1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Arutmin adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. PT. Arutmin pertama kali menandatangani kontrak penambangan batubara dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981 dan merupakan perusahan swasta penghasil batubara terlama di Indonesia. Perusahaan mengoperasikan lima tambang yaitu, Site Senakin, Site Satui, Site Mulia, Site Asam- Asam dan satu terminal ekspor batubara yang bertaraf Internasional di North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT). 1 PT. Arutmin sebagai salah satu perusahaan pertambangan tentu melakukan aktivitas produksi yang tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat yang bermukim di sekitarnya. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT. Arutmin menimbulkan dampak positif (peningkatan ekonomi dan terbukanya lapangan pekerjaan) serta dampak negatif (terganggunya kesehatan dan pencemaran lingkungan). Oleh karena itu, untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan, maka PT. Arutmin melakukan kegiatan tanggung jawab sosial atau biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Hadi (2001), hubungan perusahaan dengan komunitas merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk memelihara dan membina hubungan dengan lingkungannya melalui komunikasi yang saling menguntungkan. Hal ini dikarenakan komunitas lokal merupakan salah satu stakeholder yang memiliki pengaruh yang besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Jefkins (1987), komunitas lokal adalah kelompok orang yang tinggal di sekitar wilayah operasi satu organisasi yang bisa berupa pabrik, areal penambangan, kantor atau bengkel. Komunitas yang tinggal di sekitar perusahaan bisa menjadi kawan atau lawan bagi perusahaan. Lesly (1991) menyatakan bahwa organisasi apapun perlu menjalin Januari 2010. 1 Arutmin. (n.d). http://www.arutmin.com/?page=/shec/comdev.px. Diakses pada tanggal 17
2 hubungan baik dengan komunitasnya sehingga terbentuk persepsi positif komunitas pada organisasi. Saat ini isu mengenai CSR bukan merupakan hal baru lagi di Indonesia. Berbagai pihak baik kalangan swasta, pemerintah dan lembaga pendidikan sudah menjalankan CSR dan mengkampanyekan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan untuk menjaga kelangsungan aktivitas perusahaan hingga untuk membangun legitimasi sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan aspek penting yang harus dilakukan perusahaan dalam operasionalnya. Hal tersebut bukan semata-mata untuk memenuhi peraturan perundang-undangan sebagaimana untuk perusahaan tambang diatur dalam Undang-Undang No 22 tahun 2001, maupun untuk Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Undang-Undang No. 40 pasal 74 tahun 2007, melainkan secara logis terdapat hukum sebab-akibat, dimana ketika operasional perusahaan memberikan dampak negatif, maka akan muncul respon negatif yang jauh lebih besar dari masyarakat maupun lingkungan yang dirugikan. Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan beragam, dari yang bersifat charity, filantropi sampai kegiatan yang memberdayakan masyarakat secara utuh. Perusahaan untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan komunitas lokal melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility. Dengan adanya kegiatan Corporate Social Responsibility maka masyarakat akan mendapatkan beberapa manfaat melalui kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewani (2009), dengan melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility dan mengkomunikasikannya dengan pemangku kepentingan, maka hubungan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder (dalam hal ini komunitas lokal) dapat terwujud. PT. Arutmin dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibilitynya lebih memprioritaskan pengembangan pada sektor pertanian dan keahlian berusaha guna mempercepat proses transisi dari gaya hidup yang hanya untuk hari ini menjadi gaya hidup untuk jangka panjang. Hal ini dilakukan karena tujuan dari program Corporate Social Responsibility PT. Arutmin adalah agar perekonomian
3 komunitas lokal dapat mandiri dan tidak tergantung dengan perusahaan. Dengan memanfaatkan sumberdaya alam sekitar, maka PT. Arutmin berusaha meningkatkan perekonomian komunitas lokal melalui kegiatan perekonomian pertanian, peternakan, dan budidaya perikanan. Perusahaan berusaha untuk lebih memberikan kemandirian dan mengajarkan tanggung jawab dibandingkan hanya dengan memberikan sumbangan dana. 2 Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian lebih memfokuskan pada program Aku Himung Petani Banua yang dijalankan oleh PT. Arutmin yang diberikan kepada komunitas lokal. Dipilihnya komunitas lokal karena mereka yang merasakan dampak dari kegiatan PT. Arutmin. Keberadaan komunitas lokal relatif mampu menentukan tingkat keberhasilan program dan juga menentukan reputasi perusahaan, sehingga perlu diukur persepsinya. Penelitian persepsi komunitas lokal terhadap program Aku Himung Petani Banua, dapat mengetahui apakah program tersebut dapat diterima dengan baik oleh komunitas lokal, dan dapat membuat program tersebut menjadi berkelanjutan, serta menciptakan hubungan yang baik antara PT. Arutmin dengan komunitas lokal. 2 ibid
4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi komunitas lokal yang mengikuti program Aku Himung Petani Banua di kawasan industri terhadap program Aku Himung Petani Banua? 2. Bagaimana hubungan antara karakteristik responden dengan persepsi terhadap program Aku Himung Petani Banua? 3. Bagaimana hubungan antara partisipasi responden dalam program Aku Himung Petani Banua dengan persepsi terhadap program Aku Himung Petani Banua? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari: 1. Persepsi komunitas lokal yang mengikuti program terhadap program Aku Himung Petani Banua, 2. Hubungan antara karakteristik responden dengan persepsi terhadap program Aku Himung Petani Banua, dan 3. Hubungan antara partisipasi responden dengan persepsi terhadap program Aku Himung Petani Banua. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berminat maupun terkait dengan kajian CSR, khususnya kepada: 1. Bagi masyarakat, dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana peran yang dilakukan oleh PT. Arutmin dalam aktivitas CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar wilayah kerja perusahaan. 2. Bagi perusahaan, melalui hasil penulisan dan penelitian ini, diharapkan dapat membantu PT. Arutmin untuk mengerti dan memahami persepsi komunitas lokal mengenai program Aku Himung Petani Banua.
5 3. Bagi pemerintah, sebagai masukan dalam menyusun pedoman dan kebijakan mengenai CSR dalam hal program yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat.