BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan dapat melakukan sintesis senyawa organik kompleks. menghasilkan golongan senyawa dengan berbagai macam struktur.

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan dapat melakukan sintesis senyawa organik kompleks yang menghasilkan golongan senyawa dengan berbagai macam struktur. Usaha mengisolasi senyawa baru pada tumbuhan yang belum banyak diteliti akan lebih menarik dan prospektif karena kemungkinan yang lebih besar untuk menemukan senyawa baru (Boer,1997). Produk alami tumbuhan terus dikembangkan untuk memperoleh obat baru yang memiliki pengaruh atau efek farmakologis. Tumbuhan yang banyak dieksplorasi adalah dari kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki kemampuan memproduksi metabolit sekunder dalam jumlah besar (Castello et al., 2002), sehingga banyak penelitian menggunakan tumbuhan tingkat tinggi untuk memperoleh senyawa terapeutik yang penting untuk berbagai penyakit (Erturk et al., 2006). Gaharu merupakan salah satu bahan alam yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Berbagai penyakit seperti neurodegeneratif, inflamasi, dan kerusakan pada sistem pencernaan disebabkan oleh radikal bebas yang berasal dari polusi udara, asap rokok dan sinar UV (Rappetto dan Ilesuy, 2002; Aruoma, 2003). Selain itu, radikal bebas dapat merusak membran sel, merubah susunan DNA, menonaktifkan protein, merubah zat kimia dalam tubuh dan dapat meningkatkan resiko terkena kanker. Salah satu upaya alternatif untuk mengatasi radikal bebas adalah dengan memanfaatkan senyawa antioksidan dari bahan alam. Penelitian 1

2 2 Khalil (2013) dan Kamonwannasit et al. (2013) melaporkan bahwa ekstrak daun gaharu jenis Aquilaria diketahui berpotensi sebagai antioksidan. Produk alami tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder seperti fenolik, flavonoid, tanin, terpenoid, alkaloid, quinon dan coumarin memiliki aktivitas antioksidan. Selain itu, senyawa metabolit sekunder tersebut memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker (Sala et al., 2002; Kaur et al., 2011). Kanker merupakan penyakit yang sangat mengancam kehidupan manusia yang dapat menyebabkan kematian (Gennari et al., 2007). Kanker masih menjadi masalah serius dalam kesehatan di negara maju dan negara berkembang (Gennari, 2007) yang dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat (Sukardja, 2000). Salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita Indonesia adalah kanker leher rahim (Domingo et al., 2008). Tanaman penghasil gaharu merupakan tumbuhan kayu penghasil resin yang termasuk dalam Famili Thymelaeaceae. Resin gaharu memiliki aroma khas yang banyak digunakan sebagai obat tradisional, bahan pembuat parfum, dupa, kosmetik dan bahan pengawet makanan (Chaudhari, 1993; Okudera dan ito, 2009). Dua genus gaharu yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan dalam industri parfum adalah Genus Aquilaria dan Gyrinops. Kedua genus ini masih belum banyak dibudidayakan sehingga pemanfaatannya masih sangat tergantung dari alam atau hutan seperti yang telah banyak dilaporkan di banyak negara (Jensen, 2007). Cina, Korea, Vietnam, Kamboja dan Thailand mengembangkan gaharu sebagai obat untuk penghilang stres, penyakit lambung, analgesik, antiinflamasi,

3 3 antimikrobia, malaria dan antispasmodia, diare, disentri, dan penyakit kulit (Mega dan Swastini 2010; Zhou et al., 2008; Eswaraiah et al., 2012; Kamonwannasit et al., 2013). Selain batang yang menghasilkan resin, daun gaharu digunakan sebagai obat tradisional. Masyarakat Papua telah menggunakan daun, kulit dan akar gaharu sebagai obat malaria dan perawatan kulit (Sumarna, 2002). Daun gaharu dapat dimanfaatkan sebagai analgesik dan antiinflamasi (Zhou et al., 2008; Eswaraiah et al., 2012). Daun gaharu muda digunakan sebagai minuman kesehatan di Vietnam, Kamboja dan Thailand (Kamonwannasit et al., 2013). Penelitian mengenai resin yang terkandung pada batang gaharu telah banyak dilakukan dan terus dikembangkan. Pemanfaatan daun gaharu belum banyak dikenal oleh masyarakat dan penelitian terkait senyawa yang terkandung dalam daun gaharu Gyrinops versteegii belum banyak dilakukan. Simbala (2009) dalam penelitiannya mengenai tanaman obat melaporkan bahwa kandungan fitokimia daun dapat dipengaruhi oleh jenis, umur dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang daun gaharu Gyrinops versteegii sebagai antioksidan dan sitotoksisitas daun gaharu Gyrinops versteegii terhadap sel HeLa pada umur daun yang berbeda. Kandungan fitokimia yang beragam pada daun gaharu menyebabkan perlunya penggunaan berbagai jenis pelarut untuk mendapatkan ekstrak potensial yang memiliki aktivitas antioksidan dan aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa.

4 4 B. Perumusan Masalah 1. Ekstrak apa yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi pada daun Gyrinops versteegi tua dan muda? 2. Fraksi apa dalam ekstrak daun Gyrinops versteegi terpilih yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi? 3. Golongan senyawa bioaktif apa yang terkandung dalam fraksi potensial? 4. Ekstrak apa yang memiliki aktivitas sitotoksik paling tinggi terhadap sel HeLa pada daun Gyrinops versteegi tua dan muda? 5. Apakah umur daun mempengaruhi aktivitas antioksidan dan sitotoksik terhadap sel HeLa? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui jenis ekstrak daun Gyrinops versteegi tua dan muda yang memiliki aktivitas antioksidan. 2. Mengevaluasi fraksi ekstrak daun Gyrinops versteegi yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi. 3. Mengidentifikasi golongan senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan. 4. Mengetahui ekstrak daun Gyrinops versteegi tua dan muda yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa. 5. Menganalisa apakah aktivitas antioksidan dan sitotoksik terhadap sel HeLa dipengaruhi oleh umur daun.

5 5 D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan masukan ilmiah mengenai jenis ekstrak dan fraksi potensial daun Gyrinops versteegi serta golongan senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan. 2. Memberikan masukan ilmiah mengenai jenis ekstrak potensial sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker. 3. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak daun Gyrinops versteegi berkhasiat sebagai antioksidan dan obat kanker. E. Ruang Lingkup Penelitian ini mengidentifikasi ekstrak potensial dan fraksi potensial yang memiliki aktivitas antioksidan yang terdapat pada daun Gyrinops versteegi berumur tua dan muda. Disamping itu, menganalisa golongan senyawa bioaktif yang terkandung dalam fraksi potensial tersebut serta menganalisa total fenol dan total flavonoid daun gaharu tua dan muda. Identifikasi ekstrak potensial yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa juga dilakukan.