BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Menurut Sugiyono (2007:10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada tiga, yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah jenis penelitian komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat membandingkan, paling sedikit dua variabel yang dibandingkan. Dengan desain eksperimen yang tergolong cross sectional. Untuk lebih jelasnya, desain dari penelitian ini adalah seperti tabel berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Komparatif T-2 Komparatif Individu Karyawan PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba Individu Karyawan PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba Cross Sectional Cross Sectional
Keterangan : T-1: Untuk mengukur dan membandingkan Pelatihan pada tahun 2009 dan 2011 di PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba. T-2: Untuk mengukur dan membandingkan Kemampuan Individual pada tahun 2009 dan 2011 di PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba. 3.2 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Utama Skala Pengukuran Model Pengukuran Pelatihan Pelatihan adalah secara sistematis mengubah tingkah laku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan adalah salah satu bentuk edukasi dengan prinsip-prinsip pembelajaran. (Rivai, 2009) - Instruktur - Peserta - Materi (bahan) - Metode Kemampuan & preferensi instruktur pelatihan. Kemampuan & preferensi peserta pelatihan. Materi program yang dibutuhkan Prinsip-prinsip pembelajaran. Ordinal Likert - Tujuan pelatihan Mengembangkan keterampilan &kualitas pelayanan Kemampuan Individual Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh - Lingkungan yang menunjang (Rivai, 2009). - Intelektual Ketepatan dan kesesuaian fasilitas. Pemahaman verbal Penalaran induktif Penalaran deduktif Ordinal Likert
kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. (Robbins, 2006). - Fisik (Robbins, 2006) Keluwesan dinamis Keseimbangan Stamina 3.3 Jenis dan Sumber Data Data dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam artian variasi data yang diberikan oleh sumbernya (orang, partisipan, atau responden yang ditanyai). Data kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki pola yang lebih mudah dibaca oleh peneliti (Istijanto, 2009:45-46). Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu data berpola yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menurut Umar (2005:42), data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisisan kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1) Library Search Yaitu dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku wajib, buku-buku lengkap atau referensi dan jurnal yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dengan teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder sebagai bahan untuk studi perbandingan. 2) Field Research Data diperoleh secara langsung dengan pengisian kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Kuesioner tersebut langsung diisi oleh para karyawan tetap PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007:38), populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian atau populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Menurut Hermawan (2005:147), ada dua alasan dilakukannya sensus: 1) Suatu penelitian sensus akan layak dilakukan jika populasinya relatif sedikit dan,
2) Suatu penelitian sensus hanya diperlukan jika unit elemen populasi sangat bervariasi. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Hermawan, maka dalam penelitian ini digunakan cara sensus, yaitu dengan mengambil semua populasi yang ada, karena jumlah populasinya relatif sedikit. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba yang berjumlah 40 orang. 3.6 Metode Analisis Tabel 3.3 Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Komparatif Anova T-2 Komparatif Anova 3.6.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan salah satu atau ciri karakter utama instrumen pengukuran yang baik, karena pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Maka reliabel disebut juga keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya. 3.6.2 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner di katakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut (Riduwan, 2007:109-110). 3.6.3 Uji Normalitas Pengujian normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi baik variabel terikat (independent variable) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data terikat adalah normal, atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka data distribusi tersebut dinyatakan normal. 3.6.4 Analisis Varian (ANOVA) Menurut Levin (2005), tujuan ANOVA adalah untuk melokalisasi pada variabel-variabel bebas yang penting dalam suatu penelitian dan menentukan bagaimana mereka berinteraksi dan mempengaruhi respon. ANOVA umumnya digunakan untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok atau lebih data dimana data tersebut menggambarkan suatu karakteristik dari populasi atau sampel yang berbeda. Secara umum, ANOVA menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis nol, bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antar contoh dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh. Dengan
ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji T untuk dua rerata (mean). Dengan menggunakan ANOVA, ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai prediksi dan data pengamatan akan mudah dilihat. Menurut klasifikasinya, ANOVA dapat dibedakan menjadi dua yaitu analisis varians satu arah dan analisis varians dua arah. Menurut kuantitas datanya, analisis varians dapat dibedakan menjadi analisis berdasarkan sampel dan analisis berdasarkan populasi. Uji T Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan, maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Salah satu kegunaan yang paling baik dari uji T dalam analisis varians adalah pendugaan parameter sampel terhadap populasi. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel, maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Keragaman (variabilitas) sehimpunan n pengukuran adalah proporsional terhadap jumlah kuadrat simpangan (square of deviations): Rumus ini digunakan untuk menghitung varians sampel. ANOVA memecah keragaman SS, atau total jumlah kuadrat simpangan, menjadi bagian-bagian yang masing-masingnya dikaitkan dengan kesalahan random. Data hasil percobaan di dalam one-way ANOVA setidaknya bertipe interval. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis one-way ANOVA adalah ragam suatu percobaan yang setiap grupnya memiliki lebih dari satu faktor yang ingin dibandingkan. Null hipotesis H0: µ1=µ2=µ3 Alternatif hipotesis H1: Tidak semua µj adalah sama (dimana j = 1, 2, dan 3) Untuk melakukan ANOVA test maka akan ada 3 variation, yaitu total variation yang dibagi menjadi dua yaitu Among Group Variation dan Within Group Variation. Total Variation:
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk T-1 H0: Variabel Pelatihan pada tahun 2011 tidak lebih baik daripada tahun 2009 H1: Variabel Pelatihan pada tahun 2011 lebih baik daripada tahun 2009 2) Untuk T-2 H0: Variabel Kemampuan Individual pada tahun 2011 tidak lebih baik daripada tahun 2009 H1: Variabel Kemampuan Individual pada tahun 2011 lebih baik daripada tahun 2009 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah ini yaitu setelah data terkumpul dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan di PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba, maka kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode statistik, uji ANOVA untuk membandingkan Pelatihan dan Kemampuan Individual pada tahun 2009 dan 2011. Dari analisis tersebut, akan terlihat perbandingan antara Pelatihan
pada tahun 2009 dan 2011 serta Kemampuan Individual pada tahun 2009 dan 2011, maka artinya karyawan menunjukkan sesuatu yang cukup baik dan seharusnya memiliki kinerja yang cukup baik pula dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan adanya gambaran tersebut, maka hasil ini dapat digunakan oleh karyawan PT Jamsostek (Persero) Kacab Salemba untuk mengevaluasi mengenai Pelatihan yang telah diberikan sebagai acuan untuk memberikan pelatihan yang lebih baik lagi ke depannya, sehingga akan dapat meningkatkan kinerja karyawannya.