SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA Negeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ATLET BOLAVOLI PUTRI UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI DANANG ARI SANTOSO

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsisten. Dalam KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 204) diuraikan

GAMBARAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (2004:2). Sedangkan perbedaan adalah sesuatu yg menjadikan berlainan. berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII, VIII DAN IX SMPN 5 SIDOARJO (Studi pada siswa Kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 5 Sidoarjo)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

Jurnal Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Pada Pemain Bolabasket

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

ARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :

STUDI DESKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA PENJASKESREK

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

`SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR SE- GUGUS SELATAN KECAMATAN PLUMPANG KABUPATEN TUBAN

TES PENGUKURAN KAPASITAS AEROBIK

PROFIL KONDISI FISIK SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN PEMALANG

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

PERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STUDI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SMPN 5 KOPAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL. Oleh ZAINAL ABIDIN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN Ilmul Ma arif Dosen Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yaitu penelitian yang mengambarkan status sekelompok kelas yaitu kebugaran jasmani siswa di SMPN 4 Lamongan dan SMPN 1 Solokuro Lamongan. Hasil dari penelitian ini adalah: bahwa di SMPN 4 Lamongan nilai rata rata Tes Lari 50 Meter 9.16, Tes Gantung Angkat Tubuh 60 Detik 1.25, Tes Baring Duduk 60 Detik 26.25, Tes Loncat Tegak 33.6, Tes Lari 1000 Meter 6.07, dan SMPN 1 Solokuro Lamongan nilai rata rata Tes Lari 50 Meter 9.3, Tes Gantung Angkat Tubuh 60 Detik 3.25, Tes Baring Duduk 60 Detik 29.6, Tes Loncat Tegak 37.5, Tes Lari 1000 Meter 5.79. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penjumlahan dari 5 item adalah nilai rata rata untuk di SMPN 4 Lamongan hasil nilai rata rata adalah 9, dan untuk SMPN 1 Lolokuro lamongan hasil nilai rata rata adalah 12. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa nilai rata rata untuk tes kesegaran jasmani SMPN 4 Lamongan dan SMPN 1 Solokuro Lamongan lamongan termasuk dalam kategori kurang. Kata Kunci: perbedaan, kecepatan, kekuatan, daya ledak, daya tahan, kesegaran jasmani This study uses a quantitative approach with descriptive methods of research that portray the status of group fitness classes in Junior High School in Junior High School 4 Lamongan, and Junior High School 1 solokuro Lamongan. Results from this study are: in Junior High School 4 Lamongan value - average 50 Test Meter Run 9:16, Test Hanging Body Lift 60 Seconds 1:25, 60-Second Test Sitting Baring 26.25, 33.6 Upright Skip Test, Test 1000 Meter Run 6:07. Junior High School 1 solokuro Lamongan and value - average 50 Meter Run Test 9.3, Test 60-Second Body Lift Hanging 3:25, 60-Second Test Sit Up, 29.6, 37.5 Vertical Jump Test, Test Meter Run 1000 5.79. Conclusion this Research that the sum of five items is the value average Elementary Junior High School for Junior High School 4 Lamongan result value - average is 9, and for Junior High School 1 solokuro Lamongan result value - average is 12. Thus it can be assumed that the value - average for physical fitness tests in SMPN4 Lamongan, and Junior High School 1 Solokuro Lamongan included in the poor category. Keywords: diversity, speed, strength, explosive power, endurance, physical fitness PENDAHULUAN Olahraga dalam kehidupan bangsa Indonesia merupakan bagian dari prestasi bangsa yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu olahraga mempunyai andil yang besar dan merupakan salah satu media bagi pembangunan manusia indonesia seutuhnya, secara umum olahraga mempunyai peranan dalam kehidupan manusia yaitu untuk meningkatkan kebugaran jasmani mental dan rohani serta ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian, disiplin, dan sportivitas yang tinggi. Dalam kehidupan yang modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih sejahtera, olahraga semakin di perlukan oleh manusia dalam kehidupan yang semakin kompleks dan serba otomatis, manusia dapat mempertahankan eksistensinya terhindar dari berbagai gangguan atau difungsi sebagai akibat kekurangan gerak, olahraga yang 181

Bravo s Jurnal dilakukan dengan tepat dan benar maka akan sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Salah satu tujuan pendidikan jasmani disekolah adalah mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kesegaraan jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga, selain itu juga untuk mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kesegaran jasmani dan pola hidup sehat (Nadisah, 1992: 34). Nurhasan (2005:21) kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal, yang dimaksud dengan faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap, misalnya: genetik, umur, dan jenis kelamin.sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah aktivitas fisik, status gizi, status kesehatan, kadar haemoglobin, kecukupan istirahat dan kebiasaan merokok. Kebugaran jasmani dan sifat-sifat kepribadian yang unggul adalah faktor yang sangat menunjang untuk pengembangan potensi diri manusia, dan melalui pendidikan jasmani dengan melalui pembinaan olahraga yang sistematis, dapat diarahkan pada peningkatan pengendalian diri yang mengandung nilai transfer bagi bidang lain. Pada akhirnya bisa diperoleh peningkatan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggaan nasional. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi kebugaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan unsur-unsur kebugaran jasmani, metode latihan yang benar. Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar. Kesegaran jasmani berhubungan erat dengan kesehatan dan ketrampilan atau skill. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi : 1) Kesegaran kardiovaskular atau cardiovasculer fitness, 2) Kesegaran kekuatan otot atau Strenght Fitness, 3) Kesegaran Keseimbangan tubuh atau Body Composition atau Body Weight Fitness, 4) Kesegaran Kelentukan atau Fleksibility Fitness, sedangkan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan atau skill meliputi : 1) Koordinasi atau Coordination, 2) Daya Tahan atau Endurance, 3) Kecepatan atau Speed, 4) Kelincahan atau Agility, 5) Daya Ledak atau Power (Sajoto, 1998: 9 ). Hakekat Kebugaran Jasmani Tingkat kebugaran jasmani suatu bentuk gambaran tentang keberadaan seseorang baik segi fisik maupun psikis di dalam setiap aktivitasnya, keadaan fisik seseorang dapat diidentifikasikan dengan berbagai faktor kebugaran jasmani yang meliputi unsur daya tahan, kekuatan otot, tenaga daya ledak otot, kecepatan. kebugaran jasmani merupakan kondisi tubuh seseorang yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan atau aktivitas sehari hari, setiap individu perlu memiliki tingkat kebugaran jasmani yang ideal dikarenakan sesuai dengan tuntutan tugas dalam kehidupan masing masing. Kebugaran dalam makna yang luas hampir sinonim dengan sehat. Kebugaran adalah kesejahteraan tingkat tinggi dan mencakup tanpa ada sesuatu yang merugikan atau merintangi dan penyakit yang dapat disembuhkan, serta berfungsinya secara optimal semua sistem tubuh, dan semangat tinggi untuk bekerja maupun bermain. Kebugaran mencakup kebugaran jasmani, emosi dan spiritual. Ia memungkinkan seseorang untuk memperoleh kehidupan yang menyenangkan dan berperan aktif dalam hidup bermasyarakat (Abdullah, dkk, 1994: 146). Nurhasan dkk menyatakan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki energi untuk melakukan aktivitas dalam hal yang bersifat darurat. (Nurhasan, dkk, 2005:17) Sedangkan menurut Lutan dan Suherman (2000:153) 182

kebugaran jasmani adalah sebagai derajat kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas dengan derajat intensistas moderat, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan hingga kemudian ia masih mampu menjalankan tugas berikutnya. Komponen Kebugaran Jasmani Kekuatan Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlit pada saat mempergunakan otot ototnya untuk menerima beban dalam waktu kerja tertentu, (Sajoto, 1988: 58) Daya tahan respirasi-kardiovaskuler Daya tahan respirasi-kardiovaskuler mengacu pada kemampuan seseorang untuk meneruskan kontraksi (sub-maksimum) yang berlanjut lama yang menggunakan sejumlah kelompok otot dengan jangka waktu dan intensitas yang memerlukan dukungan dari peredaran dan pernapasan.menurut Sajoto (1988: 58) daya tahan kardiovaskuler kemampuan seseorang dalam mempengaruhi sistem jantung, dan peredaran darah secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi otot otot besar dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Tenaga Otot Tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat- singkatnya. Kelentukan Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi, kelentukan juga juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot otot, tendon, dan ligamen. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat singkatnya Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi posisi diarea tertentu Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan mengintegrasikan berbagai gerakan yang berlainan ke dalam satu pola tunggal gerakan Keseimbangan Menurut Sajoto (1988: 58) keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ organ syaraf ototnya, selama melakukan gerakan gerakan cepat, dengan perubahan letak titik titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis maupun terlebih dalam gerak dinamis. Ketepatan Ketepatan adalah kemampuan untuk menguasai gerakan terhadap objek tertentu. Objek dapat berupa jarak atau dapat pula berupa kontak langsung dengan bagian tubuh. Hakekat Kebugaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesangupannya berfungsi dalam pekerjaan swcara opitmal dan ofisien, disadari atau tidak, sebenarnya kesegaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kesegaran jasmani senyawa dengan hidup manusia.kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak, kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan,kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan orang dewasa, bahkan kadar kebutuhan kesegaran jasmani itu sangat individual. Adapun rangkaian tes kesegaran jasmani indonessia untuk remaja putera umur 13 15 tahun adalah sebagai berikut: Lari 50 183

Bravo s Jurnal Meter, Tes Gantung Angkat Tubuh 60 Detik, Baring Duduk 60 Detik, Loncat Tegak, dan Lari 1000 Meter. Definisi VO 2 Max VO 2 Max max adalah kapasitas aerobik yang diartikan dengan kapasitas tubuh dengan menggunakan O 2 maksimal saat melakukan aktivitas dan VO 2 Max adalah kemampuan menyerap oksigen secara maksimal menunjukkan jumlah oksigen (dm liter/mililiter/berat badan/menit). Bahwa VO 2 Max itu kemampuan seseorang dalam mengambil dan mengkonsumsi oksigen secara maksimal untuk disalurkan keseluruh tubuh guna kontraksi otot berlangsung lama dan terus menerus untuk meningkatkan kesegaran jasmani. METODE Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir, 2005: 54). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto S, 2006:131). Dalam penelitian ini populasinya adalah peserta didik putra kelas VIII di SMPN 4 Lamongan ada 7 kelas, SMPN 1 Solokuro ada 1 kelas. Sampel yang di teliti usia 13 15 tahun dengan Jumlah sampel 26 siswa putra, Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling sehingga pada kelas VIII di SMPN 4 Lamongan terpilih kelas VIII D dengan jumlah 12 siswa putra dan pada kelas VIII di SMPN 1 Solokuro terpilih VIII A dengan jumlah 12 siswa. Adapun cara pengambilan sampel yaitu dari beberapa kelas dari sekolah sekolah tersebut di buat undian yang di dalamnya tertulis nama kelas kemudian diundi, dan siswanya juga dibuat undian untuk memilih 12 siswa putra dari setiap kelas yang terpilih. Dalam penelitian ini dapat diperoleh informasi tentang perbedaan tingkat kebugaran jasmani SMPN 4 Lamongan, SMPN 1 Solokuro lamongan dengan menggunakan tes TKJI (Tes Kesegaran Jasmani Indonesia) untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani yang terdiri dari Lari 50 Meter, Tes Gantung Angkat Tubuh 60 Detik, Baring Duduk 60 Detik, Loncat Tegak, dan Lari 1000 Meter. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang tes kesegaran jasmani indonesia pada siswa putra di SMP Negeri 4 Lamongan, dan SMP Negeri 1 Solokuro Lamongan. adapun tes yang dilakukan terdapat 5 komponen tes yaitu: Tes Lari 50 Meter, Tes Gantung Angkat Tubuh 60 Detik, Tes Baring Duduk 60 Detik, Tes Loncat Tegak, Lari 1000 Meter. Hasilnya tampak pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Hasil TKJI SMP Negeri 4 Lamongan 1 01 5.39 0 0 0 8.51 2 02 6.32 2 9 0 9.02 3 03 5.39 1 8 9 8.78 4 04 5.37 0 7 0 9.48 5 05 6.47 2 0 5 9.01 6 06 6.48 0 6 0 9.28 7 07 5.30 0 5 0 9.32 8 08 6.47 1 2 5 9.83 184

9 09 5.30 3 5 8 9.56 10 10 6.31 2 5 0 8.56 11 11 7.05 1 0 8 9.13 12 12 7.05 3 8 9 9.44 JUMLAH 72,9 15 315 404 109.92 RATA-RATA 6.07 1.25 26.25 33.6 9.16 Tabel 2. Nilai TKJI SMP Negeri 4 Lamongan Jumlah Kategori 1 01 2 1 4 3 2 12 2 02 1 2 4 1 2 10 3 03 2 1 4 2 2 11 4 04 2 1 4 2 2 11 5 05 1 2 3 2 2 10 6 06 1 1 4 1 2 7 7 07 2 1 4 2 2 11 8 08 1 1 2 3 2 9 9 09 2 2 3 1 2 10 10 10 1 2 4 1 2 10 11 11 1 1 3 1 2 8 12 12 1 2 3 1 2 9 JUMLAH 17 17 40 20 24 118 RATA-RATA 1.41 141 3.33 1.66 2 9.83 Dari tabel 1 dan 2 dapat dijelaskan bahwa hasil tes kesegaran jasmani Indonesia pada siswa SMP Negeri 4 lamongan adalah sebagai berikut: Pada Tes Lari 50 Meter nilai rata rata 9,16 detik dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes lari 50 meter mendapatkan nilai 2.Pada Tes Gantung Angkat Tubuh Selama 60 detik nilai rata rata 1.25 kali dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes gantung angkat tubuh selama 60 detik mendapatkan nilai 1. Pada Tes Baring Duduk Selama 60 Detik nilai rata rata 26.25 kali dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes baring duduk selama 60 detik mendapatkan nilai 3. Pada Tes Loncat Tegak nilai rata rata 33.6 cm dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes loncat tegak mendapatkan nilai 2.Pada Tes Lari 1000 Meter nilai rata rata 6 menit 07 detik dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes lari 1000 meter mendapatkan nilai 1. Setelah melihat hasil penjumlahan dari kelima item tes, nilai rata rata yang dihasilkan 9, dan kemudian diklasifikasikan ke dalam norma tes kesegaran jasmani indonesia termasuk kategori kurang sekali. Sedangkan peningkatannya adalah sebesar 66.67%. Tabel 3. Hasil TKJI SMP Negeri 1 Solokuro Lamongan 1 01 6.54 3 25 30 9.01 2 02 5.29 3 35 30 8.44 3 03 5.49 5 33 45 8.02 4 04 5.23 3 43 40 10.73 5 05 5.27 4 35 36 8.50 6 06 6.23 1 33 30 10.43 185

Bravo s Jurnal 7 07 7.05 3 21 40 11.6 8 08 5.53 1 25 35 9.75 9 09 5.22 5 23 38 8.95 10 10 6.26 4 35 39 10.31 11 11 6.05 4 23 41 8.06 12 12 5.32 3 25 47 7.80 JUMLAH 69.48 39 356 451 111.6 RATA-RATA 5.79 3.25 29.6 37.5 9.3 Tabel 4. Nilai TKJI Negeri 1 Solokuro Lamongan Jumlah Kategori 1 01 1 2 3 1 2 9 2 02 2 2 4 1 2 11 3 03 2 2 4 3 2 13 4 04 2 2 5 2 2 12 5 05 2 2 5 2 1 13 6 06 1 1 4 1 2 8 7 07 1 2 3 1 1 11 8 08 2 1 3 2 2 9 9 09 2 2 3 2 2 11 10 10 1 2 4 2 1 10 11 11 1 2 3 2 2 10 12 12 2 2 3 3 3 13 JUMLAH 19 22 44 23 21 128 RATA-RATA 1.58 1.83 3.66 1.91 1.75 10.6 Dari tabel 3 dan 4 dapat dijelaskan bahwa hasil tes kesegaran jasmani Indonesia pada siswa SMPN 1 solokuro lamongan adalah sebagai berikut:pada Tes Lari 50 Meter nilai rata rata 9.3 detik dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes lari 50 meter mendapatkan nilai 2.Pada Tes Gantung Angkat Tubuh Selama 60 Detik nilai rata rata 3.25 kali dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes gantung angkat tubuh selama 60 detik mendapatkan nilai 2. Pada Tes Baring Duduk Selama 60 Detik nilai rata rata 29.6 kali dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes baring duduk selama 60 detik mendapatkan nilai 4. Pada Tes Loncat Tegak nilai rata rata 37.5 cm dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes loncat tegak mendapatkan nilai 2.Pada Tes Lari 1000 Meter nilai rata rata 5 menit 79 detik dan setelah itu diklasifikasikan menggunakan nilai tes lari 1000 meter mendapatkan nilai 2. Setelah melihat hasil penjumlahan dari kelima item tes, nilai rata rata yang dihasilkan 12, dan kemudian diklasifikasikan ke dalam norma tes kesegaran jasmani indonesia termasuk kategori kurang. Sedangkan peningkatanya adalah sebesar 75%. Nama Sekolah Tabel 5. Tabel Prosentase Kategori Kategori Sedang Kurang Kategori Kurang Sekali SMP NEGERI 4 Lamongan 66.67 % 33.33 % SMP NEGERI 1 Solokuro Lamongan 75 % 25 % 186

SIMPULAN Pembahasan pokok yang terkandung dalam bab v ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tes kesegaran jasmani peserta didik Di SMP Negeri 4 Lamongan, dan SMP Negeri 1 Solokuro Lamongan dengan menggunakan komponen tes lima item, maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut: SMP Negeri 4 Lamongan nilai rata rata yang dihasilkan 9, termasuk kategori kurang sekali. SMP Negeri 1 Solokuro Lamongan nilai rata rata yang dihasilkan 12, termasuk kategori kurang. Di lihat dari prosentase, SMP Negeri 4 Lamongan nilai rata rata kategori kurang sekali 33.33 % kategori kurang 66.67 %, SMP Negeri 1 Solokuro Lamongan nilai rata rata kategori kurang sekali 25 % kategori kurang 75 %. Untuk semua peserta didik di SMP Negeri 4 Lamongan, dan SMP Negeri 1 Solokuro Lamongan disarankan lebih memperbanyak aktivitas fisik supaya kesegaran jasmani agar dapat meningkat.penelitian ini perlu dikembangkan lagi, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih banyak tentang kesegaran jasmani dan dalam penelitian selanjutnya perlu diperhatikan kelemahan kelemahan peneliti sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, A. dan Manadji, A. 1994. Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Ateng, A. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Latun, R. dan Suherman A. 2000 Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-II. Nadisah, 1992. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurhasan. Dkk, 2005 Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani (Bersatu Membangun Manusia Yang Sehat Jasmani dan Rohani) UNESA University Press: Surabaya. Sajoto, M. 1998. Penelitian Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departermen Pendidikan dan Kebudayaan. Widaninggar. 2003. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. 187