BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian negara Indonesia sampai saat ini ditopang oleh 10 sektor ekonomi nasional, salah satunya adalah sektor ekonomi kreatif. Sektor ekonomi kreatif berada pada urutan ke-7 dalam kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dimana sektor ekonomi kreatif menyumbang 7% dari total kontribusi ekonomi nasional pada tahun 2014 (Badan Pusat Statistik). Hal ini menunjukkan bahwa sektor ekonomi kreatif berpotensi sebagai penopang perekonomian nasional karena memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan petumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing. Disamping itu, sektor ekonomi kreatif akan menjadi kekuatan baru dalam pembangunan nasional mengingat sektor ini tumbuh berbasis kreatifitas dan inovasi dengan berlandaskan pada pengetahuan dan teknologi. Salah satu industri yang termasuk dalam ekonomi kreatif adalah kerajinan. Salah satu sektor kerajinan yang berbasiskan pada bahan baku utama adalah kerajinan kulit. Industri kerajinan kulit merupakan industri yang menggunakan bahan baku kulit hewan baik mentah maupun telah tersamak dan juga menggunakan bahan baku kulit sintetis. Bahan baku kulit digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat produk-produk fashion seperti pakaian, sepatu, tas, dompet, ikat pinggang, dan juga produk produk hiasan/seni. Industri kerajinan merupakan industri yang berbasiskan ketrampilan manusia dalam membuat produk mulai dari desain sampai pada proses produksinya. Tidak terkecuali kerajinan kulit. Industri kerajinan kulit di Indonesia menyerap tenaga kerja sangat besar. Tetapi beberapa tahun terakhir ada kecenderungan penurunan jumlah tenaga kerja di sektor industri kerajinan kulit. Adapun datanya sebagai berikut: 1

2 Tabel. 1.1 Perkembangan Industri Kerajinan Kulit di Indonesia (Kementerian Perindustrian RI, 2013) Indikator Jumlah unit usaha (unit) Nilai produksi (jutaan Rupiah) Jumlah tenaga kerja (orang) Salah satu bidang kerajinan kulit yang tergantung pada ketrampilan SDM adalah kerajinan tatah timbul. Kerajinan tatah timbul merupakan kerajinan yang menggunakan bahan dasar kulit samak nabati yang ditatah dengan alat tatah tumpul untuk menurunkan permukaan yang dianggap sebagai latar belakang, mengikuti desain/ornamen yang ditentukan sehingga menimbulkan kesan menonjol pada bagian kulit yang tidak dihilangkan/diturunkan. Tatah timbul biasanya diterapkan pada produk-produk seni/hias dan juga sebagai ornamen yang menghiasi produk-produk fungsional seperti tas, dompet, dan ikat pinggang. Metode tatah timbul secara manual mengandalkan ketrampilan dan ketelitian dari penatah. Penatah, yang merupakan sumber daya manusia mempunyai batasan dalam produktifitas. Peningkatan produktifitas sumber daya manusia sangat diperlukan tetapi tidak boleh mengabaikan kualitas produk. Kerja yang terlalu cepat adakalanya justru akan banyak menimbulkan kesalahan atau cacat dari produk yang dihasilkan (Wignjosoebroto, 1995). Hal ini menjadi tantangan bagaimana meningkatkan produktifitas tanpa mengabaikan kualitas, dan salah satu alternatif solusi adalah pemanfaatan teknologi produksi. Pemanfaatan teknologi dalam proses tatah timbul telah berkembang dari teknologi mekanik yang sederhana sampai pada teknologi laser. Pemanfaatan teknologi mekanik dan laser pada proses emboss material di satu sisi memberikan keuntungan proses yang efisien dan produktif tetapi di sisi lain setiap teknologi mempunyai batasan. Teknologi emboss tekan baik tanpa panas maupun dengan 2

3 panas dibatasi oleh penggunaan die/cetakan. Teknologi emboss tekan dengan panas dan laser mempengaruhi sifat fisis material sehingga peenggunaannya terbatas, untuk memberikan logo, merk, identitas pada produk dan terbatas pada area-area tertentu dari produk yang aman. Hal ini menjadi tantangan untuk pengembangan teknologi yang bisa menutup kekurangan-kekurangan dari teknologi yang sudah ada. Produk-produk kulit fungsional seperti tas, dompet, dan ikat pinggang diberi ornamen dengan metode tatah timbul/emboss bertujuan untuk memberikan keindahan dan identitas yang pada hasilnya akan meningkatkan nilai jual dari produk-produk tersebut. Sedangkan produk-produk kulit fungsional merupakan bagian dari industrialisasi/diproduksi secara masal, dimana faktor efisiensi dan produktifitas menjadi faktor terpenting. Pemanfaatan teknologi yang tepat bisa berperan untuk memenuhi faktor efisiensi dan produktifitas. Salah satu teknologi permesinan yang yang bisa dimanfaatkan untuk proses tatah timbul adalah mesin punch CNC. Mesin punch CNC sebagai alat untuk proses tatah timbul dengan prinsip kerja seperti metode tatah timbul manual, yaitu pemampatan permukaan material, tanpa proses pemanasan/pembakaran. Dengan metode ini tatah timbul/emboss tidak terbatas hanya untuk merk dan logo tetapi juga ornamen-ornamen yang tidak terbatas. Aplikasi CNC pada mesin punch memungkinan proses produksi terotomatisasi sehingga efisiensi dan produktifitas bisa tercapai. Proses tatah timbul dengan permesinan CNC menggunakan prinsip pemampatan/press secara kontinu pada permukaan kulit dengan alat pemampat/press berupa tatah tumpul dengan tenaga pneumatik.hal ini mengingat prinsip teknik tatah timbul yang hanya sekedar memampatkan permukaan kulit sehingga tidak memerlukan tenaga pemampatan yang sangat besar. Untuk itu perlu ada kajian awal untuk alat pemampat/press yang berbasis pneumatik ini untuk mengetahui parameter-parameter alat pemampat/press untuk menghasilkan tatahan seperti pada proses tatah timbul manual. 3

4 1.2 Rumusan Masalah Proses penatahan material kulit dengan alat pemampat/press pneumatik untuk menghasilkan bentuk tatahan timbul yang berkualitas dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas. Sedangkan untuk parameter kualitas hasil penatahan dapat diidentifikasi terdiri dari beberapa variabel respon. Hal ini menjadi kajian dalam penelitian ini untuk mengetahui parameter terbaik dari setiap variabel bebas berdasarkan hasil terbaik dari variabel-variabel respon. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi oleh jenis kulit hewan yang digunakan, yaitu kulit sapi samak nabati dengan pertimbangan sebagai kulit yang bisa digunakan untuk bahan dasar produk kulit dan bersifat kaku dan mempunyai ketebalan yang cukup sehingga baik untuk proses tatah timbul. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil penatahan timbul dengan alat pemampat pneumatik yang dikaji dalam penelitian ini terbatas pada 5 parameter, yaitu tekanan pemampatan, kedalaman pemampatan, bantalan/landasan material ketika dimampatkan, durasi/lamanya waktu pemampatan, dan jumlah pemampatan pada titik yang sama pada material. Sedangkan kualitas hasil pemampatan diukur dengan pengamatan secara organoleptis sebagai penilaian awal dan pengukuran kedalaman hasil pemampatan sebagai parameter utama kualitas hasil pemampatan. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kemampuan alat pemampat/press pneumatik dalam proses penatahan timbul material kulit. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang penting pada kualitas hasil penatahan timbul dengan alat pemampat/press pneumatik. 3. Untuk mengetahui level terbaik dari faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hasil penatahan timbul dengan alat pemampat/press pneumatik. 4

5 1.5 Manfaat Penelitian 1 Untuk memberikan alternatif teknik/metode tatah timbul dalam proses pembuatan produk kulit. 2 Untuk memberikan pemahaman tentang fungsi alat pemampat/press pneumatik yang semakin beragam dalam berbagai bidang 5