BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kinerja. Friel (1998) mengatakan bahwa kinerja pegawai menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam. Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Cahyono (2005), motivasi

1 Universitas Indonesia

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. professional, karena pengelolaan tenaga kerja secara professional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang peneliti melakukan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan atas hasil pekerjaanya yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga. kepada Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86

BAB I PENDAHULUAN. Perawat adalah salah satu dimensi yang sangat penting dalam organisasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Beban Kerja, Kompensasi,

BAB I PENDAHULUAN. sistematis agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Keempat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai lembaga dengan fungsi strategis dalam bidang kehakiman dan peradilan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh. Nama : Harman Setiyawan NIM : C4C

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

JASA PENGIRIMAN BARANG TIKI DAN PELANGGAN. I. Karakteristik Responden 1. Nama Responden :

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian SEKOLAH PASCA SARJANA IPB MAYOR ILMU MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. (Rachmawati, 2008). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam lembaga keuangan seorang karyawan merupakan asset atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara yang bertujuan

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

DAFTAR ISI Siti Aminah, 2013

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada

BAB II LANDASAN TEORI

KUESIONER. 3. Lama bekerja : a. 1 2 tahun b. 3 4 tahun c. 5 6 tahun d. > 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gejala globalisasi mengakibatkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari mediasi komitmen organisasional

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada setiap organisasi sektor publik maupun swasta memang menjadi hal pokok yang harus diperhatikan, sebab setiap individu dinilai berdasarkan kinerja. Friel (1998) mengatakan bahwa kinerja pegawai menjadi sangat penting dinilai oleh para manager instansi pemerintah mengingat perilaku dan kinerja pegawai negeri berdampak langsung dan signifikan terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kinerja didefinisikan sebagai pencapaian hasil kerja seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan tugas masing-masing dengan satu maksud mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dengan cara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Prawirosentono, 1999). Berdasarkan kinerja, individu akan dinilai apakah karyawan itu layak untuk dipertahankan oleh organisasi atau harus dimutasi. Pada kenyataannya, sebelum dan sesudah seseorang bergabung dengan sebuah organisasi terdapat faktor-faktor eksternal maupun internal yang menyebabkan dan memengaruhi motivasi kerja, komitmen melayani yang pada akhirnya akan memengaruhi bagus tidaknya kinerja seseorang dalam organisasi itu. Nyatanya, kehadiran faktorfaktor eksternal dan internal itu sering luput dari perhatian manajemen instansi pemerintah dalam hal ini adalah pejabat Pembina kepegawaian daerah propinsi/kabupaten/kota (PP no. 9 tahun 2003). Padahal, jika kehadiran faktor- 1

faktor eksternal dan internal itu dikelola dengan baik, maka kesuksesan dalam memberikan layanan yang berkualitas bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Berkaitan dengan faktor-faktor eksternal dan internal yang menyebabkan motivasi layanan publik dan komitmen organisasional, penulis mengidentifikasi beberapa faktor yang umumnya memengaruhi dan yang menyebabkan timbulnya motivasi dan komitmen organisasional sesuai dengan karakter kerja, sifat dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Beberapa faktor eksternal dan internal yang menyebabkan motivasi dan komitmen organisasional dalam penelitian ini adalah : faktor demografi (umur, jenis kelamin, pendidikan), gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun, hubungan kerja dengan atasan, pengembangan karir dan tuntutan akuntabilitas. Gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun merupakan faktor penting bagi karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi. Keberadaan, besaran serta komposisi gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun yang diterima oleh karyawan yang bekerja disebuah organisasi akan memengaruhi motivasi, komitmen dan kinerja karyawan. Bateman & Strasser (1984) menemukan hubungan positif antara gaji dan komitmen, artinya semakin tinggi gaji yang diterima pegawai semakin tinggi pula komitmen pegawai itu terhadap organisasi yang mempekerjakannya. Dilain pihak, Bergmann, Bergmann dan Grahn (1994) menemukan bahwa keberadaan gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun yang dirancang dengan baik akan sangat efektif dalam menarik, memotivasi, memuaskan dan mempertahankan karyawan sektor publik. Demikian dengan pegawai yang memiliki pendidikan lebih tinggi, akan cenderung termotivasi dan 2

ingin membuktikan diri bahwa ia mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pegawai yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Dengan menunjukkan kinerja yang lebih baik, pegawai itu berharap akan mendapatkan promosi jabatan. Disamping itu, umur dan jenis kelamin ditemukan memengaruhi motivasi layanan publik dan komitmen organisasional. Bateman dan Strasser (1984); Lee dan Maurer (1999) mengemukakan terdapat hubungan positif antara umur, jenis kelamin terhadap komitmen organisasional. Orang yang lebih tua akan lebih termotivasi dan berkomitmen, hal ini dikarenakan dari sisi usia karyawan akan cenderung sulit untuk mendapatkan pekerjaan pengganti. Jadi agar tidak dimutasi maka karyawan itu akan berusaha menunjukkan motivasi dan berkinerja baik. Sementara wanita ditemukan lebih berkomitmen dari pria dan karyawan yang sudah menikah ditemukan akan lebih berkomitmen. Selain itu, Pegawai yang memiliki hubungan kerja yang baik dengan atasannya biasanya akan memiliki rasa nyaman dan aman di organisasi itu. Dengan demikian akan muncul motivasi untuk tetap berkinerja maksimal dihadapan atasan dan bagi organisasi secara keseluruhan. Benkhoff (1997); Camilleri et al. (2007) menemukan bahwa hubungan kerja antara bawahan dengan atasan memengaruhi secara positif komitmen organisasional, motivasi layanan publik dan kinerja, ini artinya semakin baik hubungan kerja antara bawahan dan atasan maka semakin tinggi komitmen organisasional, motivasi layanan publik dan kinerja karyawan dalam organisasi itu. 3

Sementara itu, kesempatan pengembangan karir merupakan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki oleh seorang pegawai. Setiap pegawai sudah tentu ingin karirnya berkembang atau setidaknya terdapat kemajuan dalam pekerjaannya. Dreher (1991); Kim dan Lee (2007) dan Hemmasi et al (1992) mengatakan bahwa kepuasan terhadap pengembangan karir berhubungan signifikan dengan kepuasan gaji karena biasanya kenaikan pangkat berhubungan dengan meningkatnya gaji. Penelitian oleh U.S. Merit Systems Protection Board (1987) mengemukakan bahwa minimnya kesempatan pengembangan karir merupakan penyebab potensial karyawan federal meninggalkan pekerjaannya dari pemerintah. Penelitian Crewson (1997) menambahkan lagi bahwa seseorang yang termotivasi dan berkomitmen biasanya dipengaruhi oleh insentif dan struktur kesempatan yang diberikan oleh organisasi termasuk kesempatan pengembangan karir. Demikian dengan tuntutan akuntabilitas, semakin meningkatnya perhatian dan tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas serta kualitas layanan yang diberikan oleh pemerintah hal ini telah mendorong pemerintah untuk bertindak akuntabel dan memperbaiki kualitas layanan yang diberikan. Selain itu, tuntutan akuntabilitas telah mendorong kementerian/lembaga harus menunjukkan keberhasilan program yang dilaksanakan demi mempertahankan aliran dana dari pemerintah (S. R. Smith & Lipsky, 1993). Light (2000); Wilson (1989), mengatakan bahwa tuntutan akuntabilitas memiliki manfaat dalam meningkatkan kepercayaan dan mempertahankan dana pemerintah. Dari penjelasan diatas jalaslah bahwa tuntutan akuntabilitas akan mendorong peningkatan motivasi 4

layanan publik, komitmen organisasional dan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, secara keseluruhan motivasi layanan publik, komitmen organisasional dan kinerja karyawan banyak dipengaruhi oleh faktor demografi (umur, jenis kelamin, pendidikan), gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun, hubungan kerja dengan atasan, pengembangan karir dan tuntutan akuntabilitas. Tujuan mengidentifikasi faktor-faktor ini dilakukan untuk memperbaiki perencanaan organisasi yang berimbas pada pemilihan individu-individu yang memiliki motivasi dan komitmen yang sesuai dengan misi organisasi, selain itu, juga memiliki tujuan pengawasan (monitoring) dan evaluasi layanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat/publik. Bagi manajemen yang memegang peranan kunci bagi tercapainya misi organisasi, maka mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penciptaan komitmen organisasional dan motivasi layanan publik dalam meningkatkan kinerja adalah menjadi bagian vital yang harus diketahui. Camilleri et al. (2007) menemukan bahwa komitmen organisasional dan motivasi layanan publik memiliki peranan penting bagi karyawan sebagai individu maupun bagi organisasi yang mempekerjakan mereka. Porter et al. (1974) dalam Crewson (1997) mengatakan bahwa komitmen pengawai merupakan faktor penting dalam mendukung perkembangan organisasi dalam memberikan imbalan ekonomis. Crewson (1997) menambahkan lagi bahwa karyawan dengan komitmen yang tinggi lebih berpotensi untuk melanjutkan partisipasi yang positif meskipun mereka kurang puas dengan gaji, tunjangan maupun supervisi. Pada penelitian-penelitian sebelumnya telah diindikasikan 5

bahwa organisasi pelayanan sektor publik cenderung untuk mempekerjakan karyawan yang memiliki cita-cita dan keinginan yang sesuai dengan misi organisasi sektor publik (Crewson, 1997; Perry, 1996, 1997; Perry & Wise, 1990). Jadi, komitmen organisasional dan motivasi layanan publik dipandang sebagai komponen penting dari kinerja. Melihat pentingnya isu diatas, maka penelitian ini akan menjadi perlu untuk dilakukan mengingat faktor-faktor yang dapat menyebabkan motivasi layanan publik dan komitmen organisasional akan menunjang kinerja pegawai yang semakin membaik dan dengan membaiknya kinerja pegawai, maka kualitas layanan bermutu bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. 1.2 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor-faktor demografi (umur, jenis kelamin, pendidikan), gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun, hubungan kerja dengan atasan, pengembangan karir dan tuntutan akuntabilitas memengaruhi komitmen organisasional dan motivasi layanan publik? 2. Apakah motivasi layanan publik memengaruhi komitmen organisasional? 3. Apakah komitmen organisasional dan motivasi layanan publik memengaruhi kinerja? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah faktor-faktor demografi (umur, jenis kelamin, pendidikan), gaji, jaminan kesehatan dan dana pensiun, 6

hubungan kerja dengan atasan, pengembangan karir dan tuntutan akuntabilitas merupakan faktor-faktor anteseden komitmen organisasional dan motivasi layanan publik. Selain itu penelitian ini juga akan menguji apakah komitmen organisasional disebabkan oleh motivasi layanan publik serta menguji apakah motivasi layanan publik dan komitmen organisasional memengaruhi secara positif kinerja. 1.4 Kontribusi Penelitian Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk kontribusi praktis, penelitian ini dapat digunakan oleh manajemen instansi pemerintah dalam hal ini adalah pejabat Pembina kepegawaian daerah propinsi/kabupaten/kota (PP no. 9 tahun 2003) sebagai referensi dalam merencanakan, mengawasi, mengevaluasi dan meningkatkan atau mendorong faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan komitmen organisasional, motivasi layanan publik dan kinerja. Sebagai contoh, dengan mengetahui bahwa hubungan kerja dengan atasan (HKDA) memengaruhi signifikan positif terhadap komitmen organisasional dan motivasi layanan publik, maka sebagai atasan harus menyadari bahwa sikap terhadap bawahan, perhatian dan upaya menciptakan lingkungan kerja yang ramah akan dapat meningkatkan komitmen organisasional dan motivasi layanan publik. Selain itu, umur (U) memengaruhi motivasi layanan publik, gaji (G) memengaruhi komitmen organisasional (KO), dari temuan ini, pengambil kebijakan dapat mempertimbangkan variabel- 7

variabel ini untuk digunakan sebagai alat bantu mengambil keputusan. Contoh lain adalah tuntutan akuntabilitas (TA) memengaruhi signifikan positif terhadap motivasi layanan publik. Ini artinya bahwa kontrol/pengawasan terhadap kinerja pegawai penting untuk terus dilakukan, dampaknya bukan saja pekerjaan diselesaikan dengan baik, namun juga untuk menjaga agar pegawai tetap termotivasi. Dengan mengetahui bahwa tuntutan akuntabilitas memengaruhi signifikan positif terhadap motivasi layanan publik, maka pengambil kebijakan dapat merencanakan dan melakukan tindakan maupun evaluasi dalam rangka meningkatkan motivasi layanan publik. 2. Untuk kontribusi teori, dengan melihat hubungan positif maupun negatif antar variabel dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel-variabel lain yang diperkirakan saling mempengaruhi untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih luas. Jadi penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan oleh peneliti selanjutnya apabila ingin meneliti faktor-faktor anteseden, motivasi layanan publik, komitmen organisasional dan kinerja pegawai negeri sipil di Indonesia. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan 8

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur dan Pengembangan Hipotesis Bab ini menguraikan tinjauan literatur dan pengembangan hipotesis. Didalam bab ini dijelaskan faktor-faktor anteseden motivasi layanan publik, komitmen organisasional dan kinerja pegawai negeri sipil. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian. Meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, jenis dan metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik dan analisis data, definisi operasional dan pengukuran variabel, dan pilot test. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan hasil penelitian, statistik deskriptif mengenai demografi responden, hasil analisis model, pengukuran dan pengujian hipotesis. Bab V Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran Penelitian Bab ini menjelaskan kesimpulan, dan implikasi penelitian, keterbatasan dan saran penelitian selanjutnya. 9