PERBAIKAN DATA HUJAN Menurut Sri Harto, 2000, data hujan yang akan digunakan dalam analisis hidrologi harus merupakan data yang mengandung kesalahan yang sekecil mungkin, karena menghilangkan sama sekali kesalahan adalah tidak mungkin. Hal tersebut harus dilakukan, karena besaran hujan merupakan masukan terpenting dalam analisis, sehingga dapat dipahami, apabila kesalahan yang terbawa dalam data hujan terlalu besar, maka hasil analisis pun juga diragukan, padahal akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan maupun perancangan. Kesalahan-kesalahan yang banyak terjadi dalam analisis hujan adalah : 1. Kelengkapan data 2. Kepanggahan data (konsistensi data) 3. Cara analisis 1. Kelengkapan Data Data hujan dikumpulkan dari lapangan oleh para petugas/pengamat. Dari pembacaan di alat ukur, kemudian dipindahkan dalam catatan sementara atau langsung ke formulir buku yang telah disediakan. Dengan mengikuti prosedur tersebut dan juga karena sebab-sebab lain, sering terjadi data hujan tidak terekam, atau catatan sementara hilang/rusak, sehingga data hujan pada hari tertentu tidak diketahui. Hal tersebut berbeda bila memang pada hari tersebut tidak terjadi hujan.
a. Metode Perbandingan Normal (Normal Ratio Method) Px Nx 1 n P1 P2 P3 Pn... N1 N2 N3 Nn Dengan : Px : Hujan yang hilang di stasiun x P1, P2, P3.. : Data hujan di stasiun sekitarnya pada periode yang sama Nx : hujan tahunan di stasiun sekitar x N : jumlah stasiun di sekitar x b. Reciprocal Method n Pi 2 i1 Li Px n 1 2 Li i1 Dengan : Li : Jarak antar stasiun ( Li)
2. Kepanggahan Data (Konsistensi Data) Analisis Kurva Massa Ganda (Double Mass Curve Analysis) Perubahan atau pemindaan lokasi stasiun hujan, gangguan lingkungan, kerusakan instrumentasi, ketidaksesuaian prosedure pengukuran seringkali menjadikan adanya perubahan relatif terhadap nilai data hujan yang tercatat. Oleh karena itu untuk menghasilkan hasil analisis hidrologi yang baik, pemeriksaan terhadap konsistensi data hujan sangat diperlukan
CONTOH SOAL : 1. Data hujan harian di stasiun Gandus pada tanggal 1 Januari 2000 hilang/rusak. Data hujan pada hari yang sama di 3 stasiun di sekitarnya yaitu 1. Pos Hujan Kenten = 35 mm, 2. Pos Hujan SMB II = 25 mm dan 3. Pos Hujan Plaju = 40 mm. Hujan tahunan di Pos Hujan Kenten, SMB II, Pos Hujan Plaju dan Gandus adalah 1900 mm, 2100 mm, 2000 mm, dan 2200 mm. Jarak dari stasiun dari Kenten, SMB II, Plaju dan Gandus berturut turut adalah 15 Km, 10 Km, dan 25 Km. Perkirakan hujan yang tidak terukur di Pos hujan Gandus dengan menggunakan metode perbandingan normal dan Reciprocal Method. 2. Tabel berikut memberikan pencatatan hujan di lima stasiun. Selidiki konsistensi data hujan di stasiun A. Jika pencatatan tersebut tidak konsisten, koreksi data di stasiun A.
A. Cara Normal Method Hujan Kenten Km 13 Musi Ampera Normal. 35 25 40 Tahunan 1900 2100 2000 2200 Dik: n 3stasiun Stasiun Pi Ni Pi/Ni Km 13 35 2100 0.017 Musi 25 2000 0.013 Ampera 40 2200 0.018 0.047 Px Nx 1 n P1 N 1 P 2 N 2 P3 N 3... Pn Nn P kenten 0.015783 N kenten P kenten 29.99mm
B. Reciprocal Method Stasiun Pi (mm) Li (Km) Li 2 1/Li 2 Pi/Li 2 Km 13 35 15 225 0.004 0.156 Musi 25 10 100 0.010 0.250 Ampera 40 25 625 0.002 0.064 TOTAL 0.016 0.470 Px n i 1 n i 1 Pi Li 1 Li 2 2 P Kenten 29.27mm
C. Uji Kepanggahan Data (Konsistensian Data) Hujan Tahunan (mm) (Y) (X) Tahun Kumulatif Rata-Rata Sta Kumulatif Sta A B C D E Sta A Sekitar Sekitar Y Y 1985 1314 1495 1228 1828 1590 1314 1535.25 1535 1314 1314 1986 1123 1235 1640 1541 1583 2437 1499.75 3035 1123 2437 1987 1341 1680 1618 1931 1681 3778 1727.5 4763 1341 3778 1988 1183 1597 1300 1386 1656 4961 1484.75 6247 1183 4961 1989 950 1453 1469 1805 1262 5911 1497.25 7745 950 5911 1990 2336 1465 2494 2131 2222 8247 2078 9823 1634 7545 1991 1850 1545 1914 1603 1925 10097 1746.75 11569 1294 8839 1992 1214 1076 1310 1183 1594 11311 1290.75 12860 849 9688 1993 1871 1298 1445 1667 1816 13182 1556.5 14417 1309 10997 1994 1523 1663 1229 1925 1796 14705 1653.25 16070 1065 12062 1995 1713 1253 1416 1579 1306 16418 1388.5 17458 1198 13260 1996 1517 1766 1567 1765 1835 17935 1733.25 19192 1061 14321 1997 2027 2025 1731 1558 1842 19962 1789 20981 1418 15739 1998 1874 1644 1994 1663 1991 21836 1823 22804 1311 17050 1999 2021 1561 1915 1987 1891 23857 1838.5 24642 1414 18464 2000 1375 1378 1286 1277 1483 25232 1356 25998 962 19426
30000 Uji Kepanggahan Data 25000 20000 15000 Uji Kepanggahan Data 10000 5000 0 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 x1 6209 y1 4597 S1 0.740 x2 18254 y2 19321 S2 1.058 Koreksi S2/S1 1.42971
25000 20000 15000 10000 Series1 5000 0 0 5 10 15 20
Tahun Hujan Tahunan (mm) A B C D E 1985 1314 1495 1228 1828 1590 1986 1123 1235 1640 1541 1583 1987 1341 1680 1618 1931 1681 1988 1183 1597 1300 1386 1656 1989 950 1453 1469 1805 1262 1990 2336 1465 2494 2131 2222 1991 1850 1545 1914 1603 1925 1992 1214 1076 1310 1183 1594 1993 1871 1298 1445 1667 1816 1994 1523 1663 1229 1925 1796 1995 1713 1253 1416 1579 1306 1996 1517 1766 1567 1765 1835 1997 2027 2025 1731 1558 1842 1998 1874 1644 1994 1663 1991 1999 2021 1561 1915 1987 1891 2000 1375 1378 1286 1277 1483
Debit Rancangan dengan Metode Rasional Q = β. C. I. A Dengan: Q = debit rancangan β = koefisien penyebaran hujan C = koefisien pengaliran/limpasan I = intensitas selama waktu konsentrasi dalam mm/jam A = luas daerah aliran dalam Ha
Tipe daerah aliran Rerumputan Tanah pasir, datar,2% Tanah pasir, sedang, 2 7% Tanah pasir curam, 7% Tanah gemuk, datar, 2% Tanah gemuk, sedang 2-7% Tanah gemuk curam, 7% Perdagangan Daerah kota lama Daerah pinggiran Perumahan Daerah single family Multi unit terpisah Multi unit tertutup Suburban Daerah apartemen Industry Daerah ringan Daerah berat C 0,05 0,10 0,10 0,15 0,15 0,20 0,13 0,17 0,16 0,22 0,25 0,35 0,75 0,95 0,50 0,70 0,30 0,50 0,40 0,60 0,60 0,75 0,25 0,40 0,50 0,70 0,50 0,80 0,60 0,90 Taman, kuburan 0,10 0,25 Tempat bermain 0,20 0,35 Halaman kereta api 0,20 0,40 Daerah tidak dikerjakan 0,10-0,30 Jalan : beraspal Beton Batu 0,70 0,95 0,80-0,95 0,70 0,85 atap 0,75 0,95