BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

BAB II METODE PERANCANGAN

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Komunikasi Persuasif

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

BAB III ELABORASI TEMA

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis?

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PRODUKSI MEDIA

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB II METODOLOGI. a. Kerangka Berfikir Studi 1) Media promosi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB III KERANGKA TEORI

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Berdasarkan penelitian penulis terhadap temuan-temuan pada

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

05FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN


KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

sesuatu yang bergerak atau berkembang kreatif menemukan bentuk visualisasinya dan memiliki ekspresi -ekspresi bebas ekspresif.

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI. Kesatuan/unity Keselarasan/harmony Keseimbangan/balance Proporsi /Proportion Irama/Rhytm Tekanan/Emphasize

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Wujud Modul 9. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB 4 HASIL & ANALISIS

10/1/2009 KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN / ELEMEN GARIS JENIS GARIS. Garis. Ruang/space. Huruf /typografi. Shape. Warna, tekstur, cahaya

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Peran strategis Kabupaten Banyuwangi dikarenakan letak Banyuwangi

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Pengolahan citra. Materi 3

MATA KULIAH : Nirmana

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA KERETA API SANCAKA SERTA STASIUN SURABAYA (GUBENG SEMUT)

BAB II KAJIAN TEORI. sesuatu hal. Efektivitas merupakan rangkaian input, proses dan output dalam

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

TEORI VITRUVIUS : 3. FIRMITAS KEKUATAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

Komposisi dalam Fotografi

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

IV. KONSEP PERANCANGAN

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain

Aspek Konsep Utama Theravada : Bagan 5.2. Kerangka Pikir Konsep dari Aspek Theravada Konsep ini muncul dari tiga elemen penting dalam interior yaitu e

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah petugas pemadam untuk mengarahkan air bertekanan yang keluar dari jaringan pipa instalasi fire hydrant baik melalui hydrant box indoor yang terletak di dalam gedung maupun hydrant pillar yang letaknya di luar gedung. Bisa juga aliran air langsung keluar dari tangki mobil pemadam kebakaran. Nozzle Perlengkapan Pemadam Kebakaran memiliki beragam jenis, yang paling sering dan banyak digunakan adalah Jet Nozzle. Yaitu Nozzle yang berbentuk runcing diujung yang mengalirkan air secara lurus mengarah ke api. Nozzle ini cocok untuk digunakan saat memadamkan api di jarak yang jauh yang tidak tercover oleh selang karena pancaran air dari Nozzle bisa mencapai 5 meter. Variasi Nozzle Perlengkapan Pemadam Kebakaran Sementara Nozzle lain yang juga digunakan oleh petugas pemadam kebakaran adalah Variable Nozzle, berbeda dengan Jet Nozzle. Aliran air pada Variable Nozzle mengembang seperti payung. Airnya pun berbentuk seperti kabut tipis yang berfungsi untuk melindungi diri petugas dari bola api atau hawa panas yang terjadi di area kebakaran. Nozzle ini cocok digunakan untuk memadamkan api di area yang lebih dekat karena semburan air pada nozzle ini lebih pendek. Walaupun fungsi utama demikian, Nozzle ini bisa diatur seperti menjadi jet Nozzle sehingga bisa mengarahkan air secara lurus dan lebar. Nozzle Perlengkapan Pemadam Kebakaran memiliki ukuran standart 1,5 dan 2,5. Biasanya untuk ukuran 1,5 digunakan di dalam ruangan karena memiliki diameter dan panjang yang lebih kecil daripada ukuran 2,5. Nozzle Perlengkapan Pemadam Kebakaran terbuat dari bahan kuningan atau alumunium. Kedua bahan ini memiliki keunggulan, yaitu material lebih ringan sehingga mudah dibawa namun tetap handal dalam menangani kebakaran. Bentuk jet Nozzle runcing pada ujung untuk memperkuat tekanan air yang 11

keluar, sedangkan variable memiliki ujung tidak terlalu runcing karena memiliki putaran untuk mengatur air yang keluar. Tabel 1. Jenis dan keterangan Nozzle 12

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK ESTETIKA PRODUK RANCANGAN 1. Bentuk Istilah Bentuk berasal dari bahasa Indonesia yaitu bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Sedangkan elemen bentuk adalah seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebutkan sifat yang bulat, persegi, segi tiga, ornamental dan teratur. Maksud bentuk plastis adalah bentuk benda sebagaimana yang terlihat dan terasa karena ada unsur nilai (value), gelap terang, sehingga kehadiran bentuk tampak dan terasa lebih hidup serta memainkan peran tertentu dalam lingkungan. Sipahelut (1991: 28) mempertegas pendapat tersebut bahwa yang dimaksud dengan bentuk, adalah memilki batas tertentu, sedangkan bentuk (shape) hanya memiliki panjang dan lebar, sedangkan dalam artian form memiliki dimensi ketiga. Untuk melihat shape pada benda tiga dimensional dapat dilakukan dengan cara melihatnya dari suatu sisi dan mengabaikan dimensi ketiganya atau melihatnya dalam shiluet. Bentuk juga mempunyai ekspresi atau kepribadian seperti kaku, luwes atau aneh. Menurut Herbert Read dalam Soedarso (1973: 175) kata Shape dan form diartikan bentuk atau sebagai wujud Susunan bagian-bagian aspek visual dan wujud suatu hasil karya seni tidak lain adalah bentuknya, susunan bagian-bagiannya, dan aspek yang terlihat. Apabila membicarakan wujud suatu hasil tentu saja yang dimaksud suatu wujud yang khas, wujud yang dalam beberapa khas mempengaruhi kita. Pengertian wujud tidak menyangkut pada soal-soal keteraturan, simetris ataupun dalam segala macam proporsi tertentu yang lain. Dari pengertian di atas bentuk dapat disimpulkan bahwa bentuk secara visual adalah segala unsur yang didalamnya terdapat garis, warna, tekstur, ruang dan yang lainlain diorganisir sedemikian rupa menjadi sebuah bentuk. Artinya didalam bentuk bangun yang geometris itu, nampak pula unsur lain mendukungnya. Pada Nozzle ini bentuk dapat di aplikasikan pada desainnya yang telah di modifikasi sedemikian rupa agar menyesuaikan dengan tujuan memecahkan suatu masalah yang ada dalam kasus ini adalah pada pembuatan jenis Nozzle pemadaman sampah. Bentuk dai Nozzle sampah ini dapat dibilang terinspirasi dari bentuk Nozzle yang ada sebelumnya. 13

2. Penghubung antara selang dan Nozzle (Coupling). Tabel 2. Jenis dan keterangan Coupling. 3. DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA PRODUK Desain grafis adalah sebuah cara menggambar pemecah masalah (Problem solving) dengan permukaan dua dimensi (Arntson, 2007: 4). Kutipan tersebut, dapat di simpulkan bahwa desain grafis adalah sebuah gagasan atau ide yang diolah melalui gambar, warna atau tulisan untuk memecahkan masalah komunikasi dan mempermudah penyampaian pesan yang dibuat desainer grafis kepada target yang dituju, lewat sebuah permukaan dua/dimensi 14

Desainer grafis adalah bidang yang penuh dengan tantangan kreatif dan artistik. Desainer grafis memecahkan masalah yang ditugaskan kepadanya dan melahirkan rancangan yang menggugah, menyentak, membujuk, menggangu, atau memaksa audience menangkap gagasan tertentu yang bisa membangkitkan emosi, logika atau keinginan tertentu. (Sihombing, 2001:5) A. Elemen elemen desain Elemen atau unsur dalam desain menurut Adi Kusrianto dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual memiliki arti bahwa elemen merupakan bagian dari suatu karya desain. Elemen-elemen tersebut saling berhubungan satu Sama lain. Elemen-elemen visual tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip penyusunan atau prinsip-prinsip desain. Dalam hal ini, susunan tersebut sering kali dijadikan dasar pertimbangan atas suatu kritik seni dan desain. Adapun menurut Adi Kusrianto dalam mewujudkan suatu tampilan visual pada desain, ada beberapa unsur yang diperlukan: a. Titik Titik adalah suatu unsur visual yang wujudnya relative kecil, di mana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan Dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan dan kepadatan tertentu. b. Garis Garis dianggap sebagi unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas yang paling menonjol pada garis adalah terdapat arah serta dimensi memanjang. Kualitas garis bisa ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan. c. Bidang Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu bidang geometri / beraturan dan bidang non-geometri atau tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur sedangkan bidang non-geometri adalah bidang yang relative sulit diukur keluasanya. 15

d. Ruang Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objek berunsur titik garis, garis, bidang dan warna. e. Warna Warna sebagi unsur visual desain yang paling menarik dimana berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaanya ditentukan oleh pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah hue (spectrum warna), saturation (nilai kepekatan), dan lightness nilai cahaya dari gelap terang. f. Tekstur Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, secara fisik teksture dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat dan kusam. Dalam penerapanya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainya, yaitu kejelasan tititk, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna. Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, secara fisik teksture dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat dan kusam. Dalam penerapanya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna. 4. ASPEK TEKNIS a. Pada kebakaran sampah memiliki cara yang agak lebih spesifik dari jenis kebakaran yang lain yaitu dengan cara menanam dari Nozzle itu sendiri sedalam mungkin bertujuan untuk membanjiri bagian dalam pada sampah yang biasanya akan banyak muncul titik api baru pada tumpukan dari sampah tersebut, cara diatas dapat dikatakan cara yang paling efektif agar dapat menyimpan tenaga para petugas Pemadam yang sedang bertugas, karena pada proses ini terbilang memakan waktu yang cukup lama. b. Kesulitan pada kebakaran sampah biasanya dari bermunculan nya titik api baru dimana mana secara acak yang dapat terlihat dari asap yang terus mengepul dari bawah tumpukan sampah yang sebenarnya telah padam pada permukaannya, dikarenakan adanya reaksi radiasi panas pada permukaan yang merambat kebagian bawah dan terjadilah titik api baru, dan seharusnya dengan cara di urai namun dengan tumpukan sampah yang pastinya tinggi maka tidak mungkin mengurai secara keseluruhan dengan cara menggali karena selain akan 16

memakan waktu lebih lama akan menguras tenaga dari petugas itu sendiri pada akhirnya, yang sebelumnya telah berjibaku dengan pemadaman pada permukaannya. c. Kebakaran sampah biasanya kumpulan dari sampah yang telah menahun yang telah menggunung, dari gunungan sampah tersebut banyak sekali jenis sampah yang pastinya mudah terbakar. Beberapa contoh yang sering mengakibatkan terjadinya pemicu kebakaran sampah yaitu diantara lain adalah dari faktor keteledoran manusia dan dari alam, dari ketedeloran manusia biasanya terjadi akibat membuang punting rokok secara sembarangan pada tumpukan sampah tersebut atau anak anak yang sedang bermain korek api, dari faktor alam biasanya terjadi karena cuaca panas yang berkepanjangan yang pada akhirnya membakar dari jenis sampah yang mudah terbakar dan lalu menyambar ke sampah lainnya dan menjadi besar. Dan juga tumpukan sampah yang telah lama menumpuk biasanya akan mengandung gas hasil dari proses pengkomposan yang apabila terus menerus menumpuk akan menimbulkan ledakan diantara lainnya sebagai contoh adalah pada wilayah Leuwigajah. d. Permukaan sampah yang tidak terlalu padat dan juga bau yang menyengat membuat kesulitan tersendiri bagi petugas ditambah lagi apabila tumpukan sampah tersebut yang telah terkena air akan semakin membuat sulit untuk berjalan kurang lebih sama dengan berjalan pada tanah merah yang telah diguyur hujan. Dengan bekas air dari pemadaman tersebut membuat tekstur dari sampah tersebut menjadi lunak jadi mudah untuk dibuat lubang agar dapat menanam Nozzle yang bagian dari cara pemadam sampah itu sendiri. 17