Tugas Makalah PENGARUH BIMBINGAN METODE DISKUSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI NARAPIDANA DI LAPAS KELAS II B KOTA MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009 menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan. Ini berarti, bahwa pembinaan dan bimbingan yang. diberikan mencakup bidang mental dan keterampilan.

BAB IV METODE PENELITIAN

HOSPITAL MAJAPAHIT Vol 7 No. 2 Nopember 2015

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab I Pendahuluan. Berdasarkan laporan Statistik Kriminal 2014, jumlah kejadian kejahatan (total crime) di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan norma di suatu lingkungan masyarakat (Santoso, 2003). Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

GUILTY FEELING PADA RESIDIVIS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bertentangan dengan hukum dan undang-undang. Tingkat krminalitas di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

SILABUS JUDUL MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL NOMOR KODE/SKS : / 2 SKS SEMESTER : 5 DOSEN :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. Komnas Perlindungan Anak, yaitu Arist Merdeka Sirait dalam wawancara dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa kelas 2 dengan jumlah siswa 157. Pada saat pre-test 8 siswa tidak

menegakan tata tertib dalam masyarakat. Tujuan pemidanaan juga adalah untuk

ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia,

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ribu orang di seluruh Indonesia, hingga Oktober 2015 jumlah narapidana

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

BAB I PENDAHULUAN. aka dikenakan sangsi yang disebut pidana. mempunyai latar belakang serta kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. massa baik elektronik maupun non-elektronik yang sepertinya setiap hari tak

DINAMIKA KONSEP DIRI PADA NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SRAGEN SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan ingin memperoleh sesuatu yang ingin diwujudkan dengan melakukan usaha

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK BINAAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELOMPO

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini merupakan masalah sensitif yang menyangkut masalah-masalah

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, Oktober 2014 ISSN

MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Judul: Rancangan Uji Coba Modul Pelatihan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Narapidana Kasus Pencurian, Rumah Tahanan X Bandung

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum, hal tersebut tercermin dalam UUD

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, cakupan dan batasan yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran Penyesuaian..., Nice Fajriani, FPSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Manipulasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Sedangkan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. 2 Studi di Amerika

BAB III METODE PENELITIAN

BENTUK-BENTUK DISTORSI KOGNITIF NARAPIDANA WANITA YANG MENGALAMI DEPRESI DI LAPAS SRAGEN

METODE PENELITIAN. penelitian yang didasari oleh asumsi asumsi dasar pandangan pandangan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

SKRIPSI. Oleh. Dewi Nindya Sari NIM

PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA MENINGKATKAN KEKEBALAN IMUN DARI STRES PADA LANSIA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

Suroto 1, Syamsul Firdaus 2, Khairir rizani 3 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

0473/SN/F.Psi/UKM/ ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. timbul berbagai macam bentuk-bentuk kejahatan baru. Kejahatan selalu

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

JURNAL PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI)

2016 POLA ADAPTASI MANTAN NARAPIDANA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

WIJI LESTARI J

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengadilan, serta Lembaga Pemasyarakatan. Keempat subsistem tersebut

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masa SMA merupakan masa ketika remaja mulai memikirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

I. PENDAHULUAN. hidup sebagai makhluk sosial, melakukan relasi dengan manusia lain karena

Transkripsi:

Tugas Makalah PENGARUH BIMBINGAN METODE DISKUSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI NARAPIDANA DI LAPAS KELAS II B KOTA MOJOKERTO Dosen: Eka Diah Kartiningrum.S.KM.M.PH Oleh: 1. Santi Dewi 1422010030 2. Siti Qomariyah 1422010031 3. Tita Aprilita 1422010032 4. Wardatul Lailah 1422010033 5. Danik Rahmawati 1422010034 6. Arifatur Rizal 1422010035 7. Wiwik Sulistiawati 14220100 S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO 2017

1. Latar Belakang Kesehatan mental manusia dipengaruhi oleh tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu biologis, psikologis, dan sosial budaya spiritual. Ketiga komponen ini harus berjalan secara dinamis, seimbang dan selaras agar kesehatan mental individu tetap sehat. Untuk mencapai kesehatan mental yang optimal, maka individu setiap mengalami perubahan dalam perkembangan biologis juga harus diikuti pula perkembangan dari psikologisnya dan penyesuaiaan dengan sosial budaya - spiritual individu tersebut (Notosoedirdjo, 2011). Tujuan dari usaha kesehatan mental ini untuk menghindari perasaan tidak berharga pada diri pelaku criminal, sehingga terhindar dari pengulangan perilaku criminal setelah menjalani proses hukum. Menurut Ivan Illich (1999), masyarakat kita yang mengalami kehilangan identitas diri, mengalami stress kehidupan, sehingga banyak memunculkan ketidakpuasan, kerakusan, niat jahat, kecemasan terhadap nilai-nilai, berbagai penyimpangan perilaku dan kehilangan kontrol diri. Data dari Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Timur (2014) menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas yang cenderung mengalami kenaikan ini tercermin dengan bertambahnya jumlah narapina dan tahanan di jawa timur dalam tiga bulan terakhir. Pada bulan September 2014 jumlah narapidana dan tahanan di Jawa Timur sebanyak 15.119 orang, sedangkan pada bulan Oktober 2014 naik menjadi 15.156 orang dan pada bulan November 2014 kembali bertambah menjadi 15.490 orang. Hasil survey awal dilapas Mojokerto (2014), dalam tiga bulan terakhir di lapas kelas II B Mojokerto mengalami kenaikan yaitu pada bulan September 2014 sebanyak 457 orang, pada bulan Oktober bertambah menjadi 485 orang dan bulan November 2014 bertambah kembali menjadi 500 orang padahal kapasitas lapas hanya sekitar 260 orang. Kepadatan ini dapat menjadikan salah satu sumber stres tambahan bagi para narapidana, yang berujung pada perasaan rendah diri. Whitehead dan Steptoe (2007, dikutip Sholichatun, 2011) berpendapat bahwa pengalaman hidup di Lapas merupakan bagian pengalaman kehidupan yang penuh dengan tekanan. Sujatno (2008) berpendapat bahwa pembinaan dan bimbingan pemasyarakatan melalui pendekatan pembinaan mental (agama, Pancasila dan sebagainya). Pembinaan ini meliputi pemulihan harga diri sebagai pribadi maupun sebagai warga negara yang meyakini dirinya masih memiliki potensi produktif untuk menguasai keterampilan tertentu, supaya dapat hidup mandiri dan berguna bagi pembangunan. Peningkatan pemikiran yang positif dilakukan dengan pemberian semangat dan pandangan yang lebih positif akan arti kehidupan. Pikiran positif akan memicu munculnya semangat baru dan motivasi positif yang akan menetralisir perasaan stress sehingga kesehatan mental narapidana menjadi lebih baik.

2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh metode diskusi terhadap perubahan harga diri narapidana di Lapas Kelas II b Kota Mojokerto.

3. populasi+ sampel+ sampling Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Mojokerto sejak bulan November 2014 yakni sebanyak 500 orang. Sampel Penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 12 orang yang terletak di blok D. Sampling 1. Baru pertama kali ditetapkan / divonis oleh pengadilan sebagai tahanan / narapidana dengan tindak pidana selain kasus narkoba dan pembuhunan 2. Narapidana merupakan narapidana laki-laki 3. Putusan lama masa kurungan tidak lebih dari 4 tahun 4. Sudah tinggal di LP Mojokerto antara 3-6 bulan 5. Berusia antara 20-40 tahun 6. Minimal berpendidikan SD

4. Desain Penelitian a. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan perlakuan semu (quasi experimental designs) dengan menggunakan Non Randomized Control Group Pretest Posttest Design. b. Bagan studi literatur: perubahan harga diri iindependen: pemberian diskusi bebas pada narapidana secara berkelompok selama delapan kali prtemuan, lama tiap pertemuan 100 menit, dilaksanakan 2 kali dalam seminggu pada hari kamis dan jumat dimulai pukul 15.00 WIB populasi seluruh narapidana di laps kelas II B Mojokerto sejak bulan November 2014 dengan jumlah 500 Non random sampel sampel jumlah 12 orang terletak di blok D (Non Random) Sampling perlakuan pemberian diskusi bebas kontrol Pre test-post test oute positif : sejumlah 4 orang (33,3%) tetap memiliki harga diri tinggi sesudah perlakuan oute negatif : sejumlah 8 orang (66,7%) memiliki harga diri rendah Harga diri Harga diri akademis Harga diri rendah keluarga Harga diri rendah sosial Haega diri rendah teman Pre test post test 5 6 positif 7 6 negatif 2 2 positif 10 1o negatif 5 6 positif 7 6 negatif 4 2 positif 8 10 negatif

5. Hasil Penelitian Tabel 6 Tabulasi Silang Perubahan Harga Diri Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Mengikuti Diskusi Bebas Pada Narapidana Lapas Kelas II B Mojokerto Bulan April 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan kuesioner Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI) pada narapidana yang sebelum mengikuti diskusi bebas memiliki harga diri yang rendah dan tetap rendah sebanyak 8 orang (66,7%) sedangkan 4 orang sisanya baik sebelum maupun setelahnya tetap memiliki harga diri yang tinggi. Tabel 7 Distribusi Perubahan Setiap Domain Harga Diri pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Mengikuti Diskusi Bebas Pada Narapidana Lapas Kelas II B Mojokerto Bulan April 2015 Hasil penelitian pada harga diri akademis narapidana didapatkan, sebelum mengikuti diskusi bebas, responden memiliki harga diri yang rendah berjumlah7 orang dan 5 orang harga diri akademisnya tinggi. Perubahan harga diri akademis adalah 6 orang harga dirinya rendah dan 6 harga dirinya orang tinggi. Pada domain harga diri keluarga tidak terdapat perubahan, yaitu baik sebelum dan sesudah diskusi bebas ada 10 orang dengan harga diri rendah dan 2 orang dengan harga diri tinggi. Perubahan terjadi pada domain harga diri sosial, yaitu sebelum diskusi bebas ada 7 orang dengan harga diri rendah dan 5 orang dengan harga diri tinggi, setelah diskusi diskusi bebas menjadi 6 orang dengan harga diri rendah dan 6 orang dengan harga diri tinggi. Perubahan harga diri juga terjadi pada domain harga diri teman sebaya, yaitu sebelum diskusi bebas ada 8 orang dengan harga diri rendah dan 4 orang dengan harga diri tinggi. Setelah perlakuan berubah menjadi 10 orang dengan harga diri rendah dan 2 orang dengan harga diri tinggi. Tabel 8 Analisa Perbandingan Perubahan Domain Harga Diri Keluarga pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Mengikuti Diskusi Bebas Pada Narapidana Lapas Kelas II B Mojokerto Bulan April 2015 Hasil uji wilcoxon 2 sampel berpasangan pada masing-masing parameter harga diri dalam kelompok kontrol, diketahui bahwa tidak ada perubahan harga diri yang signifikan baik pada domain harga diri akademis, keluarga, sosial maupun teman sebelum dan sesudah mengikuti diskusi bebas.

6. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan harga diri pada narapidana antara sebelum dan sesudah diberikan diskusi bebas. Harga diri narapidana cenderung tetap sesudah mengikuti diskusi bebas. Daftar Pustaka: 1. Illich, Ivan, 1999, Matinya Gender, Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2. Notosoedirdjo dan Latipun., 2005. Kesehatan Mental : Konsep dan Penerapan. Malang : UMM Press.. ed. 5 3. Sholichatun, Yulia. 2011. Stress dan strategi koping pada anak didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Psikologi islam vol 8(1), 23-42 LP3K Universitas Islam Negeri Malang http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/view/1544 4. Sujatno, Adi. 2008. Pencerahan Di Balik Penjara dari sangkar menuju sanggar untuk menjadi manusia mandiri. Jakarta: Teraju.. Hal : 131-132 5. Hadikusuma, Y.L., 2016. Pengaruh Bimbingan Metode Diskusi Terhadap Perubahan Harga Diri Narapidana Di Lapas Kelas II B Kota Mojokerto. HOSPITAL MAJAPAHIT, 7(2).