UJI ANTIBAKTERI INFUSA KULIT BATANG KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVITAS ANTIMIKROBIA DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

bahan-bahan alami (Nascimento dkk., 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanni). Kandungan kimia kayu. Minyak atsiri banyak terdapat di bagian kulit kayu manis.

BAB I PENDAHULUAN. Dari catatan sejarah dapat diketahui bahwa fitoterapi atau terapi menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. penyakit menemui kesulitan akibat terjadinya resistensi mikrobia terhadap antibiotik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Metabolit sekunder Alkaloid Terpenoid Steroid Fenolik Flavonoid Saponin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka tingkat pemahaman individu terhadap persoalan dirinya juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang masyarakat disebabkan oleh berbagai miroba (Sintia, 2013).

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas antimikroba pada ekstrak sambiloto terhadap pertumbuhan

SKRIPSI. Disusun oleh: YOGYAKARTA

HASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri, L.) Terhadap. Pertumbuhan Staphylococcus aureus.

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah demam berdarah, diare, tuberkulosis, dan lain-lain (Darmadi, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bakteri. Penyakit karena bakteri sering terjadi di lingkungan sekitar, salah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan dapat melakukan sintesis senyawa organik kompleks. menghasilkan golongan senyawa dengan berbagai macam struktur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlebihan (Rohmawati, 2008). Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

BAB I PENDAHULUAN. folikel rambut dan pori-pori kulit sehingga terjadi peradangan pada kulit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial dengan keanekaragaman hayati yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008). Tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara dan di

BAB 1 PENDAHULUAN. positif yang hampir semua strainnya bersifat patogen dan merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan penyebab yang banyak menimbulkan kesakitan

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIFUNGI ANTARA EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KASTURI DENGAN KETOKONAZOL 2% TERHADAP Candida albicans IN VITRO

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

I. PENDAHULUAN. lalapan karena memiliki cita rasa yang khas. Daun muda pohpohan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. Hasil dan Pembahasan. A. Hasil penelitian. kamboja putih (Plumeria acuminataw.t.ait ) terhadap hambatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jika menembus permukaan kulit ke aliran darah (Otto, 2009). S. epidermidis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L) Less) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli

I. PENDAHULUAN. seseorang. Makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai macam penyakit infeksi yang membutuhkan antibiotik

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

minyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap

I. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pangasidae yang memiliki ciri-ciri umum tidak bersisik, tidak memiliki banyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Identifikasi Tanaman Manggis (Garcinia mangostana)

AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK ETANOL DAUN BINJAI (Mangifera caesia) TERHADAP LARVA Aedes aegypti

antihelmintik, dan lain-lain (Absor, 2006). Komponen aktif yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Rongga mulut manusia tidak terlepas dari berbagai macam bakteri, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISBN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. aktivitas antimikroba ekstrak daun panamar gantung terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,

KAJIAN DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG DAN BUAH KERSEN (Muntingia calabura) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus

Transkripsi:

UJI ANTIBAKTERI INFUSA KULIT BATANG KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO Oleh: Nuzulia Santi 1, Aminuddin Prahatamaputra 2, Aulia Ajizah 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 ABSTRAK Kasturi merupakan jenis endemik yang tumbuh khas di daerah Kalimantan Selatan. Tanaman ini termasuk dalam genus Mangifera yang masih belum diteliti lebih lanjut. Berdasarkan kajian terdahulu saponin, tanin, dan flavonoid potensial menghambat pertumbuhan bakteri. Ketiga metabolit sekunder tersebut menurut hasil uji fitokimia terkandung dalam kulit batang kasturi.tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh pemberian infusa kulit batang kasturi pada berbagai konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli secara in vitro dan mengetahui konsentrasi berapa infusa kulit batang kasturi paling menghambat pertumbuhan bakteri E. coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakram kertas (disk diffusion method) dengan 6 perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Analisis data dilakukan dengan uji One Way Anova menggunakan taraf signifikansi 5%. Dilanjutkan dengan uji alternatif Kruskal Wallis karena varian antar kelompok yang tidak homogen, sehingga tidak memenuhi syarat Anova.Perbedaan tiap macam konsentrasi diketahui melalui uji Mann- Whitney U. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa pemberian infusa kulit batang kasturi berpengaruh nyata (< 0,05) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli. Konsentrasi paling menghambat pertumbuhan bakteri E. coli adalah konsentrasi 50%. Kata kunci: Infusa kulit batang kasturi, Escherichia coli, zona hambat PENDAHULUAN Antarlina (2009)dan Ariyani, dkk. (2010) menyatakan bahwa jenis tumbuhan ini merupakan jenis endemik yang tumbuh khas di daerah Kalimantan Selatan. Kasturi termasuk tumbuhan dari genus Mangifera (mangga-manggaan) dan merupakan bagian dari famili Anacardiaceae. Mustikasari dan Ariyani (2008) menyatakan bahwa selama ini masyarakat hanya memanfaatkan buah kasturi untuk dikonsumsi karena 36

rasa buahnya yang manis dan aromanyayang khas. Sedangkan bagian tumbuhan lainnya seperti batang, akar, dan daun belum dimanfaatkan. Uji fitokimia terhadap tumbuhan kasturi beberapa kali pernah dilakukan adalah pada bagian batangnya. Hasil uji fitokimia dari tumbuhan kasturi yang dilakukan Mustikasari dan Ariyani (2008) menunjukkan bahwa batang kasturi mempunyai kandungan fitokimia yakni saponin dan tanin. Batubara (2009) mengatakan bahwa kayu dan kulit kayu memiliki perbedaan dalam hal komponen kimia penyusunnya. Jika kayu dominan disusun oleh selulosa maka kulit kayu banyak mengandung zat ekstraktif. Oleh karena itu, peneliti mengambil kulit batang kasturi sebagai bahan uji antibakteri. Bakteri yang selalu ada dalam saluran pencernaan hewan dan manusia adalah Escherichia coli, secara alamiah organisme tersebut merupakan salah satu penghuni tubuh. Maka peneliti ingin mengetahui apakah tumbuhan khas Kalimantan Selatan, yaitu kasturi berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri E. coli. Penulis pun tertarik melakukan penelitian yang berjudul Uji Antibakteri Infusa Kulit Batang Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) Terhadap Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang dilakukan secara in vitro. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi infusa kulit batang kasturi dan variabel terikatnya adalah lebar diameter zona hambat pertumbuhan Escherichia coli. Uji mikrobiologis menggunakan metode cakram kertas (disk diffusion method) yang mengacu pada metode Kirby-Bauer dalam (Lalitha, 2004) yang sudah terstandarisasi dan penuntun praktikum mikrobiologi oleh Mirhanuddin, dkk. (2013). 37

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pohon kasturi yang terdapat di Jalan Trans Kalimantan Desa Anjir Muara Kota Rt.6 Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Batola. Pohon kasturi tersebut diambil kulit batangnya, dikeringanginkan, kemudian dihaluskan. Kulit batang diambil pada bagian batang utamanya. Data dianalisis secara statistik dengan One Way Anova menggunakan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, tetapi pada uji homogenitas menunjukkan bahwa data tidak memiliki varians antar kelompok yang homogen. Maka dilakukan uji alternatif nonparametrik yaitu uji Kruskal Wallis karena tidak memenuhi syarat uji Anova. Uji lanjut yang digunakan adalah uji Mann-Whitney U. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, setiap konsentrasi menghasilkan lebar diameter zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli yang berbeda-beda. Pada gambar hasil penelitian (Gambar 1-4) cakram kertas yang berwarna putih merupakan perlakuan kontrol. Sedangkan cakram kertas yang berwarna coklat pudar sampai coklat tua secara berurutan adalah konsentrasi 10% sampai 50%. Gambar 1. Zona Hambat shaped in repitition-1 Gambar 2. Zona Hambat shaped in repitition-2 38

Gambar 3. Zona Hambat shaped in repitition-3 Gambar 4. Zona Hambat shaped in repitition-4 Tabel 1. Lebar Diameter Zona Hambat Bakteri E.coli dan Uji KepekaanAntibakteri Konsentrasi Ulangan (mm) ekstrak kulit Rata-rata batang kasturi 1 2 3 4 (mm) Kepekaan dari infusa awal A 0 (0%) 0 0 0 0 0 NS A 1 (10%) 5,8 5,2 5,1 5,6 5,4 R A 2 (20%) 5,9 5,5 5,3 6,2 5,7 R A 3 (30%) 6,7 6,2 6,7 6,6 6,6 R A 4 (40%) 6,9 7,1 7,3 6,8 7,0 R A 5 (50%) 7,6 7,5 9,5 7,6 8,1 R Keterangan : R = Resisten I = Intermediet S = Peka NS = Tidak Peka Kemampuan masing-masing konsentrasi sebagai antibakteri dapat dilihat pada Gambar 1. Semakin tinggi konsentrasi infusa kulit batang kasturi maka semakin lebar pula diameter zona hambat yang terbentuk. Jika mengamatidiagram balok yang terbentuk pada gambar 5, dapat ditemukan adanya data yang jauh berbeda, yaitu pada ulangan ke-3. 39

10 9,5 9 8 7 Gambar 1. 5,85,9 Diagram Balok 6,2 Zona Hambat (mm) pada 6,2 Berbagai Tingkatan 6 5,6 Konsentrasi Infusa 5,5 Kulit Batang 5,3 Kasturi 5 Pembahasan 4 3 7,6 7,5 6,76,9 7,1 7,3 7,6 6,7 6,66,8 5,2 5,1 Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Kasturi terhadap Bakteri E. coli 2 1 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, infusa kulit 0 0 0 0 batang kasturi berpengaruh nyata terhadap daya hambat pertumbuhan 0 Ulangan ke-1 Ulangan ke-2 Ulangan ke-3 Ulangan ke-4 bakteri E. coli. Hal ini karena adanya kandungan metabolit sekunder pada 0% 10%2 20% 30% 40% 50% kulit batang kasturi yang potensial sebagai antibakteri berupa kandungan Gambar 5. fitokimia batang kasturi saponin dan tanin. Sensitifitas Bakteri E. coli terhadap Zat Antibakteri Angelina (2013) menyatakan daun mangga (Mangifera indica L.) mengandung senyawa tanin, alkaloid, glikosid, steroid, triterpenoid, saponin, kaumarin, komponen fenolik, flavonoid dan juga mangiferin yang mempunyai sifat antimikrobia terhadap bakteri patogen E. coli dan Staphylococcus aureus. Semakin tinggi konsentrasi infusa kulit batang kasturi maka semakin lebar pula lebar diameter zona hambatnya. Ini terjadi karena meningkatnya konsentrasi infusa berbanding lurus dengan meningkatnya kadar metabolit sekunder. Faktor pertama yaitu konsentrasi atau intensitas zat antimikrobial, semakin tinggi konsentrasi zat antimikrobial yang diaplikasikan dalam suatu waktu tertentu maka semakin cepat pula sel-sel bakteri akan terbunuh (tentunya sampai suatu batas tertentu). Faktor yang kedua adalah jumlah mikroorganisme, semakin banyak jumlah bakteri E. coli maka semakin lama waktu penghambatannya, dengan ketentuan apabila segala kondisi yang lain konstan. 40

Faktor yang ketiga adalah spesies mikroorganisme, spesies mikroorganisme menunjukkan kerentanan yang berbeda-beda terhadap sarana fisik dan bahan kimia. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa pemberian infusa kulit batang kasturi berpengaruh sangat nyata (p= 0,001) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Konsentrasi 50% merupakan perlakuan yang paling menghambat pertumbuhan bakteri E. coli, dengan rata-rata lebar diameter zona hambat 8,1 mm. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti mengemukakan beberapa saran, pertama, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai uji antibakteri infusa kulit batang kasturi secara in vitro, terutama mengenai ekstraksi dan percobaan infusa dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Kedua, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji antibakteri infusa kulit batang kasturi secara in vivo. Ketiga, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan metabolit sekunder kulit batang kasturi mengingat masih sedikitnya penelitian-penelitian terkait kandungan metabolit sekunder tumbuhan kasturi, baik itu akar, batang, daun, bunga, buah maupun bijinya. DAFTAR PUSTAKA Angelina, Thiodora Mone. 2013. Aktivitas Antimikrobia Daun Mangga (Mangifera indica L.) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Disertasi Doktor. Faculty of Industrial Technology, Surabaya. Dipublikasikan. Antarlina, Sri S. 2009. Identifikasi Sifat Fisik dan Kimia Buah-buahan Lokal Kalimantan. Buletin Plasma Nutfah. Vol.15 No.2: 87. Ariyani, Dahlena, Kholifatu Rosyidah, Taslim Ersam, dan Mardi Santoso. 2010. Isolasi Senyawa Fenolat Berkhasiat Sitotoksik dari Kulit 41

Batang Kasturi (Mangifera casturi). Sains dan Terapan Kimia.Vol.4 No.2: 102. Batubara, Ridwanti. 2009. Analisis Kandungan Kimia Zat Ekstraktif Kulit Kayu Medang Hitam (Cinnamomum porrectum Roxb). Skripsi Sarjana. Departemen Kehutanan Fak. Pertanian USU, Medan. Tidak Dipublikasikan. Lalitha, M. K. 2004. Manual on Antimicrobial Susceptibility Testing. Department of Microbiology Christian Medical College, Vellore Tamil Nadu. Mirhannuddin, Aminuddin, P. Putra, dan Aulia Ajizah. 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi (AKKC 252). FMIPA Unlam, Banjarmasin. Mustikasari, Kamilia dan Dahlena Ariyani.2008. Studi Potensi Binjai (Mangifera caesia) dan Kasturi (Mangifera casturi) sebagai Antidiabetes melalui Skrinning Fitokimia pada Akar dan Batang. Sains dan Terapan Kimia. Vol.2 No.2: 65. 42