MANAJEMEN LALU LINTAS (TRAFFIC MANAGEMENT)

dokumen-dokumen yang mirip
MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Standard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM ID KIMPER (ID KIMPER SYSTEM)

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NO URUTAN LANGKAH TUGAS-TUGAS BAHAYA TINDAKAN DAN PROSEDUR YANG DISARANKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan?

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Daftar isi SNI

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 :

BLACKSPOT INVESTIGATION WORKSHOP Surabaya, Mei 2012

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

Standard Operating Procedure INDUKSI K3LH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

BAB V MEDIAN JALAN. 5.2 Fungsi median jalan

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

Rekayasa Lalu Lintas

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

Tujuan penggunaan ambulance

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 2)

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir.

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 31 TAHUN 2013

1. Masuk ke dalam file explorer atau file commander pada smartphone. 2. Cari file Mojo.apk kemudian pilih file Mojo.apk.

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

FINAL KNKT

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan,

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Penempatan marka jalan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

SIMPANG BER-APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 %

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

Gambar Lampu kepala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi sumber kecelakaan. (EC.,1996) kecelakaan di jalan raya penyebab

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Buku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

Kata Pengantar. Daftar Isi

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 005 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Disusun oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN TANGGAL

1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini digunakan pada saat berkendara atau mengoperasikan kendaraan sarana (LV) diseluruh area proyek ABB 2. TUJUAN Prosedur ini menunjukan langkah pengelolaan dan kontrol lalulintas yang dilakukan oleh ABB di area PIT dan Non PIT untuk menjamin bahwa pergerakan lalu lintas terkoordinasi dan bahwa terdapat aturan dan pedoman yang cukup bagi operator untuk memungkinkan pengoperasian kendaraan secara aman dan efisien. 3. DEFINISI Daerah PIT Daerah Non PIT Daerah yang tidak dapat dimasuki oleh orang yang tidak memiliki ijin khusus PIT Access dan harus mengikuti induksi PIT Access dan kendaraan yang telah lulus komisioning dan sticker PIT Access. daerah yang bisa dimasuki oleh setiap karyawan yang telah memiliki ID Card (Mine Permit). PLR Port Link Road (Jalan penghubung ke Pelabuhan) 4. TANGGUNG JAWAB Setiap orang yang mengendarai atau yang mengoperasikan kendaraan jenis apapun di dalam daerah kerja PT ABB harus memiliki KIMPER yang sesuai dan kendaraan memiliki stiker tanda lulus kelayakan jalan. Perhatikan bahwa memiliki KIMPER yang sesuai saat mengoperasikan kendaraan di daerah PKP2B PT ABB adalah persyaratan Aturan Baku. Page 2 of 17

Untuk visitor atau supplier yang masuk ke jalur wilayah kerja PT ABB dengan mengendarai kendaraan tanpa memiliki ijin (stiker ) tetapi memenuhi syarat teknis maka harus dilakukan pengawalan (escort) Untuk kendaraan visitor atau suplier yang tidak memenuhi syarat teknis maka tidak diijinkan sama sekali masuk dan beroperasi di wilayah PT ABB 5. KONDISI KENDARAAN 5.1. Umum Kendaraan yang masuk ke daerah operasi umum diwilayah kerja harus dilengkapi: Sebelum dioperasikan semua kendaraan harus lulus commissioning kecuali kendaraan visitor (harus di-escort). Sabuk pengaman yang wajib dipakai oleh pengemudi dan penumpangnya setiap saat. Lampu dan alarm tanda mundur segi tiga pengaman dan APAR Perangkat P3K pengemudi atau operator harus melakukan Pre Start Check sebelum meng-operasikan kendaraan/unit nya. Label nomor lambung sesuai ukuran yang dipersyaratkan untuk kendaraan yang dilengkapi dengan towing-hitch harus dilengkapi dengan pin pengaman sebagaimana diperlihatka kendaraan dan alat bergerak yang dipakai untuk membawa penumpang harus dirancang oleh pabrik untuk tujuan tersebut. 5.2. Penerbitan Stiker Kelayakan Jalan/Pre-Commissioning Stiker kelayakan jalan akan diterbitkan oleh ABB setelah kendaraan lulus dari inspeksi kelayakan jalan (Commissioning). formulir aplikasi harus disetujui oleh Manager pengguna, untuk kontraktor yang mengawasi kontraktor tersebut. Sebelum Page 3 of 17

mengirimkan applikasi ke HSE Dept, inspeksi pendahuluan harus dilakukan oleh user/kontraktor untuk memastikan seluruh persyaratan dalam daftar periksa pre-comissioning telah terpenuhi. Formulir yang telah lengkap dan disetujui harus dikirimkan kepada Dept HSE, jadwal inspeksi ditetapkan oleh tim commissioning dan setelah melalui inspeksi dan dinyatakan lulus, maka akan diberikan stiker Kelayakan Kendaraan. Ada 2 tipe stiker commissioning MINING ACCESS dan NON MINING ACCESS. Stiker kelaikan jalan berlaku 6 bulan. Tes ulang kelaikan akan dilakukan setiap enam bulan. Sticker Mining Access Sticker Non Mining Access 5.3. Pengemudi dan Penumpang Dilarang merokok di dalam kabin Pengemudi wajib mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang berlaku di area PT ABB Pengemudi bertanggung jawab terhadap keselamatan seluruh penumpang yang dibawanya dan kendaraan yang dikemudikannya. Pengemudi dapat mulai menjalankan kendaraan ketika seluruh penumpang telah mengenakan sabuk pengaman, termasuk dirinya sendiri. Jumlah penumpang harus menyesuaikan dengan tersedianya bangku duduk yang dilengkapi dengan sabuk pengaman (seat belt) Seluruh penumpang wajib memasang sabuk pengaman. Page 4 of 17

Dilarang mengangkut penumpang pada bak terbuka 6. PERATURAN LALU LINTAS 6.1. Umum Sebelum menghidupkan atau menggerakkan peralatan berat/lv, bunyikan sinyal klakson sesuai dengan ketentuan berikut agar orang lain mengetahui maksud anda. Sinyal klakson adalah: Satu Kali (1x) Menghidupkan mesin (Start up) Dua Kali (2x) Bergerak Maju Tiga Kali (3x) Bergerak Mundur Sebelum mengoperasikan kendaraan/unit lakukan pengecekan keliling apabila kendaraan/unit ditinggal parkir oleh driver atau Operator. 6.2. Rambu Lalu Lintas Sebagai salah satu kontrol agar tidak terjadi kecelakaan terkait dengan aktifitas lalu lintas, maka di seluruh akses jalan baik area tambang maupun PLR akan dilengkapi dengan rambu lalu lintas. Rambu akan didesain sedemikian rupa baik dari segi ukuran dan diameter serta material reflektif. Secara umum ukuran rambu yang akan digunakan di area ABB adalah diameter 60 cm untuk area non mining dan diameter 90 cm untuk area mining. Jenis rambu-rambu yang akan dipasang meliputi tiga jenis, yaitu: Rambu Larangan (warna merah background putih) Page 5 of 17

Rambu Peringatan (Warna hitam background Kuning) Rambu Wajib (Warna putih background Biru) 6.3. Batas Kecepatan Semua kendaraan/peralatan harus mematuhi rambu batas kecepatan, termasuk rambu-rambu kecepatan sementara. Berikut Batas kecepatan maksimum didaerah yang telah ditentukan namun tidak terbatas pada rambu-rambu yang telah ditetapkan: Lokasi Jenis Peralatan Kecepatan Maks Tambang (PIT, Waste Dump, ROM dll) Alat Berat & LV 35 km/jam Gudang Handak Alat Berat & LV 20 km/jam Area Kantor, Mess, Gudang dan Perbengkelan Alat Berat & LV 20 km/jam Port Link Road (PLR) Alat Berat 50 km/jam Light Vehicle (LV) 60 km/jam Area Pelabuhan Alat Berat & LV 35 km/jam Apabila jarak pandangan atau kondisi jalan buruk, batas kecepatan maksimum harus dikurangi hingga mencapai kecepatan yang aman untuk kondisi jalan dan cuaca yang ada. Semua kendaraan harus Page 6 of 17

dioperasikan dengan batas kecepatan dan jarak yang aman untuk jenis dan kondisi kendaraan tersebut 6.4. Mendahului / Menyalip Mendahului kendaraan lain harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya bila aman untuk melakukannya, dengan memperhatikan hal hal berikut: Mendahului tidak boleh dilakukan pada jarak 100 m dari persimpangan. Ijin untuk mendahului dapat diberikan oleh pengemudi kendaraan yang berada di depan dengan cara menyalakan lampu indikator belok kiri. Dilarang mendahului Kendaraan dijalur PLR kecuali sudah melakukan komunikasi dua arah dengan pengemudi yang akan didahului. Mendahului kendaraan di depan harus dilakukan dari sebelah kanan. Kadang kala pada situasi seperti di daerah pemeliharaan jalan dan pada waktu melewati grader yang sedang bekerja, mendahului hanya boleh dilakukan dari sebelah kiri dengan syarat dilakukan dengan sangat hati-hati sesuai dengan aba aba yang diberikan oleh petugas pemberi isyarat atau kontak visual dengan operator. Prosedur untuk menyalip kendaraan-kendaraan ini adalah sebagai berikut: Perlambat kendaraan Page 7 of 17

Buat kontak radio dengan operator kendaraan yang akan disalip yang menyatakan maksud untuk mendahului unitnya. Tunggu respon positip dari driver tersebut yang menegaskan bahwa anda boleh menyalip Pastikan penyalipan bisa dilakukan dengan aman 6.5. Kewajiban memberikan jalan 6.5.1. Persimpangan dengan rambu-rambu Kendaraan tidak boleh berhenti di samping kendaraan lain yang sedang menunggu di atau sedang mendekati rambu Stop atau rambu Beri Jalan kecuali terdapat marka yang membagi jalan. Kendaraan harus mendekati rambu tersebut secara berurutan dan berhenti pada jarak yang aman kemudian menunggu giliran untuk menyeberangi persimpangan atau membelok. Aturan tanda beri jalan di atas diterapkan untuk Pertigaan yang diberi rambu-rambu. (gambar 4.1,4.2 dan 4.3) Catatan; - Garis penuh mendapat prioritas - Garis terputus-putus prioritas kedua 6.5.2. Page 8 of 17

6.5.3. Persimpangan tanpa rambu-rambu Pada daerah dimana rambu-rambu belum terpasang, kendaraan ringan harus memberikan jalan kepada semua kendaraan berat yang sedang beroperasi atau melintas. Pertigaan tanpa rambu-rambu Kendaraan harus mendekati pertigaan dengan hati-hati dan memberi jalan kepada kendaraan yang sedang bergerak di jalan utama. Prioritas diperlihatkan oleh angka 1,2 dan 3 ( gambar 5) Perempatan tanpa rambu-rambu Semua kendaraan harus mendekati persimpangan dengan hati-hati. Kendaraan sebelah kanan anda akan mendapatkan prioritas. 6.5.4. Kendaraan pelayanan bantuan darurat Setiap kendaraan harus memberikan jalan kepada Kendaraan Pelayanan Keadaan Darurat yang menggunakan lampu kedap-kedip dan sirene, menepi ke sisi jalan sebelah kiri dan berhenti hingga Kendaraan Pelayanan bantuan Darurat tersebut lewat. Kendaraan pelayanan Keadaan Darurat adalah: - Mobil pemadam kebakaran - Rescue - Ambulan - Polisi - Truk air dalam situasi darurat menuju lokasi kebakaran Page 9 of 17

6.5.5. Kendaraan Pengawalan (Escort) Semua kendaraan harus memberikan jalan terhadap kendaraan yang sedang mengangkut beban yang lebar atau berukuran besar. Lambatkan dan pinggirkan kendaraan Anda dan bersiap-siaplah jika harus berhenti 6.6. Tanda Berhenti Seluruh kendaraan yang berhadapan dengan rambu STOP harus berhenti yang berarti berhenti secara penuh dan roda tidak berputar untuk waktu beberapa detik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi persimpangan aman dan menghindarkan dari potensi bahaya tabrakan, menabrak atau ditabrak dari arah samping. Tanda Berhenti 6.7. Mundur Memundurkan kendaraan dengan hati-hati dan aman harus dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kendaran anda dilengkapi dengan alarm mundur Periksa belakang dan samping kendaraan karena pandangan ke belakang terbatas. Page 10 of 17

Pastikan daerah dimana Anda akan mundur sudah aman dan bebas dari kendaraan atau halangan lain. 6.8. Jarak Aman Antar Kendaraan Perhatikan dan pahami pemikiran di bawah ini saat Anda melaju di belakang kendaraan lain; Jagalah jarak sesuai dengan kecepatan kendaraan. Jarak pemisah untuk kendaraan yang sedang beriringan adalah 50 Meter atau 40 km/jam antara haul Truck Kurangi kecepatan pada kondisi di bawah ini; o jalanan licin o hujan o jalan berdebu o jalan berbatu lepas 6.9. Memutar Arah Semua kendaraan yang akan memutar harus memperhatikan hal sebagai berikut: - Pastikan jalannya lurus dan cukup lebar untuk memutar atau area yang sudah disiapkan - Pastikan jarak Anda lebih dari 100 m dari persimpangan. - Pastikan jalan bebas dan aman, tidak ada kendaraan dari depan dan belakang yang mendekati. - Nyalakan lampu indikator kanan. - Mulailah memutar. - Berjalan di sisi jalan sebelah kiri. Prosedur memutar hanya boleh dilakukan bila tidak ada pilihan untuk merubah arah tujuan perjalanan. Page 11 of 17

6.10. Parkir 6.10.1. Umum Pada waktu memarkir kendaraan, perhatikan peraturan berikut ini : Semua kendaraan harus diparkir di tempat parkir yang telah ditentukan dan terdapat rambu. Jika tempat parkir belum tersedia, parkirlah di tempat yang aman dan pada posisi yan tidak menimbulkan bahaya terhadap lalu lintas kendaraan lain. Parkir di tepi jalan (di tempat yang diizinkan) harus di sebelah kiri jalan dengan kendaraan menghadap searah arus lalu lintas. Jika mungkin, kendaraan harus diparkir pada permukaan yang datar. Jika di kemiringan, belokkan roda menghadap ke arah tanggul pengaman atau pit wall. Jika kendaraan ditinggalkan tanpa penumpang, mesin harus dimatikan dan gunakan parking break. DILARANG pergi meninggalkan piranti kontrol Kendaraan Ringan kecuali kendaraan telah diparkir, mesin dimatikan, rem parkir ditarik penuh dan gigi transmisi dalam posisi maju bila ada potensi kendaraan bergerak mundur atau gigi transmisi dalam posisi mundur bila ada potensi kendaraan bergerak maju. Langkah langkah pengamanan harus dilakukan jika kendaraan harus diparkir dengan mesin masih menyala, misalnya: dalam rangka perbaikan oleh mekanik, pengisian bahan bakar dengan truk tangki, pengangkatan beban dengan crane yang terpasang pada kendaraan. Langkah langkah tersebut harus memastikan kendaraan aman dari kemungkinan pergerakan tidak terkendali, Page 12 of 17

misalnya : dengan memasang ganjal di depan dan dibelakang salah satu roda kendaraan, rem parkir ditarik penuh, out rigger difungsikan ( jika terpasang pada kendaraan misalnya pada truck crane ). Kendaraan ringan tidak diijinkan berhenti atau parkir di PLR dengan pengecualian sebagai berikut: Keadaan mogok Keadaan darurat Alasan manajemen keletihan yang tidak direncanakan Kendaraan ringan tidak diijinkan berhenti disepanjang PLR kecuali untuk: Memenuhi persyaratan keamanan di titik pemeriksaan Mematuhi rambu lalu-lintas Menerima telpon 6.10.2. Kerusakan Kendaraan yang diparkir pada jalan yang menanjak/menurun karena mengalami kerusakan, roda-roda pada kedua sisi kendaraan itu harus diganjal, rem parkir harus digunakan, dan roda depan harus diarahkan ke tepi jalan/tanggul, lampu bahaya dinyalakan. Safety cone pengaman harus ditempatkan di belakang dan depan kendaraan sehingga kendaraan yang mendekati mendapatkan peringatan secukupnya. Pada malam hari, lampu parkir harus dinyalakan, kecuali kendaraan berada di tempat parkir, dan segera beritahukan pengawas area tersebut. Pengawas akan memberitahu personil lain yang beroperasi di area ini. Untuk kendaraan dan truk ringan yang diparkir, harus digunakan gigi yang tepat, yaitu: o Gigi 1 pada jalan yang menanjak o Gigi mundur pada jalan yang menurun Page 13 of 17

Saat mekanik memperbaiki kendaraan yang rusak, posisi parkir harus di belakang kendaraan yang rusak dijalan yang menurun, dan di depan kendaraan yang rusak pada jalan yang mendaki. 6.10.3. Larangan Parkir Dalam jarak 40 meter dari persimpangan jalan lalulintas, kecuali di dalam areal parkir Berseberang dengan kendaraan yang diparkir pada sisi jalan yang lain Tempat yang tidak terlihat oleh kendaraan yang lain, misalnya di tikungan, tanjakan, turunan jalan yang tajam. Jangan parkir tepat di bawah dinding tinggi. Jangan parkir diareal expose batu bara Kendaraan ringan tidak boleh diparkir pada jarak kurang dari 50m dari peralatan yang sedang beroperasi kecuali jika kontak radio dengan operator telah dilakukan. 6.11. Pemakaian Lampu dan Kaca Spion Semua lampu kendaraan, baik yang di depan maupun yang dibelakang, harus dijaga agar tetap bersih dan berfungsi dengan baik. Pastikan bahwa kaca spion untuk melihat belakang dan samping selalu dalam keadaan bersih. SEMUA kendaraan harus menghidupkan lampu depan dan lampu belakang : Waktu siang dan malam hari. Semua kendaraan saat mengawal kendaraan (escort), lampu besar serta lampu bahaya harus dinyalakan. Lampu rotari warna kuning harus dinyalakan. Sewaktu mengemudikan kendaraan pada malam hari, hindarkan membuat silau pemakai jalan yang lain. Pergunakan lampu kecil (dip) saat jarak kendaraan dari depan kira-kira 200m. Page 14 of 17

6.12. Penghentian Operasi dan Perbaikan pengoperasiannya sampai kondisi tersebut diperbaiki. Pada kondisi kendaraan atau peralatan bergerak tidak perlu diberhentikan pengoperasiannya tetapi harus segera diperbaiki. Contoh: PENGHENTIAN OPERASI Kegagalan rem Kerusakan stir Sabuk pengaman tidak berfungsi PERLU PERBAIKAN Klakson Oli bocor Kondisi ban atau pelak 7. PENARIKAN KENDARAAN LAIN (DEREK) Kendaraan tidak boleh menarik atau menderek kendaraan lain kecuali jika dibuat untuk tujuan itu. Jika sebuah kendaraan perlu ditarik maka anda harus segera menghubungi pengawas anda dan tunggu perintah. Analisa Keselamatan dan Lingkungan Kerja (JSEA) harus disusun dan ditandatangani oleh semua personil yang terlibat dalam operasi penarikan serta disosialisasikan. 8. STANDARD JALAN Semua jalanan yang rutin digunakan di dalam dan di sekitar tambang harus dirancang, dibangun dan dipelihara untuk memberikan pergerakan aman bagi kendaraan dan orang dan harus dirancang, dibangun dan dipelihara sesuai dengan prosedure. Rancangan, Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan. Kriteria untuk rancangan jalan di dalam dan di sekitar tambang harus meliputi: Kegunaan jalan Kendaraan yang dimaksudkan untuk memanfaatkan jalan, dengan mempertimbangkan ukuran dan berat brutonya Kepermanenan jalan Page 15 of 17

Lokasi jaringan kabel daya di atas kepala (jika ada) Medan Persyaratan drainase Di luar Pit, jalan angkut yang rutin digunakan harus sekurang-kurangnya 2.5 kali (minimum) lebar kendaraan paling lebar yang menggunakannya. Manajer Proyek bisa meningkatkan persyaratan ini jika kondisi basah dan licin diantisipasi. Setiap shift dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi jalan Tambang dan PLR, Hasil pemeriksaan ini akan digunakan untuk menetapkan prioritas pemeliharaan. 9. TANGGUL (SAFETY BIRM) Windrow (tanggul pengaman) atau guardrail harus memiliki ketinggian sekurang-kurangnya ¾ dari ketinggian roda terbesar yang beroperasi daerah tersebut. Tanggul pengaman harus dibangun di area-area dimana ada perbedaan ketinggian atau apabila jalan tersebut merupakan jalan permanen, dan tanggul pengaman tersebut adalah untuk mengurangi resiko. Rambu Pengarah (Guidepost) dengan permukaan pemantul cahaya harus dipasang di sepanjang sisi jalan permanen dengan jarak pisah minimal 100 meter dan semakin rapat di tikungan atau dimana perlu. 10. KOMUNIKASI Gunakan komunikasi radio sesuai dengan frekuensi area yang telah ditetapkan Kendaraan ringan harus mengkomunikasikan keberadaannya atau maksudnya bilamana anda : Mendekati 50 meter dari, memasuki atau meninggalkan area loading point, dumping point dan stockpile ROM Page 16 of 17

Ketika menggunakan radio dua-arah tekan tombol selama dua detik sebelum berbicara untuk menjamin bahwa semua pesan diteruskan. Radio hanya boleh digunakan untuk tujuan-tujuan pekerjaan. pengawasan harus menjamin bahwa tidak ada obrolan melalui radio yang tidak perlu. Pelanggar yang melakukan pelanggaran berulang mengobrol lewat radio harus diberi tindakan disiplin untuk menjamin bahwa sistem radio tetap siap tersedia untuk memenuhi persyaratan pekerjaan dan keselamatan. Semua radio harus dilengkapi dengan caller identification. 11. LAMPIRAN JARAK PENGEREMAN DAN KECEPATAN Page 17 of 17