BAB V PENUTUP. 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI BAGI HASIL DI RESTORAN SEDERHANA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja Usaha Jasa Restoran. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI

Direktur. Bagian Personalia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan usahanya dan kemungkinan untuk perkembangan usaha

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) )

BAB I PENDAHULUAN. resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Rindy Agustin NPM : Kelas : 3 EB 21

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. a) Return Of Investment (ROI) Toko Amanah pada tahun mencapai target, yaitu 20 % pertahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi yang tumbuh semakin pesat merupakan harapan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diri dan meningkatkan kinerjanya untuk kelangsungan hidup perusahaan, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

III. METODE PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosanpemborosan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Prafitriana (2011) menyatakan. pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

Farah Esa B

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.

Bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang setiap perusahaan harus menciptakan suatu produk dan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB 5 PENUTUP. Kota Surabaya yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moestopo No. 3 Surabaya.

BAB II LANDASAN TEORI. dan David P. Norton pada tahun 1990, namun sistem penilaian kinerja ini mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. dengan perusahaan seperti, pemegang saham, kreditur, karyawan, pemerintah dan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.

Transkripsi:

105 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan sistem mud}a>rabah antara pemilik modal dan pengelola modal. Kejelasan persentase keuntungan yang didapat dari masing-masing pihak adalah 50% untuk pengelola dana dan 50% untuk pemilik dana. Balanced Scorcard meliputi empat perspektif, yakni perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Aplikasi implementasinya dapat dilihat dari perbandingan rencana kerja restoran dengan hasil kinerjanya secara nyata. Perspektif keuangan menghasilkan kenaikan penjualan antara rencana kerja yang disepakati sebelumnya dengan hasil penjualan yang diperoleh dalam periode yang diteliti. Pada perspektif pelanggan, langkah-langkah yang dilakukan oleh Restoran Sederhana Surabaya bertujuan untuk kepuasan pelanggan, yakni dengan cara meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan, meningkatkan kualitas jasa, dan meningkatkan citra restoran. Pada perspektif bisnis internal terdapat tiga proses usaha utama yaitu inovasi produk-produk yang potensial, proses operasi aktivitas restoran

106 mulai dari penerimaan pesanaan hingga sampai kepada konsumen dan purna jual produk penggantian atau garansi produk. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, tolak ukur dalam perspektif ini adalah kepuasan karyawan, kemampuan sistem informasi, dan pemberian motivasi. Keempat perspektif dapat diaplikasikan dengan baik, sehingga sasaran dan strategi yang telah ditetapkan oleh Restoran Sederhana dapat terpenuhi. 2. Implikasi implementasi dari Balanced Scorecard di Restoran Sederhana terhadap kinerja restoran dapat dilihat dari sisi keuangan yang didasarkan pada laporan keuangan. Terdapat kenaikan penjualan rata-rata restoran dari periode 5 sampai dengan periode 9 yaitu tanggal 1 November 2012-31 Januari 2014. Kenaikan penjualan berdampak pada pengembalian modal return of investment (ROI). Semakin banyak kenaikan pendapatan yang diterima oleh pemilik dana, maka ROI semakin baik. Pada analisis likuiditas hasil yang didapatkan, yakni restoran mampu membayar kewajiban jangka pendek. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya hutang jangka pendek yang dimiliki restoran. Pada analisis solvabilitas menghasilkan resiko kerugian restoran rendah. Analisis rentabilitas menunjukkan laba kotor yang dapat dicapai oleh restoran adalah sebesar 31% dari jumlah penjualan. Sedangkan untuk analisis du pont, rasio ini menunjukan kemampuan perputaran dana dalam restoran pada periode 9 adalah 3,14 kali. Implikasi dari implementasi Balanced Scorcard juga

107 berpengaruh bagi citra restoran di mata pelanggan. Kenaikan pendapatan karyawan dapat berdampak bagi meningkatnya integritas dan semangat kerja karyawan dalam mengelola usaha restoran serta inovasi mobil toko dan penambahan kantin baru cabang dari Restoran Sederhana Surabaya di jalan Kombes Polisi M. Dhuryat Surabaya. B. Saran Setelah peneliti mengadakan penelitian terhadap implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya dalam perspektif balanced scorecard, peneliti memberikan saran-saran yang kemungkinan dapat menjadi bahan masukan bagi Restoran Sederhana jalan Kombes M. Polisi Dhuryat Surabaya. Adapun saran-saran penulis sebagai berikut: 1. Dalam implementasi bagi hasil untuk mencapai peningkatan pendapatan bagi hasil, maka dibutuhkannya dorongan atau semangat dari semua karyawan, yakni dengan menekankan pada motivasi bekerja dan tanggung jawab untuk melayani pelanggan. Motivasi bekerja dengan tanggung jawab tersebut diterapkan melalui pemahaman tentang praktik cara pelayanan yang baik terhadap pelanggan. Hal itu merupakan aspek penting dalam usaha restoran karena sehari-hari karyawan akan dihadapkan dengan pelanggan yang berbeda-beda. 2. Sistem bagi hasil yang transparan merupakan wujud dari penerapan sistem mud}a>rabah dalam Islam, oleh sebab itu penghitungan pendapatan harus

108 dilakukan dengan teliti dan terperinci agar pembagian keuntungan yang didapatkan masing-masing pihak berprinsip keadilan. 3. Balanced Scorecard memiliki empat perspektif yang diaplikasikan di restoran. Hal yang perlu diperhatikan pada perspektif keuangan adalah meningkatnya biaya yang jumlahnya tidak sedikit, oleh karena itu Restoran Sederhana Surabaya harus menekan biaya yang berdampak mengurangi laba restoran. Pada perspektif pelanggan, sebaiknya perlu diperhatikan penghitungan jumlah pelanggan baru maupun lama dan pelanggan yang melakukan komplain agar tercipta pengawasan yang berkelanjutan terhadap pelanggan restoran. Pada perspektif bisnis internal, perlu dikembangkan strategi perusahaan yang tepat sasaran sejalan dengan perkembangan bisnis di Surabaya. Untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebaiknya diadakan pelatihan bagi karyawan, misalnya: pelatihan pembuatan minuman, inovasi menu baru dan pelatihan pengoperasian sistem komputer bagi kasir maupun bagian pembukuan demi terciptanya sumber daya manusia yang kompeten. 4. Bagi Restoran Sederhana cabang kota lain, implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya dapat menjadi inspirasi yang perlu diterapkan dalam peningkatan kinerja restoran. Hal itu terbukti dapat menguraikan visi dan strategi ke dalam tujuan restoran yaitu mempertahankan pelanggan disegmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para investor.

109 5. Bagi peneliti selanjutnya, pendalaman tentang analisis implementasi bagi hasil dalam perspektif balanced scorecard dapat diteliti lebih lanjut dengan beberapa aspek yang belum lengkap dari penelitian ini.