PENGEMBANGAN SISTEM ERP PURCHASE MENGGUNAKAN ODOO PADA PT.PDU DENGAN METODA ASAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195

IMPLEMENTASI SISTEM PURCHASING DAN WAREHOUSE MANAGEMENT BERBASIS ODOO PADA PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk DENGAN METODOLOGI ASAP

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP

Kata Kunci: ERP, Purchase Management, Warehouse Management, Odoo, Accelerated SAP

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PENGEMBANGAN MODUL SALES MANAGEMENT BERBASIS ODOO DENGAN METODE ACCELERATED SAP PADA INGLORIOUS INDUSTRIES

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM ERP DENGAN MODUL PURCHASING DAN INVENTORY BERBASIS ODOO 9 DENGAN METODE ASAP PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Rincian Total Penjualan PT. SJS pada tahun Sumber: (PT. Sampoerna Jaya Sentosa, 2014) Total Penjualan (Kg)

Puspita Ayu Kartika 1, Nia Ambarsari 2, R. Wahyu Wicaksono 3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODUL MANUFACTURING BERBASIS ODOO DENGAN METODE ACCELERATED SAP PADA INGLORIOUS INDUSTRIES

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN SISTEM MANUFACTURING BERBASIS OPENERP DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (STUDI KASUS : PT. GENTA TRIKARYA)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5268

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Hasil Produksi PT. Sampoerna Jaya Sentosa Tahun 2014

PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG

RANCANGAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI PT. MTE BERBASIS SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MENGGUNAKAN SOFTWARE ODOO

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO *

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : ERP, SBO, Sistem Terintegrasi, COBIT. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

BAB III ANALISA SISTEM

APLIKASI PENGELOLAAN PENJUALAN KERAJINAN BESI BERBASIS WEB & SMS GATEWAY (Studi Kasus Bengkel Las Loka Karya)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP ODOO 8 DI WAREHOUSE PT APPAREL ONE INDONESIA SEMARANG. Andana Cantya P, Dyah Ika Rinawati*

PENERAPAN SOFTWARE OpenERP MODUL WAREHOUSE MANAGEMENT PADA GUDANG MUSTIKA RATU DI SEMARANG

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

SIMULASI PENERAPAN MODUL SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ODOO PADA PERUSAHAAN KONSULTAN

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN ADEMPIERE UNTUK UKM DAN INDUSTRI KECIL

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. penjualan membuat sales order berdasarkan purchase order dan menyerahkan

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN ADEMPIERE UNTUK UKM DAN INDUSTRI KECIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER

ABSTRACT. Keywords: Accounting Information System, finished product stock, Internal Control System, computer technology. vii

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

PENERAPAN SISTEM PURCHASE MANAGEMENT MENGGUNAKAN OPENERP DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (STUDI KASUS : PT.


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

RANCANGAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PT WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG MENGGUNAKAN OPENBRAVO *

EQUANTUM Project ERP System

BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat dari semakin banyaknya pengguna teknologi informasi dalam kegiatan

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

serta Implementasi Single Sign On pada Enterprise Resource Planning (ERP)

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3236 PENGEMBANGAN SISTEM ERP PURCHASE MENGGUNAKAN ODOO PADA PT.PDU DENGAN METODA ASAP Intan Dwi Ariesta Putri 1, Rd.Rohmat Saedudin S.T.,M.T 2, R.Wahjoe Witjaksono S.T.,M.M 3 123 Program Studi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 intandap@gmail.com, 2 roja2128@gmail.com, 3 rwahyuwicaksono@gmail.com ABSTRAK PT.Putri Daya Usahatama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang trading & distribution, perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini mendistribusikan hasil produk yang di buat oleh PT.Indofood. PT.Putri Daya Usahatama memiliki permasalahan yang berkaitan dengan purchase, seperti pembuatan Purchase Order, Barang datang, dan laporan barang terjual setiap bulannya. Hal ini dikarenakan sistem informasi yang ada pad PT.PDU belum berjalan dengan lancar. Berdasarkan kondisi tersebut, PT.PDU membutuhkan sistem ERP yang mampu menangani masalah-masalah yang terjadi selama proses bisnis PT.PDU berjalan. Permasalahan terutama pada divisi purchase untuk pemesanan produk ke supplier seperti tidak adanya integrasi dengan divisi sales dan warehouse. Perencanaan dan pengembangan ini menggunakan metoda ASAP (Accelerated SAP) dan juga penerapan sistem ERP pada PT.PDU menggunakan aplikasi Odoo. Memilih aplikasi Odoo karena aplikasi Odoo dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi pada PT.PDU. Dengan menerapkan aplikasi Odoo modul purchase management pada perusahaan, maka proses bisnis perusahaan akan berjalan lebih optimal dan efektif karena PO yang di buat oleh admin dapat disetujui langsung oleh DM dan CPM, lalu PO masuk ke database sehingga incoming product dan invoice akan sesuai dengan pemesanan yang dilakukan.hasil dari penelitian ini adalah penerapan sistem purchase management pada aplikasi Odoo yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang berjalan pada PT.PDU. Sehingga, dapat mempermudah perusahaan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan kegiatan purchase pada PT.Putri Daya Usahatamaa. Kata kunci: ERP, ASAP (Accelerated SAP), Odoo, Purchase management.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3237 ABSTRACT PT.Putri Daya Usahatama is a company enganged in the field trading and distribution, this company is subsidiary of PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. The company distributes products in the result created by PT.Indofood. PT.Putri Daya Usahatama have problems related with purchase, such as create purchase order, invoice, good receipt, and reporting good receipt. This is because the information system in PT.PDU has not run smoothly. Based on these condition, PT.PDU require ERP system that is able to handle problem that occur during the bussines process PT.PDU. The main issues on the division of purchase for product orders to supplier such as there is no integration between division sales and division warehouse. Planning and development using the method of ASAP (Accelerated SAP) and also implementation ERP system in PT.PDU using Odoo application. Choosing Odoo application because the application Odoo can be adjusted according to the needs and condition in PT.PDU. By implementing application Odoo module purchase management in the company, company business process can be run optimal and effective for PO created by admin can be approve directly by the DM and CPM, an then PO entered to database, so that incoming product and the invoice will be accordance with Purcahse Order. Keywords: ERP, ASAP (Accelerated SAP), Odoo, Purchase management. I.PENDAHULUAN PT PUTRI DAYA USAHATAMA (PT PDU) adalah anak perusahaan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.(PT INDOFOOD) yang berkantor pusat di Gedebage Bandung, menangani trading dan distribution produk dari PT INDOFOOD wilayah Jawa Barat. PT PDU memiliki 18 cabang di seluruh Jawa Barat. PT.PDU mendistribusikan dan menjual produk-produk dari PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. Ada beberapa macam produk yang di distribusikan oleh PT.PDU, seperti indomie, produk bayi, bumbu dapur,dan minuman. Sistem pengadaan barang di PT.PDU ada dua cara, yaitu dengan pemesanan mingguan dan pemesanan bulanan. Pesanan mingguan dan bulanan selalu dipesan satu minggu sebelum hari pemesanan dan barang di antar ke gudang. Jumlah barang yang di pesan ke supplier adalah jumlah data dari setiap cabang yang sudah mengumpulkan. Tetapi, barang tidak semua di kirim terlebih dahulu ke PT.PDU bisa saja langsung di kirim ke outlet ataupun ke setiap cabang. Di gudang PT.PDU hanya menyimpang barang-barang buffer kebanyakan setiap barang yang sudah di pesan langsung di kirim ke pemesan supaya kerja lebih effective. Namun pada pelaksanannya ada beberapa faktor permasalahan yang membuat terhambatnya barang sampai pada customer. Masalah keterlambatan biasanya terjadi di pabrik. Selain itu, akibat transportasi,ekpedisi,dan kondisi jalanan juga akan mempengaruhi keterlambatan dalam pengiriman. Permasalahan tersebut menjadi faktor terhambatnya stock yang siap di kirim ke konsumen. Permintaan cukup besar dari toko-toko besar dan masih ada pemesanan barang dari sales TO dan sales canvass yang membuat permintaan cukup besar. Maka seharusnya PT.PDU harus mempunyai sistem yang terintegrasi supaya delivery order dapat terus selalu terpenuhi. Pada permasalahan ini yang perlu diperhatikan juga adalah purchase order dan delivery order. Dimana purchase order harus sebanding atau bahkan lebih tinggi dari delivery order. Barang keluar dan jumlah pesanan barang harus seimbang, bila barang yang keluar tidak sesuai dengan pemesanan barang maka ada kesalahan yang membuat perusahaan merugi.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3238 Pada PT.PDU ada dua macam sales, tidak selalu semua permintaan dapat dipenuhi secara langsung. Sales TO (Tracking Order) permintaannya akan langsung dipenuhi semua, karena barang yang di minta sudah di bawa, sementara pada sales canvass tidak selalu langsung terpenuhi, kadang harus menunggu hingga persediaan barang ada. Maka, pada perusahaan tersebut diperlukan adanya penerapan sistem ERP untuk membantu bagian procurement sehingga tidak ada back customer dan customer yang menunggu barang tersedia. II.1 ERP II.KERANGKA TEORI ERP merupakan singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya) dan Planning (perencanaan). [Menurut Alexis Leon (2000)], Sistem ERP adalah sebuah teknik dan konsep yang diterapkan untuk pengintegrasian manajemen dalam bisnis secara keseluruhan melalui sudut pandang penggunaan yang efektif dalam manajemen sumber daya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. II.2 Konsep Pengembangan System Proses pengembangan sistem harus dipilih atau dikembangkan untuk setiap perusahaan. Proses ini mengidentifikasi langkah-langkah yang diambil untuk mengembangkan atau memperoleh suatu sistem informasi. Selain langkah-langkah proses, peran orang-orang bisnis dan teknis harus didefinisikan secara jelas. Sebuah metodologi manajemen proyek juga harus dilaksanakan. Sebuah metodologi manajemen proyek berbeda dari proses pengembangan sistem. Manajemen proyek didefinisikan sebagai, "proses scoping, perencanaan, kepegawaian, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pengembangan sistem diterima dengan biaya minimal dan dalam jangka waktu tertentu (Whitten & Bentley, 2007). II.3 Purchase Management Purchase management (manajemen pengadaan ) adalah manajemen pengelolaan dalam usaha memperoleh barang atau jasa yang merupakan bagian dari mata rantai suatu sistem produksi tertentu. Purchase diawali dengan merancang strategi proyek, yang mencakup menimbang manfaat, resiko dan batasan pembiayaan yang melekat pada proyek yang akan dilaksanakan dan pada akhirnya akan tercermin pada pemilihan jenis kontrak yang akan dipakai. II.4 Odoo Odoo merupakan salah satu Enterptise Resource Planning(ERP) yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman Phyton dan bersifat Open Source. Odoo merupakan versi 8 dari aplikasi Odoo. Odoo berganti nama menjadi Odoo karena pada Odoo ERP sudah terdapat beberapa fitur tambahan yang tidak terdapat pada cakupan ERP. Odoo di bangun menggunakan teknologi framework open object yang memiliki kekuatan fitur MVC (Model View Controller), workflow atau alur kerja proses yang fleksibel, GUI yang dinamis, dan sistem pelaporan yang dapat dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3239 II.5 ASAP (Accelerated SAP) Accelerated SAP (ASAP) Methodology adalah pendekatan yang direkomendasikan SAP untuk mengimplementasikan software ERP di perusahaan. Pengalaman SAP dalam membuat dan mengimplementasikan software ERP di berbagai jenis perusahaan menghasilkan sebuah best practice yang telah teruji keberhasilannya berdasarkan pengalaman yang mereka miliki. ASAP Methodology membantu agar implementasi SAP memberikan hasil yang efektif, efisien dan optimal terutama dalam hal waktu, biaya, kualitas, kesesuaian dengan kebutuhan serta pemanfaatan sumber daya yang ada. Implementasi SAP merupakan proyek yang cukup besar dan memiliki resiko yang tinggi. Keberhasilan dan kesesuaian implementasi SAP dengan kebutuhan bisnis merupakan hal yang harus dipenuhi. Apalagi implementasi dan operasional SAP memerlukan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, proses-proses yang dilakukan dari hulu ke hilir harus berjalan secara maksimal. Ada lima tahap pada metoda ASAP; Project preparation, blueprint, realization, final preparation, dan go live & support. II.6 UseCase Diagram Usecase diagram merupakan sebuah penggambaran antara hubungan user dengan sistem yang akan mereka jalankan. Usecae diagram dapat didefinisikan sebagai diagram yang menggambarkan sebuah interaksi antara sistem, user dan dengan eksternal sistem bila ada (Whitten & Bentley, 2007). II.7 Activity Diagram Activity Diagram merupakan diagram yang menunjukan urutan kegiatan dalam sebuah proses, termasuk kegiatan sekuensial maupun parallel serta keputusan yang dibuat ( Kendal, 2011). III.METODE PENELITIAN

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3240 Studi Pustaka Konsep Pengembangan ERP Procurment Pemahaman Proses Bisnis Eksisting Mula i Menentuka n Tujua n Menentuka n Ruang Lingkup Menentuka n La ngkah - lang kah Penelitian Membentuk Tim Dokumentasi Tahap Project Preparation Identifikasi Proses Bisnis Gap Analysis Dokumentasi Tahap Sign Off Konfigurasi Sistem Penyesuaian Sistem Studi Lapangan Wawancara Pegawai PT PDU Penyusunan Proses Bisnis Target Project Preparation Business Blueprint Pengujian Integrasi Pengujian Sistem Pengujian Oleh User Realization Pada setiap tahapan tersebut mempunyai tujuan masing-masing yang bila diterapkan akan mnyelesaikan masalah yang ada pada PT.PDU. Di setiap phasenya mejelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan ketika melakukan project ini. Pada masalah ini ada persiapan yang harus dilakukan untuk memilih perusahaan yang akan menjadi sumber informasi dan pengambilan data dari project ini. Setelah mendapatkan perusahaan, yaitu PT.PDU hal yang selanjutnya dilakukan adalah melihat permasalahan yang ada di PT.PDU dan apa saja yang dapat di angkat menjadi masalah. Selain mengangkat masalah yang ada di PT.PDU melihat juga proses bisnis yang selama ini sudah dijalankan oleh PT.PDU dan melihat bagian mana yang sduah benar dan bagian mana yang masih dapat di perbaiki. Sejauh ini memang PT.PDU sudah menggunakan sistem yang terbaik, tetapi pada divisi Purchase masih ada sistem yang dapat diperbaiki dan dikembangkan supaya tidak ada masalah lagi. Setelah mendapatkan masalah yang dapat diangkat dari PT.PDU langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sesudah masalah yang dihadapi diketahui solusi dan sistem yang benar maka dapat dikembangkan pada software Odoo. Dokumentasi Final Preparation Final Implementasi Sistem Monitoring Sistem Go Live & Support Kesimpulan Saran Tahap ini tidak dilakukan Seles ai

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3241 IV. ANALISA PERANCANGAN IV.1 Project Preparation Pada penelitian ini, penulis memilih PT.Putri Daya Usahatama sebagai sumber informasi untuk di teliti. Perusahaan tersebut bisa dikatakan perusahaan yang besar karena memiliki lebih dari 1000 karyawan. PT.PDU bergerak pada bidang trading&distribution dari PT.INDOFOOD, dengan demikian bisa dikatakan bahwa PT.PDDU adalah anak perusahaan dari PT.INDOFOOD. PT.PDU pastinya memiliki visi dan misi tersendiri untuk menunjang karir perusahaan tersebut. Untuk memenuhi dan mencapai visi dan misi dari PT.PDU dibutuhkan pembagian kerja yang sesuai dengan adanya struktur organisasi. Dalam perusahaan ini di pimpin oleh seorang General Manager dan di bagi ke beberapa distrik manager untuk membuat pekerjaan lebih tersusun rapih sehingga pekerjaan lebih teratur sesuai dengan bagian yang sudah sebelumnya disepakati, selain itu akan terlihat lebih efisien dan efektif. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari PT.Putri Daya Usahatama. Genera l Ma nager Coordinator Product Ma nager Distrik Ma nager Supervi sor H CO Y. Accounta nt Admin D elivery Kepala G udang Opera tor Telpon Admin S.SPV Kas ir Driver Delivery Admin G udang Sa tpam Sa lesman Open F ile Helper D elivery Checker Guda ng Office B oy Collector EDP Helper G udang IV.Blueprint Terdapat beberapa masalah yang ada di PT.Putri Daya Usahatama yang membuat barang yang dibutuhkan oleh customer terlambat di kirim atau bahkan terjadi back customer. Permasalahan yang ada di PT.PDU salah satunya terdapat pada divisi Purchase, dimana Purchase yang bertugas untuk pengadaan dan pemesanan barang. Adanya masalah dan terlihat terjadi kesalahan dapat di lihat dari proses bisnis yang sudah berjalan di divisi Purchase PT.PDU. Cukup banyak pihak dan peran yang dilibatkan dalam divisi Purchase ini. Penulis mendapatkan informasi dan data dengan cara mewawancara salah satu karyawan yang ada di PT.PDU. Melakukan wawancara supaya penulis memehami dan mendapatkan data yang akurat dan real dari PT.PDU, sehingga memahami dari mana sumber masalah muncul. Dari cara tersebut, penulis dapat mengolah dan menganalisis data dan proses bisnis yang berjalan di PT.PDU. A.Proses Bisnis Overview

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3242 Sales& Delivery Warehouse Procurem ent Pada diagram BPMN di atas dijelaskan bahwa ada tiga divisi yang terlibat yaitu sales, warehouse, dan purchase. Aktivitas pertama kali Membuat Purchase Order dari Customer dilakukan oleh sales dengan membuat laporan POCust omer bulanan barang terjual, lalu purchase mengambil Membuat Sales Order data untuk menjadi acuan data pemesanan Sales Order barang bulan selanjutnya. Setelah purchase Membuat Fakt ur Pemesanan melakukan pemesanan barang, maka barang Fakt ur akan di kirim oleh pabrik langsung di terima Membuat Delivery Order Delivery Order Laporan Penjualan Perbulan Picking Delivery oleh warehouse. Warehouse tidak hanya menerima barang tapi menerima SKBJ dari pabrik. SKBJ dan invoice langsung di serahkan ke bagian accounting. Membuat CMO CMO Mengolah CMO menjadi POPT.PDU POPT.PDU Menerima CMO Memberikan CMO Mendapatkan SKBJ SKBJ Membuat Laporan barang terealisasi Laporan Barang terealisasi Menerima laporan barang terealisasi

MENERIMA SKBJ ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3243 B. Proses Bisnis Eksisting PROSES BISNIS EKSISTING PT.PDU GENERAL ADMIN DISTRIK MANAGER CPM (Coordinator Production Manager) WAREHOUSE PABRIK START MEMBUAT LA PORAN BULANAN BARANG TERJUA L MENERIMA LA PORAN BULANAN BARANG MEMBUAT DE MAND DETERMINATION TIDA K DEMAN DETERMINATION MEME RIKSA DEMAND DETERMINATION LA PORAN BULANAN PENJUALAN ACC? YA MEN-ACC DEMAN DETERMINATION MEME RIKSA PURCHA SE ORDER TIDA K ACC? YA MENG-ACC Purchase Order Mengirim PO MEMBUAT SKBJ SKBJ MENERIMA BA RA NG & SKBJ MENGIRIM BA RA NG SKBJ SKBJ MEMBERIKA N SKBJ END Phase Dari hasil wawancara didapatkan proses bisnis eksisting di PT.PDU. berikut adalah penjelasan dan tahapan dari proses bisnis eksisting; 1. Purchase mendapat laporan dari warehouse bahwa stock barang habis dan hanya ada buffer. 2. Sales supervisor sebelumnya sudah membuat estimasi rekapan skala kecil perbulan dan laporan tersebut diberikan kepada distrik manager. 3. Distrik manager membuat estimasi barang bulanan berdasarkan laporan dan rekapan dari sales supervisor. 4. Hasil pembuatan estimasi bulanan diberikan kepada CPM serta rekapan bulanan. 5. CPM memeriksa estimasi dan laporan dari distrik manager.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3244 6. CPM melakukan pengecekan dengan laporan harian dari SPM. 7. Menyetuji atau merivisi estimasi pemesanan barang bulanan. 8. Memesan barang dan membuat Purchase Order ke supplier. 9. Supplier menerima purchase order yang di berikan. 10. Supplier membuat dan mengirimkan invoice ke prusahaan. 11. Supplier mengirim barang ke pihak pemesan. C.Proses Bisnis Target Pada proses bisnis target yang di usulkan oleh penulis adalah menggunakan sistem database sehingga CPM dan DM dapat secara langsung mengkoreksi dala waktu yang bersamaan. Selain itu, proses validasi invoice juga dilakukan oleh purchase karena yang mengetahui barang yang di pesan dan barang yang masuk ke gudang adalah purchase sehingg kemungkinan untuk salah invoice atau perbedaan invoice akan kecil.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3245 Proses Bisnis Target PT.PDU Supervisor GA (General Affair) Sistem DM (Distrik Manager) CPM (Coordinator Product Manager) Pabrik WAREHOUSE Sta rt Membuat laporan bara ng terjual bulanan Meminta laporan bara ng terjual bulanan La poran barang terjulan bulanan Menginput laporan Mengupdate la poran data bulanan Mengambil data la poran barang terjual bulanan Mengolah data la poran barang terjual bulanan Membuat CMO (confirm monthly order) CMO (confirm monthly order) Update CMO bulanan Membuat demand determination Menyimpa n CMO Mengecek CMO Mengecek CMO Mengirim CMO Mengecek pes anan CMO (confirm monthly order) Membuat SKBJ SKBJ Mengirim Ba rang Menerima Barang Update data SKBJ Input SKBJ SKBJ Menyimpa n Data SKBj Receive Invoice Menyimpa n data invoice Validate Invoice END Phase

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3246 V.1 Realization V.KONFIGURASI Tahap Realization merupakan tahapan yang berisikan aktivitas-aktivitas seperti penginstalan aplikasi, penyesuaian aplikasi, pengujian aplikasi atau testing aplikasi, dan migrasi data.. Konfigurasi dan kustomisasi sistem dilakukan dengan menggunakan desain prototyping pada aplikasi Odoo berdasarkan desain dan analisi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. A. Instalasi Aplikasi Sebagai tahap awal konstruksi, sebelum melakukan konfigurasi dan kustomisasi, aktivitas yang dilakukan pertama kali adalah proses instalasi aplikasi. Pada saat proses instalaasi, Odoo juga akan menginstall software-software pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi Odoo, salah satunya adalah PostgreSQL yang merupakan database untuk Odoo. B. Penyesuaian Aplikasi Pada tahap ini melakukan penyesuaian aplikasi dengan hasil analisi yang telah dilakukan sebelumnya. Agar aplikasi dapat digunakan sesuai dengan desain yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya, dibutuhkan beberapa konfigurasi awal yang harus dilakukan. VI. Final Preparation VI.HASIL DAN KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa; 1. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan masih secara manual dan belum terintegrasi dengan divisi sales management dan warehouse management. Hal itu dapat di bantu dengan menerapkan sistem ERP menggunakan software Odoo sehingga aktivitas-aktivitas yang ada pada perusahaan tersebut dapat terintegrasi supaya proses pembelian barang ke supplier dapat berjalan dengan lancar. Pada sistem ERP modul Purchase, sales, dan warehouse dapat di integrasikan dan dapat di konfigurasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2. Permasalahan membuat dan me-report Purchase Order pada divisi purchase di PT.Putri Daya Usahatama dapat teratasi dengan menerapkan sistem ERP yang menggunakan aplikasi Odoo. Dengan menerapkan sistem ERP maka pembuatan purchase order yang masih menggunakan microsoft excel akan terbantu, sehingga aktivitas yang ada pada divisi purchase management akan lancar dan data dari setiap purchase order yang sudah di buat akan tersimpan rapih. 3. Aplikasi Odoo modul purchase management dapat menyimpan data secara lengkap dan dapat di akses kapan saja. Selain itu, modul purchase management dapat di konfigurasi dan dikostumisasi sesuai dengan proses bisnis yang dijalankan oleh PT.Putri Daya Usahatama. B. Saran Dengan adanya penelitian ini, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya;

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3247 1. Apabila dilakukan pengembangan selanjutnya, maka dibutuhkan integrasi dengan modul Accounting dari PT.Putri Daya Usahatama sehingga sistem ERP dapat diterapkan secara optimal dan menyeluruh. 2. Implementasi dapat dilakukan pada PT.Putri Daya Usahatama dan lebih di persiapkan untuk tahap Go Live & Support supaya ada pelatihan yang diberikan kepada setiap users. DAFTAR PUSTAKA Wibisono,Setyawan. (2005). Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi Terintegrasi.Semarang. Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang. Dhewanto, W. d. (2007). ERP: Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis. Bandung: Informatika. Amri,Fachriza.(2010). ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM ERP (Enterprise Resource Planning).Malang. Universitas Brawijaya Malang fathoni, m., & sulindawati. (2010). pengantar analisa perancangan sistem. saintikom, vol 9.