PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA ANAK BUNGSU SMA NEGERI 2 TAMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA YANG MEMILIKI PERINGKAT SEPULUH TERENDAH DI SMPN 13 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

Hendrizal nur 1) Sardi Yusuf 2) Rosmawati 2)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

Ramtia Darma Putri 1) Rosmawati 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

Keywords: Group Guidance, Character Values,Social Relation, Firt Born Student.

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PEKANBARU

Yeni Yanti 1) Elni Yakub 2) Tri Umari 2)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN PERILAKU AGRESIF SISWA LAKI-LAKI KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH SATU PEKANBARU TAHUN AJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH YANG KELUARGANYA TIDAK UTUH DI KELAS X SMAN 2 TAMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Hangga Syah Putra 1) Tri Umari 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

Reri Saputra 1) Sardi Yusuf 2) Tri Umari 2)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA REMEDIAL KELAS IX SMP N 1 SIAK HULU

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG PRESTASI BELAJARNYA RENDAH DI SMA N 12 PEKANBARU

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING SERVICES TO STUDENTS LEARNING INTERACTION OF GRADE X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU YEAR ACADEMIC 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

Alamat , Nomor Handphone: Diterima Jurnal Akademik

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA ANAK BUNGSU KELAS X SMAN 10 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES SISWA KELAS VIII SMP IT AL-IKHSAN BOARDING SCHOOL RIAU

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling, Confidence, Physical Development and Health

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

Diterima 10 Juni 2013 Jurnal Akademik

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH SATU PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR SISWA ANAK TUNGGAL KELAS X SMAN 10 PEKANBARU TAHUN AJARAN ABSTRACT

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

Alamat , Nomor Handphone: Diterima 15 Juli 2013 Jurnal Akademik

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 10 PEKANBARU

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SANTRI KELAS X SMA BABUSSALAM PEKANBARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

THE EFFECT GROUP GUIDANCE SERVICE TO INCREASE RESILIENCE OF STUDENTS GRADE X OF SAINS AT SENIOR HIGH SCHOOL 5 PEKANBARU

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MASALAH HUBUNGAN SOSIAL DENGAN KELUARGA DAN HUBUNGAN MUDA-MUDI SISWA TERISOLIR KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TAMBANG

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

III. METODOLOGI PENELITIAN

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL KELAS XII SMA N 5 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013 ABSTRACT

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA N 1 TAMBANG ABSTRACT

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Geografi.

REM KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Wiwit Winarto

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PANTANG LARANG MELAYU TERHADAP PENURUNAN ALPA SISWA KELAS X TKR 3 SMK MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU T.

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

Putri Yana Dewi, Rosmawati dan Elni Yaqub Program Studi Bimbingan Konseling

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 2 BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR. Oleh: Hayati Tatoe *)

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

: ZAFIRAH FARIS NIM K

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

Jurnal Bimbingan Konseling


Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling, Volume 1 Nomer 1 Tahun 2013, pp Januari

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA NON UNGGULAN KELAS IX SMP N 1 SIAK HULU

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING TOWARD CAREER UNDERSTANDING LEVEL OF THE ELEVEN GRADE STUDENTS OF SMA HANDAYANI OF PEKANBARU IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

The Relation Between Motivation Achievement with the Academic Achievement of University Students PG PAUD UNRI in Academic Year 2011 Pekanbaru

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

Leo Ferdinandus Manalu*, Asmadi M. Noer**, dan Rasmiwetti*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

Transkripsi:

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA ANAK BUNGSU SMA NEGERI TAMBANG TAHUN PELAJARAN 01/013 Sefni Seli 1) Sardi Yusuf ) Tri Umari ) 1) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Email chefnishely@yahoo.com ) Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau ABSTRACT The study is titled "The effect of group counseling on increasing students' independence youngest SMAN Mine of the school year 01/013". The purpose of this study is: 1) To reveal the independence of the youngest students of SMA Negeri Mine academic year 01/013 before being given the guidance of the group. ) To reveal the independence of the youngest SMA Negeri Mine academic year 01/013 after a given group counseling. 3) To determine the effect of the child's independence before and after the youngest student organized group counseling in SMA Negeri Mine academic year 01/013. 4) To determine the contribution of group counseling on the youngest child's independence SMA Negeri Mine academic year 01/013. Hypothesis: there are significant group counseling to increase student independence youngest SMAN Mine. Methods of research used experimental method pattern One group: One group pre-test and post-test design. To distinguish the independence of students before and after the youngest child was given use of guidance services group test calculations "t" is obtained t hitung is greater than the value t tabel (19.66>.086) at the 5% level. Thus, Ho is rejected and Ha accepted means there is a difference between the independence of the youngest students before and after the group counseling services. Then from the calculation of the determinant coefficient r = 0.54. Thus it can be seen the influence of group counseling services to increase independence youngest child is 54%. Based on the results of research conducted, it can be concluded after a given group counseling services to increase independence of the youngest students. KEYWORDS: Guidance Group, Independence, and the youngest students 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Perkembangan nasional menuntut adanya sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik untuk keberhasilan suatu pembangunan. Remaja merupakan sasaran utama untuk pembangunan yang diharapkan memiliki kualitas dengan mengembangkan potensinya melalui pendidikan. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sebagai kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan tersebut, dibutuhkan tenaga pendidik yang bekerja sesuai dengan bidangnya. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam SISDIKNAS No. 0 Tahun 003 yang menjelaskan bahwa : Pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan Usia remaja adalah periode menuju kemandirian remaja dan kebebasan, secara normal individu mencapai kebebasan emosional, moral-spiritual atau keagamaan, intelegtual maupun sosial. Menurut konopko ( dalam yusuf 004 : 184 ) usia remaja berisar antara 15-18 tahun,termasuk remaja madya. Dimana pada usia ini udah berkembang kemandirian, dengan meningkatnya tanggung jawab tentang kehidupan sekolahnya. Kemandirian pada diri siswa, dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung berlangsung, misalnya siswa aktif dalam diskusi, setiap tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan baik, jika terjadi perdebatan dalam diskusi mereka berani beradu argumen dan tidak saling menyalahkan, mereka juga rajin mengerjakan LKS ketika gurunya berhalangan hadir tanpa diperintah oleh guru piket dan bisa terlihat juga siswa yang tidak memiliki kemandirian dalam proses belajar, misalnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,siswa minta bantuan teman, terlihat juga siswa sering bermain-main diluar ketika guru nya tidak hadir. Disini peneliti melihat dan mengambil sampel anak bungsu. Berdasarkan pengalaman peneliti selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) fenomena kemandirian siswa sangat kurang dalam hal belajar terutama anak bungsu juga terjadi di SMA Negeri Tambang. Informasi ini diperoleh melalui wawancara dengan siswa, konselor, guru olahraga, wali kelas, pengamatan peneliti selama PPL dan dari hasil dokumentasi. Adapun gejala yang nampak dari hasil pengamatan peneliti terhadap anak bungsu ialah : 1)Adanya siswa yang enggan untuk bertanya kembali tentang tugas yang tidak dipahaminya.)adanya siswa yang kurang puas dengan tugasnya sendiri.3)adanya siswa yang ragu dengan hasil tugasnya membuahkan prestasi yang baik.4)adanya siswa yang tidak akan bertanya tentang materi yang tidak dipahaminya. Bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing masing siswa yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (Tohirin, 007:170).

Dari pengertian bimbingan kelompok dan fenomena yang tampak saat peneliti melaksanakan wawancara serta dokumentasi yang ada, penulis merasa bimbingan kelompok sangat cocok dilaksanakan untuk siswa anak bungsu yang memiliki kemandirian yang rendah agar mereka bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan juga sekolahnya. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti dan mengambil judul Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kemandirian Siswa Anak Bungsu SMA Negeri Tambang Tahun pelajaran 01/013 Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :1).Bagaimana gambaran kemandirian anak bungsu SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013 sebelum diberi bimbingan kelompok.).bagaimana gambaran kemandirian anak bungsu SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013 sesudah diberi bimbingan kelompok.3).apakah terdapat pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kemandirian anak bungsu SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013.4).Seberapa besar sumbangan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kemandirian anak bungsu SMA Negeri Tambang. Tujuan Penelitian ini adalah :1). Untuk mengetahui gambaran kemandirian anak bungsu siswa SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013 sebelum diberi bimbingan kelompok.) Untuk mengetahui gambaran kemandirian anak bungsu SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013 sesudah diberi bimbingan kelompok.3). Untuk mengetahui pengaruh kemandirian anak bungsu siswa sebelum dan sesudah diselenggarakan bimbingan kelompok di SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013.4). Untuk mengetahui sumbangan bimbingan kelompok terhadap kemandirian anak bungsu SMA Negeri Tambang Tahun ajaran 01/013. METODE PENELITIAN metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental pola one group. Menurut R.Arlizon (Andini,010:19) bahwa metode one group eksperimen menggunakan hanya satu kelompok dan dapat diterapkan dalam beberapa bentuk yang antara lain : one group pre-test dan post-test design, dengan pola sebelum dan sesudah dengan struktur sebagai berikut : O1 X O Keterangan : O1 :Angket sebelum treatment di berikan. O :Angket sesudah treatment di berikan. X :Treatment yang diberikan untuk melihat pengaruhnya dalam eksperiment Populasi dalam penelitian ini adalah siswa anak bungsu kelas XI IPA 3 dan IPA 4 SMA Negeri Tambang.sampel yang diambil dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan melihat tingkat kemandirian siswa. Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka metode analisa data yang digunakan adalah bersifat kuantitatif yaitu model statistik. Hasil analisa 3

nantinya akan disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Kurva normal standar (Anas Sudijono, 001:16) Untuk mencari 3 kategori kemandirian siswa. Tingkatan tersebut adalah atas, tengah, rendah. Kategori atas M+1 SD kategori tengah M-1 SD kategori rendah Keterangan : M = Mean SD = Standar Deviasi. Persentase (P) yang digunakan untuk menghitung persentase skor siswa pada setiap indicator(anas Sudijono, 004:43)dengan rumus: P= F X 100% N Dimana : P = Besar persentase F = Frekuensi N = Jumlah Responden 3. Untuk menguji hipotesa sebagai upaya penarikan kesimpulan dari penelitian ini, maka digunakan uji tes (t-tes) dalam Sugiyono (010:1) dengan rumusan sebagai berikut : Keterangan : 1 = rata-rata sampel 1 = rata-rata sampel s 1 = simpangan baku sampel 1 s = simpangan baku sampel s 1 = varians sampel 1 s = varians sampel r = korelasi antara dua sampel 3. Untuk menguji pengaruh konseling kelompok dalam penelitian ini, digunakan rumus Product Moment Sugiyono (010:356) dengan rumusan : r = Untuk melihat pengaruh maka hasil r nya dikuadratkan r. 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Gambaran kemandirian siswa anak bungsu kelas XI SMAN Tambang Tahun ajaran 01/013 sebelum diberi bimbingan kelompok. Tabel 1 Tolok ukur kategori kemandirian siswa anak bungsu sebelum bimbingan kelompok No Kategori Rentang Skor F Persentase % 1 Tinggi > 60 0 0 % Sedang 47 60 9 8 % 3 Rendah < 47 18 % Jumlah 11 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui tingkat kemandirian siswa anak bungsu sebelum bimbingan kelompok sebagian besar termasuk kategori lemah, Hal ini sesuai dengan hasil pre test kemandirian siswa anak bungsu yang mana tergolong sedang sebanyak 9 orang (8%), yang tergolong tinggi sebanyak 0 orang ( 0%) dan yang tergolong katagori rendah sebanyak orang (18%).. Gambaran kemandirian siswa anak bungsu SMAN Tambang Tahun ajaran 01/013 sesudah diberi bimbingan kelompok. Tabel 5 Tolok ukur kategori kemandirian siswa anak bungsu sesudah bimbingan kelompok No Kategori Rentang Skor F Persentase 1 Tinggi > 60 10 91 % Sedang 47 60 1 9 % 3 Rendah < 47 0 0 Jumlah 11 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui kemandirin siswa anak bungsu siswa sesudah bimbingan kelompok sebagian besar termasuk kategori tinggi, Hal ini sesuai dengan hasil post test konsep diri siswa yang mana tergolong tinggi 10 orang (91%), yang tergolong sedang sebanyak 1 orang (9%) dan yang tergolong katagori rendah sebanyak 0 orang (0%). Untuk mengetahui lebih jelasnya kemandirian siswa anak bungsu sebelum dengan sesudah diberikan bimbingan kelompok dilihat pada grafik di bawah ini: 5

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 0% 10% 0% Tinggi Sedang Rendah Sebelum Sesudah Grafik perbandingan kemandirian siswa anak bungsu sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok 3. Perbedaan kemandirian siswa anak bungsu sebelum dan sesudah diselenggarakan bimbingan kelompok di SMAN Tambang Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis untuk uji t (T-test) adalah data dari nilai angket yang diisi siswa sebelum dengan sesudah diberikan bimbingan kelompok. maka terlebih dahulu dilakukan analisis sebagai berikut: Tabel 3 Tabel bantu menganalisis skor kemandirian siswa anak bungsu sebelum dan NO SEBELUM SESUDAH x 1 x x 1 x x 1. x 1 56 66 3-5 9,00 5,00-15,00 5 6-1 -9 1,00 81,00 9,00 3 50 75-3 4 9,00 16,00-1,00 4 40 60-13 -11 169,00 11,00 143,00 5 45 66-8 -5 64,00 5,00 40,00 6 60 83 7 1 49,00 144,00 84,00 7 58 7 5 1 5,00 1,00 5,00 8 57 73 4 16,00 4,00 8,00 9 56 70 3-1 9,00 1,00-3,00 10 49 68-4 -3 16,00 9,00 1,00 11 60 86 7 15 49,00 5,00 105,00 =583 = 781 = 0 = 0 =416,00 =65,00 =376,00 53 71 s 1 = 6,45 s 1 =41,60 s = 7,78 s =60,53 6

sumber : Data olahan penelitian (013) Berdasakan tabel di atas diperoleh: Sebelum sesudah 1. = 53 1. = 71. X 1 = 0. X = 0 3. s 1 = 6,45 3. s = 7,78 4. s 1 = 41,60 4. s = 60,53 = = 0,71 Dari hasil uji korelasi diatas dapat diperoleh nilai r = 0,71.Interpretasi koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan di atas berdasarkan tabel interpretasi nilai r (Sugiyono,: 31) dikategorikan KUAT. Tabel 4 Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah Antara 0,0 sampai dengan 0,399 Rendah Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Kuat Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat Langkah selanjutnya adalah mencari nilai t hitung. t = -19,66 7

Pengambilan keputusan berdasarkan pada hasil t hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan t tabel, yaitu dari hasil perhitungan test t, terlihat bahwa hasil t hitung sebesar -19,66 (tanda negatif disini bukanlah tanda aljabar artinya tidak menunjukkan arah dari besaran koefisien yang menyertainya, oleh karena itu tanda negatif diabaikan saja karena tidak mempengaruhi makna perhitungan), dengan dk = 11+ 11 = - = 0. Pada taraf signifikan 5% =,086. Maka dapat dilihat harga t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf 5% maupun 1% (19,66 >,086) atau (19,66 >,845). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti penelitian Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemandirian siswa anak bungsu sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di kelas SMA Negeri Tambang. 4.Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kemandirian Anak Bungsu SMA Negeri Tambang. Kemudian dilanjutkan mencari koefisien determinan yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kemandirian anak bungsu sma negeri tambang dirumuskan sebagai berikut : Dari hasil uji korelasi diatas dapat diperoleh nilai r = 0,71 maka koefisien determinan r adalah 54, artinya pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kemandirian siswa anak bungsu SMA N TAMBANG adalah 54% sedangkan yang sebagian dipengaruhi oleh faktor lain yang terdapat pada diri maupun lingkingan siswa tersebut. Dari hasil keputusan diatas dapat diinterpretasikan bahwa setelah diberi layanan bimbingan kelompok terdapat perbedaan kemandirian siswa anak bungsu dengan sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok. Ini dapat dilihat dari perbedaan kemandirian siswa anak bungsu sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok yaitu memiliki kemandirian yang tinggi sebanyak 10 orang (91%), sedang sebanyak 1 orang (9%) dan rendah sebanyak 0 orang (0%). Ternyata lebih besar dari kemandirian siswa anak bungsu sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok yaitu yang memiliki kemandirian yang tinggi sebanyak 0 orang (0%), sedang sebanyak 9 orang (8%) dan rendah sebanyak orang (18%).dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh nilai r = 0,54 yang berarti terdapat 54% sumbangan layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kemandirian anak bungsu sma negeri tambang tahun ajaran 01/013. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa gambaran kemandirian siswa anak bungsu sebelum diberikan bimbingan kelomok sebagian besar berada pada kategori sedang dan sebagian kecil berada pada kategori rendah sedangkan sebagian lagi berada pada kategori tinggi. Hal tersebut sesuai dengan fenomenafenomena yang terlihat di lapanagan: 1) Banyaknya siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru bidang study (informasi dari guru bidang study).) Banyaknya siswa yang mencontek saat ulangan (hasil observasi).3)banyaknya siswa yg suka bercerita saat guru menjelaskan pelajaran (hasil observasi).4) 8

Adanya siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak memahami pelajaran tersebut (hasil tanya jawab dengan para siswa). Setelah diberikan bimbingan kelompok terjadi peningkatan kemandirian siswa anak bungsu yaitu sebagian besar sebagian besar berada pada kategori tinggi dan sebagian kecil berada pada kategori sedang sedangkan kategori rendah tidak ada. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dianalisa dengan menggunakan uji t maka dapat diketahui Hipotesis penelitian diterima yang berarti bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan terhadap peningkatan kemandirian siswa anak bungsu sebelum dengan sesudah diberikan bimbingan kelompok SMA Negeri Tambang. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Tohirin (011:170) bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok memberi pengaruh terhadap peningkatan kemandirian siswa anak bungsu. Hal ini merujuk pada teori Achmad Juntika (007:3) yang menyatakan bahwa pemberian informasi dalam bimbingan kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan, dalam hidup dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelsaikan tugas, dalam studi karir, serta meraih masa depan, karir, ataupun kehidupan. Aktifitas kelompok diarahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman lingkungan, penyesuaian dini, serta pengembangan diri. Hal ini juga diperkuat dalam penelitian terdahulu yang diteliti oleh Tri Umari yang berjudul PENINGKATAN PENERIMAAN DIRI MAHASISWA MELALUI PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK yang menyatakan bahwa konseling kelompok juga memberikan pengaruh yang dapat membentuk kepribadian dan tingkah laku individu. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan 1).Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok kemandirian siswa anak bungsu SMAN Tambang termasuk dalam kategori sedang.)sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok kemandirian siswa anak bungsu SMAN Tambang termasuk dalam kategori tinggi.3)terdapat perbedaan kemandirian anak bungsu sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok.4)besarnya konstribusi layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan kemandirian siswa anak bungsu SMAN TAMBANG KUAT. Rekomendasi 1)Kepada guru BK di SMAN Tambang hendaknya dapat memberikan layanan bimbingan kelompok agar membantu siswa dalam mengembangkan kemandirian anak bungsu dan dapat mengembangkan potensi diri dalam dinamika kelompok.)kepada sekolah khususnya guru agar dapat memperhatikan dan membantu siswa dalam mengembangkan aspek kepribadian siswa terutama kemandirian siswa anak bungsu dan memberikan pemahaman tentang bagaimana siswa menilai dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.3)kepada siswa agar tidak memandang remeh terhadap pelajaran BK yang diadakan disekolah.4)kepada orang tua siswa sebaiknya lebih mengetahui 9

perkembangan kemandirian anaknya.5)kepada peneliti yang akan datang sebaiknya bimbingan kelompok ini diadakan diluar jam mata pelajaran. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada kedua pembimbing saya yaitu Drs. Sardi Yusuf, Kons dan Dra.Hj.Tri Umari, M.Si yang tidak mengenal waktu dalam membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dan karya tulis ilmiah 10

DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. 003. 16. Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Prees Hirmaningsih, 005. Kemandirian Mahasiswa UIN Ditinjau Dari Kesadaran Gender. Jurnal Psikologi Hurlock E. B, 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga Lukman, Muhammad, 000. Kemandirian Anak Dipanti Asuhan Islam Ditinjau Dari Konsep Diri Kompetensi Interpersonal. Jurnal Psikologi Mu tadin, Zainun, 00. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Pada Remaja. Psikologi.com Nandang Rusmana. 009. Bimbingan Dan Konseling Kelompok Disekolah. Bandung : Risqi Prees Noviandini, A. 010. Hubungan Urutan Kelahiran Anak Dengan Perilaku Dalam Interaksi Social Pada Siswa SMA 60 Jakarta. Akses melalui http//www.scribd.com/doc/59844797/thema-skripsi-revisi Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok. Padang : Ghalia Indonesia Sarwono. W. Sarlito. 006. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada Siti Hartinah. 009. Konsep Dasar Bimbingan Dan Konseling Kelompok. Bandung : Refika Aditama Sugiono. 1994. Satistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Albeta Winkel & Sri Hastuti. 004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi Yusuf. S, 004. Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya 11