LABORATORIUM SATUAN OPERASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

BAB II LANDASAN TEORI

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN POMPA SERI DAN PARALEL

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).


RANGKAIAN POMPA (POM)

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

RANGKAIAN POMPA (POM)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

BAB II LANDASAN TEORI

I. TUJUAN PRINSIP DASAR

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

FLUID MACHINES LABORATORY MECHANICAL ENGINEERING BRAWIJAYA UNIVERSITY JL. MAYJEN HARYONO 167 MALANG TELP/FAX :

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan dengan beberapa variabel tetap seperti lubang buang sebesar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN PARALEL

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

MESIN FLUIDA ANALISA PERFORMANCE POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP KAPASITAS ALIRAN

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO YUSUF WIRYAWAN ABDULLAH

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

MODUL 1.02 ALIRAN FLUIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM PERPIPAAN DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL IDB-35 DAN IDB-45 DENGAN VARIASI KAPASITAS ALIRAN DAN PUTARAN IMPELER

BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh : Kelompok : I (satu) Nama : 1. M. Iqbal Aulia A,121424019 2. Nabilah Hasna P,121424020 3. Naura Agustina,121424021 4. Pria Gita Maulana,121424024 Kelas : 2A PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2014

I. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan karakteriistik pompa sentrifugal dengan : a. Kurva hubungan antara head pompa (H pompa) Vs laju alir Q b. Kurva hubungan antara daya dynamo pompa No Vs laju alir Q c. Kurva hubungan antara efisien pompa η Vs laju alir Q II. DASAR TEORI Pompa sentrifugal merupakan alat pemindah fluida dengan menggunakan gaya sentrifugal yang diakibatkan gerak putar impeler. Seluruh impeler berputar dalam rumah pompa (chasing) dengan kecepatan tinggi, sehingga memberikan percepatan pada fluida yang dialirkan. Energi yang ditransfer dari motor penggerak ke impeler melalui percepatan sentrifugal. Fluida yang dialirkan dikonversikan menjadi energi kinetik dan energi tekan. Tinggi tekan (head) yang dicapai suatu pompa tergantung pada putarannya, diameter, dan bentuk lengkungan impeler. Karena tinggi tekan pompa terbatas, maka dengan menghubungkan beberapa impeler saling berurutan pada suatu poros akan didapatkan tinggi tekan yang lebih besar. Pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri, hal ini disebabkan oleh konstruksinya. Pompa ini tidak memiliki chek valve dalam keadaan diam, cairan mengalir ke tangki yang besar. Bila pompa dioperasikan dalam keadaan kosong, vakum yang dihasilkan tidak cukup untuk mengisap fluida yang dialirkan masuk ke rumah pompa. Pompa sentrifugal pada saat mulai dipakai harus dipenuhi cairan, hal ini dilakukan dengan jalan membuka valve tekan. Dengan cara ini cairan bisa mengalir kembali ke saluran tekan (discharge) dengan : Vd = Kecepatan linier fluida pada pipa discharge (m/s) Vs = Kecepatan linier pada pipa suction (m/s) g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2) Z = Perbedaan tinggi pengukuran suction dan discharge (m) = 0,3 m

Menurut hukum Kontinuitas untuk fluida inkompressibel (tak dapat dimanfaatkan dan densitas tetap) berlaku: [ ] [( ) ] dengan, Ds = diameter pipa suction (0,049 m) Dd = diameter pipa discharge (0,039 m) * + As = ( ) dengan, As adalah luas lubang pipa suction (cross section area suction) [( ) ] ( ) ( ) Velocity Head Correction (VHC) Daya Hidrolik/Hydraulic Power (Nh) ( ) dengan, Uw: densitas air (1000 kg/m 3 ) Daya Dinamometer Output Point (No) dengan, W: Beban Kesetimbangan Dinamometer (kg) L: Panjang lengan torsi (200 mm = 0,2 m) n: Kecepatan putar dinamomter (rad/sec) N: Kecepatan putar dinamometer (Rpm) Daya yang dibutuhkan pompa (Np) sama dengan daya yang hilang karena transmisi (Nt), dengan Nt antara 100-150 W

Efisiensi Pompa (η) Keterangan: Hm: H 1 H 2 (perbedaan tinggi manometer suction-discharge) (m) Hd: head pada discharge (m) Hs: head pada suction (m) W: Berat beban kesetimbangan dinamometer (kg) VHC: (Velocity Head Correction) H: Head pompa (mwg) III. ALAT DAN BAHAN a. Alat Pompa sentrifugal Manometer air raksa 1000 mm dan 500 mm Manometer pressure gauge Venturi Sumptank Storage tank Stopwatch Anak timbangan b. Bahan Air

IV. PROSEDUR KERJA Isi Storage tank dengan air sebanyak 2/3 bagian Tutup valve pipa suction Isi chasing dengan air sampai penuh dengan cara membuka valve tekan hubungkan motor pompa dengan arus listrik hidupkan switch motor pompa bersamaan dengan valve pada pipa suction atur putaran pompa 1000 rpm<n<2000 rpm buka valve yang menghubungkan manometer, kemudian tutup kembali untuk mengeluarkan udara yang ada dalam pipa-pipa pastikan fluida dalam kondisi steady state dan permukaan raksa pada manometer sama buat kurva kalibrasi dengan cara: mengubah debit pada pompa dan membaca perbedaan tinggi air raksa Ukur kapasitas pompa dengan membaca pada level control sumptank catat waktu dengan stopwatch Catat data yang harus diolah: perbedaan tinggi permukaan air raksa (H1 dan H2) Hd dan Hs pada pressure gauge dan W (beban) untuk menyeimbangkan dinamometer Ulangi dengan variasi Rpm dan bukaan valve

V. DATA PENGAMATAN a. Kalibrasi antara Q dan H No. Volume (L) T (det) H Venturi 1 0,05 36 9 2 0,05 19,3 20 3 0,05 18,5 25 4 0,05 17,8 30 5 0,05 15,6 35 6 0,05 14,1 45 b. Data per rpm 1000 rpm P Venturi Pompa Berat Penyeimbang HS HD Buka Penuh 9 65 629,4 0,2 0 Tutup 1 15 85 735,6 0,21 0 Tutup 2 5 95 633 0,21 0 1100 rpm P Venturi Pompa Berat Penyeimbang HS HD Buka Penuh 40 115 616,5 0,3 0 Tutup 1 20 95 679,6 0,3 0 Tutup 2 25 125 738,2 0,4 0,3 1200 rpm P Venturi Pompa Berat Penyeimbang HS HD Buka Penuh 25 125 921,1 0,4 0,5 Tutup 1 27 131 916 0,3 0,5 Tutup 2 27 143 867,9 0,4 0,5 1300 rpm P Venturi Pompa Berat Penyeimbang HS HD Buka Penuh 30 135 859,3 0,4 0,5 Tutup 1 27 145 859,8 0,4 0,5 Tutup 2 27 152 858,5 0,5 0,5 1400 rpm P Venturi Pompa Berat Penyeimbang HS HD Buka Penuh 35 155 1123,6 0,6 0,9 Tutup 1 30 150 945,7 0,4 0,5 Tutup 2 30 165 1019,64 0,5 0,8 1600 rpm P Venturi Pompa Berat Penyeimbang HS HD Buka Penuh 45 190 1309,1 0,7 1 Tutup 1 53 205 1382,1 0,7 1,5 Tutup 2 45 212 1222,9 0,7 1,2

VI. PENGOLAHAN DATA a. Kalibrasi antara Q dan H No. Volume (m3) T (det) H Venturi Q (m3/s) 1 0,05 36 9 0,001388889 2 0,05 19,3 20 0,002590674 3 0,05 18,5 25 0,002702703 4 0,05 17,8 30 0,002808989 5 0,05 15,6 35 0,003205128 6 0,05 14,1 45 0,003546099 Kurva Kalibrasi 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 y = 16194x - 16.505 R² = 0.9202 0 0.001 0.002 0.003 0.004 Kurva Kalibrasi Linear (Kurva Kalibrasi)

b. Perhitungan hubungan antara Q dan H 1000 rpm H Laju Alir (m3/det) Venturi (m) Pompa (mm) 1 2 Rata-rata W (kg) HS (mwg) HD (mwg) L (m) Buka Penuh 9 65 0,002174 0,002 0,002086957 0,736 0,2 0 0,2 Tutup 1 15 85 0,001923 0,001667 0,001794872 0,633 0,21 0 0,2 Tutup 2 5 95 0,001389 0,001471 0,001429739 0,6294 0,21 0 0,2 1100 rpm H Laju Alir (m3/det) Venturi Pompa 1 2 Rata-rata W (kg) HS (mwg)hd (mwg) L (m) Buka Penuh 40 115 0,002591 0,002632 0,002611126 0,738 0,3 0 0,2 Tutup 1 20 121 0,002404 0,002381 0,002392399 0,680 0,3 0 0,2 Tutup 2 25 125 0,002222 0,002283 0,002252664 0,617 0,4 0,3 0,2 1200 rpm H Laju Alir (m3/det) Venturi (m) Pompa (mm) 1 2 Rata-rata W (kg) HS (mwg) HD (mwg) L (m) Buka Penuh 25 125 0,002825 0,003106 0,002965224 0,921 0,4 0,5 0,2 Tutup 1 27 131 0,002778 0,002591 0,002684226 0,916 0,3 0,5 0,2 Tutup 2 27 143 0,002809 0,002488 0,002648275 0,868 0,4 0,5 0,2 1300 rpm H Laju Alir (m3/det) Venturi (m) Pompa (mm) 1 2 Rata-rata W (kg) HS (mwg)hd (mwg) L(m) Buka Penuh 30 135 0,003145 0,00303 0,003087479 0,860 0,4 0,5 0,2 Tutup 1 27 145 0,002976 0,003145 0,003060422 0,859 0,4 0,5 0,2 Tutup 2 27 152 0,002703 0,002618 0,002660252 0,845 0,5 0,5 0,2 1400 rpm H (mm) Laju Alir (m3/det) Venturi Pompa 1 2 Rata-rata W (kg) HS (mwg) HD (mwg) L (m) Buka Penuh 35 150 0,003205 0,003676 0,003440799 1,124 0,6 0,9 0,2 Tutup 1 30 157 0,003226 0,00303 0,003128055 1,020 0,4 0,5 0,2 Tutup 2 30 165 0,003226 0,000275 0,001750266 0,946 0,5 0,8 0,2 1600 rpm H Laju Alir (m3/det) Venturi Pompa 1 2 Rata-rata W (kg) HS (mwg) HD (mwg) L (m) Buka Penuh 45 190 0,003906 0,003759 0,003832824 1,382 0,7 1 0,2

Head Pompa (ΔH) Head Pompa (ΔH) Head Pompa (ΔH) Kurva Head Pompa (ΔH) vs Laju Alir 120 100 80 60 40 20 0 y = -44898x + 161.16 R² = 0.9368 0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 1000 rpm Linear (1000 rpm) Kurva Head Pompa (ΔH) vs Laju Alir 126 124 122 120 118 116 114 y = -27856x + 187.71 R² = 0.9999 0 0.001 0.002 0.003 0.004 1100 rpm Linear (1100 rpm) Kurva Head Pompa ( H) vs Laju Alir 150 145 140 135 130 125 y = -43288x + 252.73 R² = 0.6719 0 0.001 0.002 0.003 0.004 1200rpm Linear (1200rpm)

Head Pompa ( H) Head Pompa (ΔH) Head Pompa (ΔH) Kurva Head Pompa (ΔH) vs Laju Alir 154 152 150 148 146 144 142 140 138 136 134 y = -30096x + 232.36 R² = 0.7101 0 0.001 0.002 0.003 0.004 1300rpm Linear (1300rpm) 168 166 164 162 160 158 156 154 152 150 148 Kurva Head Pompa (ΔH) vs Laju Alir y = -7945.9x + 179.37 R² = 0.9067 0 0.001 0.002 0.003 0.004 1400 rpm Linear (1400 rpm) Kurva Head Pompa ( H) vs Laju Alir 215 210 205 200 195 190 y = -12172x + 241.98 R² = 0.7155 1600 rpm Linear (1600 rpm) 185 0 0.001 0.002 0.003 0.004

c. Hubungan daya dinamo pompa (No) vs laju alir (Q) 1000 rpm ΔH Pompa (mm) Q (m3/detik) N 0 (watt) N p (watt) N h (watt) η (%) Buka Penuh 65 0,002086957 150,906 25,906 1,329 5,13 Tutup 1 85 0,001794872 129,858 4,858 1,495 30,78 Tutup 2 95 0,001429739 129,119 4,119 1,331 32,31 1100 rpm ΔH Pompa (mm) Q (m3/detik) N 0 (watt) N p (watt) N h (watt) η (%) Buka Penuh 115 0,002611126 166,583 41,583 2,943 7,08 Tutup 1 121 0,002392399 153,359 28,359 2,837 10,00 Tutup 2 125 0,002252664 139,120 14,120 2,760 19,54 1200 rpm ΔH Pompa (mm) Q (m3/detik) N 0 (watt) N p (watt) N h (watt) η (%) Buka Penuh 125 0,002965224 226,753 101,753 3,632 3,57 Tutup 1 131 0,002684226 225,497 100,497 3,446 3,43 Tutup 2 143 0,002648275 213,656 88,656 3,711 4,19 1300 rpm ΔH Pompa (mm) Q (m3/detik) N 0 (watt) N p (watt) N h (watt) η (%) Buka Penuh 135 0,003087479 229,301 104,301 4,085 3,92 Tutup 1 145 0,003060422 228,954 103,954 4,349 4,18 Tutup 2 152 0,002660252 225,434 100,434 3,963 3,95 1400 rpm ΔH Pompa (mm) Q (m3/detik) N 0 (watt) N p (watt) N h (watt) η (%) Buka Penuh 150 0,003440799 322,704 197,704 5,058 2,56 Tutup 1 157 0,003128055 292,846 167,846 4,813 2,87 Tutup 2 165 0,001750266 271,610 146,610 2,830 1,93 1600 rpm ΔH Pompa (mm) Q (m3/detik) N 0 (watt) N p (watt) N h (watt) η (%) Buka Penuh 190 0,003832824 453,653 328,653 7,137 2,17 Tutup 1 205 0,003571611 429,692 304,692 7,175 2,35 Tutup 2 212 0,002368296 401,398 276,398 4,920 1,78

Daya Dinamo Pompa (N 0 ) Daya Dinamo Pompa (N 0 ) Daya Dinamo Pompa (N0) 155.000 150.000 145.000 140.000 135.000 130.000 125.000 120.000 Kurva N 0 vs Q 0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 y = 31874x + 80.195 R² = 0.7198 1000 rpm Linear (1000 rpm) Kurva N 0 vs Q 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0.000 0.0022 0.0023 0.0024 0.0025 0.0026 0.0027 y = 75188x - 28.839 R² = 0.9783 1100 rpm Linear (1100 rpm) Kurva N 0 vs Q 230.000 228.000 y = 27278x + 146.52 R² = 0.4292 226.000 224.000 222.000 220.000 1200 rpm 218.000 216.000 Linear (1200 rpm) 214.000 212.000 0.0026 0.0027 0.0028 0.0029 0.003

Daya Dinamo pompa (N 0 ) Daya Dinamo Pompa (N 0 ) Daya Dinamo Pompa (N 0 ) Kurva N 0 vs Q 230.000 229.500 y = 8940.8x + 201.65 229.000 R² = 0.9994 228.500 228.000 227.500 227.000 1300 rpm 226.500 Linear (1300 rpm) 226.000 225.500 225.000 0.00260.00270.00280.00290.0030.00310.0032 330.000 320.000 310.000 300.000 290.000 280.000 270.000 Kurva N 0 vs Q y = 25746x + 224.32 R² = 0.8139 1400 rpm Linear (1400 rpm) 260.000 0 0.001 0.002 0.003 0.004 Kurva N 0 vs Q 460.000 450.000 440.000 y = 31913x + 324.29 R² = 0.9082 430.000 420.000 410.000 1600 rpm Linear (1600 rpm) 400.000 390.000 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005

Efisiensi Pompa η (%) Efisiensi Pompa η (%) d. Hubungan efisiensi pompa (η) dan laju alir (Q) 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 Kurva Efisiensi Pompa (η) vs Q 0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 y = -39836x + 93.271 R² = 0.738 1000 rpm Linear (1000 rpm) 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 Kurva Efisiensi Pompa (η) vs Q y = -32890x + 91.759 R² = 0.8309 1100 rpm Linear (1100 rpm) 0.00 0.0022 0.0023 0.0024 0.0025 0.0026 0.0027

Efisiensi Pompa η (%) Efisiensi pompa η (%) Efisiensi Pompa η (%) 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 Kurva Efisiensi Pompa (η) vs Q 0.00 0.0026 0.0027 0.0028 0.0029 0.003 y = -1012.6x + 6.529 R² = 0.1904 1200 rpm Linear (1200 rpm) 4.20 4.15 4.10 4.05 4.00 3.95 Kurva Efisiensi Pompa (η) vs Q y = 219.68x + 3.3701 R² = 0.1287 1300 rpm Linear (1300 rpm) 3.90 0.00260.00270.00280.0029 0.003 0.00310.0032 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Kurva Efisiensi Pompa (η) vs Q 0 0.001 0.002 0.003 0.004 y = 464.75x + 1.1633 R² = 0.7665 1400 rpm Linear (1400 rpm)

Efisiensi Pompa η (%) Kurva Efisiensi Pompa (η) vs Q 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 y = 332.37x + 1.0195 R² = 0.782 1600 rpm Linear (1600 rpm) 0.00 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 VII. PEMBAHASAN a. Oleh Muhammad Iqbal Aulia Aristide (121424019) Pada praktikum kali ini, alat yang di operasikan adalah Pompa Sentrifugal. Pada kali ini kami melakukan percobaan untuk mengetahui head Pompa, daya dinamo pompa, dan efisiensi pompa dari setiap variasi valve maupun rpm dari pompa tersebut. Variasi dari valve berupa tiga variasi yaitu untuk valve bukaan kran penuh, satu putaran kran lebih kecil, dan dua putaran kran lebih kecil. Sedangkan variasi dari rpm berupa 6 variasi yaitu untuk 1000 rpm, 1100 rpm, 1200 rpm, 1300 rpm, 1400 rpm, dan 1600 rpm. Dari hasil pengamatan H pompa di setiap variasi rpm, seluruhnya memiliki sifat sama yaitu H akan semakin tinggi jika kran diputar semakin kecil. Hal ini disebabkan karena dengan diperkecilnya bukaan kran, maka head yang dicapai akan semakin tinggi. Kemudian untuk daya dinamo pompa (yang diperoleh dari hasil perkalian antara beban kesetimbangan, panjang lengan torsi, dan kecepatan putar) di setiap rpm, juga memiliki sifat sama yaitu daya dinamo akan semakin kecil jika kran diputar semakin kecil. Berbeda dengan head pompa yang semakin besar. Hal ini disebabkan karena beban kesetimbangan yang dibutuhkan semakin kecil seiring diperkecilnya bukaan kran, karena energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida semakin kecil. Selanjutnya untuk efisiensi pompa di setiap rpm, akan tidak teratur seiring diubahnya bukaan kran. Hal ini disebabkan karena perbandingan antara

daya hidrolik (Nh) dengan daya yang dibutuhkan pompa (Np) tidak konsisten. Daya hidrolik itu sendiri dipengaruhi oleh besarnya head pompa dimana head pompa akan mempengaruhi baik nilai daya hidrolik dan daya yang dibutuhkan pompa. Sedangkan secara umum, variasi rpm mempengaruhi seluruh variabel yang diamati, yaitu laju alir, head pompa, daya dinamo pompa, dan efisiensi pompa. Semakin besar rpm dari pompa tersebut, maka seluruh variabel akan semakin tinggi. Karena setiap variabel dipengaruhi oleh laju alir, dan laju alir pompa sebanding dengan rpm dari pompa tersebut. b. Oleh Nabilah Hasna P (121424020) Pompa sentrifugal termasuk alat yang sering ditemui di industri. Pompa sentrifugal memiliki beberapa variabel yang berpengaruh pada proses kinerjanya, antara lain ialah jumlah putaran per menit (rpm), debit, dan tekanan yang berada dalam sistem. Variabel ini harus dikendalikan untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi sehingga lebih menghemat biaya operasionalnya. Pada praktikum saat praktikum, variabel yang divariasikan ialah jumlah putaran per menit (rpm), dan bukaan valve. Bukaan valve dibagi menjadi tiga yaitu bukaan setengah, bukaan satu putaran, dan bukaan penuh. Ketiga variasi bukaan ini dilakukan pada setiap rpm. Perhitungan beban penyeimbang pompa dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak beban pompa yang diemban pada setiap variasi rpm dan bukaan valve. Perlakuan yang dilakukan ialah dengan menaruh beban hingga keadaan pompa seimbang atau berada pada garis batas. Proses penyeimbangan ini harus dilakukan secara perlahan (tanpa kedutan), karena bila dilakukan secara tiba-tiba hal yang terjadi ialah kerusakan pada pompa. Pada hasil pengolahan data, dibuat kurva H dan Q. Semakin tinggi debit, semakin rendah H. Hal ini membuktikan bahwa bila pompa di set pada rpm yang stabil, dengan bukaan valve kecil maka kecepatan aliran akan meninggi. Contoh sederhana dalam kehidupan sehari hari ialah selang air yang ditutup setengah pada ujung keluarannya tentu akan memiliki debit yang lebih tinggi.

Pada kurva efisiensi dan debit, kurva menunjukkan bahwa semakin tinggi debit maka semakin tinggi efisiensinya. Tingginya aliran debit tentu akan lebih meningkatkan kinerja pompa. Pada industri, aliran debit dalam pipa dapat berkurang akibat adanya hambatan seperti kerak pada pipa. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi dan lebih boros dalam penggunaan energi. Simpulan ini juga bersambung dengan kurva daya dinamo dengan debit, Semakin tinggi debit, daya dinamo juga lebih besar untuk dibutuhkan. Jika terdapat hamabatan seperti kerak, daya pompa akan tetap besar namun efisiensi akan menurun sehingga memperbesar resiko kerusakan. Perawatan yang dilakukan untuk memperbsar dan menjaga kinerja pompa untuk bekerja dalam kondisi baik ialah pemastian pada daya pompa dan perawatan pada dinding pipa agar tercegah dari hambatan. c. Oleh Naura Agustina (121424021) Proses industri tidak terlepas dengan keberadaan pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal paling sederhana mengandung impeller yang berputar di dalam pompa. Prinsip kerja pompa sentrifugal mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui impeller yang berputar tersebut. Banyak faktor yang memengaruhi efisiensi pompa diantaranya gesekan yang dihasilkan oleh bearing dan komponen mekanis lainnya (seal, stuffing box, dll). Namun impeller dan volute memiliki pengaruh terbesar dalam menghasilkan efisiensi pompa. Pada praktikum ini dicari hubungan antara perbedaan head pompa terhadap laju alir fluida, hubungan daya dinamo dan laju alir, serta hubungan antara efisiensi pompa dan laju alir. Variabel bebas dalam praktikum ini adalah kecepatan rpm dan besar bukaan valve. Variasi kecepatan rpm yang dipakai adalah 1000 rpm, 1100 rpm, 1200 rpm, 1300 rpm, 1400 rpm dan 1600 rpm. Sedangkan variasi bukaan valve yang dipakai adalah bukaan penuh, tutup 1 (ditutup satu putaran), dan tutup 2 (ditutup dua putaran). Dari percobaan yang dilakukan dengan variabel bebas tersebut diperoleh kurva hubungan head pompa terhadap laju alir fluida, hubungan daya dinamo dan laju alir, serta hubungan antara efisiensi pompa dan laju alir. Berdasarkan kurva H vs Q didapatkan penurunan garis kurva. Hal ini

disebabkan oleh variasi bukaan valve. Semakin kecil bukaan valve maka laju alir semakin besar, bersamaan dengan itu H semakin kecil. Dari variasi rpm tersebut (1000 rpm, 1100 rpm, 1200 rpm, 1300 rpm, 1400 rpm dan 1600 rpm) di dapatkan persamaan linier berturut-turut adalah y = -44898x + 161,16; y = - 27856x + 187,71; y = -43288x + 252,73; y = -30096x + 232,36; y = -7945,9x + 179,37; y = -12172x + 241,98. Pada kurva hubungan antara No dan Q didapatkan garis kurva yang mengalami kenaikan. Kenaikan ini diakibatkan oleh semakin besarnya daya dinamo pompa seiring dengan meningkatnya laju alir. Pada kecepatan rotasi yang sama pada perbedaan kapasitas laju alir akan diimbangi dengan penambahan beban pada dinamometer. Dari variasi rpm didapatkan persamaan linier berturut-turut y = 31874x + 80,195; y = 75188x - 28,839; y = 27278x + 146,52; y = 8940,8x + 201,65; y = 25746x + 224,32; dan y = 31913x + 324,29. Berdasarkan kurva Q dan efisiensi garis, kurva tidak stabil. Pada penambahan debit, efisiensi pompa naik turun. Kecepatan putar dinamometer (rpm) berpengaruh pada laju alir, perbedaan tekanan, dan beban pemberat. Semakin besar kecepatan putar maka laju alir semakin cepat dan beban semakin besar pula. Beban tersebut berpengaruh pada kerja gaya sentrifugal untuk mempercepat putaran impeller. d. Oleh Pria Gita Maulana (121424024) Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari satu tempat ke tempat lain. Pompa merupakan alat untuk memindahkan fluida yang paling efektif sehingga penggunaannya cukup luas, khususnya pada industri kimia, industri minyak, industri kertas, industri tekstil dan lain-lain. Salah satu jenis pompa yang paling banyak digunakan di industri adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tersebut.

Pada praktikum satuan operasi ini adalah mengenai pompa sentrifugal. Tujuan dari praktikum pompa sentrifugal ini adalah mengetahui hubungan antara head pompa dengan laju alir (Q), daya dinamo pompa (N 0 ) dengan laju alir (Q), dan efisiensi pompa (η) dengan laju alir (Q). Dari data percobaan diketahui bahwa semakin besar kapasitas fluida atau laju alir fluida yang dialirkan oleh pompa maka perbedaan head pompa akan semakin kecil. Hal ini dapat dilihat dari kurva hubungan head pompa dengan laju alir atau kapasitas fluida, dimana untuk semua variasi putaran pompa yang diberikan (rpm) perbedaan head pompa semakin kecil ketika laju alir atau kapasitas fluida semakin besar. Hal ini juga terjadi karena adanya pengurangan gaya tekan yang diakibatkan oleh laju alir atau kapasitas fluida yang semakin besar. Kapasitas atau laju alir fluida juga dapat mempengaruhi daya dinamo pompa (N 0 ). Dari data percobaan diketahui bahwa semakin besar kapasitas atau laju alir fluida (Q) maka semakin besar pula daya dinamo pompa (N 0 ). Hal ini terjadi karena daya dinamo pompa dibutuhkan (N 0 ) untuk mengalirkan suatu fluida dari satu tempat ke tampat lain. Ketika kapasitas fluida semakin besar maka pompa membutuhkan energi kinetik yang semakin besar pula untuk mengalirkan fluida tersebut. Sementara itu untuk efisiensi pompa juga dapat dipengaruhi oleh laju alir atau kapasitas fluida dan kecepatan putar dinamo pada pompa (rpm). Dari data percobaan diketahui bahwa semakin besar laju alir atau kapasitas fluida yang dialirkan pompa maka efisiensi cenderung semakin menurun. Hal ini terjadi karena ketika kecepatan putar dinamo pada pompa diperbesar maka laju alir atau kapasitas fluida yang dialirkan pompa akan semakin besar. Laju alir atau kapasitas fluida yang semakin besar menyebabkan daya yang dibutuhkan pompa akan semakin besar pula sehingga kerja pompa akan semakin berat yang menyebabkan efisiensi pompa menurun. VIII. SIMPULAN Pada praktikum kali ini, variasi yang dilakukan pada rpm pompa dan bukaan kran pompa menyebabkan terjadinya variasi pada laju alir, dimana laju alir inilah yang menentukan besar kecilnya perubahan head pompa, daya dinamo pompa, dan

efisiensi pompa karena variabel laju alir ini digunakan dalam menentukan nilai head pompa, daya dinamo pompa, dan efisiensi pompa tersebut. IX. DAFTAR PUSTAKA Geankoplis, C.J. 1997. Transport Process and Unit Operation. Third Edition. New Delhi: Prentice-Hall of India Tim Dosen Satuan Operasi. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Bandung: Politeknik Negeri Bandung