PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS V SDIT AL-ISTIQOMAH KECAMATAN PACE NGANJUK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR STRATEGI PETA KONSEP

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA LET S TELL A STORY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, berwawancara sederhana, narasumber, strategi pemodelan

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP)

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI 3M PADA SISWA KELAS VIIA SMP ISLAM DIPONEGORO WAGIR KABUPATEN MALANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 NGULING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB III METODOLOGI. dan dilaksanakan pada semester genap pada tahun Dengan guru tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUBAH KALIMAT LANGSUNG MENJADI KALIMAT TIDAK LANGSUNG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA SISWA SD

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS V SDIT AL-ISTIQOMAH KECAMATAN PACE NGANJUK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR STRATEGI PETA KONSEP Suci Mar atus Sari ah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis adalah kegiatan yang menghasilkan tulisan sebagai alat komunikasi berarti merupakan kemampuan berbahasa produktif dari hasil berfikir yang memiliki tujuan menginformasikan, menyakinkan, menghibur, dan mengekspresikan perasaan. Untuk menghasilkan tulisan yang baik harus memiliki keterampilan yang mencakup keterampilan penggunaan ejaan,tanda baca, pilihan kata, penggunaan kalimat efektif yang harus dilatih sejak pendidikan dasar, diantara materi menulis karangan. Pentingnya penguasaan keterampilan menulis ini untuk mendukung aktivitas sehari-hari sebagai pelajar dan dalam menghasilkan sebuah karangan yang nantinya mampu untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah upaya peningkatan prestasi siswa pada saat tahap persiapan menulis karangan, pada tahap penyusunan karangan, dan pada tahap pengembangan karangan melalui media gambar strategi peta konsep. Pelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti sekaligus sebagai pengajar di SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk dan penelitian dilakukan di kelas V dengan jumlah siswa 20 anak. Prosedur penelitian dimulai dengan pengamatan awal dilaksanakan secara kolaboratif dengan pelaksanaan meliputi perencanaan, pelaksanaan observasi kelas, dan refleksi. Data dikumpulkan dengan observasi, angket, dan tes. Hasil penelitian adalah: (1) terjadi peningkatan keterampilan menulis karangan siswa, (2) siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar strategi peta konsep, (3) dari 20 siswa terdapat 4 siswa yang belum maksimal setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran selama dua siklus. Kata-kata kunci : strategi peta konsep, keterampilan menulis PENDAHULUAN Keterampilan menulis sebagai bagian dari catur tunggal berbahasa, di-berikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan agar siswa mampu (1) memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis, (2) menuangkan gagasan ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidahkaidah bahasa Indonesia, (3) menuliskan bentuk-bentuk tuturan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 293

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan (4) memilih ragam bahasa Indonesia sesuai dengan konteks komunikasi tulis. Keterampilan menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis.selain itu keterampilan menulis adalah hasil dari keterampilan mendengar, berbicara, dan membaca, karena pada abad dua puluh ini lebih banyak berlangsung secara tertulis, khususnya bagi masyarakat maju (Parera, 1996:27). Selain itu menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tanpa tatap muka dengan orang lain. Menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus menggunakan latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan, 2008:3-4) Keterampilan menulis mengandung dua asosiasi, yakni kompetensi dan performansi.kompetensi mengacu pada pengetahuan kompetensi tentang system dan kaidah kebahasaan, sedangkan performansi merujuk pada kecakapan menggunakan sisitem kaidah kebahasaan yang telah diketahui untuk berbagai tujuan penggunaan komunikasi. Berkaitan dengan pengertian keterampilan menulis, Arief (2007:23) mengemukakan bahwa seseorang dikatakan terampil menulis apabila ia memahami dan mengaplikasikan proses pengungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam bahasa Indonesia tulis dengan mempertimbangkan factor-faktor antara lain ejaan dan tata bahasa susunan tulisan, keutuhan, kepaduan, tujuan, dan sasaran tulisan. Karangan adalah menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak.karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya menggunakan bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (KBBI 2003:506 http://id.wikipedia.org).dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan adalah hasil dari kegiatan menulis dan menyusun sebuah cerita agar dapat diphami oleh pembaca. Kemampuan menulis deskripsi merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pembelajaran menulis bahasa Indonesia di SD Depdiknas (2003:34) mencantumkan bahwa standard kompetensi siswa SD dalam menulis adalah mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan menggunakan menyusun karangan. Dalam menyusun karangan, hasil belajar yang diharapkan dapat menulis karangan yang berdasarkan gambar strategi peta konsep. Indikator yang akan diperoleh adalah menuliskan cerita yang padu atau utuh berdasarkan gambar yang dibuat dengan strategi peta konsep. Siswa sulit untuk menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan tidak tahu bagaimana harus menulis. Ketidaksukaan tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat dengan memperhatikan hal-hal NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 294

sebagai berikut: langkah awal yang tepat sebelum pembelajaran menulis dilakukan, waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pembelajaran, sikap siswa dalam melakukan kegiatan awal yaitu membaca teks sebagai persiapan pembelajaran menulis, dan cara siswa membaca teks yang benar sebagi penunjang keberhasilan menulis. Untuk mengatasi kendala tersebut guru harus menjelaskan bahwa menulis itu harus dilibatkan langsung dalam kegiatan dan latihan menulis, harus mencoba dan berlatih berulang kali memilih topik, menentukan tujuan, mengenali pembaca, mencari informasi, pendukung, menyusun kerangka karangan, serta menata dan menuangkan ide-idenya secara runtut dan tuntas dalam bahasa yang terpahami. Secara realitas keadaan siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk menemui sejumlah kendala dalam membuat karangan. Kendala-kendala tersebut, antara lain: (1) pemilihan ide/gagasan secara lebih rinci dengan menggunakan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki, (2) pemilihan kosa kata dan kalimat yang sangat sederhana dan kurang memperhatikan aturan/ kaidah penulisan yang benar, (3) penyusunan ide/ gagasan menjadi kerangka yang runtut, (4) tidak berurutannya dan terarahnya tahapan-tahapan menulis, dan (5) kerjasama antar -siswa dalam merencanakan, mengembangkan, dan memperbaiki tulisan/ karangan yang dihasilkan. Selain itu, pengamatan guru bahasa Indonesia setempat banyak hal yang menghambat peningkatan prestasi siswa, antara lain adalah kurangnya dorongan orang tua siswa dalam kegiatan belajar mengakar yang menggunakan metode/ strategi pembelajaran yang baru, siswa tidak mudah menyerap informasi yang disampaikan guru kecuali dengan media gambar strategi peta konsep. Strategi dan teknik media gambar peta konsep yang diterapkan dalam penelitian ini diasumsikan dapat mendorong siswa melakukan pembelajaran menulis dengan lebih terarah dan menyenangkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa dipandu mulai dari tahap membuat daftar kata yang ada dan sesuai dengan gambar menggunakan strategi peta konsep, membuat kalimat yang sesuai dengan daftar kata yang dibuat, menyusun kalimat menjadi paragraph yang baik, dan menyusun paragraph menjadi sebuah karangan yang runtut dan baik. Mind Map atau Peta Konsep merupakan salah satu cara kreatif yang dapat digunakan oleh guru pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Peta konsep adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan utama dalam materi pembelajaran ( Saleh, 2008:68). Peranan peta konsep dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa telah dikemukakan beberapa ahli antara lain Jegede, yang mengemukakan bahwa: Strategi belajar dengan menggunakan peta konsep dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar. Selanjutnya Novak dan Gown tahun 1995 (Basuki, 2000:3) mengemkakan bahwa: belajar dengan bantuan peta konsep merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 295

Khusus pada pembelajaran bahasa Indonesia, prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah konsep prasyarat penguasaan kosa kata, ejaan, dan gramatikalnya. Misalnya untuk pembelajaran tentang menulis karangan, maka pengetahuan yang harus dimiliki sisiwa adalah dari gambar tersebut dideskripsikan menjadi beberapa kata-kata, selanjutnta dibuatlah menjadi beberapa kalimat, dari itu dibuatlah menjadi beberapa paragraf. Berikut Penggunaan Media Gambar dengan Strategi Peta Konsep pada menulis karangan siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk Tulislah Katakata dari gambar tersebut! Buatlah menjadi sebuah kalimat! Kembangkan menjadi sebuah paragraf yang baik! Oleh karena itu, penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk dengan Menggunakan Media Gambar Strategi Peta Konsep. Layak untuk dilakukan. Penelitian ini difokuskan untuk peningkatan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk dengan menggunakan media gambar strategi peta konsep. Peningkatan kemampuan ketrampilan menulis karangan tersebut difokuskan pada tahap persiapan karangan, tahap penyusunan karangan, tahap pengembangan karangan. Penelitan ini memiliki tujuan sebagai berikut. (1) Mengetahui peningkatan proses pembelajaran menulis karangan siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk dengan menggunakan media gambar strategi peta konsep mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. (2) Mengetahui peningkatan hasil kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk dari tahap persiapan karangan, penyusunan karangan, pengembangan karangan baik ditinjau dari siswa maupun guru. MANFAAT PENELITIAN Hasil yang diperoleh menggunakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian dapat memberikan sumbangan terhadap teori pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan menulis, khususnya kemampuan menulis karangan deskriptif. Hasil penelitian ini juga akan memperkaya khasanah ilmu khususnya dalam bidang pembelajaran ketrampilan berbahasa Indonesia. Dari segi praktis, hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh guru dalam rangka merancang, mempersiapkan, dan menentukan stategi alternatif dalam pembelajaran menulis, khususnya kemampuan menulis karangan setelah mereka memperoleh informasi tentang faktorfaktor yang memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan siswa. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk mengetahui kemampuan atau kondisi potensialnya dalam hal kemampuan NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 296

menulis karangan. Dengan mengetahui kondisi potensialnya tersebut, mereka dapat mengukur seberapa baik kemampuan yang telah dan berupaya untuk meningkatkannya. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk pengetahuan kemampuan menulis khususnya menulis karangan deskriptif. Segi parktis, dapat dimanfaatkan oleh para pengelola pendidikan setelah mengetahui hasil penelitian ini adalah sebagai bahan masukan atau informasi awal tentang kondisi faktual pembelajaran ketrampilan menulis karangan di SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk. Menggunakan masukan informasi ini, paling tidak para pengelola pendidikan dapat mempertimbangkan bagaimana merancang program pembelajaran dan memilih buku teks atau materi ajar untuk pembelajaran menulis bahasa Indonesia di kelas V. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Rancangan penelitian tindakan kelas dipilih karena; (1) penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalahmasalah pembelajaran menulis karangan. Penelitian ini dilakukan di SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk. Pemilihan SDIT Al- Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk sebagai tempat penelitian didasarkan pertimbangan bahwa: (1) sekolah ini merupakan SD tempat peneliti bekerja sehingga diharapkan lebih memudahkan pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir sebagaimana telah direncanakan, (2) mata pelajaran bahasa Indonesia terutama menulis karangan merupakan pelajaran yang seringkali menimbulkan kecemasan di kalangan siswa. Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan kelas sebagai upaya peningkatan pembelajaran menulis karangan, (3) penelitan tentang menulis karangan di sekolah ini belum pemah dilaksanakan, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang berharga bagi peningkatan pembelajaran menulis karangan di sekolah ini. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa. Seluruh siswa dikenai tindakan karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengikuti alur pembelajaran yang sesungguhnya.pertimbangan pemilihan siswa kelas V sebagai subjek penelitian oleh karena siswa di kelas tersebut berdasarkan pengamatan awat masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis karangan. Instrumen penelitian yang dipergunakan adalah pedoman observasi, dan penugasan.observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.pengamatan ini dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar strategi peta konsep.tahapan menulis karangan dengan menggunakan media NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 297

gambar strategi peta konsep adalah tahap persiapan karangan, penyusunan karangan, dan tahap pengembangan karangan. Pada tahap persiapan karangan, observasi dilakukan berdasarkan langkah-langkah tindakan pembelajaran pada tahap tersebut. Urutan langkah observasi tersebut adalah:(1) pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam membuat daftar kata berdasarkan gambar dan (2) pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam membuat kalimat berdasarkan daftar kata yang telah dibuat. Pada tahap penyusunan karangan, urutan langkah observasi tersebut adalah: (1) pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam membuat judul karangan, 2) pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam menyusun paragraf dari kalimat yang telah dibuat, dan (3) pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam merevisi paragraf yang telah dibuat. Pada tahap pengembangan karangan, urutan langkah observasi tersebut adalah : (1) pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengembangkan paragraf yang telah dibuat, (2).pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam paragraphparagraf menjadi sebuah karangan, (3) merevisi karangan yang telah dibuat, (4) membacakan hasil karangannya, (5) memajang hasil karangan di tempat pemajangan. Instrumen pendamping yang digunakan peneliti untuk memperlancar rangkaian kegiatan penelitian, meliputi:(1) silabus, (2) rencana pembelajaran, (3) lembar pengamatan awal, (4) lembar observasi, (5) lembar refleksi, dan (6) lembar evaluasi. Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan selama dan sesudah tindakan penelitian, mulai dari tahap persiapan karangan, penyusunan karangan, dan pengembangan karangan. Data yang diperoleh dari tiap teknik pengumpulan data akan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. HASIL PENELITIAN Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan hasil pembelajaran yang dilakukan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelum melakukan siklus terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran apa saja yang ada di kelas. Berikut akan dipaparkan hasil observasi awal, siklus I, dan Siklus II. Hasil observasi pratindakan diketahui bahwa guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan pemberian tugas ada berbagai rekasi atau tingkah laku yang ditnjukkan siswa saat pembelajaran berlangsung. Sebagian dari siswa kurang konserntrasi dalam belajar baik baik karena mengobrol dengan temannya, melamun, mengantuk, dan ada siswa yang sibuk mengerjakan tugas pembelajaran lain sehingga berdampak pada ketuntasan belajar masih rendah. Ketika awal pembelajaran guru tidak melakukan apersepsi. Guru menyuruh siswa untuk membuka buku paket dan menerangkan sesuai dengan materi yang ada di buku paket. Dalam mengajar, guru tidak menggunakan media sehingga siswa NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 298

cenderung bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, guru kurang memberi penguatan sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar. Setelah guru menjelaskan materi dan memberi kesempatan bertanya bagi siswa, guru beranggapan bahwa siswa sudah memahami materi sehingga siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal yang ada dibuku paket atau LKS. Guru menunggu siswa mengerjakan tugas sampai bel istirahat berbunyi. Guru tidak mengecek atau membimbing pekerjaan siswa dengan berkeliling dari bangku ke bangku.. ketika bel istirahat berbunyi, siswa mengumpulkan tugas di meja guru. Berdasarkan pembelajaran tersebut, diperoleh nilai dari tugas yang diberikan oleh guru kelas V yaitu yang terdapat pada tabel 4.1 berikut. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan guru kelas V dengan metode konvensioanl belum berhasil. Hasl ini dapat dilihat dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 75 dan yang memperoleh nilai di atas KKM belum ada semua masih di bawah standar nilai KKM. Hal tersebut berarti skor ketuntasan siswa kelas V hanya 33% dari ketuntasan rata-rata nilai 80%. Berdasrakan hasl tersebut maka diterapkan strategi pembelajaran peta konsep sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa. Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I yang dilaksnakan dalam dua kali pertemuan menunjukkan bahwa (1) siswa merasa antusias ketika diperlihatkan media gambar yang menarik dan siswa juga merasa senang ketika dijelaskan dengan alat LCD proyektor semua siswa memperhatikan, (2) siswa sudah mulai aktif dalam menuliskan karangan, (3) ada beberapa siswayang masih kesulitan dalam mengembangkan karangan, tabel 4.2 berikut merupakan rekapitulasi nilai yang diperoleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I.Data pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah masih termasuk dalam kategori cukup yaitu 72,07. Dari 20 siswa, 4 siswa atau 13,24 % termasuk dalam kategori baik, 13 siswa atau 50, % termasuk dalam kategori cukup, dan 3 siswa atau 12,24% termasuk dalam kategori cukup. Sementara itu, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai berkategori sangat baik dan gagal. Hasil tersebut rata-rata berada di bawah standar ketuntasan minimal yaitu 75. Dengan demikian, keterampilan menulis karangan siswa masih perlu ditingkatkan. Pada siklus II berdasarkan kelompok silang antara siswa yang dianggap pandai dipasangkan dengan siswa yang dianggap kurang pandai. Oleh karena itu dirancang tindakan siklus II sebagai perbaikan dan menyempurnaan dari tindakan siklus I. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus II pada tabel 4.5dapat memberikan gambaran bahwa tindakan pada tahap persiapan karangan hasil rata-rata kelas 80%, tahap penulisan karangan rata-rata 82,75%, tahap pengembangan karangan rata-rata 82.75%. oleh karena itu, pada siklus II untuk penerapan strategi media gambar telah dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 299

kelas V SDIT AL-Istiqomah Pace Nganjuk. Oleh karena itu tidak diperlukan lagi tindakan siklus selanjutnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan (1) media gambar strategi peta konsep merupakan strategi pembelajaran yang mampu membangkitkan motif, minat, dan gairah belajar siswa dan menuntut perkebangan berfikir yang terkonsep serta mengutamakan keaktifan siswa. Strategi pembelajaran peta konsep bertujuan untuk memudahkan siswa dalam berfikir menulis karangan dan menerima materi dengan terkonsep. Memalui pembelajaran ini siswa akan menjadi pembelajaran yang aktif dan siswa akan belajar dengan perasaan gembira sehingga diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan serta idenya dalam bentuk tulisan. Penerapan media gambar strategi peta konsep dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk pada kompetensi dasar menulis karangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan menulis karangan dengan media gambar strategi peta konsep dapat meningkatkan proses kemampuan menulis dan hasil kemampuan menulis siswa kelas V SDIT Al-Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk diuraikan sebagai berikut. (1) Penggunaan media gambar strategi peta konsep dapat meningkatkan proses belajar karangan berdasarkan tahap persiapan, tahap penulisan, dan tahap pengembangan karangan siswa kelas V SDIT Al- Istiqomah Pace Nganjuk. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dala proses belajar mengajar berdasrkan pengamatan pada pelaksaan tindakan siklus II mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pada tahap persiapan karangan hasil rata-rata kelas 80%, tahap penulisan karangan rata-rata 82,75%, tahap pengembangan karangan rata-rata 82.75%. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan siklus I tindakan pada tahap persiapan karangan hasil rata-rata kelas 70%, tahap penulisan karangan rata-rata 72,07%, tahap pengembangan karangan rata-rata 72,07%. (2) Penggunaan media gambar strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa menulis karangan Dengan menggunakan media gambar strategi peta konsep lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa. Respon siswa cukup bagus dalam menerima materi pelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar strategi peta konsep. SARAN Berdasarkan temuan dan kesimpulan penelitian dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis karangan melalui media gambar strategi peta konsep.saran tersebut ditujukan kepada pihak-pihak sebagai berikut. (1) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan strategi peta konsep dengan gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Untuk itu, hasil penelitian diharapkan dapat menjadikan masukan dalam kegiatan proses NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 300

belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pembelajaran khususnya menulis karangan. (2) Penilaian proses dan hasil dalam kegiatan pembelajaran menulis karangan melalui media gambar strategi peta konsep sangat tepat untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Untuk itu, guru hendaknya menilai kegiatan pembelajaran menulis karangan tidak hanya dari segi produk, tetapi juga menilai dari segi proses pelaksanaanya. (3) Pembelajaran menulis karangan, yang diawali dari motivasi siswa sendiri dapat membuat siswa lebih memahami apa yang ditulisnya sehingga pembelajaran menjadi makna. Untuk itu, pembelajaran menulis yang dimulai dari keaktifan,ketekunan, keantusiasan, kedisiplinan, dan keresponsifan siswa itu sendiri akan menghasilkan pembelajaran menulis yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. (4) Untuk mencapai keterampilan menulis karangan pada penelitian ini dilakukan dengan kegiatan pembelajaran bertahap. Dengan dilakukan pembelajaran yang bertahap siswa lebih mengerti dan guru dalam kegiatan pembelajaran lebih berfokus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk itu, pembuatan bahan ajar hendaknya dibuat bertahap pada setiap kegiatan pembelajaran.tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran itu diarahkan dari kegiatan sederhana menuju kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut. (5) Dalam menyusun kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia dibuat kurikulum yang dapat mengaktifkan guru dan siswa serta dalam penerbitan kurikulum hendaknya sudah diterbitkan kelengkapan pembelajaran tidak dilakukan dengan asal pembelajaran dapat berjalan, ketercapaian tujuan dikesampingkan. (6) Telaah penelitian ini hanya terbatas pada pembelajaran menulis karangan siswa kelas V SDIT Al- Istiqomah Kecamatan Pace Nganjuk. Untuk itu, perlu diadakan penelitian lain sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan kemampuan siswa SD dijenjang kelas lainnya menulis karangan melalui media gambar strategi peta konsep. Dari penelitian tersebut akan menghasilkan karya yang memperkaya penerapan strategi media gambar dalam pembelajaran menulis karangan dan mampu mengatasi persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran menulis. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2003. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen, Dikdasmen, Depdiknas. Depdiknas. 2006. Kurikulum, Draf Final, Jakarta: Depdiknas. E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. KBBI, 2003:506 http:id.wikipedia.org Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Jaya. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 301

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Jaya. Muhadi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Panduan Wajib Bagi Pendidik. Yogyakarta: Shira Media. Rani, Abdul.2007. Menulis Paragraf. Malang: CV. Bimantara Aluguda Sejahtera. Surapranata, Sumarna. 2005. Panduan Penulisan Tes Tertulis: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosda Jaya. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Grup. Solchan TW, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar Dengan Mind Map. Bogor: CV. Regina. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 302