BAB I PENDAHULUAN. industri kreatif atau biasa disebut ekonomi kreatif. Pada tahun 2012, ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia, dan merupakan fondasi dari seluruh bentuk seni, sains, dan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. Desain merupakan proses perancangan yang melibatkan kreatifitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Untuk memasuki lingkungan usaha yang kompetitif, sebuah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, bukan hanya karena rasanya, namun juga karena wine sering dipakai

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam menciptakan brand identity, position, dan image yang kuat

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, sosial dan budaya, dan lain-lain. Sebagai contoh, lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan pergerakan utama ekonomi suatu negara. Selain menjadi

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan serta kebutuhan masyarakat waktu ke waktu semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mengenalkan produknya kepada masyarakat seluas mungkin dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur penelitian dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Memuat Latar Belakang Pemilihan Studi Judul Perancangan BRANDING TOKO FASHION CASUAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan jasa saat ini telah mengalami perubahan pada

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. 2013), bisnis salon kecantikan terus menunjukkan daya tariknya. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, kemajuan teknologi dan informasi yang pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan rencana..., Rabiah Amalia, FE UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. potensi di bidang perikanan yang sangat berlimpah. Produksi ikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk

2.8 Analisa SWOT Definisi Segmentation, Targeting, dan Positioning Pasar Perilaku Konsumen Psikologi Orang Dewasa...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang melakukan program subsidi

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. desain interior, furniture, eksterior, dan jasa pembuatan furniture. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ragam yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang beragam, namun perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan dari budaya terhadap perilaku konsumen adalah, budaya digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga daya saing semakin meningkat, salah satu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sarjana Komunikasi, Ana Sarmento Gaio dalam situs Kompasiana (2013:1 Maret

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki banyak sektor industri. Salah satu sektor yang sedang berkembang adalah sektor industri kreatif atau biasa disebut ekonomi kreatif. Pada tahun 2012, ekonomi kreatif menyumbang sebesar 7% Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp. 573,89 triliun dari total kontribusi ekonomi nasional yang berjumlah Rp. 8.309,57 yang menempati posisi ketujuh dari sepuluh sektor ekonomi. Meski masih kalah jika dibandingkan dengan sektor utama seperti sektor industri pengolahan dan pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang berturut-turut menepati posisi pertama dan kedua selama periode 2010-2012, sektor ekonomi kreatif terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal tersebut menempatkan ekonomi kreatif pada peringkat ketiga dari sepuluh sektor ekonomi di Indonesia. Didalam ekonomi kreatif terdapat 14 bidang atau sektor, salah satunya yaitu sektor fashion. Yang termasuk kedalam sektor fashion adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fashion, serta distribusi produk fashion. Sektor fashion sendiri di Indonesia sudah cukup berkembang, khususnya brand-brand lokal yang mulai banyak bermunculan dari tahun 2008 hingga sekarang. Hal tersebut menandakan adanya pergerakan yang signifikan dalam 1

sektor fashion dalam negeri. Banyak sudah brand lokal baru yang menjadi pionir di bidangnya. Antara lain UNKL347 (Apparel), Monstore (Apparel), Pots Meets Pop (Denim Apparel), Sagara Bootsmaker (Boots). Fenomena kemunculan local brand tersebut juga didukung oleh adanya event-event yang mengajak para pelaku brand untuk memamerkan produknya seperti Brightspot Market, Pop-up Market. Karena adanya dukungan tersebut maka perkembangan local brand bisa terus berlanjut. Voyej merupakan salah satu brand lokal yang bergerak dalam sektor fashion tersebut. Didirikan pada tahun 2011 sebagai proyek tugas akhir dari lima mahasiswa salah satu universitas swasta, Voyej memproduksi aksesoris yang berbahan baku kulit asli. Mayoritas produk yang mereka hasilkan berwujud dompet dan kebanyakan modelnya ditujukan untuk kaum pria. Produk Voyej banyak menggunakan jenis kulit nabati atau natural vegetable tanned-leather. Merupakan jenis kulit yang diproses dan direndam menggunakan kulit kayu, kayu, daun, dan buah dari pohon-pohon tertentu seperti pohon Oak dan Mapple. Menghasilkan kulit berwarna coklat muda yang kuat namun rawan perubahan warna atau warnanya dapat menua ( aging ). Voyej menawarkan proses perubahan warna tersebut kepada para pembelinya sebagai suatu perjalanan dan pengalaman. Dimana perawatan serta pemakaian yang berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya dapat menghasilkan perubahan warna yang berbeda. Selain Voyej ada juga merk lokal yang menjual produk serupa. Diantaranya Cocoline (2009), Monkeycatfish (2010), dan LTHRKRFT (2010). 2

Bahan baku dari produk Voyej mayoritas menggunakan kulit sapi impor dari tannery terkenal di Amerika sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Bahkan dalam beberapa artikel khusus, mereka menggunakan kulit yang sulit didapat dan kuantitasnya tidak banyak. Seperti kulit jenis Shell Cordovan dari tannery Horween. Merupakan jenis kulit yang diambil dari sebagian kecil pantat kuda dan membutuhkan waktu 6 bulan untuk memprosesnya. Dalam proses pembuatan produk Voyej banyak bagian yang dikerjakan oleh tangan dan sedikit bantuan mesin. Bahkan lini utama produk mereka dijahit menggunakan tangan oleh para ahli. Karena dibuat menggunakan tangan maka terdapat beberapa detail yang tidak dapat dicapai oleh mesin. Hal-hal diatas merupakan faktor Voyej mengangkat kalimat Premium Leather Goods pada setiap produknya. Image inilah yang berusaha disampaikan Voyej kepada para customer dan juga potential customer-nya. Image tidak lepas dari persepsi yang berada dalam benak tiap-tiap individu. Agar image tersebut dapat sampai kepada customer dibutuhkan perancangan komunikasi visual brand yang tepat. Dalam proses komunikasi produknya Voyej sebagai suatu brand ingin menyampaikan image bahwa produknya ini merupakan produk premium yang berkualitas lebih tinggi dibanding pesaingnya. Salah satu cara Voyej menyampaikan image tersebut adalah melalui media promosi. Media promosi merupakan sarana bagi suatu brand untuk mengkomunikasikan produk atau jasa mereka mereka agar dikenal oleh 3

masyarakat luas. Di dalam media promosi terdapat iklan yang merupakan media komunikasi yang berisi informasi non-personal tentang suatu produk yang terstruktur dan tersusun, biasanya dibayar dan bersifat persuasif. Salah satu fungsi iklan adalah untuk memposisikan atau membedakan suatu produk atau brand serta menunjukan nilainya di mata customer. Cara Voyej menyampaikan pesan Premium Leather Goods melalui media promosi khususnya iklan belum cukup efektif dan akurat sehingga terdapat perbedaan persepsi antara yang ingin disampaikan oleh Voyej dengan yang dirasakan oleh customer. Maka dari itu penulis mengangkat permasalahan tersebut sebagai tema tugas akhir dengan judul Perancangan Media Promosi Voyej Leather Goods. 1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yang didapat yaitu : 1. Bagaimana memfokuskan image produk Voyej menjadi Premium Leather Goods melalui media promosi kepada customer Voyej? 2. Bagaimana merancang visualisasi promosi produk Voyej sebagai produk premium leather goods? 1.3 Batasan Masalah Untuk masalah yang sudah diidentifiikasikan, maka fokus permasalahan dibatasi pada perancangan media promosi produk Voyej melalui strategi kreatif iklan dengan target pria berumur 18-24 tahun sebagai target primer dan 25-34 tahun sebagai target sekunder serta status ekonomi golongan A atau atas. Sedangkan target geografisnya adalah orang-orang yang tinggal di kota besar khususnya di 4

pulau Jawa dimana kotanya memiliki toko yang menjual produk Voyej seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya dengan karakter yang aktif, suka bersosialisasi, haus akan pengalaman, dan mengikuti fashion khususnya denim, sepatu, dan kerajinan kulit. 1.4 Tujuan Tugas Akhir Tujuan dari perancangan media promosi Voyej ini adalah : 1. Dapat memfokuskan image produk Voyej menjadi Premium Leather Goods melalui media promosi kepada customer Voyej. 2. Dapat merancang visualisasi promosi produk Voyej sebagai produk premium leather goods. 1.5 Manfaat Tugas Akhir Adapun manfaat yang didapat sebagai berikut : 1. Agar Voyej memiliki brand positioning yang jelas. 2. Customer maupun potential customer mau membeli produk Voyej. 3. Agar didapat loyalitas dari customer Voyej. 1.6 Metode Pengumpulan Data Dalam peneliatannya penulis akan menggunakan beberapa metode. Yang pertama penulis akan menggunakan metode observasi yang merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung atas fenomena yang terjadi di sekitar narasumber (Sachari;2005:20). Penulis akan melakukan 5

observasi terhadap aktivitas promosi dari brand Voyej. Dengan tujuan mendapatkan informasi serta data mengenai aktivitas promosi Voyej sehingga penulis dapat menganalisa bagian mana yang masih belum sesuai dengan konsep Voyej. Lalu dilanjutkan dengan metode kuesioner dimana metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel data dari banyak orang (Sachari;2005:21). Responden yang dituju adalah para customer dimana data yang diharapkan adalah channel media apa yang cocok untuk perancangan media promosi ini, lalu data tentang persepsi customer akan Voyej. Selanjutnya penulis akan menggunakan metode wawancara, yaitu metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden (Sachari;2005:22), caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Penulis akan mewawancara pemilik dari Voyej untuk mendapatkan data tentang pesan premium yang seperti apa yang Voyej ingin sampaikan kepada customer, serta bagaimana pandangan pemilik tentang premium leather goods. diharapkan penulis dapat mengetahui pandangan pemilik akan pengertian premium yang diinginkan oleh pemilik sehingga dapat membantu menganalisa ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan oleh pemilik dengan yang dirasakan oleh customer. Terakhir penulis akan dibantu oleh literatur yang berasal dari buku, jurnal, dan website untuk mendukung penelitian dengan teori-teori yang ada. Literatur ini berfungsi sebagai pedoman dan pendukung dari karya yang akan penulis rancang. 6

Dengan adanya pedoman ini perancangan karya oleh penulis dapat dimatangkan oleh teori-teori yang sudah ada. 1.7 Metode Perancangan Penulis menganalisa rumusan masalah yang ada lalu mulai mengumpulkan data. Proses pengumpulan data diawali dengan observasi terhadap aktivitas promosi brand Voyej. Dari observasi tersebut kemudian didapat data tentang media promosi apa yang digunakan oleh Voyej selama ini, channel media mana yang digunakan, bagaimana cara Voyej mempromosikan produknya, serta siapa sebenarnya target yang dituju oleh Voyej ini. Dari sana penulis berangkat untuk kemudian mewawancarai para customer untuk mengetahui apakah mereka sudah merasakan kesan premium leather goods yang disampaikan oleh Voyej atau belum, atau kesan apa yang sebenarnya diterima oleh customer dari Voyej dan darimana mereka mengetahui tentang Voyej. Hal tersebut berhubungan dengan penentuan channel media yang akan digunakan untuk perancangan media promosi. Kemudian penulis akan melakukan wawancara kepada pemilik dari Voyej untuk mendapatkan data tentang pesan premium seperti apa yang ingin disampaikan oleh Voyej serta value lebih apa yang bisa digunakan sebagai elemen utama promosi. Setelah dilakukan metode wawancara kepada pemilik penulis melakukan pengumpulan data melalui studi pustaka dengan teori-teori yang menunjang. 7

Dari data-data yang didapat penulis kemudian menganalisa bagian mana yang meyebabkan terjadinya ketidaksesuaian sehingga persepsi yang dirasakan oleh customer berbeda dengan apa yang ingin disampaikan oleh brand Voyej. Analisa juga dibantu dengan teori-teori yang didapat dari literatur. Setelah analisa selesai dilakukan, penulis menentukan solusi yang ingin dicapai. Dibantu oleh teori-teori tentang periklanan, pemasaran, dan juga desain yang didapat dari literatur, baik dari buku, jurnal, dan website. Berangkat dari solusi yang ingin dicapai, penulis mulai menentukan media promosi apa saja yang akan dirancang. Dimulai dari bagaimana merancang komunikasi brand yang tepat sasaran dan efektif. Lalu strategi periklanan seperti apa yang akan digunakan untuk mencapai target customer yang tepat. Dan terakhir perancangan visual dari iklan agar produk Voyej terlihat premium. Lalu dilakukan pengumpulan ide atau brainstorming yang bertujuan untuk menyaring dan mengekstrak ide-ide dan konsep yang dimatangkan dengan eksekusi yang baik dan direncanakan oleh piccolo. Proses brain-storming ini melibatkan pengumpulan seluruh ide. Setelah selesai merancang media promosi tersebut langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pada permasalahan yang ada. Setelah uji coba dilakukan dan berhasil menjawab rumusan masalah yang ada serta didapatkan tujuan dari perancangan ini, maka perancangan media promosi tersebut bisa 8

dinyatakan berhasil dan berdaya guna serta berfungsi untuk brand Voyej dan juga keabsahan negara. 1.8 Skematika Perancangan Gambar 1. 1 Konsep Perancangan Media Promosi 9