PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SMK NEGERI 1 BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SMK NEGERI 1 BLITAR

PENGEMBANGAN MEDIA PRESENTASI TEKNIK DIGITAL SEBAGAI PENUNJANG MATA DIKLAT TEKNIK MIKROPROSESOR UNTUK SMKN 7 SURABAYA

PENGEMBANGAN MATERI DAN MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK AUDIO VIDEO UNTUK SMK NEGERI 7 SURABAYA

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe Captivate 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Dengan Berbantuan Software LiveWire

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOFTWARE DI SMK GAMA KEDUNGADEM BOJONEGORO

Pembuatan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier

Pengembangan media pembelajaran Teknik Elektronika

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGGUNAKAN MULTISIM10 SIMULATIONS PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

Rahajeng Retno Suci Saputri S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PREZI PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER DI SMK NEGERI 3 BUDURAN

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PRESENTASI MENGGUNAKAN COURSELAB 2.4 PADA KOMPETENSI DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DIGITAL DI SMK 3 NEGERI SURABAYA

PEMBUATAN TRAINER POWER SUPPLY PADA MATA KULIAH RANGKAIAN ELEKTRONIKA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNESA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE LECTORA INSPIRE PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 BOJONEGORO

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

Pengembangan Media Pembelajaran ImindMap Menggunakan Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa

JURNAL. Oleh : TRI ANJAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

Pengembangan Media Interaktif berbantuan Flash

PENGEMBANGAN TRAINER DAN JOBSHEET AUDIO AMPLIFIER STEREO PADA STANDAR KOMPETENSI PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI 3

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis CAL (Computer Assisted Learning)

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

Puput Wanarti R. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Modul Elektronik PLC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan Media Pembelajaran Berbatuan Software Adobe Captivate 9

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLES 5E PADA MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESSOR DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

Pengembangan Media Pembelajaran Multimetia Interaktif Materi Flip Flop

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ARTICULATE PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 MADIUN

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

Pembuatan Trainer PLC

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

Khusni Mubarok Pendidikan Teknik Elektro, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Media Pembelajaran Autoplay Media Studio

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK SULAMAN BEBAS PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA UNTUK SISWA KELAS IX SMPN 1 SEWON

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Basic 6.0

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR e-book PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI DENGAN APLIKASI MAKROMEDIA FLASH PADA MATERI LISTRIK STATIS

Pengembangan Kit tester Komponen Elektronika

Rivadatul Mahmudah, Shahibul Ahyan, Ahmad Rasidi Universitas Hamzanwadi

Media Pembelajara Interaktif Animasi Flash

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN REVEAL.JS PRESENTATIONS PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI LONCAT KANGKANG UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK N 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Software Articulate Storyline

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang bangun trainer transmisi data digital satu arah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO PADA MATERI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI DAN SOFTWARE APLIKASI DI SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMBACA GAMBAR MENERAPKAN SISTEM KOORDINAT BERBASIS ADOBE FLASH

ABSTRACT. Khairul Umam 1), Azrita 2), Gufron 3) Dosen Program Studi PBIO FKIP Universitas Bung Hatta Padang.

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS 6 PADA MATA PELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PROFESSIONAL PADA MATERI TRIGONOMETRI SISWA SMK KELAS XI

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

Pengembanagan Media Pembelajaran Computer Based Instruction (CBI)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis 3d Pageflip

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2016 Revitalisasi Budaya Lokal dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Menggunakan Software Flash

Abstract. Keyword : Learning media, Macromedia Flash, 3D Studio Max

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN GAME PUZZLE PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP N 2 LEMBAH MELINTANG

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

Trainer Pembangkit Sinyal Menggunakan IC XR 2206

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

Pengembangan MEPAF untuk SMK Negeri 1 Blitar PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SMK NEGERI 1 BLITAR Riza Elok Mahmudah, Yudha Anggana A. Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro - Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya reza_jrenk@yahoo.com, yudhagmar@yahoo.com. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: (1) menghasilkan media pembelajaran pada mata diklat Dasar Kompetensi Kejuruan, (2) mengetahui respon guru terhadap media pembelajaran yang dihasilkan, dan (3) mengetahui respon siswa terhadap media pembelalajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development. Dengan tujuh tahapan, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi produk, (6) uji coba produk, serta (7) analisa dan pelaporan. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X TAV 2 SMK Negeri 1 Blitar. Media pembelajaran yang dihasilkan pada penelitian ini adalah media pembelajaran menggunakan Adobe Flash CS4 (MEPAF) pada Dasar Kompetensi Kejuruan yaitu: (1) menerapkan dasar-dasar kelistrikan, (2) menerapkan dasar-dasar elektronika, (3) menerapkan dasar-dasar teknik digital dan (4) menerapkan keselamatan kesehatan kerja. Hasil angket respon guru menunjukkan penilaian sebesar 79,17%, artinya media pembelajaran sangat baik digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. Hasil angket respon siswa menunjukkan penilaian sebesar 82,64%, artinya media sangat baik bagi siswa untuk membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Kata kunci: MEPAF, Pengembangan Media Pembelajaran, Adobe Flash CS4. Abstract The aim of this research are: (1) to produce learning media for vocational basic competen, (2) to know teachers responses of produced learning media, (3) know students responses of produced learning media. This research used Research and Development metod with 7 stages, namely: (1) potential and information collecting (2) information collecting, (3)product design (4) validated design (5) product revision (6) implementasionof product (7) Analysis and dissemination. The subject of this research are year X TAV students at SMKN 1 Blitar. This research produced learning media for vocational basic competen, namely: (1) to apply basic of electricity, (2) to apply basic of electronica, (3) to apply basic digital technique, and (4) to apply safetty and health of work. The result of teacher quistioner show that the persentage of teacher responses is 79,17%. It means that the learning media was very good to be used by teacher for teaching learning material. The result of student quistioner show that the persentage of student responses is 82,64%. It means the learning media was very good to help student to understand the learning materials.. Keywords: MEPAF, Learning Media Development, Adobe Flash CS4. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Survei yang telah dilakukan peneliti dengan nara sumber Bapak Suprianto selaku Ketua Departemen Elektronika SMK N 1 Blitar melalui metode interview pada tanggal 10 Maret 2012 diketahui bahwa pada kompetensi keahlian TAV untuk dasar kompetensi kejuruan memiliki beberapa kendala dalam KBM. Namun penelitian ini hanya mengangkat permasalahan mengenai kebutuhan media pembelajaran. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (1) media pembelajaran merupakan kebutuhan yang mendesak, (2) keterbatasan kemampuan peneliti jika mengambil 381

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, 381-390 permasalahan mengenai trainer, modul dan lainnya, (3) media dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan antara lain: 1. Adanya kebutuhan media pembelajaran. 2. Kurangnya jobsheet untuk praktikum. 3. Tidak adanya buku pegangan siswa 4. Keterbatasan peralatan praktik. 5. Keterbatasan jumlah ruangan praktik. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah media pembelajaran berupa media presentasi untuk dasar kompetensi kejuruan? 2. Bagaimanakah respon guru terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan? 3. Bagaimanakah respon siswa terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menghasilkan media pembelajaran berupa media presentasi untuk dasar kompetensi kejuruan. 2. Mengetahui respon guru terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan. 3. Mengetahui respon siswa terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, yaitu: 1. Guru a. MEPAF dapat membantu guru dalam penyampaian materi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2. Siswa a. Membantu siswa dalam belajar. b. Mmembangkitkan minat belajar siswa. 3. Mahasiswa a. Menambah pengetahuan mahasiswa di bidang teknologi informasi. b. Dapat dijadikan refrensi untuk penelitian F. Kajian Teoritik sejenis yang lebih lanjut. 1. Media Pembelajaran Media pembelajaran didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara guru dan siswa dalam memahami materi agar lebih efektif dan efesien. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar (Musfiqon. 2012: 26). Adapun kedudukan media dalam pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 2.1. Materi Pembelajaran Guru Gambar 1 Kedudukan Media dalam Pembelajaran. (Musfiqon, 2012: 37) 2. Adobe Flash CS4 Strategi dan Media Proses Pembelajaran Adobe Flash CS4 adalah suatu program animasi grafis yang banyak digunakan designer untuk menghasilkan karya-karya profesional, terlebih pada bidang animasi. 3. Dasar dasar Kompetensi Kejuruan Siswa Pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan terdiri dari empat standar kompetensi yaitu: (1) menerapkan dasar-dasar kelistrikan, (2) menerapkan dasar-dasar elektronika, (3) 382

Pengembangan MEPAF untuk SMK Negeri 1 Blitar menerapkan dasar-dasar teknik digital, dan (4) menerapkan keselamatan kesehatan kerja. METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model penelitian Research and Development (R&D). B. Sasaran penelitian Sasaran yang dituju pada penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Blitar kelas X TAV 2 angkatan 2012. C. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 1 Blitar kelas XI TAV pada 8 Nopember 2012. D. Rancangan peneliitian Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan tujuh tahap. Adapun tahapan tersebut meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, serta (7) analisa dan pelaporan. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) lembar validasi, (2) lembar angket respon siswa serta (3) lembar angket respon guru. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Penilaian Validator Untuk menganalisis jawaban validator digunakan rumus sebagai berikut: a. Penentuan ukuran penilaian beserta bobot nilain. Skala penilaian ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Skala Penilaian Validator. Kategori Bobot Prosentase Sangat Baik 4 76-100 Baik 3 51-75 Tidak Baik 2 26-50 Sangat Tidak Baik 1 0-25 b. Menentukan jumlah total jawaban validator. PPV = Adapun rumus yang digunakan: Sangat setuju Setuju Tidak setuju nx4 nx3 nx2 Sangat tidak setuju nx1 + Setelah itu menentukan prosentase penilaian validator dengan rumus: Nilai tertinggi responden 100% Dimana: PPV= Prosentase penilaian validator 2. Analisis respon guru (Widoyoko, 2012: 110) Untuk menganalisis jawaban respon guru digunakan rumus sebagai berikut: a. Penentuan ukuran penilaian beserta bobot nilainya. Skala penilaian respon guru ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Skala Penilaian Respon Guru. Kategori Bobot Prosentase Sangat Baik 4 76-100 Baik 3 51-75 Tidak Baik 2 26-50 Sangat Tidak Baik 1 0-25 b. Menentukan jumlah total jawaban respon PPV = guru. Adapun rumus yang digunakan: Sangat setuju Setuju Tidak setuju nx4 nx3 nx2 Sangat tidak setuju nx1 + Setelah itu menentukan prosentase penilaian respon guru dengan rumus: Nilai tertinggi responden 100% Dimana: PRG= Prosentase Respon Guru (Widoyoko, 2012: 110) 383

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, 381-390 3. Analisis respon siswa a. Penentuan ukuran penilaian beserta bobot nilainya. Skala penilaian respon siswa ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Skala Penilaian Respon Siswa. Kategori Bobot Prosentase Sangat Baik 4 76-100 Baik 3 51-75 Tidak Baik 2 26-50 Sangat Tidak Baik 1 0-25 b. Menentukan jumlah total jawaban respon siswa. Adapun rumus yang digunakan: Sangat setuju Setuju Tidak setuju nx4 nx3 nx2 Sangat tidak setuju nx1 + Gambar 2. Menu Utama MEPAF Untuk mempelajari materi pengguna harus memilih menu materi yang terhubung dengan slide menu SK seperti pada Gambar 3. Gambar 3 Menu Materi. Tampilan materi pada media pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 4. Setelah itu menentukan prosentase penilaian respon siswa dengan rumus: PRS = Nilai tertinggi responden 100% Dimana: PRG= Prosentase Respon Siswa (Widoyoko, 2012: 110) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Produk Media Pembelajaran MEPAF DKK dibuat menggunakan software Adobe Flash CS4 dengan script 2. MEPAF terdiri dari 1 slide menu utama, 1 slide menu materi, 4 slide spektrum, 1 slide panduan, 1 slide profil peneliti, dan 109 slide untuk materi. Slide menu utama MEPAF ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 4. Tampilan Materi Media. 2. Hasil Validasi Media Pembelajaran Media pembelajaran yang dihasilkan pada penelitian ini divalidasikan ke para pakar ahli materi, pakar ahli estetika media pembelajaran. Dari angket yang diisi oleh para validator, MEPAF mendapatkan penilaian dengan rincian seperti yang ditunjukkan pada Grafik 1. 81,00% 84,29% 71,67% Materi Ilustrasi Media Bahasa Grafik 1 Hasil Validasi MEPAF dasar Kompetensi Kejuruan. 384

Pengembangan MEPAF untuk SMK Negeri 1 Blitar 3. Hasil Angket Respon Guru Hasil penelitian diperoleh melalui angket respon guru. Angket ini diisi oleh empat guru yang mengajar SK pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan. Adapun Dari angket ini, MEPAF dasar kompetensi kejuruan mendapatkan penilaian seperti yang ditunjukkan pada Grafik 2. 78,75% 76,79% 75,00% 89,58% Materi Grafik 2. Hasil Angket Respon Guru. 4. Hasil Angket Respon Siswa Hasil penelitian diperoleh melalui angket respon siswa yang diisi oleh 36 siswa kelas X TAV SMK N 1 Blitar. MEPAF DKK mendapatkan penilaian seperti yang ditunjukkan pada Grafik 3. Grafik 3 Hasil Angket Respon Siswa. A. Pembahasan 1. Produk Media Pembelajaran Pemilihan media pembelajaran didasari oleh pernyataan Musfiqon (2012: 35) bahwa media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut di dukung oleh penelitian yang dilakukan Putri (2008) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat memotivasi siswa belajar. Ilustrasi Media bahasa 80,63% 86,67% Ilustrasi Media Manfaat untuk Siswa manfaat untuk guru Produk media pembelajaran yang dihasilkan berupa media presentasi non interaktif yang mencakup empat SK pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan TAV. Media pembelajaran ini dubuat dengan software Adobe Flash CS4. 2. Hasil Validasi Media Pembelajaran Hasil validasi pada aspek materi untuk pernyataan kesesuaian materi dengan spektrum terdapat 3 validator memberikan bobot 3 dan 2 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan pada ada beberapa materi pada SK keselamatan kesehatan kerja kurang lengkap. Pada pernyataan kebenaran materi media memperoleh nilai dengan bobot 3 dari kelima validator. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi menggunakan bahasa asing yang kurang diterjemahkan dengan baik. Pada pernyataan isi materi mewakili spektrum terdapat 3 validator memberikan bobot 3 dan 2 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi yang belum terpenuhi. Pada pernyataan kemudahan materi untuk dimengerti terdapat 1 validator memberi nilai 2 dan 3 validator memberi nilai 3. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi yang bahasa susah dipahami. Pada pernyataan animasi materi memperjelas materi yang disajikan terdapat 2 validator memberikan bobot 3 dan 3 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan kurangnya animasi yang disajikan untuk mewakili materi. Hasil validasi pada aspek baik tidaknya ilustrasi media untuk pernyataan kesesuaian ukuran gambar pada MEPAF terdapat 2 validator memberikan bobot 3 dan 3 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa gambar yang berukuran relatif kecil, sehingga dalam satu slide didominasi tulisan. Pada pernyataan kesesuaian warna gambar pada MEPAF terdapat 3 validator memberikan bobot 3 dan 2 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada 385

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, 381-390 beberapa gambar yang warnanya tidak sesuai dengan warna background sehingga gambar terlihat kurang menarik. Pada pernyataan pemilihan jenis huruf terdapat 3 validator memberikan bobot 3 dan 2 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa pemilihan jenis huruf yang kurang bagus. Pada pernyataan pemilihan warna huruf terdapat 3 validator memberikan nilai 3 dan 2 validator memberikan nilai 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa tulisan yang warnanya kurang kontras dengan warna background. Pada pernyataan pemilihan ukuran huruf terdapat 3 validator memberikan nilai 3 dan 2 validator memberikan nilai 4. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa huruf yang berukuran kecil sehingga susah dibaca. Pada pernyataan kemudahan tombol navigasi media terdapat 4 validator memberikan bobot 3 dan 1 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan slide media dibuat terpisah sehingga media berat untuk dijalankan. Pada pernyataan daya tarik gambar dalam media pembelajaran terdapat 1 validator memberikan bobot 2, 2 validator memberikan bobot 3, dan 2 validator memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan media tidak memaksimalkan penggunaan action script. Dari hasil validasi media yang diajukan kepada para validator, diperoleh tingkat kelayakan media pembelajaran untuk digunakan di kelas sebagai alat bantu penyampaian materi oleh guru kepada siswa pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan. MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 80,67%. Hal ini berarti MEPAF dasar kompetensi kejuruan dinyatakan sangat baik digunakan. Adapun perincian untuk setiap aspek penilaian yang divalidasikan sebagai berikut: a. Materi pada MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 81,00%. Hal ini menunjukkan bahwa secara garis besar materi yang terdapat pada media pembelajaran dapat dikategorikan sangat baik dan mewakili isi spektrum, namun masih ada beberapa kekurangan dilihat dari kurangnya animasi yang digunakan serta ada beberapa gambar yang kurang jelas. b. Ilustrasi media pada MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian 84,29%. Hal ini menunjukkan bahwa media dapat menyampaiakan informasi dengan jelas, dilihat dari kejelasan gambar, pemilihan jenis, warna dan ukuran huruf yang baik, serta kemudahan penggunaan media pembelajaran, namun masih masih ada beberapa pemilihan gambar dan warna tulisan yang kurang kontras dengan background sehingga tulisan susah dibaca. c. Bahasa yang digunakan pada MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian 71,67%. Hal ini menunjukkan bahwa pada media pembelajaran ini dikategorikan baik karena komunikatif dan mudah dipahami, namun masih ada kekurangan pada beberapa slide terdapat tatanan bahasa yang kurang jelas dan agak susah untuk dimengerti. 3. Hasil Respon Guru Hasil angket respon guru pada aspek materi untuk pernyataan kesesuaian materi dengan spektrum memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi pada SK keselamatan kesehatan kerja kurang lengkap. Pada pernyataan kebenaran konsep/materi media memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi pada SK dasar-dasar elektronika berasal dari bahasa asing yang kurang diterjemahkan dengan baik. Pada pernyataan isi materi mewakili spektrum terdapat 2 guru memberikan bobot 3 dan 2 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada materi yang 386

Pengembangan MEPAF untuk SMK Negeri 1 Blitar belum terpenuhi pada KD mengidentifikasi bahan kimia Polychlorinated Biphenyls. Pada pernyataan kemudahan materi untuk dimengerti memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi yang bahasa susah dipahami. Pada pernyataan animasi materi memperjelas materi yang disajikan terdapat 3 guru memberikan bobot 3 dan 1 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan kurangnya animasi yang disajikan. Hasil angket respon guru pada aspek baik tidaknya ilustrasi media untuk pernyataan kesesuaian ukuran gambar pada MEPAF memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa gambar yang berukuran relatif kecil. Pada pernyataan kesesuaian warna gambar pada MEPAF terdapat 3 guru memberikan bobot 3 dan 1 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa gambar yang warnanya tidak sesuai dengan warna background. Pada pernyataan pemilihan jenis huruf memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa pemilihan jenis huruf yang kurang menarik. Pada pernyataan pemilihan warna huruf memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa tulisan yang warnanya kurang kontras dengan warna background sehingga susah dibaca. Pada pernyataan pemilihan ukuran huruf memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa huruf yang berukuran kecil sehingga susah dibaca. Pada pernyataan kemudahan tombol navigasi media terdapat 3 guru memberikan bobot 3 dan 1 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan tombol home yang berada di bagian atas berukuran kecil sehingga tidak terlihat oleh guru. Pada pernyataan daya tarik gambar dalam media pembelajaran terdapat 3 guru memberikan bobot 3 dan 1 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa warna gambar yang tidak bagus. Dilihat dari aspek bahasa untuk pernyataan tata bahasa sesuai ejaan yang disempurnakan memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa kesalahan penulisan pada media. Pada pernyataan bahasa yang digunakan komunikatif memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa pemilihan bahasa pada media yang kurang bisa memancing interaksi antara guru dengan siswa. Pada pernyataan bahasa yang digunakan mudah dipahami memperoleh nilai dengan bobot 3 dari keempat guru. Hal ini dikarenakan ada beberapa materi yang diambil dari bahasa asing tidak diterjemahkan dengan baik. Dilihat dari aspek penilaian manfaat untuk guru pada pernyataan memudahkan guru menyampaikan materi pelajaran terdapat 2 guru memberikan bobot 3 dan 2 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan sebagian besar animasi, gambar dan materi pada media pembelajaran mewakili isi spektrum serta mencapai tujuan pembelajaran. Pada pernyataan media memudahkan interaksi guru dengan siswa terdapat 1 guru memberikan bobot 3 dan 3 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan media mencakup sebagian besar materi pada spektrum, sehingga guru tidak terlalu banyak menerangkan materi namun lebih banyak komunikasi dengan siswa lewat tanya jawab. Pada pernyataan membantu guru merefresh kembali materi yang pernah diajarkan terdapat 2 guru memberikan bobot 3 dan 2 guru memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan sebagian besar materi membantu guru untuk belajar kembali. karena sering diajarkan kepada siswa. Dari hasil respon guru terhadap media pembelajaran dapat diketahui baik tidaknya media 387

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, 381-390 digunakan sebagai perantara guru menyampaikan materi kepada siswanya, serta untuk mengetahui manfaat media bagi guru. Hasil angket respon guru secara keseluruhan media memperoleh penilaian sebesar 79,17%. Hal ini berarti media sangat baik digunakan. Adapun perincian dari setiap aspek penilaian adalah sebagai berikut: a. Materi pada MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 78,75%. Hal ini menunjukkan bahwa secara garis besar materi yang terdapat pada media pembelajaran dapat dikategorikan sangat baik karena isi materi mudah dimengerti dan mewakili isi spektrum dasar kompetensi kejuruan serta animasi maupun gambar yang ada semakin memperjelas materi yang disajikan, namun masih ada beberapa kekurangan pada aspek materi dilihat dari kurangnya animasi yang digunakan serta ada beberapa gambar yang kurang jelas. b. Ilustrasi media pada MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 76,79%. Hal ini menunjukkan bahwa secara garis besar ilustrasi pada media dapat dikategorikan sangat baik karena sangat jelas menggambarkan materi pembelajaran, namun masih ada beberapa kekurangan dilihat dari ukuran tulisan dan gambar yang digunakan. c. Bahasa yang digunakan pada MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 75,00%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa pada media sudah baik, namun masih ada beberapa bahasa pada media kurang jelas dan susah dipahami. d. Respon guru terhadap manfaat media pembelajaran untuk guru sangat baik dengan hasil rating 89,58%. Hasil ini menunjukkan bahwa media dikategorikan sangat baik manfaatnya untuk guru karena dapat membantu guru menyampaikan materi pelajaran, memudahkan guru berinteraksi dengan siswa serta membantu guru merefresh kembali materi yang pernah diajarakan. 4. Hasil Respon Siswa Hasil angket respon siswa pada aspek menarik tidaknya ilustrasi media untuk pernyataan daya tarik gambar dalam media pembelajaran terdapat 28 siswa memberikan bobot 3 dan 8 siswa memberikan bobot 5. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa gambar yang kurang menarik. Pada pernyataan kesesuaian ukuran gambar pada MEPAF terdapat 3 siswa memberikan bobot 2, 29 siswa memberikan bobot 3, dan 4 siswa memberikan bobot 5. Hal ini dikarenakan ada beberapa gambar yang berukuran relatif kecil. Pada pernyataan kesesuaian warna gambar pada MEPAF terdapat 2 siswa memberikan bobot 2, 26 siswa memberikan bobot 3, dan 8 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa gambar yang warnanya tidak sesuai dengan warna background. Pada pernyataan kejelasan gambar terdapat 20 siswa memberikan bobot 3, dan 16 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa gambar yang kurang jelas. Pada pernyataan pemilihan jenis huruf terdapat 3 siswa memberikan bobot 2, 23 siswa memberikan bobot 3, dan 10 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa pemilihan jenis huruf yang kurang bagus sehingga kurang menarik. Pada pernyataan pemilihan warna huruf terdapat 2 siswa memberikan bobot 2, 29 siswa memberikan bobot 3, dan 5 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa tulisan yang warnanya kurang kontras dengan warna background. Pada pernyataan pemilihan ukuran huruf terdapat 1 siswa memberikan bobot 1, 2 siswa memberikan bobot 2, 30 siswa memberikan bobot 3, dan 3 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa huruf yang berukuran kecil. 388

Pengembangan MEPAF untuk SMK Negeri 1 Blitar Pada pernyataan kejelasan bahasa yang digunakan terdapat 2 siswa memberikan bobot 2, 19 siswa memberikan bobot 3, dan 15 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa istilah yang menggunakan bahasa asing. Pada pernyataan kemudahan bahasa untuk dipahami terdapat 3 siswa memberikan bobot 2, 16 siswa memberikan bobot 3, dan 17 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa terjemahan yang kurang bagus dari materi yang menggunakan bahasa asing. Pada pernyataan daya tarik media pembelajaran terdapat 22 siswa memberikan bobot 3, dan 14 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada beberapa tampilan media yang kurang baik. Hasil angket respon siswa terhadap aspek manfaat untuk siswa pada pernyataan menumbuhkan minat belajar terdapat 18 siswa memberikan bobot 18, dan 18 siswa memberikan bobot 4. Hal ini berarti sebagian besar siswa termotivasi belajara dengan adanya MEPAF. Pada pernyataan kemudahan siswa memahami materi terdapat 2 siswa memberikan bobot 2, 25 siswa memberikan bobot 3, dan 9 siswa memberikan bobot 4. Hal ini berarti sebagian besar siswa dapat memahami materi lewat MEPAF. Pada pernyataan mendorong keaktifan belajar siswa terdapat 17 siswa memberikan bobot 3, dan 19 siswa memberikan bobot 4. Hal ini berarti sebagian besar siswa lebih aktif belajar dengan adanya MEPAF. Pada pernyataan memberikan stimulasi belajar siswa terdapat 1 siswa memberikan bobot 2, 19 siswa memberikan bobot 3, dan 16 siswa memberikan bobot 4. Hal ini dikarenakan ada sebagian kecil animasi maupun gambar pada media kurang baik. Pada pernyataan meningkatkan pengetahuan siswa terdapat 11 siswa memberikan bobot 3, dan 25 siswa memberikan bobot 4. Hal ini berarti sebagian besar siswa mendapatkan pengetahuan tambahan. Dari keseluruhan hasil respon siswa terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan yang digunakan di kelas X TAV 2 memperoleh penilaian sebesar 82,64%. Hal ini berarti media sangat menarik bagi siswa. Media pembelajaran mendapatkan tanggapan positif dari mayoritas siswa. Sehingga dapat dikatakan MEPAF dasar kompetensi kejuruan dapat diterima sangat baik oleh siswa. Adapun perincian hasil respon siswa untuk setiap aspek penilaian sebagai berikut: a. Respon siswa terhadap ilustrasi media pembelajaran memperoleh penilaian 80,63%. Hal ini menunjukkan bahwa secara garis besar ilustrasi pada media dikategorikan sangat baik, namun masih ada beberapa kekurangan pada beberapa slide terdapat tulisan dan gambar yang berukuran kecil sehingga siswa yang duduk di bangku belakang tidak bisa melihat dengan jelas tulisan yang ada pada media. b. Respon siswa terhadap aspek manfaat media pembelajaran untuk siswa memperoleh penilaian 86,67%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat baik manfaatnya untuk siswa karena menambah pengetahuan serta dapat menumbuhkan semangat belajar untuk siswa. PENUTUP A. Simpulan 1. Produk yang dihasilkan adalah media pembelajaran menggunakan Adobe Flash CS4 (MEPAF) pada dasar kompetensi kejuruan yang mencakup standar kompetensi dasardasar kelistrikan, dasar-dasar elektronika, dasar-dasar teknik digital dan keselamatan kesehatan kerja. Media pembelajaran yang dihasilkan berupa media presentasi non interaktif. 2. Respon guru terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 79,17%. Hal ini menunjukkan bahwa 389

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, 381-390 media sangat baik digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi. 3. Respon siswa terhadap MEPAF dasar kompetensi kejuruan memperoleh penilaian sebesar 82,64%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat menarik bagi siswa untuk membantu siswa belajar. Supriyanto, Joko. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash pada Materi Pemeliharaan Sistem Pendingin di SMK Teknik Omotif. (Skripsi). Fakultas Teknik UNESA. Widoyoko, Eko P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pusataka Belajar. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan diimplementasikan menggunakan pokok bahasan lain dan pengembangan animasi sehingga media lebih menarik. 2. Perlu dilakukan penelitian sejenis untuk lebih mengembangkan media pembelajaran ini tidak sekedar media presentasi namun juga interaktif. 3. Perlu dilakukan penelitian sejenis untuk pengembangan MEPAF dasar kompetensi kejuruan dengan uji coba lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Herman. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif sebagai Salah Satu Alat Bantu Pembelajaran Mata Kuliah Teknik Radio Mahasiswa Teknik Elektro UNESA. (Skripsi). Fakultas Teknik UNESA. Jibril, Aaron. 2011. Jurus Kilat Jago Adobe Flash. Bekasi: Dunia Komputer. Machmudi, Muchammad. 2006. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Fisika Materi Matahari dan Bumi Di MTs Negeri Kepohbaru. (Skripsi). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNESA.. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Putri, D. D. Novalina. 2008. Pengembangan Media Interaktif dengan Macromedia Flash 8 pada Pelajaran Fisika Materi Pokok Cahaya (Optik Geometri) di SMP Negeri Arosabaya, Kabupaten Bangkalan.(Skripsi). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNESA. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 390