BAB II LANDASAN TEORI. yang melakukan proses penjualan secara online, salah satunya online travel agent.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUALITAS WEBSITE PADA PERCEIVED TRUST DAN NIAT BELI ULANG: PENGUJIAN EFEK MODERASI VARIABEL WEBSITE BRAND DAN PERSEPSI NILAI

PENDAHULUAN 1. BAB Latar Belakang

Studi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada

BAB V PENUTUP. 1. Variabel bebas yang terdiri dari celebrity endorsement, kepercayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau melakukan browsing melalui internet dengan menggunakan handphone sebelum

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang spesifik pada segmentasi pelanggan yang menggunakan internet yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. virtual atau bisa disebut sebagai online shopping, dimana penjual dan pembeli tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Ilias Santouridis dan Panagiotis Trivellas Investigating the impact of

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penilitian yang menjadi acuan adalah hasil penelitian Chahal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbelanja Online Di Surabaya memakai tiga sumber acuan penelitian. Acuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia

BAB V PENUTUP. Dalam berbagai hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara E-Kualitas Layanan (EKL)

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian mengenai Pengaruh Pengetahuan Produk terhadap Kepercayaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

PENGARUH PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPERCAYAAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE. Della Rosalia J. Ellyawati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan hijau seperti didefinisikan oleh Banerjee et. al. dalam Tariq (2014)

PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PRODUK KONDOMINIUM X

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang berbeda (Chen dan Chang,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan, Keamanan, Kualitas Layanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlihat dalam metode penyusunan yang akan digunakan oleh peneliti. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENINGKATAN NIAT PEMBELIAN MELALUI WEBSITE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

meningkatkan communication maka kepuasan konsumen juga akan meningkat.

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB III. Metode Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bilal Afsar, Zia Ur Rehman, Jaweria Andleeb Qureshi and Asad Shahjehan (2010)

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA

BAB 5 PENUTUP. terkait produk dengan keputusan konsumen dalam pembelian produk eco-fashion,

TINJAUAN PUSTAKA. Polonsky (dalam Wu and Chen, 2014) mendefinisikan green marketing

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB V PENUTUP. positif terhadap niat beli pada mobil Toyota Yaris di Surabaya. positif terhadap niat beli mobil Toyota Yaris di Surabaya.

PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. transaksi dalam menggunakan teknologi tersebut. memenuhi sesuatu yang diinginkan oleh konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Website Kualitas website adalah hal yang sangat perlu diperhatikan oleh semua yang melakukan proses penjualan secara online, salah satunya online travel agent. Tidak hanya dilihat dari kemasannya yang menarik, tetapi bagaimana membuat konsumen berpikir bahwa apa yang mereka butuhkan dapat mereka temukan dalam website tersebut, sehingga pelanggan akan merasa puas. 2.1.1 Definisi Kualitas Website Kualitas website merupakan faktor yang sangat penting dalam penjualan secara online dan memiliki nilai tersendiri bagi konsumen. Bavarsad et al. (2013) menjelaskan bahwa website yang baik memiliki kualitas operasional yang memungkinkan pembeli untuk melakukan aktivitas e-shopping mereka dengan mudah dan efisiensi. Beberapa dimensi kualitas website telah dipastikan dan disebutkan dalam berbagai penelitian. Wan (2000) mengidentifikasi terdapat empat atribut kualitas website yakni, informasi, keramahan, tanggap dan kehandalan. Sedangkan Parasuraman et al. (2005) mengidentifikasi ada lima dimensi kualitas pelayanan yakni reliability, responsiveness, jaminan, empati, dan bukti fisik. Namun, secara umum, yang disoroti dalam kualitas website adalah kualitas pelayanannya 9

10 Selama konsumen melihat-lihat website, pelanggan akan menyusun informasi yang ia butuhkan. Hal ini juga akan berdampak pada niat beli ulang kosumen. Jika kualitas informasi ini tidak sesuai dengan apa yang konsumen harapkan, maka kecil kemungkinan konsumen melakukan pembelian. 2.1.2 Tolak Ukur Website Berikut ini merupakan beberapa bagian yang penting untuk diperhatikan atau digunakan sebagai tolak ukur dalam sebuah website. Beberapa diantaranya adalah: a. Website Security Thamizhvanan dan Xavier (2012, p. 26) memiliki pandangan bahwa kepercayaan secara online memiliki dampak yang signifikan terhadap variabel niat beli ulang pelanggan. Keamanan dalam sebuah online travel agent maupun di toko online lainnya merupakan hal yang sangat penting. Perusahaan harus menghargai privasi dari pelanggan tersebut dan memberikan rasa aman kepada konsumen dalam bertransaksi online. b. Website Reliability Wolfinbarger dan Gilly (2003) dikutip dalam Paul dan Suri (2013) menyatakan pendapatnya terhadap kehandalan bahwa, kehandalan seperti yang tergabung dalam skala etailq (SERVQUAL), dimana SERVQUAL melibatkan konsistensi kinerja dan kehandalan. Maka, hal ini menandakan website reliability dapat kita ukur melalui kinerja dan kehandalan website dalam memberikan pelayanan bagi konsumennya.

11 2.2 Perceived Trust Membangun rasa percaya bukan merupakan hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu dibangun untuk membuat konsumen merasa yakin bahwa sebuah online travel agent tersebut merupakan online travel agent yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Membuat konsumen percaya akan produk yang dijual merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan yang menjual produknya secara online. Corritore et al. (2003) mendefinisikan kepercayaan online sebagai hubungan atau ikatan yang ada antara individu dan interaksi dengan internet. Menurut Ling, et al (2011) dalam transaksi online, tidak ada interaksi fisik antara pembeli dan penjual, serta metode pembayaran biasanya dibayar dengan kartu kredit, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa data keuangan konsumen mungkin tidak dilindungi atau tidak tersembunyi dan digunakan secara tidak benar. Ada juga risiko bahwa produk yang diterima bukanlah produk yang awalnya di order (Monsuwe et al., 2011). Maka dari itu, perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen berani memberikan kepercayaan penuh kepada perusahaan. 2.3. Niat Beli Ulang Sebelum melakukan pembelian, konsumen tentunya akan menimbangnimbang dan memperhatikan berbagai macam hal yang dapat mendorongnya

12 untuk melakukan pembelian. Pembelian ulang secara online menggarisbawahi perilaku konsumen (Wen et al., 2011), perilaku konsumen salah satunya adalah dalam membuat keputusan yang juga merupakan pengukuran pengambilan keputusan dari penyedia layanan yang memiliki kecenderungan untuk membeli, menyewa atau menggunakan layanan lagi di masa depan (Chamchuntra dan Fongsuwan, 2014). Secara singkat Yu-Hui et al. (2011) menyebutkan bahwa niat beli ulang kembali mengacu pada probabilitas subjektif bahwa seorang individu akan terus membeli produk dari vendor online atau toko di masa depan. Sama halnya dengan Yu-Hui et al. (2011), menurut Habibi, et al. (2014) niat beli ulang berhubungan dengan keadaan pikiran konsumen yang menunjukkan kecenderungan atau probabilitas bahwa ia akan membeli produk. 2.4 Website Brand Chang et al. (2014) menjelaskan bahwa sebuah brand utama adalah simbol dari nama sebuah perusahaan yang menjadikannya berbeda dengan pesaing lainnya. Menciptakan brand untuk sebuah produk atau jasa bukanlah hal yang mudah. Perusahaan harus pandai membuat produknya menjadi menarik, berbeda, berkualitas atau mungkin unik di mata pelanggan maupun konsumen melalui brand perusahaan tersebut. Chang et al. (2014) juga menjelaskan bahwa, menurut Chang et.al. (2009) sebuah website yang menghasilkan tingkat pelanggan yang tinggi akan mempengaruhi pengambilan keputusan pelanggan, karena sebagian besar

13 pelanggan percaya bahwa website yang terkenal lebih mungkin untuk melengkapi kebutuhan mereka. 2.5 Persepsi Nilai Persepsi nilai memang menjadi faktor utama untuk niat beli. Sedangkan, pengetahuan pelanggan tentang produk, kemasan produk atau desain dan endorsement adalah faktor yang memiliki hubungan secara langsung dengan persepsi nilai dari produk menurut Shafiq et al. (2011). Contoh beberapa faktor tersebut mencerminkan kualitas dari suatu produk yang akan berdampak pada persepsi nilai konsumen. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa saat perusahaan online travel agent menawarkan produk atau jasa mereka kepada konsumen, maka konsumen akan menciptakan persepsi nilai berdasarkan apa yang mereka lihat, ketahui dan apa yang mereka dapatkan. Kemudian rasa percaya konsumen terhadap perusahaan akan muncul. Sebuah perusaahaan juga perlu menaruh perhatian terhadap persepsi nilai konsumen karena hal tersebut berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan mempertahankan serta meningkatkan hubungan dengan konsumen. Persepsi nilai sendiri melibatkan trade-off antara apa yang pelanggan dapatkan (misalnya: kualitas, manfaat, utilitas) dan apa yang membuat mereka menyerah (misalnya: harga, pengorbanan, waktu) untuk membeli dan mengkonsumsi suatu produk menurut Mayr dan Zins (2012). Jadi, persepsi nilai dari konsumen juga akan mendorong terjadinya niat beli karena apabila apa yang

14 didapatkan oleh pelanggan atau konsumen tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka tentunya niat beli konsumen akan menurun. Sementara apabila persepsi pelanggan atau konsumen sesuai dengan apa yang mereka harapkan, tentunya niat beli akan meningkat.

15 2.5 Studi Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Kualitas Website, Perceived Trust, Niat Beli Ulang, Website Brand dan Persepsi Nilai No. Judul Tujuan Variabel Metodologi 1. Chang, Kuo-Chien., Kuo, Nien-Te., Hsu, Chia-Lin., dan Cheng, Yi-Sung., (2014), The Impact of Website Quality and Perceived Trust on Customer Purchase Intention in the Hotel Sector: Website Brand and Perceived Value as Moderators, International Journal of Innovation, Management and Technology, 5.4 (Aug 2014): 255-260. 2. Hsu, C., Chang, K., dan Chen, M., (2012), The Impact of Website Quality On Customer Satisfaction and Purchase Intention: Perceived Playfulness and Perceived Flow As Mediators, Menguji pengaruh moderasi website brand pada hubungan antara kualitas website dan perceived trust. Mengetahui pengaruh moderasi dari persepsi nilai pada hubungan antara perceived trust dan niat beli. Mengembangkan dan menerapkan model penelitian Menguji mediasi perceived playfulness dan perceived flow dan niat beli. Menilai tingkat timbal balik antara perceived playfulness Kualitas website Perceived trust Niat beli Website brand Persepsi nilai Kinerja website Persepsi Pembeli Status Pembeli Niat Beli Konsumen Kuesioner Survei berbasis web Metode convenience sampling kepada peserta secara gratis Diuji dengan menggunakan SEM Data diambil dari travel agent di Taiwan Survei berbasis web, personal dan wawancara Limitation & Future Research Penelitian ini menggunakan tiga dimensi (informasi, sistem, dan kualitas layanan) untuk mengukur kualitas website. Namun demikian, dimensi yang berbeda dari kualitas website dapat membawa hasil lainnya. Maka, studi masa depan bisa menggunakan ukuran kualitas website lain untuk menguji dan memverifikasi model penelitian. Beberapa variabel moderasi lainnya yang dapat mempengaruhi hubungan antara kualitas website dan niat beli tidak termasuk dalam penelitian ini. Dengan demikian, di samping variabel website brand dan persepsi nilai, penelitian masa depan juga bisa mengeksplorasi lebih luas variabel lain. Penelitian ini menggunakan tiga dimensions (informasi, sistem, dan kualitas layanan) untuk mengukur kualitas website. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan langkah-langkah dimensi lain yang mungkin diperlukan untuk memverifikasi model penelitian. Penelitian ini hanya mengadopsi skala tiga-item

16 Information Systems and ebusiness Management, 10 (4), 549-570. 3. Wen, C., Prybutok, V. R., dan Xu, C., (2011), An Integrated Model for Customer Online Repurchase Intention, The Journal of Computer Information Systems, 52(1), 14-23. 4. Paul, R., dan Suri, G., (2013), Impact of Website Quality on Loyalty and Propensity to Propagate. An Empirical Study in India, International dan perceived flow di dalam konteks sebuah online travel agent. Untuk memahami kunci penentu niat beli ulang konsumen secara online Mempelajari atribut kualitas website dari ritel online. Mempelajari pengaruh kualitas Niat beli ulang online Kepercayaan Persepsi kemudahan Persepsi kegunaan Konfirmasi konsumen Kepuasan Kesenangan Kualitas website Desain website Promosi melalui jejaring sosial melalui telepon Statistik deskriptif Diuji dengan menggunakan SEM Kuesioner Analisis model persamaan struktural dengan LISREL 8.72 Menggunakan analisis faktor untuk memvalidasi skala yang untuk mengukur perceived flow. Responden adalah mahasiswa dan kesimpulan dari sebuah penelitian tentang populasi ini mungkin tidak menggeneralisasi baik untuk seluruh penduduk belanja online. Responden menjawab pertanyaan ini berdasarkan berbagai website e-commerce. Penelitian lebih lanjut dapat mempertimbangkan efek dari berbagai jenis website dan dampak desain situs web yang berbeda. Semua hasil penelitian dalam penelitian ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari survei berbasis kertas tradisional. Maka penelitian ini dapat diduplikasi menggunakan survei berbasis internet. Pelanggan yang berbelanja online mungkin memiliki latar belakang budaya yang berbeda dan niat belanja yang berbeda. Penelitian di masa depan mungkin mempertimbangkan pelanggan yang tinggal di luar Amerika Serikat dan membandingkan dampak budaya pada model kami dan niat pembelian kembali online. Data dalam studi empiris mungkin sebaiknya dipelajari dengan ligkup lebih luas lagi. Penelitian ini dianggap untuk konsumen muda saja; dapat diperpanjang untuk sampel yang lebih beragam.

17 Journal of Applied Services Marketing Perspectives, 2(4), 672-677. 5. Ling, K. C., Daud, D. B., Piew, T. H., Keoy, K. H., dan Hassan, P., (2011), Perceived Risk, Perceived Technology, Online Trust for the Online Purchase Intention in Malaysia, International Journal of Business and Management, 6(6), 167-182. 6. Ling, K. C., Chai, L. T., dan Piew, T. H., (2010), The Effects of Shopping website terhadap loyalitas konsumen dan kecenderungan mereka untuk mempromosikan situs web. Mengevaluasi dan memvalidasi dampak persepsi teknologi dan persepsi risiko terhadap kepercayaan online dan bagaimana secara online kepercayaan dapat terkait dengan niat beli online. Mengevaluasi dampak dari orientasi belanja, kepercayaan Persepsi risiko Persepsi teknologi Kepercayaan online Niat Beli Dorongan orientasi pembelian digunakan serta menilai faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas website, tambahan multivarian regresi dan regresi logistik Kuesioner 5-point skala Likert Cross-sectional Responden full time sarjana mahasiswa teknologi informasi dari sebuah universitas swasta di Kuala Lumpur Metode convenience sampling dan dilakukan di ruang kuliah Diuji dengan SEM Kuesioner Responden mahasiswa di Penelitian ini didasarkan pada data crosssectional yang hanya mampu mengungkapkan efek bersih dari variabel prediktor terhadap kriteria variabel tertentu pada titik waktu tertentu. Selain itu, juga disarankan untuk memasukkan kelompok usia yang berbeda dari pelanggan dan menambah responden dari berbagai daerah. Dengan memasukkan pelanggan potensial secara online dalam penelitian ini, maka akan meningkatkan generalisability untuk penelitian

18 Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience Toward Customers' Online Purchase Intention, International Business Research, 3(3), 63-76. 7. Chamchuntra, S., dan Fongsuwan, W., (2014), Customer Repurchase Intention, Trust, and Customer Satisfaction Influencing Outsouced Employees at Kasikornbank Bank Public Company Limited (Thailand), International Journal of Arts & Sciences, 7(3), 233-242. online dan mengevaluasi pengalaman pembelian online sebelumnya terhadap niat beli pelanggan online. Untuk mengetahui hubungan dan faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan penggunaan outsourcing oleh Kasikorn Bank. Niat beli online Orientasi kualitas Orientasi Brand Kepercayaan Online Pengalaman konsumen akan pembelian sebelumnya yang dilakukan secara online. Niat beli ulang Kepuasan konsumen Kepercayaan Kuala Lumpur. Convenience sampling Analisis data menggunakan software SPSS versi 14. Wawancara Kuesioner Populasi 420 karyawan Diuji dengan SEM berikutnya. Penelitian ini tidak mengeksplorasi dampak dari perbedaan gender dalam memoderasi hubungan antara orientasi belanja dan niat beli pelanggan online. Responden mungkin tidak representatif dan studi ini tidak digeneralisasikan. Saat menentukan kebijakan organisasi atau skema manajemen, perlu menciptakan rasa kepercayaan di antara pengguna jasa. 8. Habibi, A., Hagh, S. G., Bahabadi, M. H., Hamedani, S. S., Yasin, N. M., dan Omar, N. A., (2014), Brand Personality Moderating Effect on Relationship Between Website Quality and Online Trust, Malaysian online environment context. Asian Menguji apakah personalitas brand yang mencakup dua dimensi yaitu, (ketulusan / kepercayaan) dan (kemudaan / modernitas), dapat Personalitas brand Kualitas website Kepercayaan online. Niat Beli Data dikumpulkan dari 229 mahasiswa di Malaysia. Analisis regresi berganda Studi ini meningkatkan dan menambah pengetahuan mengenai website dengan penekanan khusus pada transaksi online. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik pada persepsi pelanggan Malaysia terhadap transaksi berbasis website. Temuan juga menawarkan informasi berharga untuk pemasaran dan informasi manajer organisasi

19 Social Science, 10 (11), 210-224. 9. Cho, E. C., dan Youn-Kyung, K. (2012). The Effects of Website Designs, Self- Congruity, and Flow on Behavioral Intention, International Journal of Design, 6 (2). memoderasi hubungan antara kualitas website dan kepercayaan online. Meneliti efek dari desain web interface pada intensitas perilaku konsumen dalam konteks online retail. Desain website Self-congruity Aliran pengalaman Niat Beli Survei online yang berkaitan dengan transaksi bisnis online. Penilaian initial self-congruity adalah proses yang mungkin sulit untuk mengidentifikasinya melalui wawancara atau survei. Studi yang didasarkan pada imajinasi dari aktivitas benak subjek yang dapat dijelaskan lebih lanjut untuk penelitian masa depan. 10. Shafiq, R., Raza, I., dan Ziaur-Rehman, M., (2011), Analysis of the Factors Affecting Customers' Purchase Intention: The Mediating Role of Perceived Value, African Journal of Business Management, 5(26), 10577-10585. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh mediasi persepsi nilai pelanggan antara tiga variabel independen. Pengetahuan pelanggan tentang produk Celebrity endorsement Kemasan produk / desain Persepsi Nilai Niat beli Kuesioner Analisis regresi Penelitian tentang topik ini sangat langka. Penelitian ini dapat digeneralisasi, memperluas kanvas jenis populasi dan ukuran.

20 Banyak yang telah melakukan penelitian tentang kualitas website, namun belum banyak yang meneliti tentang pengaruh kualitas website pada perceived trust dan niat beli ulang: pengujian efek moderasi variabel website brand dan persepsi nilai. Dari Tabel 2.5 dapat diketahui bahwa pada penelitian lain mayoritas memiliki variabel yang sama dengan penelitian yang ditulis Chang et al. (2014), yaitu tentang kualitas website dan niat beli. Namun, juga ada banyak variabel lain yang berbeda dengan yang ditulis Chang et al. (2014). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut mayoritas menggunakan kuesioner. Ketika melihat isi dari setiap jurnal, kuesioner yang digunakan oleh Chang et al. (2014) dan Hsu et al. (2012) menggunakan tiga dimensi yang sama. Hanya saja, kuesioner dalam penelitian Hsu et al. (2012) terdapat beberapa tambahan pernyataan kuesioner yang sedikit berbeda. Dalam Tabel 2.5 dapat disimpulkan bahwa penelitian Chang et al. (2014) dan Habibi et al. (2014) telah membuktikan pengaruh kualitas website pada perceived trust. Selain itu, Chang et al. (2014) menunjukkan variabel moderator website brand memperkuat hubungan antara kualitas website dan perceived trust. Studi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Habibi et al. (2014) dan Ling et al. (2011) membuktikan perceived trust berpengaruh positif terhadap niat beli. Sedangkan untuk persepsi nilai sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara perceived trust dan niat beli telah dibuktikan dalam penelitian Chang et al. (2014).

21 2.6 Pengembangan Hipotesis Berdasarkan teori-teori yang penulis gunakan sebagai landasan dalam penelitian ini, maka penulis menarik beberapa hipotesis penelitian sebagai beriku 2.6.1 Pengaruh Kualitas Website terhadap Perceived Trust Website yang berkualitas akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya, sehingga kebutuhan pelanggan pun yang berupa informasi hal lainnya menjadi terpenuhi. Apabila website dari perusahaan memiliki kualitas yang baik dari sisi layanan, informasi dan sistem, maka akan ada kecenderungan konsumen menaruh kepercayaan kepada pihak perusahaan. Chang et al. (2014) dan Habibi, et al. (2014) berpendapat bahwa kualitas website memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perceived trust. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: Kualitas website memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perceived trust. 2.6.2 Peran Moderasi Variabel Website Brand dalam Hubungan antara Kualitas Website dan Perceived Trust Pada umumnya, konsumen akan lebih percaya kepada perusahaan yang sudah memiliki brand yang lebih terkenal. Hal ini sudah dibuktikan juga oleh Romaniuk dan Sharp (2003) dan oleh Fam et al. (2004) dalam Chang et al. (2014). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa website brand memiliki dampak pada keputusan pembelian pelanggan secara keseluruhan yang berdampak pada

22 kepercayaan mereka, dan pada gilirannya meningkatkan niat beli ulang. Hasil yang mereka dapatkan menunjukkan bahwa website brand positif dapat mempengaruhi kepercayaan online dan niat beli konsumen. Namun demikian, studi kecil telah dilakukan untuk mengeksplorasi website brand sebagai variabel moderasi untuk hubungan antara kualitas website dan perceived trust. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H2: Website brand memiliki efek moderasi yang positif dan signifikan terhadap kualitas website dan perceived trust. 2.6.3 Pengaruh Perceived Trust terhadap Niat Beli Ulang Melakukan reservasi melalui online travel agent memerlukan tingkat kepercayaan atau perceived trust yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena data pelanggan tersebut bersifat privasi, dapat menimbulkan masalah transaksi pembayaran kamar hotel yang dilakukan secara online, dan mungkin ada banyak masalah lainnya yang berisiko bagi pelanggan yang menggunakan jasa online travel agent. Habibi, et al. (2014) dan Ling et al. (2011) berpendapat bahwa kepercayaan konsumen berpengaruh positif terhadap niat beli. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H3: Perceived trust memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap niat beli ulang.

23 2.6.4 Peran Moderasi dari Persepsi Nilai dalam Hubungan antara Perceived Trust dan Niat Beli Ulang Konsumen akan menciptakan persepsi nilai tersendiri pada waktu konsumen membuka website. Dan pada waktu persepsi nilai konsumen tersebut adalah positif, maka akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan dan selanjutnya berdampak pada niat beli ulang konsumen. Shafiq et al. (2011) mengutip pendapat dari Tung et al. (1994) Prices, Product Information, and Purchase Intention bahwa persepsi nilai telah diusulkan sebagai moderasi dari niat beli. Dalam penelitian Shafiq et al. (2011), persepsi nilai terbukti menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi niat beli. Sementara dalam Chang et al. (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara perceived trust dan niat beli akan menjadi kuat ketika pelanggan memiliki persepsi positif dari nilai layanan. Hal ini berarti, persepsi nilai pelanggan tidak hanya berpengaruh dalam menambah kepercayaan pelanggan, tetapi juga mempengaruhi perilaku pembelian online. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H4: Persepsi nilai memiliki efek moderasi yang signifikan terhadap perceived trust dan niat beli ulang.

24 2.7 Model Kerangka Penelitian Penelitian ini ialah modifikasi dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Chang et al. (2014). Model kerangka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kualitas Website Perceived Trust Niat Beli Ulang Website Brand Persepsi Nilai Gambar 2.2. Model Kerangka Penelitian (Sumber: Modifikasi Chang, et al. (2014))