Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Ethical Clearanc

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Mencit dikelompokan secara acak sebanyak 5 kelompok dan diberikan perlakuan. Kelompok III: EDJB dosis 3 572mg/KgBB diberikan sebanyak 0,5 cc

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

Dosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

Lampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Yogyakarta masih berada pada level physiological needs dengan

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Uji hedonik (uji kesukaan)

LAMPIRAN 1 PENGHITUNGAN BESAR SAMPEL. Besar subjek penelitian ditentukan berdasarkan rumus :

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Transkripsi:

Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk seluruh mencit dosis 4,8384 mg untuk tiap mencit Hari ke-22 Pemeriksaan kadar glukosa darah dan pengelompokan mencit secara acak menjadi 6 kelompok perlakuan Hari ke-22 sampai ke-28 Pemberian perlakuan EEBP dosis I, II dan III,, serta pembanding Glibenklamid dan Jamu D Hari ke-29 Pemeriksaan kadar glukosa darah mencit untuk setiap kelompok perlakuan (sebelumnya mencit dipuasakan) 38

39 Lampiran 2 : Perhitungan Dosis 1. Dosis Aloksan Dosis aloksan pada tikus = 120 mg/ kgbb tikus Faktor konversi tikus 200 gr ke mencit 20 gr = 0,14 untuk tikus 200 gr = 200 / 1000 x 120 mg = 24 mg untuk mencit 20 gr = 24 mg x 0,14 = 3,36 mg Dosis untuk 1 kg BB mencit = 1000 / 20 x 3,36 mg = 168 mg/ kg BB mencit Rata-rata BB mencit = 28,8 gr Dosis Aloksan untuk mencit 28,8 gr = 28,8 / 20 x 3,36 mg = 4,8384 mg untuk tiap mencit. Volume maksimal untuk penyuntikan intravena mencit: 0,1 ml 4,8384 mg/ 0,1 ml 48,384 mg/ ml 2. Dosis Glibenklamid Dosis Glibenklamid untuk manusia = 5 mg Faktor konversi dosis manusia ke mencit dengan berat badan ± 20 gr = 0,0026 Untuk mencit 20 gram = 5 mg x 0,0026 = 0,013 mg Dosis untuk 1 kg BB mencit = 1000 / 20 x 0,013 mg = 0,65 mg/ kg BB mencit

40 3. Dosis Jamu D Jamu D 1 kapsul = 500 mg Dosis pemakaian Jamu D untuk manusia = 1 hari 3 kali = 3 x 500 mg = 1500 mg Faktor konversi dosis manusia ke mencit dengan berat badan ± 20 gr = 0,0026 Untuk mencit 20 gram = 1500 mg x 0,0026 = 3,9 mg Dosis untuk 1 kg BB mencit = 1000 / 20 x 3,9 mg = 195 mg/ kg BB mencit Rata-rata BB mencit = 28,8 gr Dosis Jamu D untuk mencit 28,8 gr = 28,8 / 20 x 3,9 mg = 5,616 mg 4. Dosis Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordicae Fructus) Jamu D 1 kapsul = 500 mg Momordicae Fructus yang terdapat dalam Jamu D = 10% = 10 / 100 x 500 mg = 50 mg Dosis pemakaian Jamu D untuk manusia = 1 hari 3 kali = 3 x 50 mg = 150 mg Faktor konversi dosis manusia ke mencit dengan berat badan ± 20 gr = 0,0026 Untuk mencit 20 gram = 150 mg x 0,0026 = 0,39 mg Rata-rata BB mencit = 28.8 gr Dosis EEBP untuk mencit 28.8 gr = 28.8 / 20 x 0,39 mg = 0,5616 mg = 0.5 x EEDS dosis 2 = 0.5 x 0,5616 mg = 0,2808 mg = 2 x EEDS dosis 2 = 2 x 0,5616 mg = 1,1232 mg Dosis EEBP untuk hewan coba: Dosis 1 = 9,75 mg/kgbb mencit

41 Dosis 2 = 19,5 mg/kgbb mencit Dosis 3 = 39 mg/kgbb mencit Lampiran 3 : Hasil Uji Statistik 1. Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan KadarGlukosaDarahSesudahInduksiAloksan Total Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 4 144.50 17.635 8.818 116.44 172.56 129 167 4 150.50 15.460 7.730 125.90 175.10 133 164 4 145.00 24.138 12.069 106.59 183.41 126 178 4 189.00 42.135 21.067 121.95 256.05 158 251 4 168.75 35.349 17.675 112.50 225.00 127 211 4 178.00 23.986 11.993 139.83 216.17 152 210 24 162.63 30.376 6.200 149.80 175.45 126 251 Test of Homogeneity of Variances KdrGuladhsblmperlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig..998 5 18.447 ANOVA KdrGuladhsblmperlakuan Sum of squares df Mean square F Sig. Between groups 7022.875 5 1404.575 1.781.168 Within groups 14198.750 18 788.819 Total 21221.625 23

42 KadarGlukosaDarahSesudahInduksiAloksan Tukey HSD a Perlakuan Sig. Subset for alpha =.05 N 1 4 144.50 4 145.00 4 150.50 4 168.75 4 178.00 4 189.00.268 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

43 2. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan PersentasePenurunanKGDSesudahPerlakuan Total Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 4 18.4604 22.28788 11.14394-17.0046 53.9254-5.43 47.90 4 16.5306 17.56524 8.78262-11.4196 44.4808.61 41.55 4 10.1509 5.92675 2.96338.7201 19.5817 6.35 18.92 4 1.3205 11.23537 5.61768-16.5574 19.1985-10.13 15.14 4 49.8784 15.95862 7.97931 24.4846 75.2721 32.96 68.72 4 53.9780 12.04616 6.02308 34.8099 73.1461 43.42 68.10 24 25.0531 24.24218 4.94841 14.8165 35.2897-10.13 68.72 Test of Homogeneity of Variances PersentasePenurunanKGDSesudahPerlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.010 5 18.440 ANAVA PersentasePenurunanKGDSesudahPerlakuan Sum of squares df Mean square F Sig. Between groups 9417.407 5 1883.481 8.270.000 Within groups 4099.304 18 227.739 Total 13516.711 23

44 Multiple Comparisons Dependent Variable: PersentasePenurunanKGDSesudahPerlakuan Tukey HSD (I) Perlakuan3 (J) Perlakuan3 *. The mean difference is significant at the.05 level. Mean Difference 95% Confidence Interval (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 1.92978 10.67097 1.000-31.9829 35.8425 8.30951 10.67097.968-25.6032 42.2222 17.13984 10.67097.605-16.7729 51.0525-31.41799 10.67097.079-65.3307 2.4947-35.51762* 10.67097.037-69.4303-1.6049-1.92978 10.67097 1.000-35.8425 31.9829 6.37972 10.67097.990-27.5330 40.2924 15.21005 10.67097.712-18.7027 49.1228-33.34777 10.67097.055-67.2605.5649-37.44741* 10.67097.026-71.3601-3.5347-8.30951 10.67097.968-42.2222 25.6032-6.37972 10.67097.990-40.2924 27.5330 8.83033 10.67097.958-25.0824 42.7430-39.72749* 10.67097.016-73.6402-5.8148-43.82713* 10.67097.007-77.7398-9.9144-17.13984 10.67097.605-51.0525 16.7729-15.21005 10.67097.712-49.1228 18.7027-8.83033 10.67097.958-42.7430 25.0824-48.55783* 10.67097.003-82.4705-14.6451-52.65746* 10.67097.001-86.5702-18.7448 31.41799 10.67097.079-2.4947 65.3307 33.34777 10.67097.055 -.5649 67.2605 39.72749* 10.67097.016 5.8148 73.6402 48.55783* 10.67097.003 14.6451 82.4705-4.09964 10.67097.999-38.0123 29.8131 35.51762* 10.67097.037 1.6049 69.4303 37.44741* 10.67097.026 3.5347 71.3601 43.82713* 10.67097.007 9.9144 77.7398 52.65746* 10.67097.001 18.7448 86.5702 4.09964 10.67097.999-29.8131 38.0123

45 Tukey HSD a Perlakuan3 Sig. PersentasePenurunanKGDSesudahPerlakuan N 1 2 3 4 1.3205 4 10.1509 Subset for alpha =.05 4 16.5306 16.5306 4 18.4604 18.4604 4 49.8784 49.8784 4 53.9780.605.055.999 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Lampiran 4 : Gambar 46

RIWAYAT HIDUP Nama : R. A. Alexia Kusuma Editha NRP : 0510154 Tempat dan Tanggal lahir : Yogyakarta, 6 September 1987 Alamat : Jl. Tebet Barat V C no. 14, Jakarta Selatan Riwayat Pendidikan : 1996, SD Adik Irma Suryani Nasution Jakarta 1998, SD Tarakanita IV Yogyakarta 1999, SD Adik Irma Suryani Nasution Jakarta 2002, SLTP Labschool Rawamangun Jakarta 2005, SMA Santa Ursula Jakarta 2005, SMA Negeri 8 Jakarta 2005 sekarang, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung 49