Pengaruh Konsultasi Gizi Terhadap Asupan Karbohidrat dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Effect of Nutrition Consultation Against Carbohydrate Intake and Blood Sugar Levels Diabetes Mellitus Type II in Endocrine Clinic Regional General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Email : nunungmulyani76@gmail.com Abstrak: Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang disebabkan kekurangan insulin yang dikeluarkan kelenjar pankreas baik relatif maupun absolut. Dalam mengatasi prevalensi Diabetes Mellitus, di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh mengadakan konsultasi gizi pada pasien rawat jalan dan rawat inap yang bertujuan membuat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku pola makan pasien. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh konsultasi gizi terhadap asupan karbohidrat dan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik, dengan desain Quasi Eksperimen, pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling dan diperoleh 32 sampel. Data yang diambil yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, food recall dengan teknik wawancara dan pemeriksaan kadar gula darah sebelum dan sesudah konsultasi. Analisa data menggunakan uji T-Dependent (Paired Sampel T - Test) dengan program SPSS 16. Setelah dilakukan perhitungan uji statistik diperoleh nilai P<0,05 yang artinya ada pengaruh konsultasi gizi terhadap asupan karbohidrat dan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Konsultasi gizi mempunyai pengaruh terhadap asupan karbohidrat dan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Diharapkan kepada pasien Diabetes tipe II untuk lebih mengatur pola makan dan mengendalikan kadar gula darah.. Kata Kunci : Konsultasi gizi, Asupan karbohidrat, dan kadar gula darah. Abstract: Diabetes mellitus is a disorder of carbohydrate metabolism caused by a deficiency of insulin released by the pancreas gland either relative or absolute. This research is descriptive Analytical, to Quasi Experimental design, sampling was done by purposive sampling and obtained 32 samples. Data taken, namely primary and secondary data. Collecting data through interviews using a questionnaire, food recall by interview and examination of blood sugar levels before and after the consultation. Analysis of data using test-dependent T (Paired samples T-test) with SPSS 16. After calculating the statistical test obtained by value of P <0.05, which means there is the influence of nutrition consultations on carbohydrate intake and blood sugar levels in patients with Type II Diabetes Mellitus, Nutritional counseling has an effect on carbohydrate intake and blood sugar levels in patients with Type II Diabetes Mellitus. Keywords: Nutritional Consultation, carbohydrate intake, and blood sugar levels.
145 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, Nopember 2015, 144-151 PENDAHULUAN Menurut penelitian epidemologis di Indonesia penyakit Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya. Terdapat peningkatan prevalensi dari 1,5-5,3% menjadi 5,7% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun dan bahkan suatu penelitian di Manado dan Depok mendapatkan angka prevalensi sebesar 6,1% dan 12,8%. Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia diatas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2% akan didapatkan 3,56 juta Diabetes Mellitus. 1 Prevalensi Diabetes Mellitus diberbagai dunia sangat bervariasi, di Indonesia berkisar antara 1,5-1,6%. Selain itu, Diabetes Mellitus di Indonesia menempati urutan nomor 4 dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah Kardiovaskuler (Waspadji, 2003). Di Aceh, pada tahun 2006 jumlah pasien Diabetes Mellitusyaitu 10,892 atau 29% dan meningkatkan pada tahun 2007 sebanyak 7,904 yaitu 30%, data ini berdasarkan kegiatan BPK RSUDZA selama dua tahun terakhir. 2 Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang disebabkan kekurangan insulin yang dikeluarkan kelenjar pankreas baik relatif maupun absolut, karena gangguan tersebut maka Diabetes Mellitus perlu mengatur makanannya atau dietnya seumur hidup agar kadar glukosa darah tidak meningkat. 3 Untuk mengatasi prevalensi Diabetes Mellitus tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh telah dilakukan penyuluhan dan konsultasi gizi pada pasien rawat jalan dan rawat inap yang bertujuan untuk membuat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku pola makan pasien sehingga membantu pasien untuk mengenali dan mengatasi masalah gizi. 4 Konsultasi gizi merupakan pengaturan diet adalah salah satu untuk mengetahui antara kepatuhan diet Diabetes Mellitus dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus. Standar Diet Diabetes Mellitus adalah tabel jumlah kebutuhan makanan sesuai kebutuhan kalori dalam bentuk penukar makanan yang disusun atas dasar diet tinggi karbohidrat yaitu dengan energi 10-15% dari protein, 20-25% dari lemak dan 60-70% dari karbohidrat. 5
Pengaruh Konsultasi Gizi Terhadap Asupan Karbohidrat dan Kadar Gula Darah... 146 Salah satu cara mengontrol diabetes mellitus adalah konsumsi makanan yang dapat mengontrol gula darah dan berkonsultasi secara aktif dengan ahli gizi untuk merencanakan makanan yang baik. 6 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimentdengan desain pre-post experiment yaitu mengetahui pengaruh konsultasi gizi terhadap asupan karbohidrat dan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah semua pasien diabetes mellitus Tipe II yang berkonsultasi di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sedangkan sampel adalah semua pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang mendapat konsultasi gizi di Poliklnik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari identitas pasien, yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, penyakit diabetes mellitus tipe II dikumpulkan dengan teknik wawancara dengan menggunakan kuisioner, asupan karbohidrat sebelum dan sesudah konsultasi diperoleh dari food recall dengan teknik wawancara, kadar gula darah sebelum dan sesudah konsultasi diperoleh dari pemeriksaan dilakukan enumerator, dan konsultasi gizi dilakukan oleh Ahli Gizi di ruang Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gambaran umum tentang lokasi penelitian. Untuk melihat adanya pengaruh konsultasi terhadap asupan karbohidrat dan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan Uji T-Test Dependen pada CI 95% (α= 0,05).
147 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 144-151 HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Sampel Tabel 1. Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus tipe II di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ( n = 32) Jenis Kelamin f % Laki-laki 19 59,4 Perempuan 13 40,6 Tingkat Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Pekerjaan PNS Petani Pedagang Ibu Rumah Tangga 8 6 18 11 6 6 9 25,0 18,8 56,2 34,3 18,8 18,8 28,1 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 orang (59,4%). Sebagian besar sampe berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 18 orang (56,2%). Sedangkan pekerjaan sebagian besar sampel adalah PNS yaitu sebanyak 11 orang (34,3%) 2. Asupan Karbohidrat Sebelum dan Sesudah Konsultasi Gizi Tabel 2. Asupan Karbohidrat Sebelum dan Sesudah Konsultasi Gizi pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ( n = 32 ) Asupan Karbohidrat Sebelum Konsultasi Gizi f % Lebih 29 90,6 Cukup 3 9,4 Asupan Karbohidrat Sesudah Konsultasi Gizi Lebih Cukup 19 59,4 13 40,6 Total 32 100 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar asupan karbohidrat sebelum konsultasi gizi dikategorikan lebih yaitu sebanyak 29 orang (90,6%). Sedangkan sesudah konsultasi gizi asupan karbohidrat kategori lebih menurun menjadi 19 orang (59,4%).
Pengaruh Konsultasi Gizi Terhadap Asupan Karbohidrat dan Kadar Gula Darah... 148 3. Kadar Gula Darah Sebelum Konsultasi Gizi Tabel 4. Kadar Gula Darah Sebelum Konsultasi Gizi pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Kadar Gula Darah Sebelum Konsultasi Gizi N % Normal Tidak normal 5 27 15,6 84,4 Total 32 100 gula darah sebelum konsultasi gizi Berdasarkan Tabel 4 dapat dikategorikan tidak normal yaitu diketahui bahwa sebagian besar kadar sebanyak 27 orang ( 84,4%). 4. Kadar Gula Darah Sesudah Konsultasi Gizi Tabel 5. Kadar Gula Darah Sesudah Konsultasi Gizi pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Kadar Gula Darah Sesudah Konsultasi Gizi N % Normal Tidak normal 29 3 90,6 9,4 Total 32 100 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar kadar gula darah sesudah konsultasi gizi dikategorikan normal yaitu sebanyak 29 orang (90,6%). 5. Pengaruh Konsultasi TerhadapAsupan Karbohidrat Tabel 6. Pengaruh Asupan Karbohidrat Sebelum dan Sesudah Konsultasi pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Asupan Karbohidrat Konsultasi gizi SE SD P Sebelum 366,84 4,440 25,119 0,000 Sesudah 283,87 6,770 38,299 Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji T-Test dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara konsultasi gizi terhadap asupan karbohidrat pasien Diabetes Mellitus Tipe II dimana diperoleh nilai P < 0,05.
149 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 144-151 6. Pengaruh Konsultasi Terhadap Kadar Gula Darah Tabel 7. Pergaruh Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Konsultasi pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Kadar Gula Darah Konsultasi gizi SE SD P Sebelum 291,97 18,185 102,868 0,000 Sesudah 166,19 8,152 46,113 Dari hasil perhitungan uji statistik menggunakan uji T-Test didapatkan hasil ada pengaruh yang bermakna antara konsultasi gizi terhadap kadar gula darah Diabetes Mellitus Tipe II, dimana diperoleh nilai P < 0,05. PEMBAHASAN Konsultasi adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor dalam situasi tatap muka. 7 Konsultasi gizi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi asupan karbohidrat pasien Diabetes Mellitus. Tujuan dari seorang pasien Diabetes Mellitus melakukan konsultasi gizi adalah supaya penderita mudah memperoleh keterangan yang jelas tentang Diabetes Mellitus baik mengenai penanganan maupun obatnya, serta mengenai anjuran makanan yang boleh dikonsumsi dan pantangannya. 8 Faktor lain yang mempengaruhi asupan karbohidrat adalah pola makan yang salah sehingga menyebabkan meningkatnya asupan karbohidrat. 9 Kesalahan pola makan dapat terjadi karena seseorang kurang pemahaman akan bagaimana pola makan yang baik. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman seseorang adalah dengan melakukan kegiatan konsultasi. Dari hasil penelitian ini, sebagian besar jenis kelamin sampel adalah laki-laki dan pekerjaan sampel adalah PNS. Karena pada kenyataannya, perempuan lebih menja-ga asupannya dibandingkan laki-laki dalam hal penampilan. Begitu juga halnya dengan pekerjaan, bagi mereka yang memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap, maka akan sangat mudah memperoleh apa yang diinginkan baik kebutuhan primer seperti makan dan minum, maupun kebutuhan sekunder. Sehingga kedua hal tersebut sangat mempengaruhi pola
Pengaruh Konsultasi Gizi Terhadap Asupan Karbohidrat dan Kadar Gula Darah... 150 makan yang menyebabkan meningkatnya asupan karbohidrat yang dikonsumsi sampel sehari-hari. Apabila karbohidrat meningkat sehari-hari maka akan terjadi pembentukan lemak sebagai akibat penyimpanan pada jaringan adipose kulit. Maka sebaiknya hindari asupan karbohidrat berlebihan karena dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik bagi berbagai kegiatan tubuh internal maupun external. 10 Dari hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara konsultasi gizi terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II, dimana diperoleh nilai P < 0,05. Tidak sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisna Widyo Wati (2009), dalam penelitian - nya yang berjudul Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh. Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian madu terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh. Hal ini disebabkan karena faktor pemberian madu bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus, melainkan banyak faktor lain yang mempunyai implikasi terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus. Dengan adanya kegiatan konsultasi gizi, para pasien Diabetes Mellitus dapat mengetahui makanan apa saja yang menyebabkan kadar gula darah naik dan mereka juga dapat mengetahui bagaimana cara agar dapat menurunkan kadar gula darah yang meningkat. Kadar gula darah pada prinsipnya menerangkan beberapa banyak jumlah kandungan gula (glukosa) yang terdapat dalam darah. Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit dimana meningkatnya kadar gula dalam darah yang disebabkan oleh meningkatnya asupan karbohidrat akibat salahnya pola makan. Kejadian ini terjadi akibat seseorang kurang mendapat pengetahuan dan pemahaman akan pola makan yang baik. Dengan adanya kegiatan konsultasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman seseorang akan bagaimana pola makan yang baik dapat menurunkan kadar gula dalam darah. 6
151 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 144-151 KESIMPULAN 1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara konsultasi gizi terhadap asupan karbohidrat pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 2. Terdapat pengaruh yang bermakna antara konsultasi gizi terhadap kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. SARAN Diharapkan bagi pihak rumah sakit agar dapat terus memberikan konsultasi kepada pasien Diabetes Mellitus untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pola makan yang baik. UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terselenggaranya penelitian ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada : 1. Manajemen RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang telah memberikan izin penelitian 2. Seluruh pasien Diabetes Mellitus tipe II yang telah bersedia mengikuti penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Soegondo. S., 2004. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2. Safriani, L., 2011. Analisis Upaya Pengendalian Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus pada pasien Rawat Jalan Di Poliklinik Endokrin RSUDZA. Banda Aceh: Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banda Aceh. 3. Waspadji, S. 2003. Indeks Glikemik Berbagai Makanan Indonesia. Balai Penerbit FKUI, Jakarta. 4. RSUDZA, 2011. Laporan Tahunan RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh Tahun 2010. Banda Aceh 5. Waspadji, S. 2007. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Balai Penerbit FKUI, Jakarta. 6. Mangoenprasodjo, S., 2005. Hidup Sehat Dan Normal Dengan Diabetes. Thikfresh.Yogyakarta 7. Sukmadinata, NS.2005. Landasan Psikologi Proses pendidikan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 8. Utami P, 2005. Terapi Jus Untuk Diabetes Mellitus, Agromedia. Jakarta. 9. Sustrani. L, 2005, Diabetes. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 10. Kartasapoetra., G., 2005. Ilmu Gizi. PT Rineka Cipta. Jakarta