BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Kebon Jeruk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Kebon Jeruk Jakarta Barat.Adapun waktu penelitian adalah bulan Juni sampai dengan Juli 2014 B. Desain Penelitian Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penelitian adalah merumuskan desain penelitian agar tujuan dapat tercapai dengan baik.karena penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih maka penelitian ini menggunakan desain penelitian hubungan atau asosiatif dan menurut sifat hubungannya penelitian menggunakan hubungan sebab akibat (kausal). Desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) (Sugiyono, 2007:30).Menurut Umar (2003:30) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, dan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. 25

26 C. Variabel dan Skala Pengukuran Adapun variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kualitas Pelayanan adalah cara petugas pajak dalam membantu, mengurus, dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan oleh wajib pajak 2. Administrasi pajak adalah tata cara pembayaran pajak yang dilakukan pada kantor pelayanan pajak. 3. Kepatuhan wajib pajak adalah kesediaan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa adanya pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi wajib pajak.

27 Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Kualitas pelayanan pajak Tangible (fasilitas fisik, peralatan dan karyawan) 1. 2. 3. Ruang pelayanan nyaman Tata letak ruangan teratur Sistem informasi yang ada mudah Ordinal diakses Reliability (kemampuan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan dapat diandalkan) Responsiveness (kesediaan dan respon pegawai dalam memberikan pelayanan dengan baik) Assurance (kemampuan petugas dalam memberikan rasa percaya kepada wajib pajak) Empathy (rasa peduli dan perhatian secara pribadi) 4. Pegawai memberikan pelayanan yang terbaik 5. Pegawai memberikan pelayanan sesuai SOP 6. Pegawai memberikan pemecahan masalah dengan tepat 7. Pegawai cepat memberikan solusi 8. Informasi yang diberik an pegawai disampaikan dengan jelas 9. Pegawai membantu setiap permasalahan yang dihadapi wajib pajak 10. Pelayanan yang diberikan memberikan rasa tenang kepada wajib pajak 11. Pegawai menjamin setiap wajib pajak akan dilayani sesuai aturan yang ada 12. Informasi yang diberikan selalu akurat 13. Pegawai memberikan perhatian kepada setiap wajib pajak 14. Pegawai selalu mengutamakan kepentingan wajib pajak 15. Pegawai bersedia mendengar keluhan wajib pajak Administrasi pajak Kepatuhan Pajak Asas convenience Asas efficiency Asas simplicity Pembayaran Pajak Pelaporan pajak 16. Tempat pembayaran pajak mudah dijangkau 17. Tempat pembayaran yang nyaman 18. Tempat pembayaran yang aman 19. Waktu yang dibutuhkan untuk pembayaran pajak 20. Biaya yang digunakan untuk melakukan kewajiban pembayaran pajak 21. Kemudahan pelaksanaan pembayaran 22. Kemudahaan pelayanan perpajakan 23. Membayar pajak 24. Membayar ditempat yang ditentukan 25. Membayar tepat waktu 26. Melaporkan obyek pajak 27. Melaporkan penghasilan 28. Melaporkan penerimaan diluar penghasilan tetap. Ordinal

28 Sumber: 1. Kualitas pelayanan pajak dari Putut Tri Aryobimo (2012)., 2. Administrasi pajak dari Nazmel Nazir (2010)., 3. Kepatuhan pajak dari Ria Apriliana (2013), Nurrohman Harimulyono, Nazmel Nazir (2010), Putut Tri Aryobimo (2012), D. Metode Pengumpulan Data Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan dua cara yaitu secara langsung melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner dan secara tidak langsung melalui riset kepustakaan. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. 1. Data Primer Data primer berupa sumber data yang diperoleh secara langsung dari nara sumber. Data ini mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006). Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala Likert lima angka yaitu mulai angka 5 untuk pendapat sangat setuju (SS) dan angka 1 untuk sangat tidak setuju (STS). Perinciannya adalah sebagai berikut: Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Angka 2 = Tidak Setuju (TS) Angka 3 = Kurang Setuju (KS) Angka 4 = Setuju (S) Angka 5 = Sangat Setuju (SS) E. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudahan ditarik

29 kesimpulan.berdasarkan pengertian diatas, penelitian dapat mengambil kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Yang menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang memberikan laporan serta berada di wilayah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kebun JerukJakarta Barat. Dalam satu hari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk melayani 20 hingga 25 wajib pajak badan yang hendak mengurus pelaporan dan pembayaran pajaknya. Dengan demikian dapat diasumsikan terdapat kurang lebih 400 hingga 500 wajib pajak yang datang ke KPP Pratama Kebon Jeruk dalam satu bulan. Dengan demikian populasi target pada penelitian ini adalah sebanyak 500 orang. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2010:81) adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidential sampling. Pemilihan teknik accidential sampling dikarenakan wajib pajak badan yang datang untuk mendapatkan pelayanan di KPP Kebun Jeruk Jakarta Barat jumlahnya sangat banyak. Adapun kriteria pemilihan sampel dengan menggunakan teknik accidential sampling adalah sebagai berikut : a. Wajib pajak bersedia menjadi responden b. Bersedia mengisi kuesioner yang telah disediakan c. Wajib pajak merupakan perwakilan dari wajib pajak badan Dengan demikian dapat diketahui bahwa sampel merupakan bagian dari populasi dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Rumus yang

30 digunakan untuk menentukan sampel yaitu menggunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Husein Umar, yaitu sebagai berikut (2008:28) : Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi e 2 = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel dalam penelitian, presisi yang digunakan dalam penelitian ini 10% sehingga ukuran sample dapat dihitung dengan menggunakan rumus diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dapat dihitung sebagai berikut : Hasil di atas merupakan minimum sampel yang dapat digunakan pada penelitian ini. Pada penelitian ini peneliti menyebarkan 150 kuesioner di KPP Kebun Jeruk selama lima hari kerja. Adapun jumlah kuesioner yang kembali ke tangan penelitia adalah sebanyak 136 buah, akan tetapi sebanyak 16 kuesioner tidak dapat dipergunakan karena memiliki data yang kurang lengkap, sehingga tersisa 120 kuesioner yang memiliki data lengkap. Karena jumlah 120 kuesioner sudah memenuhi minimum sampel yang ditetapkan oleh peneliti, maka data dari 120 kuesioner tersebut diolah menjadi data penelitian.

31 F. Metode Analisis Data Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data agar data lebih mudah di interpretasikan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh. 1. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang akan diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa membuat analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, standar deviasi, variance, range, sum, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) dari data yang digunakan dalam penelitian. Analisis deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. 2. Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsinya.suatu tes atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau

32 memberikan hasil menunjukkan apakah item tersebut mempunyai kemampuan membedakan kelompok kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada pada kelompok kelompok tersebut. Uji validitas digunakan dalam mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2011:45). Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson Product Momentdengan bantuan Program SPSS 19.0 for Windows. Kuesioner dikatakan valid apabila kuesioner yang disebarkan kepada responden tersebut mampu untuk mengukap sesuatu yang akan diukur oleh peneliti melalui kuesioner tersebut. Sesuatu pertanyaan atau indikator dikatakan valid bila r hitung > r table, sebaliknya bila r hitung < r table. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas sangat penting dalam suatu penelitian.uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuesioner) merupakan salah satu penentu keandalan suatu hasil penelitian.uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian.instrumen yang handal dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda (Cooper dan Schinder, 2006).Reliabilitas masing-masing skala akan diukur dengan nilai koefisien cronbach alpha. Konsistensi jawaban ditunjukan olah rule of thum atau tingginya cronbach s alpa,

33 dengan nilai alpha antara 0,8 sampai 0,1 dikategorikan reabilitas baik, nilai alpha antara 0,6 sampai 0,79 dikategorikan reabilitas diterima, dan a, dan nilai alpha kurang dari 0,6 dikategorikan kurang baik (Sekaran, 2011) Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabel atau handal tidaknya kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel.suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011) nilai reliabilitas variabel ditunjukkan oleh koefisien Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila koefisien Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2011). 3. Uji Asumsi Klasik Model regresi linier berganda (multiple regression) dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi klasik. Proses pengujian asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan langkah kerja yang sama dengan uji regresi. Ada empat uji asumsi yang harus dilakukan terhadap suatu model regresi tersebut yaitu uji normalitas, Autokorelasi, uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan

34 uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi tersebut yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan analisis statistik (analisis Z skor skewness dan kurtosis) one sample Kolmogorov-Smirnov Test. b. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Ada beberapa cara untuk mendeteksi gejala autokorelasi yaitu uji Durbin Watson (DW test), uji Langrage Multiplier (LM test), uji statistik Q, dan Run Test. Pada penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan melakukan uji Durbin Watson (uji DW). c. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable) Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal atau terjadi kemiripan. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi

35 apakah terjadi problem multikol dapat melihat nilai tolerance dan lawannya variace inflation factor (VIF). d. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan veriance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatter plot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID), uji Gleijer, uji Park, dan uji White. Pada penelitian ini uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisa regresi berganda adalah suatu alat analisa yang dapat digunakan untuk meneliti apakah variabel-variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya serta menunjukkan arah dan besarnya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen tersebut. Alat analisa ini digunakan dalam mengukur pengaruh motivasi, kompensasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan SPSS 19.0 for windows. Adapun persamaan regresinya adalah

36 Ŷ = β 0 + β 1 X 1 + β 2X 2 Dimana : Y X 1,X 2, X 3 X 1 X 2 β 1,β 2 β 0 = Variabel dependen (Kepatuhan wajib pajak) = Variabel Independen = Kualitas Pelayanan = Administrasi Pajak = Koefisien regresi = Konstanta (intercept) a. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai R 2 menunjukkan besarnya variasi variabel-variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Semakin besar R 2 berarti semakin besar variasi variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel tidak bebas. Nilai R 2 yang disesuaikan adalah besarnya nilai R 2 yang telah memperhitungkan derajat kebebasan. Adjusted R 2 diperlukan untuk menghindari bias yang timbul terhadap sejumlah variabel independent yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independent maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. b. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan Uji Simultan menggunakan F-Test. Hipotesis yang digunakan untuk menguji masing-masing koefisien regresi, adalah:

37 H0 : Koefisien regresi berpengaruh tidak signifikan. H1 : Koefisien regresi berpengaruh signifikan. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan F (t-hitung) dengan F (t-tabel) 1) Jika F (t-hitung) < F (t-tabel) atau nilai sig >level of significant (α), maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2) Jika F (t-hitung) > F (t-tabel) atau nilai signifikan <level of significant (α), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Adapun rumus F hitung yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : R 2 (N-m-1) F = ---------------------- m(1-r 2 ) dimana : F = uji F (F hitung) R 2 N m = koefisien Determinasi = banyaknya sampel = banyaknya variabel bebas F-tabel dihitung dari α = 5%, df1 = k-1 dan df2 = n-k, dimana k adalah jumlah variabel dependen dan independen, n adalah jumlah responden. Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan Uji Parsial dengan t-

38 test.pengambilan keputusan berdasarkan tingkat signifikan. Hipotesis yang digunakan untuk menguji masing-masing variabel adalah : 1) H0 : Variabel tidak signifikan berpengaruh. 2) H1 : Variabel signifikan berpengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan t-hitung dengan t- tabel 1) Jika t-hitung < t-tabel atau nilai Signifikan >level of significant (α), maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2) Jika t-hitung > t-tabel atau nilai Signifikan <level of significant (α), maka H0 ditolak dan H1 diterima. T-tabel dihitung dari two tailed α = 5%, n-df1, dimana n adalah jumlah responden, df1 adalah derajat kebebasan 1. Pengambilan keputusan juga dapat dilihat dari signifikasi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika p < 0,01, berarti X sangat signifikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. 2. Jika 0,01 p < 0,05, berarti X signifikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. 3. Jika p 0,05, berarti X tidak signifikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

39 Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan ), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima(ditolak). Artinya koefisien regresi signifikan (tidak signifikan) kesimpulannya.kualitas pelayanan pajak, sosialisasi perpajakan dan pengawasan wajib pajak berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap kepatuhan formal wajib pajak badan. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (a = 0,05) artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukkan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.