APLIKASI RFID PADA PASAR SWALAYAN

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Menggunakan RFID

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENGIRIMAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN ALGORITMA DIJKSTRA

APLIKASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PINTU MASUK

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

Sistim Komunikasi Nirkabel TEKNOLOGI RFID. By: Prima Kristalina POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

TUGAS AKHIR TE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Aplikasi Id Card Radio Frequency Identification (Rfid) Sebagai Starter Key Elektrik Digital Berbasis Mikrokontoller AVR ATMEGA16

Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital. Frequency Identification) Disusun oleh :

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dalam penelitiannya (Nugroho, 2014) yaitu sistem absensi berbasis

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

IMPLEMENTASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PADA SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI TINDAK PENCURIAN

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

PERANCANGAN SISTEM PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID TAG CARD DAN PIN BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 8535

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Permasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III PERANCANGAN ALAT

2. BAB II PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM DETEKSI ANTI PENCURIAN PADA PERPUSTAKAAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KUNCI ELEKTRONIK MENGGUNAKAN RFID DENGAN SISTEM IoT

Modul 3 Komunikasi Nirkabel Menggunakan RFID

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

Saintek, Vol 5, No 1 SISTEM IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Mukhlisulfatih Latief

PEMANFAATAN TEKNOLOGI RFID MELALUI KARTU IDENTITAS DOSEN PADA PROTOTIPE SISTEM RUANG KELAS CERDAS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM KEAMANAN RUANG SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN PASSWORD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALAT PENGECEKAN PERSEDIAAN MOBIL PADA PERUSAHAAN PERSEWAAN MOBIL MENGGUNAKAN RFID DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pemanfaatan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MUHAMMAD ZULFIKRI NIM.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

::

SISTEM KEAMANAN LAHAN PARKIR BERBASIS RFID DAN MIKROKONTROLER Atmega 16

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI KEANGGOTAAN KONSUMEN BERBASIS RFID UNTUK PENGUMPULAN POIN PADA PROSES TRANSAKSI RETAIL

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup

PERBAIKAN SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN RFID DAN DATABASE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Perancangan Sistem Akses Kendaraan Ekspedisi menggunakan Arduino dan Radio Frequency Identification

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN AKSES BUKA PINTU MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN PENGIRIMAN INFORMASI KE PONSEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. RFID ini merelasikan 3 buah sistem yaitu sistem RFID, sistem kontrol dan display,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

Pemanfaatan Sistem RFID sebagai Pembatas Akses Ruangan

DAFTAR SINGKATAN. Pemakaianpertama kali pada halaman LF Low Frequency 11 HF High Frequency

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Pada bar code seperti di Gambar 1 kita melihat dua macam kode, yaitu kode berbentuk batang yang merupakan bar code atau kode yang bisa dibaca oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan keamanan sangat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsep utama dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah sistem

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

APLIKASI SMART CARD BERBASIS RFID UNTUK SISTEM KEAMANAN PARKIR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN PINTU MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DENGAN KATA SANDI BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Transkripsi:

APLIKASI RFID PADA PASAR SWALAYAN Junartho Halomoan 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi, Institut Teknologi Telkom Jl.Telekomunikasi 1, Dayeuh Kolot, andung, Indonesia 40257 E-mail: juned_new@yahoo.com, juned.simamora@gmail.com ASTRAK Pasar swalayan merupakan pasar modern yang menjual segala kebutuhan sehari- hari seperti bahan makanan, minuman dan barang kebutuhan lainnya secara ritel. Sejak tahun 2000, pertumbuhan pasar swalayan meningkat sangat pesat. Sebagai contoh pertumbuhan pasar swalayan hypermarket sampai tahun 2004 mencapai 31,4 persen kemudian tahun 2010 mencapai 9%. Pertumbuhan jumlah pengunjung pasar swalayan yang semakin meningkat tidak disertai dengan pertumbuhan teknologi informasi yang digunakan untuk memudahkan pelanggan dan manajemen pasar swalayan tersebut. misalnya beberapa pasar swalayan masih menggunakan tiket parkir konvensional, manajemen data pelanggan tidak tersimpan atau tidak terstruktur sehingga menyulitkan analisa kebutuhan pelanggan, penyampaian informasi promosi atau layanan ke pelanggan. Penggunaan RFID (radio frequency identification) dalam penelitian ini sebagai identitas elektronik pelanggan untuk sistem parkir, informasi promosi, layanan, atau hadiah lewat e-mail, analisa kebutuhan pelanggan bagi pasar swalayan tersebut. Penelitian ini menggunakan beberapa komponen elektronik yaitu: Tag RFID, Reader RFID, IC (integrated circuit) Regulator tegangan, komputer, motor dc dan Mikrokontroller ATMega8535. Kata Kunci: tag, database, rfid, atmega8535, reader 1. PENDAHULUAN Pasar swalayan merupakan pasar modern yang menjual segala kebutuhan sehari- hari seperti bahan makanan, minuman dan barang kebutuhan lainnya secara ritel. Pasar swalayan di Indonesia meliputi supermarket, minimarket, midimarket, dan hypermarket (wikipedia). Sejak tahun 2000, pertumbuhan pasar swalayan meningkat sangat pesat. Sebagai contoh pertumbuhan pasar swalayan hypermarket sampai tahun 2004 mencapai 31,4 persen (berita liputan 6) kemudian tahun 2010 mencapai 9% (Linda Silitonga, 2009) dan barang ritel di pasar swalayan yang paling laku adalah ritel jenis fast moving consumer goods (FMCG) yang di dalamnya ada produk makan dan minuman (indocashregister.com, 2009). Lalu menurut salah satu surat kabar indonesia menyebutkan jumlah pengunjung salah satu pasar swalayan mencapai 3500 orang per/hari (Suara Merdeka, 2009). Para pembeli banyak memilih pasar swalayan hypermarket dikarenakan tempat belanja yang luas, bersih, lengkap, dan murah (beberapa produk promosi). Pertumbuhan jumlah pengunjung pasar swalayan yang semakin meningkat tidak disertai dengan pertumbuhan teknologi informasi yang digunakan untuk memudahkan pelanggan dan manajemen pasar swalayan tersebut, misalnya beberapa pasar swalayan masih menggunakan tiket parkir konvensional, manajemen data pelanggan tidak tersimpan atau tidak terstruktur sehingga menyulitkan analisa kebutuhan pelanggan, penyampaian informasi promosi atau layanan ke pelanggan. Penggunaan RFID (radio frequency identification) dalam penelitian ini sebagai identitas elektronik pelanggan untuk sistem parkir, informasi promosi, layanan, atau hadiah lewat e-mail, analisa kebutuhan pelanggan bagi pasar swalayan tersebut. Manfaat RFID secara tidak langsung akan memberikan efektifitas pelayanan pelanggan, meningkatkan keuntungan, dan memberikan efisiensi biaya promosi karena dikirimkan lewat e- mail. 2. LANDASAN TEORI RFID (radio frequency identification) atau merupakan suatu teknologi untuk mengidentifikasikan objek dengan menggunakan komponen elektronik melalui frekuensi radio. RFID biasa digunakan untuk identifikasi unik dan otomasi. Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan basis data (database) (gambar 2.1). Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut (United States Government Accountability Office, 2005). 2.1 Tag RFID Sebuah tag RFID atau transponder (singkatan dari transmitter dan responder), terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah antena (gambar 2.2.a). Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir, seukuran 0.4 mm. Chip tersebut -56

menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Gambar 2.1. Komponen Utama Sistem RFID [2] (c) (d) Gambar 2.2 Tag RFID yang berisi chip dan antena, Tag RFID gelas yang berukuran 32mm dan 23mm digunakan untuk penulusuran (tracking) binatang, (c) Tag yang berbentuk lingkaran, (d) Tag smart label, tag fleksibel bisa ditempelkan ke benda Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran (gambar 2.2). Sebagian tag mudah ditandai, misalnya tag anti-pencurian yang terbuat dari plastik keras yang dipasang pada barang-barang di toko (gambar 2.2.c). Tag untuk tracking hewan yang ditanam di bawah kulit berukuran tidak lebih besar dari bagian lancip dari ujung pensil (gambar 2.2.b). selain itu ada tag yang fleksibel sehingga bisa ditempelkan pada benda (gambar 2.2.d). erdasarkan penggunaan sumber daya listrik, tag dibagi menjadi 3 jenis yang diperlihatkan pada tabel 2.1 (United States Government Accountability Office, 2005) yaitu: tag pasif (tag paling sederhana), Tag semi pasif, dan tag aktif. 2.2 Frekuensi radio sebagai karakteristik Operasi sistem RFID Pemilihan frekuensi radio merupakan kunci kerakteristik operasi sistem RFID yang menentukan kecepatan komunikasi dan jarak baca terhadap tag. Secara umum, semakin tinggi frekuensi mengindikasikan semakin jauh jarak pembacaan. Hubungan frekuensi RFID, kecepatan komunikasi dan jarak pembacaan tag dijabarkan dalam tabel 2.2 (United States Government Accountability Office, 2005). Tabel 2.1. Karakteristik umum tag RFID Spesifikasi Tag pasif Tag semipasif Tag aktif Catu Daya eksternal (dari baterai baterai reader) internal internal Rentang mencapai 20 mencapai mencapai baca kaki 100 kaki 750 kaki Tipe memori umumnya read-only read-write read-write Harga $.20 hingga $2 hingga $20 atau beberapa dolar $10 lebih Usia tag mencapai 20 2 sampai 7 5 sampai tahun tahun 10 tahun 2.3 Reader Sebuah reader menggunakan antenanya sendiri untuk berkomunikasi dengan tag. Ketika reader memancarkan gelombang radio, seluruh tag yang dirancang pada frekuensi tersebut serta berada pada rentang bacanya akan memberikan respon. Sebuah reader juga dapat berkomunikasi dengan tag tanpa line-of-sight langsung, tergantung kepada frekuensi radio dan tipe tag (aktif, pasif atau semipasif) yang digunakan. Reader dapat memproses banyak item sekaligus. Menurut bentuknya, reader dapat berupa reader bergerak seperti peralatan genggam, atau stasioner seperti peralatan point-of-sale di supermarket (gambar 2.3). Gambar 2.3 handheld reader reader dalam ukuran besar -57

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISN: 979-756-061-6 Yogyakarta, 20 Juni 2009 Tabel 2.2 Frekuensi operasi RFID Pita frekuensi LF HF UHF Gelombang mikro (low frequency) (high frequency) (ultra high frequency) Jangkauan Frekuensi 30-300kHz 3-30MHz 300MHz- 3GHz 2-30GHz Tipikal frekuensi 125-134kHz 13,56MHz 433MHz atau 2.45GHz RFID 865-956MHz, 2,45MHz Perkiraan Jarak baca Kurang dari 0,5m Sampai 1,5m 433MHz (sampai 100m), 865- Sampai 10m 956MHz (0,5m sampai 5m) Kecepatan data Kurang dari 1kbps Kira- kira 25kbps 433-956 (30kbps) 2,45 (100kbps) Sampai 100kbps Penggunaan Kontrol akses,identitas Kontrol akses, kartu Logistik, penulusuran/ Pembayaran tol binatang identitas (smart tracking binatang 3. LANDASAN TEORI Penggunaan RFID untuk database pelanggan pasar swalayan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua perancangan sistem yaitu Penggunaan RFID pada sistem parkir dan sistem pembelanjaan di pasar swalayan. Penggunaan sistem RFID pada sistem parkir untuk tujuan keamanan dan efisiensi alokasi sumber daya manusia. Sistem parkir yang digunakan merupakan sistem parkir yang berbayar berdasarkan lama waktu parkir dan data pelanggan. Dengan menggunakan RFID, sistem RFID akan mengidentifikasi pelanggan yang datang dan database komputer server merekam jam masuk dan jam keluar kendaraan pelanggan serta menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan. Pada pintu masuk parkir, pembacaan tag RFID data pelanggan dilakukan oleh reader dan data tersebut diverifikasi dengan data pelanggan di dalam database komputer server lalu palang pintu parkir terbuka dan kendaraan masuk ke dalam area parkir pasar swalayan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Kemudian pembacaan tag RFID dilakukan sekali lagi oleh reader pada saat kendaraan pelanggan akan keluar dari area parkir. Data yang sudah dibaca akan menampilkan foto wajah pelanggan pada layar komputer client dan biaya parkir yang harus dibayar berdasarkan database komputer server. Pada palang pintu parkir keluar, satu orang petugas parkir akan menverifikasi wajah pengemudi/penumpang dengan foto wajah yang tertera di layar komputer client untuk tujuan keamanan dan menerima hasil pembayaran parkir dari pelanggan. Penggunaan RFID pada sistem pembelanjaan untuk mengidentifikasi pelanggan yang melakukan transaksi pembelian barang dan keamanan. Data pelanggan yang sudah terekam dalam database komputer server digunakan untuk mengirimkan informasi promosi, layanan atau hadiah ke pelanggan melalui e-mail. IN C A A D C OUT Gambar 3.1. Skenario Penggunaan Sistem RFID pada Sistem Parkir. Keterangan gambar: A:Kendaraan Pelanggan, :Reader RFID, C:Palang Pintu Parkir, D: #1 (di area parkir) C E IN A OUT Gambar 3.2. Skenario Penggunaan RFID pada Sistem Pembelanjaan. Keterangan gambar: A:Trolley Swalayan, :Reader RFID, C:Palang Pintu Swalayan, D: #1 (di dalam swalayan), E:Keranjang Plastik, Tempat Tag RFID Pada pintu masuk pembelanjaan pasar swalayan, pelanggan meletakkan tag RFID pada keranjang kecil bagian kiri trolley lalu reader akan membaca tag RFID tersebut dan membuka palang pintu masuk seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2. Pembacaan tag RFID pada pintu masuk mempunyai tujuan keamanan sehingga petugas keamanan bisa mengetahui pelanggan yang datang ke pasar swalayan. Setelah selesai memilih barang yang akan dibeli, pelanggan menuju petugas swalayan, tag RFID dibaca kembali oleh reader, dan data D -58

pelanggan tertera langsung pada layar komputer client petugas swalayan. Lalu petugas swalayan menghitung biaya pembelian barang yang harus dibayar oleh pelanggan. 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras akan menggunakan beberapa komponen yaitu: Tag RFID, Reader RFID, IC (integrated circuit) Regulator tegangan, komputer, motor dan Mikrokontroller (lihat gambar 3.3). Pelanggan Tag RFID Reader #1 Reader #2 Motor #1 Mikrokontroller #1 Mikrokontroller #2 Motor #2 Petugas Parkir #1 #2 Server Petugas Swalayan Gambar 3.3. Diagram lok Sistem RFID pada Sistem Parkir dan Sistem Pembelanjaan 3.1.1. Tag RFID Tag RFID digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan dan menyimpan data-data pelanggan dalam bentuk digital. Dalam penelitian ini, tag RFID ditentukan mempunyai karakteristik pasif, hanya bisa dibaca (read only), jarak pembacaan sejauh 5-10 cm, dan frekuensi kerja rendah. Selain itu, tag RFID tersebut mudah dibawa, tahan lama, dan murah. Tag RFID EM9962 (lihat gambar 3.4.a) dengan spesifikasi: jarak Pembacaan 8 cm menggunakan reader RFID ID-12, teknologi chip GK4001 (64 bit, read only), frekuensi kerja 125 KHz, tahan terhadap air, dan mudah dibawa (berbentuk gantungan kunci) memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam perancangan. Server 3.1.2. Rangkaian Reader RFID Reader RFID digunakan untuk membaca tag yang mendekati reader dalam jangkauan pembacaan. Dalam rangkaian ini, reader yang digunakan ID-12 sesuai tag RFID yang digunakan. ID-12 (lihat gambar 3.4.b) mempunyai spesifikasi tegangan catu daya 5V, jarak pembacaan 12 cm, dan frekuensi kerja 125 KHz. Rangkaian reader ditunjukkan pada gambar (lihat gambar 3.5 U4). 3.1.3. Rangkaian Catu daya Rangkaian catu daya memberikan catu daya listrik ke rangkaian reader, rangkaian driver motor, dan rangkaian mikrokontroller. IC regulator tegangan yang digunakan LM7805 (lihat gambar 3.5- U1 LM7805 ). 3.1.4. Rangkaian Driver Motor Motor yang digunakan untuk menggerakkan palang pintu adalah motor dc servo ühler 12V tipe 1.61.046.314 yang mempunyai spesifikasi torsi maksimum (T max ) 420 mnm, torsi rata- rata (T N ) 300 mnm, arus rata- rata (I N ) 0,39A, dan kecepatan sudut rata- rata (n N ) 43,5 rpm. Rangkaian Driver motor digunakan mengatur pergerakan motor pada palang pintu masuk/ keluar parkir dan swalayan. Driver motor yang digunakan L298 (lihat gambar 3.5 U6). 3.1.5. Rangkaian Mikrokontroller Mikrokontroller yang digunakan untuk mengolah sinyal hasil pembacaan tag RFID dari reader, mengirim data yang sudah diolah ke komputer client. Mikrokontroller yang digunakan dalam penelitian ini adalah ATMega8535 seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.5- U2. Gambar 3.4. Tag RFID Reader RFID -59

Gambar 3.5. Skematik Rangkaian Perancangan Perangkat Keras 3.1.6. Server dan server yang berjumlah satu buah (lihat gambar 3.3) digunakan untuk menyimpan data pelanggan seperti identitas pelanggan, data transaksi pembelian barang, dan data lama waktu parkir. yang berjumlah 2 buah (lihat gambar 3.3). client #1 digunakan untuk menampilkan hasil verifikasi tag RFID yang sudah dibaca, jam masuk dan jam keluar parkir, foto wajah pelanggan untuk keamanan, dan menghitung biaya parkir. Sedangkan komputer client #2 digunakan untuk menampilkan informasi pelanggan, mengirimkan hasil transaksi pembelian barang ke database komputer server, dan menghitung biaya pembelian. yang digunakan mempunyai spesifikasi Pentium 4 Clock 1,7GHz, Memori sebesar 1G, Kapasitas Hardisk 320G 3.2 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak digunakan untuk memprogram mikrokontroller dan komputer agar dapat bekerja sesuai yang diinginkan. 3.2.1. Pemrograman Mikrokontroller Pemrograman Mikrokontroller dilakukan agar dapat memproses sinyal TTL hasil pembacaan tag RFID dari reader, mengatur pergerakan motor palang pintu, mengirimkan data pembacaan tag RFID ke komputer client melalui RS-232 (lihat gambar 3.6). ahasa program yang digunakan adalah bahasa basic untuk AVR. 3.2.2. Pemrograman Server dan Pemrograman server dilakukan agar dapat menyimpan database pelanggan yang berhubungan dengan lama waktu parkir, informasi pelanggan, data transaksi pembelian, dan mengirimkan informasi layanan atau promosi ke pelanggan melalui email. Sedangkan komputer client digunakan untuk menampilkan foto wajah pelanggan untuk keamanan parkir, menghitung biaya parkir berdasarkan data dari komputer server, menghitung transaksi pembelian barang, dan melakukan verifikasi data pembacaan tag RFID mikrokontroller dengan database pelanggan komputer server (lihat gambar 3.7). ahasa program yang digunakan adalah bahasa Visual asic.net Reader RFID Modul Antarmuka Reader RFID Mikrokontroller Modul Pengatur Gerakan Motor Modul Terima & Kirim data via RS-232 Gambar 3.6. Modul Pemrograman Mikrokontroller -60

Mikrokontroller Modul Terima & Kirim Data via RS-232 Modul Penghitung iaya Pembelian Modul Tampilan Informasi Pelanggan Modul Penghitung iaya Parkir Modul Terima & Kirim data via ethernet Server Server Tabel 4.1. Jangkauan Pembacaan Tag RFID tanpa Penghalang Posisi Tag Jangkauan Pembacaan (cm) Posisi Vertikal 2 Posisi 45 derajat 4,5 Posisi Horizontal 9,2 Modul Terima & Kirim data via ethernet Modul Pengolah Database Pelanggan Modul Kirim Informasi layanan/ Promosi via Email Gambar 3.7.Modul Pemrograman Server 4. PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Setelah melakukan perancangan sistem dan melakukan implementasi perancangan. Rangkaian minimum sistem mikrokontroller yang digunakan dalam penelitian ini adalah rangkaian DT-AVR low cost micro system dan rangkaian Reader RFID yang digunakan dalam penelitian adalah rangkaian RFID starter kit dan produksi innovative electronics (lihat gambar 4.1). Kemudian, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan terdapat dua macam yaitu: pengujian perangkat keras dan perangkat lunak.sebuah tag RFID atau transponder 4.1.1. Pengujian perangkat keras Pengujian perangkat keras yang dilakukan berupa pengujian mikrokontroller, motor, dan reader RFID. Pengujian Reader RFID ID-12 dilakukan dengan pembacaan tag RFID EM9962 yang mempunyai spesifikasi jangkauan pembacaan sejauh 12cm. Indikasi tag RFID dapat terbaca dengan baik oleh reader RFID adalah adanya bunyi buzzer dan lampu led yang menyala. erdasarkan pengujian pembacaan tag RFID, hasil jangkauan pembacaan didapatkan tanpa penghalang maksimal sejauh 9,2 cm dan dengan menggunakan penghalang maksimal sejauh 6,5 cm (lihat tabel 4.1 dan tabel 4.2). Penghalang yang digunakan berupa benda plastik, kayu, dan besi. Tabel 4.2. Jangkauan Pembacaan Tag RFID dengan Penghalang Jenis Penghalang (posisi Jangkauan Pembacaan (cm) horizontal) Plastik 7 Kayu 6,8 esi 0 (susah terbaca) Pengujian motor ühler dengan catu daya sebesar 12V dapat bekerja dengan baik menggerakkan palang pintu parkir dan swalayan dengan berat sekitar 0,5 Kg. Palang pintu terbuat dari alumunium. Arus beban rata- rata yang terukur pada saat motor mengangkat beban palang pintu sebesar 0,43 A. 4.1.2. Pengujian perangkat lunak Pengujian perangkat lunak yang dilakukan pengujian pengiriman data tag RFID dari mikrokontroller ke komputer client (lihat gambar 4.2), tampilan informasi pelanggan pada komputer client (lihat gambar 4.2), dan tampilan perhitungan biaya pembelian (lihat gambar 4.2). Perangkat lunak dapat bekerja dengan baik selama pembacaan tag RFID berhasil. Gambar 4.1. Perangkat Keras Rangkaian Minimum Sistem ATMega 8535 Rangkaian Reader ID-12 Gambar 4.2. Tampilan Pengujian Perangkat pada komputer 4.2. Analisa Setelah melakukan pengujian, langkah terakhir dalam penelitian adalah analisa sistem. -61

erdasarkan pengujian pembacaan tag RFID, pengaruh posisi tag RFID sangat berpengaruh dalam kinerja pembacaan. Sebagai contoh hal ini bisa dilihat dari posisi pembacaan tag RFID secara horizontal dan vertikal terhadap reader RFID menghasilkan kinerja pembacaan reader berbeda yang sangat jauh. Hal ini disebabkan posisi arah medan magnet yang dihasilkan oleh reader tidak tegak lurus (saat tag RFID dalam posisi vertikal terhadap reader) dengan antena tag RFID sehingga arus listrik yang dihasilkan oleh tag RFID sangat kecil mengakibatkan chip dalam tag RFID tidak dapat bekerja. Peletakkan posisi tag RFID pada saat masuk dan keluar dari area parkir maupun pada saat masuk pintu swalayan harus diperhatikan oleh pelanggan. Peletakkan posisi tag RFID yang salah dapat menyebabkan tag RFID tersebut tidak bisa dibaca dan palang pintu parkir atau swalayan tidak dapat terbuka. Pengiriman data pembacaan tag RFID dari mikrokontroller ke komputer client bekerja dengan baik. Lama waktu yang dibutuhkan untuk pembacaan satu tag RFID (sejak indikasi buzzer berbunyi) dan tampilan data tag RFID pada komputer client berkisar antara 1 sampai 3 detik. Pengiriman data pelanggan dari database komputer server ke komputer client dapat bekerja denga baik karena hanya mengunakan satu reader dan dua buah tag RFID untuk membedakan identitas pelanggan. Pengiriman data dari komputer server ke komputer client sangat bergantung kondisi jaringan komputer LAN. Matt Ward. RFID: Frequency, standards, adoption and innovation, http://www.jisc.ac.uk/uploaded_documents/tsw 0602.pdf Liu Dong Sheng. An analog front-end circuit for ISO/IEC 15693-compatible RFID transponder IC, http://www.zju.edu.cn/jzus/2006/a0610/a06102 0.pdf Canadian RFID conference. Understanding RFID, http://www.rmoroz.com/2nd_conference_pdf/w S - 1A UNDERSTANDING RFID.pdf Ari Juels. (2005). RFID Security and Privacy: A Research Survey, http://www.rsasecurity.com/rsalabs/staff/bios/aju els/publications/pdfs/rfid_survey_28_09_05.pdf 5. KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Sistem RFID pada Sistem parkir dan Pembelanjaan dapat bekerja baik selamatidak ada masalah dalam pembacaan tag RFID 2. Keberhasilan pembacaan Tag RFID tergantung posisi tag RFID terhadap reader RFID. Semakin jauh jarak pembacaan maka keberhasilan pembacaan tag semakin kecil 3. Tag RFID dapat dibaca dengan baik jikalau tidak ada penghalang dan dalam posisi tegak lurus terhadap reader RFID 4. Pengiriman data pelanggan dari komputer server ke komputer client dapat bekerja dengan baik PUSTAKA Klaus Finkenzeller. Fundamental Operating Principles, http://www.rfidhandbook.de/downloads/e2e_chapter03-rfidhandbook.pdf -62