PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, yang ditandai dengan adanya perusahaanperusahaan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA BENGKEL DI PT. KONDANG MOTOR YAMAHA SURAKARTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TEHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT DANLIRIS DI GROGOL SUKOHARJO

Kualitas produk atau jasa secara pokok dinilai dalam kerangka kepuasan pelanggan. Hal ini searah dengan upaya perusahaan dalam memenangkan persaingan,

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG WONOGIRI TAHUN 2012

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA KULIAH DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DI UMS KARYA ILMIAH

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN LABORATORIUM KLINIK (Studi Kasus Laboratorium Klinik X Jakarta)

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT.JNE

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Survei pada Nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Pasuruan)

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN LISTRIK PLN RAYON BAALEENDAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Kantor Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pengaruh Kualitas Jasa, Lokasi dan Word Of Mouth

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN BELI MASYARAKAT DI SFA TOSERBA KAMPUNG SEWU SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

: Gina Ramadhani Sugiarto NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CUSTOMER VALUE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI PADA MASKAPAI PENERBANGAN GARUDA INDONESIA DI KOTA YOGYAKARTA)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI BENGKEL INDAH JAYA DI SRAGEN

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK

Nora Tristiana Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Rara Ayu Riandari B ABSTRAK

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dari kualitas layanan dari dimensi tangible, reliabity, responsiveness,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN SARI RAHAYU DI BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Diajukan Oleh: DIAN EVI STYANINGSIH A

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283)

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

PENGARUH FASILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GALABO (GLADAK LANGEN BOGAN) SURAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN PALYJA Justira Adhesa Secilia dan Tuti Hartati

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) DAN NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE) TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BRI KCP DELANGGU

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

0 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : AFFAN MADJID KHABIBULLAH NIM : B 100 090 093 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : AFFAN MADJID KHABIBULLAH NIM : B 100 090 093 Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS Jenis : SKRIPSI Judul : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya. Surakarta, 26 Maret 2013 Yang menyatakan, AFFAN MADJID KHABIBULLAH

ABSTRAK Tujuan dalam penelitian adalah: (1) Untuk mengetahui faktor kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. (2) Untuk mengetahui faktor kualitas pelayanan yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian survey. Populasi adalah semua nasabah BMT Bukit Annur Kendal. Sampel berjumlah 100 responden dengan teknik convenience sampling. Metode analisis data menggunakan: (1) uji instrumen penelitian, yaitu uji validitas dan reliabilitas, (2) Uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, (3) Uji hipotesis, yaitu uji regresi linear berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) Uji instrumen, semua kuesioner dinyatakan valid dan reliabel. (2) Uji Asumsi klasik, tidak terjadi kesalahan dalam asumsi klasik, (3) Uji hipotesis, diperoleh hasil: (a) Uji t menunjukkan secara individu bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. (b) Uji F menunjukkan secara bersama-sama bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. (c) Uji regresi linear berganda variabel kepedulian merupakan variabel yang nilai standardized coefficient paling besar, hasil ini menunjukkan bahwa variabel kepedulian merupakan variabel yang paling besar mempengaruhi kepuasan nasabah. (d) Uji koefisien determinasi mempunyai nilai R 2 yang cukup besar, hasil ini menunjukan kualitas pelayanan mampu menerangkan variabel kepuasan nasabah cukup besar. Kata Kunci: Kualitas pelayanan (wujud fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian), kepuasan nasabah

1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi ini, yang ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan asing, menimbulkan terjadinya peningkatan standarisasi pelayanan yang sangat berpengaruh terhadap meningkatnya ekspektasi konsumen. Dalam era perdagangan bebas saat ini tiap-tiap perusahaan mengalami persaingan yang sangat ketat. Terjadinya peningkatan persaingan dibarengi dengan banyaknya jumlah pesaing memaksa tiap-tiap perusahaan selalu memperhatikan keinginan dan kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen dengan cara memberikan layanan ekstra yang lebih baik dari para pesaing. Globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif (competitive adventage) agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global. Untuk mencapai hal itu pemasar harus menerapkan konsep pemasaran modern yang berorientasi pasar atau pelanggan karena mereka merupakan ujung tombak keberhasilan pemasaran (Kotler, 2005: 18). Pertumbuhan ekonomi satu bangsa memerlukan suatu pola pengolahan sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan secara penuh bagi kesejahteraan seluruh masyarakat tersedianya sumber alam, modal dan teknologi belum merupakan jaminan bahwa kemajuan akan diraih secara gemilang. Persaingan dan perkembangan lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank di Indonesia semakin berkembang pesat sejak adanya deregulasi di bidang moneter dan keuangan. Di dalam situasi persaingan yang semakin ketat, masing-masing lembaga keuangan harus mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi keunggulan perusahaan yang sulit ditiru oleh perusahaan lain. Kualitas jasa dan pelayanan yang ditawarkan atau diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan dianggap menjadi salah satu competitive adventage yang penting bagi kelangsungan satu organisme. Oleh karena itu setiap lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan non bank berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya, baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara umum sebenarnya tingkat kepuasan konsumen atau nasabah tergantung pada mutu atau kualitas jasa yang diterima.

2 Menurut Tjiptono (2012: 15) jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi kendaraan bermotor, salon kecantikan, kursus ketrampulan, pusat kebugaran, restoran, hotel, rumah sakit, universitas dan lain-lain. Pengertian kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki berbagai kriteria dan sangat bergantung pada konteksnya. Banyak pakar di bidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Menurut Deming dalam Zamit dalam Sadi (2008), kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Goets dan Davis dalam Tjiptono (2006: 51) merumuskan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kotler dalam Tjiptono (2006: 146) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Rangkuti dalam (Atmawati, 2004) kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidak- sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa, yaitu: bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (respon siveness), jaminan (assurance), empati (empathy). BMT Bukit Annur Kendal merupakan perusahaan dibidang jasa keuangan yang sedang berkembang, sehingga perusahaan memerlukan suatu langkah yang tepat untuk meningkatkan kepuasan nasabahnya. Oleh sebab itu, penulis memilih BMT Bukit Annur Kendal sebagai tempat penelitian dengan harapan mampu memberikan suatu manfaat bagi kemajuan BMT Bukit Annur dari hasil penelitian yang dilakukan. B. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh dimensi wujud fisik (tangibles) terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal.

3 2. Untuk mengetahui pengaruh dimensi kehandalan (reliability) terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. 3. Untuk mengetahui pengaruh dimensi daya tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. 4. Untuk mengetahui pengaruh dimensi jaminan (assurance) terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. 5. Untuk mengetahui pengaruh dimensi kepedulian (emphaty) terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. 6. Untuk mengetahui manakah diantara faktor dari dimensi kualitas yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. 7. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama kualitas pelayanan (tangibles, reability, responsiveness, assurance, emphaty) terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur kabupaten Kendal. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler dalam Sadi (2008), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Menurut Tjiptono (2012: 15) jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi kendaraan bermotor, salon kecantikan, kursus ketrampulan, pusat kebugaran, restoran, hotel, rumah sakit, universitas dan lain-lain. Mc Leod (1996) dalam Sadi (2008) bahwa kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang diterapkan perusahaan, tetapi sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang diterapkan pelanggan. Sedangkan Parasuraman, et.al (1988) dalam Tjiptono (2006: 271) kualitas layanan merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas layanan yang diharapkan konsumen. Jika kualitas layanan yang dirasakan sama atau melebihi kualitas layanan yang diharapkan, maka layanan dikatakan berkualitas dan memuaskan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan Kualitas pelayanan merupakan pelayanan terbaik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau lembaga yang memberi kepuasan bagi pelanggan atau masyarakat dan pada gilirannya kepuasan

4 itu akan menciptakan loyalitas pelanggan atau masyarakat kepada seseorang/kelompok /lembaga yang memberikan pelayanan tersebut. Parasuraman (dalam Tjiptono, 2006: 273) mengemukakan bahwa untuk mengukur kualitas jasa dapat ditentukan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa. Dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. 2. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap. 3. Jaminan (assurance), yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keraguraguan. 4. Empati (empathy), yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan. 5. Bukti fisik (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Konsep ini digambarkan oleh Oliver (1997 dalam Sadi, 2008), dengan membagi dimensi assurance menjadi empat dimensi, yakni competency, courtesy, credibility, dan security. Sedangkan dimensi empathy dibagi lagi menjadi tiga, yakni acces, comunication, understanding. Kotler (dalam Tjiptono, 2006:147) kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Tjiptono dalam Sadi (2008) Kepuasan konsumen adalah respon pelanggan (customer) terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya METODOLOGI PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan nasabah BMT Bukit Annur yang masih aktif dalam melakukan transaksi.

5 Menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian berjumlah 100 responden dengan pertimbangan populasi penelitian yang berjumlah banyak dan mudah ditemui. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara convinience sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara bebas tanpa menentukan status, atau keadaan dari responden sehingga menjadikan penelitian nyaman dalam pengambilan sampel. Sampel diambil berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Setelah jumlahnya diperkirakan mencakup yakni 100 konsumen, pengumpulan data dihentikan. Pertimbangan pengambilan sampel dengan jumlah 100 konsumen sudah cukup valid karena saat pengisian angket kuesioner akan dibimbing dan diawasi sehingga konsumen dalam mengisi akan lebih mudah dan lebih tepat. Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini meliputi: 1. Variabel Independen a. Wujud Fisik Wujud fisik (tangible) adalah fasilitas fisik yang bersih dan tertata rapi, peralatan yang lengkap, termasuk kerapihan para karyawan BMT Bukit Annur. Indikator yang bisa dilihat adalah : 1) Tata letak ruang tunggu yang rapi 2) Fasilitas gedung lengkap 3) Peralatan baru dan modern 4) Penampilan karyawan yang rapi dan sopan 5) Jaringan luas dan terpercaya b. Kehandalan Kehandalan (reliability) adalah kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan BMT Bukit Annur untuk melayani nasabah sesuai dengan yang dijanjikan secara tepat, akurat agar dapat menciptakan kepuasan nasabah. Indikator yang bisa dilihat adalah : 1) Menyampaikan jasanya sesuai jadwal 2) Teliti dalam penangan administrasi 3) Keakuratan data pelayanan

6 4) Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi nasabah 5) Komunikasi lancar c. Daya Tanggap Daya tanggap (responsiveness) merupakan upaya dan kesigapan para karyawan BMT Bukit Annur dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dengan tanggap. Indikator yang bisa dilihat adalah : 1) Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat 2) Ketepatan menyelesaikan keluhan 3) Responsif terhadap keluhan 4) Koordinasi tim baik 5) Administrasi lancar d. Jaminan Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, ketrampilan, sikap yang sopan dan dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan BMT Bukit Annur. Indikator yang bisa dilihat adalah : 1) Tingkat pengetahuan karyawan yang luas 2) Kesopanan dan keramahan karyawan 3) Ketrampilan karyawan 4) Karyawan mampu menanamkan rasa aman 5) Bagi hasil memuaskan e. Kepedulian Kepedulian (emphaty) merupakan upaya karyawan BMT Bukit Annur dalam memberikan perhatian dengan cara penyampaian yang tulus yang diberikan kepada nasabah dalam memahami kebutuhan nasabah. Indikator yang bisa dilihat adalah : 1) Kemudahan dalam menjalin hubungan 2) Karyawan tidak membeda-bedakan nasabah 3) Perhatian secara individu 4) Sungguh-sungguh mempehatikan kepentingan nasabah 5) Karyawan paham kebutuhan nasabah.

7 2. Variabel Dependen Kepuasan merupakan tingkat perasaan nasabah setelah membandingkan hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapan. Indikator yang bisa dilihat adalah: a. Tidak ada komplain atau keluhan b. Tercipta penggunaan jasa secara berulang c. Kenyamanan ruang tunggu d. Perasaan baik yang dirasakan nasabah setelah mendapatkan pelayanan e. Reputasi perusahaan baik di mata nasabah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Penelitian Variabel B Std. Error t hitung Sig. Wujud Fisik 0,149 0,074 2,020 0,046* Kehandalan 0,172 0,080 2,141 0,035* Daya Tanggap 0,129 0,065 1,996 0,049* Jaminan 0,205 0,091 2,251 0,027* Kepedulian 0,219 0,065 2,251 0,001** Konstanta 2,768 1,214 2,281 0,025* R 0,776 F Hitung 28,458 R Square 0,602 Probabilitas F 0,000** Adjusted R 2 0,581 * Sig. 0.05 ** Sig. 0,01 Sumber: Data Primer Diolah, 2012 a. Uji Regresi Linear Berganda Berdasarkan tabel IV.15 di atas dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 2,768 + 0,149X 1 + 0,172X 2 + 0,129X 3 + 0,205X 4 + 0,219X 5 Interpretasi: 1) Nilai konstanta bernilai positif sebesar 2,768, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel wujud fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian adalah konstan (0), maka kepuasan nasabah sebesar 2,768. 2) Koefisien regresi variabel wujud fisik (b 1 ) bernilai positif sebesar 0,149. Hal ini berarti bahwa jika fasilitas wujud fisik ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian adalah konstan (0), maka akan meningkatkan kepuasan nasabah sebesar 0,149.

8 3) Koefisien regresi variabel kehandalan (b 2 ) bernilai positif sebesar 0,172. Hal ini berarti bahwa jika kehandalan ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel wujud fisik, daya tanggap, jaminan dan kepedulian adalah konstan (0), maka akan meningkatkan kepuasan nasabah sebesar 0,172. 4) Koefisien regresi variabel daya tanggap (b 3 ) bernilai positif sebesar 0,129. Hal ini berarti bahwa jika daya tanggap ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel wujud fisik, kehandalan, jaminan dan kepedulian adalah konstan (0), maka akan meningkatkan kepuasan nasabah sebesar 0,129. 5) Koefisien regresi variabel jaminan (b 4 ) bernilai positif sebesar 0,205. Hal ini berarti bahwa jika jaminan ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel wujud fisik, kehandalan, daya tanggap, dan kepedulian adalah konstan (0), maka akan meningkatkan kepuasan nasabah sebesar 0,205. 6) Koefisien regresi variabel kepedulian (b 5 ) bernilai positif sebesar 0,219. Hal ini berarti bahwa jika kepedulian ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel wujud fisik, kehandalan, dan daya tanggap adalah konstan (0), maka akan meningkatkan kepuasan nasabah sebesar 0,219. 7) Nilai koefisien regresi variabel kepedulian (b 5 ) sebesar 0,219, hasil nilai ini yang paling besar dibandingkan dengan variabel yang lain, sehingga dapat disimpulkan variabel kepedulian berpengaruh paling besar terhadap kepuasan nasabah BMT Bukit Annur. b. Uji t 1) Pengaruh Wujud Fisik Terhadap Kepuasan Nasabah Diperoleh nilai t hitung = 2,020 dan nilai sig. = 0,046, maka t hitung > t tabel (2,020 > 1,988) dan sig. < 0,05 (0,046 < 0,05), maka secara parsial bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah 2) Pengaruh Kehandalan Terhadap Kepuasan Nasabah Diperoleh nilai t hitung = 2,141 dan nilai sig. = 0,035, maka t hitung > t tabel (2,141 > 1,988) dan sig. < 0,05 (0,035 < 0,05), maka secara parsial kehandalan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah 3) Pengaruh Daya Tanggap Terhadap Kepuasan Nasabah Diperoleh nilai t hitung = 1,996 dan nilai sig. = 0,049, maka t hitung > t tabel (1,996 > 1,988) dan sig. < 0,05 (0,049 < 0,05) maka secara parsial daya tanggap berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah

9 4) Pengaruh Jaminan Terhadap Kepuasan Nasabah Diperoleh nilai t hitung = 2,251 dan nilai sig. = 0,027, maka t hitung > t tabel (2,251 > 1,988) dan sig. < 0,05 (0,027 < 0,05) maka secara parsial jaminan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah 5) Pengaruh Kepedulian Terhadap Kepuasan Nasabah Diperoleh nilai t hitung = 3,381 dan nilai sig. = 0,001, maka t hitung > t tabel (3,381 > 1,988) dan sig. < 0,05 (0,001 < 0,05) maka secara parsial kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah c. Uji F Diperoleh nilai F hitung = 28,458 dan nilai sig = 0,000, maka F hitung > F tabel (28,458 > 2,30) dan sig < 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga secara bersama-sama atau simultan wujud fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. d. Uji Koefisien Determinasi Diperoleh angka koefisien determinasi R 2 = 0,602 atau 60,2% berarti kemampuan variabel-variabel bebas yang meliputiwujud fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian dalam menerangkan variabel terikat yaitu kepuasan nasabah sebesar 60,2%, sisanya (100% - 60,2% = 39,8%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. B. Pembahasan Hasil uji regresi linear berganda menghasilkan nilai koefisien regresi yang akan menjadi persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = 2,768 + 0,149X 1 + 0,172X 2 + 0,129X 3 + 0,205X 4 + 0,219X 5 Besar kecilnya nilai koefisien regresi linear berganda mengindikasikan besar kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi berganda (Beta) paling besar adalah variabel kepedulian (X 5 ) yang mempunyai nilai standardized coefficient beta sebesar 0,272, sehingga dapat disimpulkan variabel kepedulian mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan nasabah.

10 Hasil uji t menunjukkan bahwa secara individu atau parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Adapun pembahasan secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Wujud Fisik terhadap Kepuasan Nasabah Kotler dalam Sadi (2008), menyatakan jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Wujud fisik (tangible) adalah fasilitas fisik yang bersih dan tertata rapi, peralatan yang lengkap, termasuk kerapihan para karyawan BMT Bukit Annur. Hasil analisis data diperoleh bahwa bukti fisik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,020 dan signifikansi sebesar 0,046. Pengaruh signifikan atau bermakna menunjukkan bahwa semakin baik bukti fisik yang disediakan oleh BMT Bukit Annur maka dapat meningkatkan kepuasan nasabah. Usaha untuk meningkatkan kepuasan nasabah melalui variabel bukti fisik, sebaiknya BMT Bukit Annur harus: (1) lebih menata tata letak ruang tunggu agar lebih nyaman, (2) fasilitas gedung lebih lengkap, (3) semua peralatan baru dan modern, (4) karyawan disarankan lebih rapi dan sopan dalam berpenampilan, serta (5) memiliki jaringan kerja terpercaya dan luas. Hasil penelitian Sadi (2008) menunjukkan variabel tangible berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan hasil penelitian Ernani (2010) diperoleh hasil variabel bukti langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu hasil penelitian ini relevan dan mendukung hasil penelitian terdahulu. 2. Pengaruh Kehandalan terhadap Kepuasan Nasabah Kehandalan (reliability) adalah kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan BMT Bukit Annur untuk melayani nasabah sesuai dengan yang dijanjikan secara tepat, akurat agar dapat menciptakan kepuasan nasabah. Hasil analisis data diperoleh bahwa kehandalan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,141 dan signifikansi sebesar 0,035. Pengaruh signifikan atau bermakna

11 menunjukkan bahwa semakin baik tingkat kehandalan karyawan dalam memenuhi kebutuhan maupun keluhan nasabah maka dapat meningkatkan kepuasan nasabah. Usaha untuk meningkatkan kepuasan nasabah melalui variabel kehandalan, sebaiknya BMT Bukit Annur harus: (1) dalam menyampaikan kewajibannya tepat jadualnya, (2) karyawan bagian administrasi lebih teliti dalam menangani nasabah, (3) keakuratan pelayanan lebih ditingkatkan, (4) kemampuan menyelesaikan masalah lebih dimaksimalkan, serta (5) komunikasi pelayanan nasabah lebih dilancarkan.. Hasil penelitian Sadi (2008) menunjukkan variabel reliability secara negatif berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan hasil penelitian Ernani (2010) diperoleh hasil variabel kehandalan secara positif berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak relevan dan tidak mendukung hasil penelitian Sadi (2008), serta relevan dan mendukung hasil penelitian Ernani (2010). 3. Pengaruh Daya Tanggap terhadap Kepuasan Nasabah Daya tanggap (responsiveness) merupakan upaya dan kesigapan para karyawan BMT Bukit Annur dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dengan tanggap. Hasil analisis data diperoleh bahwa daya tanggap secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 1,996 dan signifikansi sebesar 0,049. Pengaruh signifikan atau bermakna menunjukkan bahwa semakin baik daya tanggap karyawan dalam menyelesaikan pelayanan dan keluhan nasabah maka dapat meningkatkan kepuasan nasabah. Usaha untuk meningkatkan kepuasan nasabah melalui variabel daya tanggap, sebaiknya BMT Bukit Annur harus: (1) karyawan lebih cepat dan tepat dalam menyelesaikan pelayanan, (2) karyawan lebih tepat dalam menyelesaikan keluhan nasabah, (3) karyawan lebih responsif dalam menangani keluhan nasabah, (4) koordinasi dalam tim work lebih ditingkatkan, serta (5) administrasi lebih dimaksimalkan. Hasil penelitian Sadi (2008) menunjukkan variabel responsiveness secara positif berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan

12 nasabah. Dan mendukung hasil penelitian Ernani (2010) diperoleh hasil variabel tanggapan secara positif berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak relevan dan tidak mendukung hasil penelitian Sadi (2008), serta relevan dan mendukung hasil penelitian Ernani (2010). 4. Pengaruh Jaminan terhadap Kepuasan Nasabah Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, ketrampilan, sikap yang sopan dan dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan BMT Bukit Annur. Hasil analisis data diperoleh bahwa jaminan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,251 dan signifikansi sebesar 0,027. Pengaruh signifikan atau bermakna menunjukkan bahwa semakin baik jaminan yang diberikan BMT Annur Kendal terhadap nasabah maka dapat meningkatkan kepuasan nasabah. Usaha untuk meningkatkan kepuasan nasabah melalui variabel jaminan, sebaiknya BMT Bukit Annur harus: (1) karyawan memiliki pengetahuan yang lebih luas, (2) karyawan lebih ramah dalam melayani nasabah, (3) karyawan memiliki keterampilan yang lebih baik dalam melayani nasabah, (4) karyawan lebih mampu menanamkan rasa aman pada nasabah, serta (5) BMT Bukit Annur lebih besar dalam memberikan bagi hasil. Hasil penelitian Sadi (2008) menunjukkan variabel assurance secara positif berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan hasil penelitian Ernani (2010) diperoleh hasil variabel jaminan secara positif berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu hasil penelitian ini relevan dan mendukung hasil penelitian terdahulu. 5. Pengaruh Kepedulian terhadap Kepuasan Nasabah Kepedulian (emphaty) merupakan upaya karyawan BMT Bukit Annur dalam memberikan perhatian dengan cara penyampaian yang tulus yang diberikan kepada nasabah dalam memahami kebutuhan nasabah. Hasil analisis data diperoleh bahwa kepedulian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 3,381 dan signifikansi sebesar 0,001. Pengaruh signifikan atau bermakna menunjukkan bahwa semakin baik kepedulian yang diberikan BMT Annur Kendal terhadap nasabah maka dapat meningkatkan kepuasan nasabah.

13 Usaha untuk meningkatkan kepuasan nasabah melalui variabel kepedulian, sebaiknya BMT Bukit Annur harus: (1) lebih memberikan kemudahan dalam menjalin hubungan antar nasabah, (2) karyawan dalam pelayanan tidak membedakan nasabah, (3) karyawan lebih memberikan pelayanan individu terhadap nasabah, (4) karyawan lebih bersungguh-sungguh dalam memperhatikan kepentingan nasabah, serta (5) karyawan lebih memahami secara menyeluruh kebutuhan nasabah. Hasil penelitian Sadi (2008) menunjukkan variabel emphaty secara positif berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan hasil penelitian Ernani (2010) diperoleh hasil variabel perhatian secara positif berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu hasil penelitian ini relevan dan mendukung dengan penelitian terdahulu. Berdasarkan kelima pembahasan tersebut di atas maka hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. 6. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah BMT Bukit Annur Kendal Kepuasan adalah tingkat perasaan nasabah setelah membandingkan hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapan. Kepuasan nasabah tercipta melalui hasil transaksi dan pengalaman dalam menggunakan suatu produk tertentu. Apabila nasabah puas terhadap suatu produk tertentu, maka tidak menutup kemungkinan pada transaksi berikutnya nasabah akan melakukan pembelian ulang. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 28,458 (28,458 > 2,30) dan signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Hasil signifikan atau bermakna mengindikasikan apabila kualitas pelayanan jika dikelola dengan baik mampu meningkatkan kepuasan nasabah. Hasil penelitian Sadi (2008) dan Ernani (2010) diperoleh hasil bahwa secara bersama-sama variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah maupun loyalitas pelanggan. Oleh karena itu hasil penelitian ini relevan dan mendukung hasil penelitian terdahulu.

14 SIMPULAN 1. Ada pengaruh yang signifikan bukti fisik terhadap kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan nilai t hitung sebesar 2,020 dan nilai signifikansi sebesar 0,046. 2. Ada pengaruh yang signifikan kehandalan terhadap kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan nilai t hitung sebesar 2,141 dan nilai signifikansi sebesar 0,035. 3. Ada pengaruh yang signifikan daya tanggap terhadap kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan nilai t hitung sebesar 1,996 dan nilai signifikansi sebesar 0,049. 4. Ada pengaruh yang signifikan jaminan terhadap kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan nilai t hitung sebesar 2,251 dan nilai signifikansi sebesar 0,027. 5. Ada pengaruh yang signifikan kepedulian terhadap kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan t hitung sebesar 3,381 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. 6. Variabel kepedulian (emphaty) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan dengan nilai standardized coefficient 0,272. 7. Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah, hal ini dibuktikan nilai F hitung sebesar 28,458 dan signifikansi sebesar 0,000. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hadiyati, Ernani. 2010. Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengarunya terhadap Loyalitas Pelanggan, Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Lawang. Vol. 2, No. 2, Juli Desember 2010 Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: Prehallindo. Kuswanto, Adi. 2009, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah, Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 14, No. 2, Agustus 2009 Lovelock, Cristopher H. dan Wright, Lauren K. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Jakarta: Salemba Empat. Munawaroh, Munjiati. 2000. Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan pada Industri Pendidikan di Yogyakarta, Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 2, No. 5, 2000 Parasuraman, A. Valerie A. Zeithmal, dkk. 1988. A Conceptual Model of Service Quality and its Implications for Future Research. Dalam Journal of Marketing. Vol 49 (Fall 1985),41-50

15 Rustika Atmawati dan M. Wahyuddin, 2004, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen pada Matahari Departement Store di Solo Grand Mall, Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 5, No. 1, Juni 2004 Sadi, 2008, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank, Studi Kasus pada BPR BKK Pati Kota. Vol. 1, No. 2, September 2008 Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan Ke-12. Bandung: Alfabeta. Supranto, J. 2004. Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Bayumedia Publishing. 2012. Service Management: Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Andi.