : a. Perawat Kontrak Jika di tahun I atau di tahun II hasil akhir dengan nilai kurang, maka dievaluasi selama bulan. Dalam kurun waktu bulan bila dinilai ulang hasil tetap seperti semula maka kontrak diakhiri.

dapat dilanjutkan. Bila kali berturut turut memiliki Hasil Akhir dengan nilai kurang, maka kontrak tidak b. Perawat Tetap Mendapat evaluasi ulang satu bulan. Penundaaan kenaikan gaji berkala dan reguler selama tahun sejak tahun akhir, maka perubahan gaji terdahulu (yang tercantum dalam SK). Mendapatkan pengawasan dan perhatian intensif.. Hasil Akhir dengan nilai Sedang, maka pegawai memiliki kinerja yang memerlukan penanganan khusus / pembinaan. Sehingga dengan hasil yang demikian itu memerlukan perlakuan sebagai berikut : a. Perawat Kontrak Dievaluasi selama bulan Bila kali berturut turut memiliki Hasil Akhir dengan nilai sedang, maka dievaluasi selama 6 bulan. Dalam kurun waktu 6 bulan bila dinilai ulang hasil tetap seperti semula maka kontrak tidak dapat dilanjutkan. b. Perawat Tetap Mendapatkan evaluasi ulang bulan. Penundaan kenaikan gaji berkala dan atau reguler selama 6 dari batas akhir yang tercantum SK. Mendapatkan pembinaan lanjutan selama waktu evaluasi.. Hasil Akhir dengan nilai Cukup, maka perawat memiliki hasil kinerja yang mengarah pada hasil akhir baik. Dengan demikian masa pegawai harus mendapat perlakuan sebagai berikut : Perawat Kontrak Dievaluasi selama 6 bulan bila tidak ada perubahan, kontrak tidak dapat dilanjutkan. Bila Hasil Akhir cukup diperoleh pada tahun ke III, maka diberikan kesempatan perbaikan selama 6 bulan dan penepatan sebagai calon pegawai negeri tetap ditangguhkan sampai ada perbaikan nilai pada penilaian berikutnya. a. Perawat Tetap Mendapatkan kesempatan perbaikan / evaluasi ulang dalam waktu 6 bulan sampai pelaksanaan penilaian berikutnya. Penundaan kenaikan gaji berkala dan atau reguler selama bulan dari tanggal yang ditetapkan di SK.. Hasil Akhir dengan nilai Baik, berarti perawat yang bersangkutan menunjukkan pola kerja yang baik sehingga harus ada reward yang sebanding dengan kinerja yang ada.

JUKLAK PENILAIAN KINERJA PERAWAT RS ISLAM PATI c. AKHLAQ Kesopanan Memiliki temperamen atau perangai kasar terhadap pasien, keluarga terhadap sesama pasien atau dengan tman sejawat dan karyawan lainnya. (bertutur kata kasar, dll). Pernah ketahuan secara kasat mata berlaku tidak sopan terhadap pasien, keluarga pasien atau dengan sejawat dan juga karyawan lainnya. (membentak, berlaku kasar, dll) Tidak ketahuan secara kasat mata berlaku tidak sopan, tetapi ada laporan dari pasien, keluarga, teman sejawat dan atau karyawan lain tentang perbuatan tidak sopan. Menunjukkan prilaku yang baik terhadap pasien, keluarga, teman sejawat dan atau karyawan lainnya. Kesabaran & Tidak sabar, mudah marah ketika pasien, keluarga pasien, teman keramahan dalam melaksanakan sejawat dan atau karyawan lain membutuhkan pertolongan. Tergesa gesa dalam menjalankan tugas sehingga terjadi kesalahan tugas. dalam hasil tugas. Tidak sabar tetapi mampu mengendalikannya, dan kadang kadang hal itu muncul tetapi tidak perpengaruh negatif pada kerja. Sabar, teliti dalam kerja dan mampu menghargai kerja orang lain. Keteladanan Tidak mampu memberikan contoh perilaku yang baik, akan tetapi Akhlaq justru menunjukkan perilaku yang negatif. (merokok di tempat umum, berkata kata kasar, berperilaku negatif). Beberapa kali (lebih dari x) adal laporan negatif bahwa yang bersangkutan pernah bertindak negatif didepan umum. Kadang kadang (kurang dari x) masih melakukan perbuatan yang negatif diepan umum. Mampu memberikan contoh perilaku yang baik di depan umum (pasien, keluarga pasien, teman karyawan lainnya. d. KEJUJURAN Keihlasan dalam Sering mengeluh tentang kondisi kerja dan hasil pendapatan selana kinerja bekerja di Rumah Sakit Islam Pati kepada orang lain selain karyawan Rumah Sakit sehingga menimbulkan fitnah. Mengeluh tentang pendapatan tetapi tidak menunjukkan Itikad dalam bekerja yang baik. Kadang kadang mengeluh, tetapi mampu memberikan kontribusi kerja yang baik. Bekerja dengan baik, dan memberikan masukan tentang perbaikan penghasilan dengan cara kerja yang optimal. Penyalah gunaan Sering melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan wewenangnya Wewenang sehingga menyebabkan kerugian (pemalsuan, dll) Dalam tahun terakhir melakukan perbuatan penyalahgunaan wewenang, tetapi belum sampai merugikan. Memiliki perilaku kerja yang bisa dikategorikan kearah penyalahgunaan wewenang. Selama kerja (terutama tahun terakhir) tidak ada indikasi perbuatan penyalahgunaan wewenang dan jabatan.

Kesesuaian laporan dengan hasil kerja Kemampuan menerima tanggung jawab yang diberikan padanya (amanah) Sering kali (lebih dari x) melaporkan apa yang dikerjakan kepada atasan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. kali dalam tahun memberikan laporan yang tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya Melaporkan pekerjaan atau apa yang telah dikerjakannya kepada atasan beberapa catatan dari atasan. Melaporkan apa adanya kepada atasan tentang hasil kerjanya disertai dengan alasan dan saran untuk perbaikan. Sering melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugas yang diberikan atasan atau tugas profesinya. Tidak mampu menjalankan amanah (tanggung jawab) ditandai dengan ketidaksiapan dalam menjalankan tugas kerja / kinerja kurang baik. Mampu bekerja dan menerima amanah, akan tetapi seringkali masih membutuhkan saran dan nasehat untuk peningkatan kinerja. Mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dengan penuh amanah dan hasil kinerja baik. e. PRESTASI KERJA Kecakapan dan Sering melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam menjalankan penguasaan bidang tugasnya. tugas sesuai bidang tugasnya, yang sifatnya fatal / sering melakukan kesalahan prosedur. Melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas yang sifatnya ringan. Melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya tetapi langsung ada usaha untuk memperbaikinya. Tidak pernah melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Ketrampilan yang Memerlukan pengarahan dan seringkali diarahkan dalam dimiliki melaksanakan tugasnya. (tugas yang dimilikinya tidak menunjang) Tidak mampu bekerja secara mandiri dengan ketrampilan yang dimilikinya. Kurang mampu bekerja secara mandiri dengan ketrampilan / profesinya tetapi ada usaha untuk memperbaikinya. Bekerja dengan ketrampilan penuh untuk menunjang kinerja. Ketekunan, Sering tidak menghiraukan tugas, teledor dan respon terhadap tugas ketelitian dan kurang. kecepatan waktu Tekun dalam bekerja tetapi kurang teliti dalam bertugas sehingga dalam menjalankan tugas masih ada kesalahan. Tekun dan teliti dalam bekerja tetapi kurang responsive terhadap tugas yang ada. Memiliki ketakunan, ketelitian dan kecepatan dalam menjalankan tugas (responsip). Kesehatan jasmani Sering ijin dinas karena sakit (lebih dari kali rata-rata izin hari kerja) tanpa keterangan dokter yang jelas. Izin sakit lebih dari kali tetapi dengan izin dokter dan mendapatkan terapi dokter (mengganggu mekanisme kerja). Izin sakit, tetapi mampu membagi waktu dan tidak mengganggu mekanisme kerja Memiliki ketahanan fisik yang prima sehingga mampu bekerja secara optimal. 5 Manfaat kerja yang dilakukan 6 Kemampuan menyelesaikan Tidak ada hubungannya dengan profesi, pekerjaan dan program yang dimiliknya Bekerja diluar tanggungjawabnya (untuk membantu orang lain) sehingga berpengaruh program dan tugas yang dimiliknya. Bekerja sesuai dengan profesi, pekerjaan dan program yang dilakukannya tetapi belum optimal karena faktor keteledoran. Mampu bekerja secara baik sesuai dengan profesi, pekerjaan dan programnya sehingga bermanfaat. Hasil kerja tidak sesuai dengan target atau program yang ada. 50% hasil kerjanya telah sesuai dengan target dan program yang dirancang.

tugas sesuai dengan target atau program yang ada 80% hasil kerjanya telah sesuai dengan target dan program yang dirancang. 00% hasil kerjanya telah sesuai dengan target dan program yang dirancang. f. TANGGUNGJAWAB Ketepatan waktu Sering tidak sesuai dengan target waktu yang ada karena faktor dalam menyelesaikan tugas Keberadaan ditempat saat jam kerja Perhatian terhadap kerja Keberanian dalam menjalankan amanah atau tanggungjawab 5 Rasa kepemilikan terhadap barang Rumah Sakit Islam Pati kinerja yang kurang baik. Ada keterlambatan dalam menyelesaikan tugas dan ada usaha untuk memenuhi keterlambatan tersebut. Dalam menyelesaikan tugas karyawan menyelesaikan sesuai batas waktu yang ada. Menyelesaikan tugas sebelum batas waktu habis. Seringkali meninggalkan tempat kerja yang tidak ada hubungannya dengan tugas kerjanya. Meninggalkan tempat kerja tidak berhubungan dengan tugasnya tetapi menyelesaikan tugasnya dengan baik. Meninggalkan tempat kerja tidak berhubungan dengan bidang tugasnya tetapi meminta izin pada atasan. Selalu berada pada tempat kerja untuk bekerja secara optimal. Seringkali melakukan izin tidak masuk kerja untuk kepentingan pribadi. Sulit untuk diminta kerja diluar jam kerja dan lebih mementingkan kebutuhan pribadinya. Mengutamakan kerja bila ada keuntungan yang bisa didapatkannya. Mengutamakan kerja daripada kepentingan pribadi yang bisa ditunda. Tidak berani mengambil resiko dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Seringkali menghindari mendapatkan tanggung jawab diluar tugas yang ada. Menjalankan tugas yang ada, tetapi tanggung jawab dilimpahkan pada atasan atau orang lain. Melakukan tugas dengan segala tanggung jawab dan resiko yang didapatkannya. Berlaku teledor dalam mengelola barang inventaris Rumah Sakit Islam Pati sehingga menyebabkan hilang atau rusak. Tidak bisa menjaga barang inventaris sehingga menyebabkan kerusakan barang. Berusaha untuk menjaga barang inventaris Rumah Sakit Islam Pati tetapi masih juga belum optimal. Menghargai dan menjaga barang inventaris Rumah Sakit Islam Pati sebagai bentuk tanggungjawab kepemilikan yang harus dijaga dan dirawat bersama. 6 Konsekwensi tugas Melemparkan kesalahan yang diperbuatnya pada saat tugas kepada orang lain. Tidak bisa menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya sehingga mengelak bertanggung jawab. Menyadari kesalahannya tetapi tidak berusaha mencari pemecahan masalahya. Menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya dan mencari alternatif pemecahannya. g. KETAATAN Ketaatan menjalankan Sering kali melakukan pelanggaran kedisiplinan sehingga peraturan (termasuk absensi, seragam dan mendapatkan teguran lisan atau tertulis. Melakukan pelanggaran kedisiplinan dan diberikan arahan / kedisiplinannya) masukan tetapi tidak ada perubahan. Melakukan pelanggaran kedisiplinan, diarahkan dan mau memperbaikinya sehingga tidak terulang kembali. Tidak ada catatan pelanggaran kedisiplinan dan taat menjalankan peraturan yang ada. Mengkir / menolak tugas yang diberikan oleh atasan.

Ketaatan menjalankan tugas kedinasan Ketaatan menjalankan syari at Islam Menjalankan tugas dari atasan tetapi tidak optimal Menjalankan tugas atasan dengan sungguh sungguh dan berhasil menyelesaikannya. Tidak pernah menjalankan syari at Islam (seperti sholat). Kadang kala sholat bila diingatkan untuk sholat. Melakukan syari at Islam bila yang lain juga melaksanakannya. Melaksanakan syari at Islam dengan khusu setiap saat. h. KERJASAMA Kemampuan Hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk bekerja tanpa melibatkan menjalin kerjasama dengan orang lain untuk penyelesaiaan tugasnya Sikap terhadap orang lain Kemampuan untuk menerima saran dan kritik karyawan / koleganya dan bersikap egosentrtis dan tidak mau tau dengan pekerjaan orang lain. Kurang memiliki respon dalam membantu karyawan yang lain untuk menyelesaikan tugas. Mau membantu bila orang lain yang memintanya tanpa inisiatif sendiri. Memiliki inisiatif untuk membantu karyawan yang lain dalam menyelesaikan tugasnya. Tidak memiliki rasa untuk menghargai orang lain / mau menang sendiri. Kurang dapat menghargai orang lain dan lebih menunjukkan permusuhan. Acuh tak acuh dengan orang lain, tetapi tidak menunjukkan permusuhan. Mampu menghargai orang lain dengan baik dan menempatkan posisi dirinya sesuai dengan keadaan. Marah dan menolak setiap saran dan kritik yang diterimanya. Menerima kritik tetapi tidak mau memperbaiki diri untuk perbaikan. Menerima kritik dan berusaha untuk memperbaikinya. Menerima saran dan kritik selanjutnya meminta masukan untuk memperbaiki kekurangan dirinya dan berusaha untuk memperbaikinya. i. KREATIFITAS Inisiatif untuk bekerja Apatis dan monoton dalam kerja. Mencoba untuk mencari inisiatif dalam melaksanakan tugas. secara baik Berdiskusi bersama untuk mencari inisiatif baru dalam kerja agar tidak monoton. Tidak pernah melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Kreatifitas kerja Tidak memiliki daya kreasi dalam menyelesaikan tugas yang Keinginan untuk memberikan perubahan kerja yang lebih baik diembannya. Kurang memiliki daya kreasi untuk menyelesaikan tugas yang ada. Kadang kala mengikuti orang lain untuk berkreatif dalam menyelesaikan tugas yang ada. Memiliki daya dan keinginan untuk menciptakan kreasi baru dalam menyelesaikan tugas yang ada. Tidak pernah memberikan saran untuk perubahan yang baik. Hanya mengikuti orang lain untuk memberikan saran (ikut ikutan) Sesekali memberikan masukan untuk perbaikan system kerja. Aktif dalam memberikan masukan kepada teman atau atasan untuk perbaikan system kerja. I. KEPEMIMPINAN (UNTUK PEJABAT) Penguasaan dalam Pendidikan dan keahlian tidak sesuai dengan jabatan yang bidangnya diembannya. Berusaha menyelesaikan tugas yang diembannya walaupun tidak menguasai bidang yang diembannya. Mencari pengalaman dan pendidikan untuk menyelesaikan tugas bidangnya.

Mampu mengusai dan menyelesaikan tugas bidangnya dengan keahlian yang dimilikinya. Pengambilan Tidak dapat menyelesaikan masalah bila terjadi masalah pada keputusan lingkup kerjanya. Berusaha menghindar dari tanggungjawab menyelesaikan masalah. Berusaha menyelesaikan masalah walaupun tidak optimal. Mampu menyelesaikan masalah dengan segala daya upaya yang dimilikinya. Kemampuan Setiap menyelesaikan tugas tidak memandang prioritas mana yang membuat prioritas diutamakan. Tidak menggunakan prioritas masalah dalam menyelesaikan tugas, tetapi dapat menyelesaikan tugasnya. Menggunakan prioritas masalah dalam sebagai cara penyelesaian tugas, tetapi masih sering bekerja secara isedentil. Selalu menyusun skala prioritas dalam menyelesaikan tugas tugas yang diembannya. Keteladanan Berperilaku yang tidak baik didepan pegawai lain terutama bawahannya dan tidak memberikan contoh keteladanan. (dilakukan didepan umum) Melakukan perilaku yang kurang baik didepan karyawan tetapi sebatas ditempat unit kerjanya. Menyadari bahwa ia berperilaku kurang baik dan berusaha untuk memperbaikinya. Memberikan saran, nasehat dan contoh perilaku yang baik kepada karyawan terutama di unit kerjanya. 5 Kemampuan mengembang Setiap memecahan masalah tidak pernah melibatkan unit / karyawan dibawahnya untuk dimintai pendapat. kan potensi Mengedepankan pendapat pribadi untuk memutuskan masalah kepemimpinan walaupun mendapatkan saran dari unit / karyawan dibawahnya. Berusaha untuk menggabungkan pendapatnya dan pendapat unit / karyawan dibawahnya untuk dijadikan rujukan penyelesaian masalah. Bersikap demokratis, tegas, jujur serta selalu melibatkan unit / karyawan dibawahnya untuk menyusun gagasan atau menyelesaikan masalah. 6 Pola kepemimpinan Otoriter dan egois (ingin menang sendiri tanpa menghiraukan unit / karyawan lainnya). Proleter (bersikap seperti orang kaya yang hanya menyuruh tanpa memberikan arahan). Terpimpin (menerima masukan, tetapi jarang dibuat sebuah rujukan). Demokratis dan jujur (menerima saran, kritik untuk perbaikan dan bersikap jujur terhadap kekurangan pola kepemimpinannya). 7 Kemampuan Tidak pernah berkoordinasi atau memberikan pelimpahan tugas berkoordinasi 8 Kemampuan menumbuhkan motivasi unit / karyawan dibawahnya 9 Perhatian kepada unit / karyawan pendelegasian untuk menyelesaikan tugas / masalah. Melakukan koordinasi bila terpaksa dan bila ada instruksi untuk melakukannya. Melakukan koordinasi ditingkat bawah tetapi belum optmal. Bekerja secara kolegial (bersama- sama) dan melibatkan unit / karyawan lainnya agar merasa memiliki kewajiban dan hak yang sama dalam menyelesaikan tugas / masalah. Selalu memerintah dan menyalahkan tugas yang telah diselesaikan oleh bawahannya tanpa memberikab masukan dan perbaikan. Memerintah tanpa kata tolong dan bertindak sebagai penguasa / pejabat. Mengoreksi tugas yang telah diselesaikan unit / karyawan dibawahnya dan memberikan arahan untuk perbaikan. Mengajak diskusi tentang pekerjaan yang telah diselesaikan oleh unit / karyawan dibawahnya dan selanjutnya memberikan dorongan untuk memperbaiki bila masih ada kesalahan dan sekaligus memberikan pujian. Tidak pernah memperhatikan apa yang telah dilakukan oleh unit / karyawan dibawahnya dalam melaksanakan tugas yang ada. Acuh tak acuh terhadap keberhasilan atau masalah yang sedang dihadapi oleh unit / karyawan dibawahannya.

yang berada pada tanggung jawabnya 0 Kemampuan menerima saran dan kritik Memberikan perhatian kepada unit / karyawan bila berkeluh kesh saja. Selalu memberikan perhatian kepada unit / karyawan baik dalam keadaan ketika ada masalah atau ketika mendapatkan prestasi. Berlaku tidak senang dan tendensius terhadap kritik dan saran yang diterimanya. Menerima saran dan kritik dengan catatan, tidak berusaha untuk memperbaikinya. Menerima saran atau kritikan dan mencoba memperbaiki apa yang ada dalam kritik / saran yang diterimanya. Menerima kritik dan saran secara lapang dada dan selanjutnya mengintrospeksi diri untuk perbaikan kekurangan.