BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krajan II Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP MTA Gemolong yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bokan Kepulauan Kabupaten Banggai Kepulauan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan anak didik di dalam kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Mojorejo 3 Karangmalang pada kelompok B Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang beralamatkan di Kampung Mojorejo RT 3 RW VII, Karangmalang, Sragen. Alasan peneliti memilih tempat penelitian ini adalah selama ini pembelajaran berlangsung masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru, dan kurangnya media dan sumber belajar yang digunakan oleh guru untuk menunjang pengenalan berhitung anak, di samping itu peneliti merupakan salah satu guru kelas di Taman Kanak-kanak tersebut, yang mana adanya permasalahan yang timbul dan dirasakan oleh peneliti secara langsung. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012 dan rencananya dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juli 2015. Adapun jadwal penelitiannya dapat dilihat pada lampiran 1. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelompok B TK Mojorejo 3 Karangmalang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 17 anak, dengan 10 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. C. Data dan Sumber Data Data dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekuner. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 27

28 1. Sumber Data Primer a. Anak Kelompok B TK. Mojorejo 3 Karangmalang sebagai obyek penelitian b. Guru sebagai sumber informasi, terutama guru kelompok B TK. Mojorejo 3 Karangmalang yang lebih mengenal tentang seluk beluk siswanya dan mengetahui bagaimana perkembangan kemampuan berhitung anak didiknya. c. Proses pembelajaran yang ada di kelompok B TK. Mojorejo 3 Karangmalang. d. Nilai dari hasil tes sederhana di kelompok B TK. Mojorejo 3 Karangmalang. e. Hasil wawancara tentang pelaksanaan pembelajaran yang ada di TK. Mojorejo 3 Karangmalang dengan guru kelas yang bersangkutan. 2. Sumber Data Sekunder Sumber daya sekunder antara lain arsip atau dokumentasi yang dijadikan sumber dalam penelitian ini meliputi nilai perkembangan kemampuan berhitung anak kelompok B TK Mojorejo 3 Karangmalang, silabus, kurikulum, RKH dan RKM. D. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan pemberian tugas. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Observasi Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Observasi ini dilakukan secara formal di dalam kelas pada saat proses pembelajaran kemampuan berhitung yang bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien dan dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwaperistiwa yang melingkupnya dengan langkah-langkah observasi : perencanaan, pelaksanaan, dan pembahasan balikan.

29 2. Wawancara Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada anak dan guru kelompok B TK Mojorejo 3 Karangmalang Sragen. Adapun alat yang digunakan dalam wawancara adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada guru mengenai pembelajaran pengenalan berhitung dan kendala yang dihadapi. 3. Pemberian Tugas atau Tes Sederhana Pemberian tugas/tes sederhana merupakan suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang lain dimana persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan dan sebagainya telah dipilih dengan seksama dan telah distandarisasikan, artinya telah ada standar tertentu. Penyusunan pemberian tugas dilakukan dengan berdasarkan pada kisi-kisi, indikator, dan jenis item skala pengukuran pemberian tugas kemampuan berhitung anak melalui media kartu angka, misalnya: menyebutkan hasil penambahan (menghubungkan dua kumpulan benda), kegiatan menarik garis antara gambar dengan angka, mengisi angka 1 sampai 20 secara acak, dan kegiatan membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 20). E. Uji Validitas Data Untuk menetapkan keakuratan data yang diperoleh pada saat kegiatan berhitung dengan menggunakan media kartu angka diperlukan teknik pemeriksaan. Agar data dan informasi yang diperoleh dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya, maka validitas data sangat diperlukan. Sutopo (2001: 52) mengemukakan, Validitas merupakan jaminan bagi kemampuan kesimpulan dan tafsir makna penelitiannya. Penelitian ini menggunakan triangulasi data. Menurut Moleong (2005: 24), Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan

30 pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Patton seperti yang dikutip Sutopo (2001: 53) membedakan empat macam teknik triangulasi sebagai cara untuk meningkatkan validitas data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Triangulasi data Yaitu teknik triangulasi yang mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan berbagai sumber data yang tersedia, 2. Triangulasi metode Yaitu jenis triangulasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi berbeda teknik atau metode pengumpulannya, 3. Triangulasi teori Yaitu triangulasi dengan cara menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan. 4. Triangulasi peneliti Yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain. Jenis triangulasi yang digunakan untuk mencapai validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data primer dan sekunder, triangulasi metode dengan observasi, wawancara dan tes sederhana. Triangulasi sumber digunakan untuk pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda, yaitu: 1. Untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran berhitung pada kelompok B anak di TK Mojorejo 3 Karangmalang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 berasal dari observasi pada aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dan anak dengan menggunakan media kartu angka. 2. Untuk memperoleh informasi tentang hambatan-hambatan dan permasalahan pelaksanaan dalam kegiatan berhitung dengan media kartu angka pada anak kelompok B di TK Mojorejo 3 Karangmalang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 berasal dari observasi pada waktu pembelajaran berlangsung, adapun informan dalam hal ini adalah guru dan anak.

31 3. Untuk memperoleh informasi tentang peningkatan pengenalan berhitung berasal dari data tindakan atau perlakuan untuk mengukur pengenalan berhitung dengan media kartu angka pada kelompok B anak di TK Mojorejo 3 Karangmalang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Triangulasi metode dalam penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik pengumpul data yang berbeda, yaitu: 1. Wawancara Peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang berupa wawancara kepada guru kelas sebelum dan sesudah tindakan mengenai peningkatan pengenalan berhitung anak melalui media kartu angka pada anak kelompok B di TK Mojorejo 3 Karangmalang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012, dan hasilnya diuji dengan metode observasi terhadap pengenalan berhitung anak dengan media kartu angka di lapangan secara langsung dengan pemberian tugas/unjuk kerja maupun tes sederhana. 2. Dokumentasi Peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang berupa dokumentasi tentang pengenalan berhitung melalui media kartu angka kemudian dicek kebenarannya melalui wawancara. F. Analisis Data Teknik analisis data disusun berdasarkan buku penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Susilo (2009: 19) yaitu data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama 2 kali pertemuan analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh melalui lembar kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu dipersentasikan sejumlah siswa yang dapat aktif dan merespon dalam kegiatan berhitung melalui media kartu angka sehingga perkembangan pengenalan berhitungnya anak dapat tercapai selama kurang lebih 30 menit. Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan lembar Rencana Kegiatan Harian (RKH). Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam

32 mengembangkan kemampuan berhitung anak melalui media kartu angka dilakukan berhasil jika pembelajaran itu minimal mencapai yang berarti (berkembang sesuai harapan) dari sejumlah anak yang ada di kelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipan yang disampaikan oleh guru. Untuk mengetahui rata-rata tersebut dapat dihitung sebagai berikut : (Pedoman penilaian hasil belajar anak TK, 2010) Jumlah Nilai Anak Nilai Rata rata = x100% Jumlah Anak Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan berhitung anak mencapai 75% dari jumlah siswa yang diteliti, pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan berhitung anak mencapai dari jumlah siswa yang diteliti. G. Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau penelitian. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila dari jumlah siswa dalam peningkatan pengenalan berhitung anak melalui media kartu angka dapat meningkat. Adapun penilaian diukur berdasarkan aspek yang diukur yaitu proses aktivitas berhitung bilangan 1-20 dan hasil berhitung bilangan 1-20 (Sriningsih, 2008: 53-55). Aspek yang Diukur 1. Proses aktivitas berhitung bilangan 1-20 a. Keaktifan berhitung dengan cakap b. Ketelitian cara menggambar bilangan c. Kesungguhan menghubungkan bilangan 2. Hasil berhitung bilangan 1 20 a. Kebenaran menggunakan media kartu saat berhitung b. Ketepatan memahami bilangan c. Kebenaran memahami makna penambahan dan pengurangan Tabel 3.1 Indikator Kinerja Penelitian Target Siswa Cara Mengukur Diamati saat pembelajaran Diamati saat anak menggambar bilangan Diamati saat anak mengerjakan dengan sungguh atau sambil bercanda Diamati saat menggunakan media Diamati saat anak menulis bilangan Diamati saat anak berhitung bilangan

33 Selanjutnya, mengklasifikasikan keberhasilan setiap aspek yang diukur menurut Kurtilas (Kurikulum 2013) No. 146 tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 3.2 Klasifikasi Keberhasilan Aspek yang Diukur Klasifikasi Keberhasilan Skor Aspek yang di Ukur Belum berhasil ( ) 0 1 Berhasil ( ) 1,1 2 Sangat berhasil ( ) 2,1 3 Sumber : Indikator Kinerja dan Pengukurannya (Kurtilas No. 146 tahun 2014). Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dijelaskan bahwa skor diperoleh angka 1 apabila anak melakukan sesuai dengan indikator aspek yang diukur, dan skor angka 0 apabila anak tidak melakukan sesuai dengan indikator aspek yang diukur. Kemudian mencari rata-rata setiap aspek yang diukur, selanjutnya membuat ratarata aspek yang diukur dan diklasifikasikan pada tingkat keberhasilan. Apabila anak memperoleh rata-rata skor aspek yang diukur antara 0 sampai dengan 1, maka dapat dikatakan belum berhasil, kemudian apabila anak memperoleh rata-rata skor aspek yang diukur 1,1 sampai dengan 2 maka dapat dikatakan berhasil dan apabila anak memperoleh rata-rata skor yang diukur 2,1 sampai dengan 3 maka dapat dikatakan sangat berhasil. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya kemampuan berhitung anak pada anak kelompok B di TK Mojorejo 3 Karangmalang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dilakukan observasi dan wawancara (diskusi) terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan anak. Melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan kemampuan berhitung melalui media kartu angka. Berdasarkan wawancara atau diskusi dan observasi, maka langkah yang paling tepat untuk meningkatkan kemampuan berhitung melalui media kartu angka. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,

34 dan refleksi, dalam setiap siklus. Adapun prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut : Rencana I Rencana II Siklus ke-n Refleksi Siklus I Tindakan Refleksi Siklus II Tindakan Observasi Observasi Rekomendasi Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Secara rinci prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum melakukan sesuatu, dengan menggunakan media kartu angka dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I : a. Apersepsi tentang isi kegiatan berhitung yang akan disampaikan kepada anak menggunakan media kartu angka. b. Guru mengerjakan kegiatan berhitung itu dengan memperagakan melalui media kartu angka. c. Guru mengerjakan kegiatan berhitung dengan media kartu angka yang diikuti oleh anak-anak. d. Guru memberi kesempatan kepada anak maju kedepan untuk mencoba menghitung dengan media kartu angka tersebut.

35 e. Guru meminta kepada siswa secara berkelompok maju ke depan kelas untuk mengerjakan perhitungan dengan media kartu angka tersebut. f. Guru mengulas kembali tentang isi kegiatan berhitung tersebut dengan bertanya jawab dengan siswa. g. Ketika guru melakukan tanya jawab dengan siswa, guru mengadakan observasi secara langsung kepada siswa, ketika guru bertanya tidak menjawab guru secara khusus memanggil namanya untuk menjawab pertanyaan dari guru. Skenario pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II : a. Apersepsi tentang isi kegiatan berhitung yang disampaikan kepada anak menggunakan media kartu angka. b. Guru membicarakan isi kegiatan berhitung dengan menggunakan alat peraga yang berupa media kartu angka baru yang ada dalam kegiatan berhitung yang akan diberikan kepada anak-anak secara keseluruhan. c. Guru membawakan jenis berhitungan itu dengan media kartu angka sesuai dengan isi kegiatan berhitung. d. Guru mengulangi seluruh proses kegiatan berhitung dengan tempo yang agak diperlambat, kemudian anak-anak dianjurkan untuk memperhatikan dan ikut menulis. e. Guru memberi kesempatan kepada anak maju ke depan untuk melakukan kegiatan berhitung yang baru tersebut. f. Guru meminta kepada siswa secara berkelompok maju ke depan kelas untuk melakukan kegiatan berhitung yang baru tersebut. g. Guru mengajak siswa membahas dalam pengerjaan tersebut secara bersamasama. h. Agar siswa lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan berhitung maka dapat digunakan media kartu angka. i. Guru mengulas kembali tentang isi kegiatan berhitung tersebut dengan bertanya jawab dengan siswa.

36 j. Ketika guru melakukan tanya jawab dengan anak. Guru mengadakan observasi secara langsung siswa yang mana ketika guru bertanya tidak mau menjawab, guru secara khusus memanggil namanya untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pada saat penyusunan guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembelajaran yang menggunakan media kartu angka. Media yang digunakan yaitu media kartu angka yang biasa digunakan. Penyusunan instrumen yang mendukung penelitian ini sedapat mungkin harus detail, seperti membuat lembar pengamat, kolom penilaian siswa, dan lain-lain. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat yang dapat berupa metode pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan metode yang telah dilakukan. Pada siklus ke 1 pelaksanaan tindakan dilakukan pada minggu keempat bulan Mei 2012 sampai dengan minggu pertama bulan Juni 2012. Pada siklus ke 2 pelaksanaan tindakan dilakukan pada minggu ke 2 bulan Juni 2012 sampai minggu ke ketiga bulan Juni 2012. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. 3. Observasi Tindakan Observasi tindakan adalah kegiatan pengamatan terhadap siswa yang dilakukan pada waktu penelitian di laksanakan. Ketika melakukan pengamatan, guru mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Data yang terkumpul harus segera dicatat pada fieldnote atau catatan lapangan. Disamping data yang dikumpulkan perlu dicatat gagasan-gagasan dan kesan-kesan yang muncul dan segala sesuatu yang sebenarnya terjadi Ada empat metode dalam observasi yaitu a. Observasi Terbuka : pengamat tidak menggunakan lembar observasi melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam hasil pengamatannya.

37 b. Observasi Terfokus observasi yang dilakukan tidak menyeluruh tetapi hanya hal-hal yang fokus saja. c. Observasi Terstruktur : peneliti sudah merumuskan lembar pengamat sehingga pengamat hanya memberi tanda ceklist ( ) pada penilaian. d. Observasi Sistematik : peneliti membuat lembar pengamatan harus dilengkapi dengan pemberian penguatan verbal maupun non verbal. Pada penelitian ini guru menggunakan Observasi Sistematik karena merupakan metode observasi yang lengkap dan sistematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi pada siswa kelompok B, wawancara dengan guru dan kepala sekolah, pengukuran kemampuan awal anak serta pengukuran kemampuan sesudah dilakukan perbaikan yang dinilai dalain bentuk penilaian proses belajar (performance). 4. Analisis dan Refleksi Analisis dalam penelitian adalah kegiatan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengorganisasikan data secara sistematis, dan rasional untuk memberikan bahan jawaban terhadap permasalahan penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilaksanakan dengan membandingkan antara indikator kinerja yang ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Sedangkan refleksi dalam penelitian adalah pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan akhir yang mungkin dicetuskan dalam pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya. Analisis dan refleksi biasanya dilakukan guru terhadap hasil pembelajaran yang diharapkan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini, data awal ke siklus I diharapkan ada perbaikan hasil kemampuan berhitung anak dan dari siklus I ke siklus II diharapkan juga ada perbaikan kemampuan berhitung anak yang lebih maksimal melalui media kartu angka.