1 PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA GUSNUN PANGARA 3402 109 039 Museum Kereta Api Ambarawa sebagai satu-satunya museum di Indonesia yang berfungsi menyimpan benda-benda bersejarah perkeretaapian. Dan sebagai lembaga pembelajaran non formal bagi masyarakat. Dalam kenyataannya, pengunjung museum justru cenderung kurang mengetahui potensi museum Kereta Api secara keseluruhan. 18% Kurang Mengetahui Sejarah & Koleksi Museum 82% Mengetahui Sejarah & Koleksi Museum
2 Motivasi mereka adalah sekedar berekreasi naik kereta atau lori. Padahal museum memiliki cerita sejarah dan benda koleksi yang bernilai tinggi. 78% 14% 8% Berwisata naik Kereta Uap / Lori Mengisi Waktu Luang Suka Mempelajari Sejarah Apakah pengunjung membutuhkan informasi tentang museum? Informasi apa yang dibutuhkan pengunjung? YA ( jawaban 74% responden) 24% 4% 38% Pengetahuan Benda Koleksi Sejarah Museum KA 34% Atraksi Wisata Kereta Uap & lori Kuliner Khas
Media informasi museum yang ada saat ini (Website,Brosur,Booklet) belum menjawab kebutuhan pengunjung. BOOKLET Kekurangan : - Konten Atraksi wisata tidak ada - Tampilan sederhana - Pembahasan kurang lengkap BUKU Ambarawa Kota Lokomotif Tua Kekurangan : - Konten Atraksi wisata tidak ada - Seluruh halaman tidak berwarna (hitam putih) KONTEN BUKU BANYAK DIAMBIL DARI BOOKLET 3
WEBSITE www.internationalsteam.co.uk Kekurangan : - Tampilan visual dominan tulisan - Hanya tersedia bahasa inggris - Banyak informasi yang tidak di-update - Tidak bisa digunakan kapan & dimana saja BROSUR Kekurangan : - Ruang terbatas sehingga konten terbatas juga - Tidak cocok sebagai barang koleksi k arena fungsi utamanya sebagai alat promosi 4
5 Pendapat seorang pakar perkeretaapian di Indonesia tentang museum kereta api ambarawa: Kurangnya fasilitas yang memadai untuk dikatakan sebagai sebuah museum, mengakibatkan koleksi museum tersebut kurang informatif dan kurang bercerita kepada pengunjung -Tjahjono Rahardjo MA- Pendapat Ketua IV Asosiasi Museum Indonesia yang membidangi Informasi, Komunikasi dan Publikasi : Museum kini memperoleh tantangan dan juga persaingan dari media-media lain, terutama terkait bagaimana masyarakat mengisi waktu luangnya. Selayaknya museum mulai mengembangkan suatu pola pengelolaan yang berbasis quality oriented, bukan quantity oriented -Putu Supadma Rudana MBA-
6 Kesimpulan : Diperlukan strategi mediasi, dengan tujuan meningkatkan apresiasi masyarakat supaya nilai sejarah tetap dapat diberikan bukan hanya pada saat sekarang tapi juga bagi generasi berikutnya. Media tersebut harus dapat diterima semua golongan pengunjung atau masyarakat. BUKU kenapa buku...>>> Alasan buku sebagai media yang sesuai : -Bisa menjangkau banyak lapisan masyarakat, karena buku sudah dikenal berbagai golongan masyarakat sejak dulu. -Bersifat timeless sesuai dengan nilai-nilai sejarah museum dan benda koleksi tersebut. -Praktis mudah dibawa selama bertualang di museum, namun bisa tetap digunakan meskipun tidak sedang berada di museum -Dengan kata lain, media informasi museum tersebut selain informatif dan edukatif juga bersifat collectable. PSIKOGRAFIS TARGET
7 Peluang pasar Seorang pedagang cenderamata diarea museum dalam sebuah wawancara mengatakan : Cenderamata yang paling laris dibeli adalah buku, fotofoto lokomotif serta kartu pos dengan gambar lokomotif yang khas yang hanya ada di Ambarawa - ibu puji - IDENTIFIKASI MASALAH - Adanya fenomena motivasi masyarakat datang ke museum karena sekedar ingin berekreasi naik kereta uap / lori. Padahal museum memiliki potensi sejarah dan benda koleksi yang memiliki nilai tinggi. Namun tidak banyak masyarakat (pengunjung) yang mengetahuinya. - Adanya kebutuhan informasi museum oleh masyarakat, yang meliputi informasi sejarah, benda koleksi hingga atraksi perjalanan wisata kereta uap. Namun media informasi yang ada saat ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengunjung. - Dulu pernah ada media informasi museum berupa booklet. Namun sekarang sudah tidak lagi diproduksi. Padahal informasi yang ada di booklet tersebut bermanfaaat dan kontennya disukai pengunjung. - Perlunya upaya menata ulang tata letak benda koleksi museum khususnya lokomotif.tata letaknya juga belum memperhatikan kenyamanan akses pengunjung menuju lokasi lokomotif.
8 BATASAN MASALAH Perancangan ini hanya sebatas perancangan buku dengan content sejarah museum, lokasi museum, benda koleksi museum, atraksi wisata kereta uap, fasilitas pendukung. Area perancangan meliputi area Museum Kereta Api, Stasiun Bedono, Stasiun Tuntang, di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang buku tujuan wisata sebagai media informasi Museum Kereta Api Ambarawa bagi masyarakat, meliputi informasi sejarah, benda koleksi hingga atraksi perjalanan wisata kereta uap?
9 TUJUAN PERANCANGAN Membuat media informasi berupa buku tujuan wisata museum kereta api Ambarawa untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi sejarah, benda koleksi dan atraksi wisata museum. Dan bisa digunakan kapanpun dimanapun baik sebelum datang, selama berada di area museum maupun diluar area museum. Buku tersebut juga dapat digunakan sebagai media pengetahuan non formal bagi masyarakat berkaitan dengan perkereta-apian di Indonesia. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum. EKSISTING
10 EKSISTING KOMPARATOR Buku PANDUAN SANG PETUALANG 47 MUSEUM JAKARTA Ukuran : 13,5 cm x 20 cm Harga : Rp 55.000 Bahasa : Bahasa Indonesia Kelebihan : - narasi informatif dan penggunaan banyak foto yang cukup artistik namun tetap komunikatif - dilengkapi dengan tambahan info penunjang seperti alamat,telp,tarif masuk Kekurangan : - tidak adanya info panduan transportasi dan peta menuju museum. EKSISTING KOMPARATOR 99 TEMPAT LIBURAN AKHIR PEKAN DI PULAU JAWA DAN MADURA Ukuran : 13,5 cm x 20 cm Harga : Rp 63.000 Bahasa : Bahasa Indonesia Kelebihan : -gaya narasi penulis yang seolah sedang bercerita langsung kepada pembaca tentang pengalamannya mengunjungi berbagai tempat wisata. - tampilan tata letak yang unik Kekurangan : - tidak menyertakan informasi mengenai dimana alamat tempat wisata yang dibahas, info lainnya seperti tarif maupun peta perjalanan menuju tempat wisata
11 DEFINISI JUDUL Perancangan visual destination book museum kereta api ambarawa Perancangan dapat diartikan kegiatan dalam membuat apa yang telah direncanakan. Destination Book adalah satu bentuk publisitas pariwisata yang menampung berbagai informasi tentang suatu tujuan atau lokasi wisata suatu tempat. Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, merawat dan memamerkan untuk tujuan penelitian, pendidikan dan hiburan, benda bukti materual manusia dan lingkungannya. Kereta Api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang bergerak di rel. Ambarawa adalah sebuah kecamatan terletak di Kabupaten Semarang - Jawa Tengah. JENIS DATA Data Primer : Benda cenderamata yang disukai adalah kartupos, foto & buku Hasil polling tentang kebutuhan dan motivasi wisatawan Dokumentasi foto benda koleksi, lingkungan dan bangunan museum Data Sekunder : Data jumlah pengunjung Data sejarah Museum dan sejarah Kereta Api Data teknik lokomotif, daftar koleksi, struktur organisasi Museum Data media-media eksisting museum KA & non museum KA Teori dan penelitian lain yang sesuai dengan judul perancangan
12 SUMBER DATA Data Primer : Hasil wawancara dengan Kepala Museum, yg diwakilkan Bpk. Rudi Hasil wawancara dengan pengunjung, sdri. Evi & sdri. Felicia Observasi tidak terstruktur dengan penjual cenderamata, Ibu Puji Observasi partisipatif melintasi jalur wisata ambarawa-bedono / tuntang Hasil dokumentasi foto dan audio video Hasil polling kuesioner terhadap 50 pengunjung museum dalam 4 tahap Data Sekunder : Data dan arsip dari kantor Museum KA Brosur & booklet resmi Museum KA Ambarawa Buku eksisting Ambarawa kota lokomotif tua Artikel dan data dari berbagai website di internet Buku teori dan hasil penelitian lain yang sesuai TEKNIK PENGAMBILAN DATA Data Primer : Wawancara Observasi tidak terstruktur Observasi partisipatif menumpang kereta uap wisata dan lori wisata Dokumentasi foto dengan kamera digital pocket dan Digital SLR, video dengan kamera pocket, dan catatan tangan pada buku Data Sekunder : Membaca buku, booklet, website & brosur tentang Museum Kereta Api Mencari artikel, teori, penelitian lain yang berhubungan di internet Membaca buku-buku teori dan penelitian lain yang sesuai judul perancangan
METODE PERENCANAAN Observasi lapangan dengan metode observasi partisipatif sehingga menemukan fenomena, lalu memilih satu fenomena yang akan dibahas Polling terhadap pengunjung, wawancara dengan sampel, dokumentasi foto dan wawancara dilapangan Mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan lalu menentukan batasan atau ruang lingkup Merumuskan satu permasalahan sehingga menjadi fokus Mengumpulkan data dan teori serta menentukan metode yang akan digunakan dalam perancangan Analisa target segmen (reader), selanjutnya akan diturunkan menjadi sebuah konsep perancangan visual Konsep tersebut akan didefinisikan kembali untuk merumuskan keyword METODE PERANCANGAN Keyword didefinisikan menjadi kriteria perancangan, mencakup strategi media, strategi komunikasi dan strategi visual. Tahap desain melalui 4 tahapan, yakni alternatif thumbnails, rough designs, comprehensive designs dan final designs. Alternatif final design dipilih oleh target reader melalui kuisioner. Final design dipilih oleh klien atau bisa juga tidak. Eksekusi final design diterapkan pada media 13
PENELUSURAN MASALAH Museum Kereta Api Ambarawa sebagai satu-satunya museum di Indonesia. Fungsi utama museum ini adalah sebagai lembaga pembelajaran non formal bagi masyarakat, namun kenyataan yang ada saat ini berbeda. Pengunjung tertarik datang ke museum dengan alasan sekedar berekreasi semata menikmati perjalanan wisata kereta uap. Bahkan mereka cenderung kurang mengetahui potensi nilai sejarah museum Kereta Api beserta benda koleksinya. Hal ini cukup beralasan, karena media informasi museum yang ada saat ini belum menjawab kebutuhan pengunjung. TARGET AUDIENS Segmentasi Geografis Masyarakat urban maupun sub-urban Segmentasi Demografis Usia : 25-40 tahun Pendidikan : Setingkat Sarjana & Diploma Jenis Kelamin : Laki-laki & Perempuan Pengeluaran : Minimal Rp 750.000 Rp. 1.500.000 per bulan SES : B, B+, A Segmentasi Psikografis Menurut Face of Indonesia kelompok Established Confident (Orang Alim) 14
15 KARAKTER TARGET MENURUT FoI Persentase demografisnya 15,2%. Established Confident (Orang Alim) Umumnya pria usia matang, berpendidikan tinggi, dan tinggal di daerah perkotaan. Sangat percaya diri dan berkarakter kuat, menyukai kedamaian dalam kehidupan sosialnya, sangat normatif dan suka menolong. Pada kelompok ini, dasar keinginannya adalah lebih mementingkan keluarga dibanding materi, punya reputasi baik, dan cukup diterima masyarakat. Kelompok ini tidak menyukai TV dan iklan KARAKTER TARGET MENURUT RISET AIO 50 responden pengunjung museum Mengisi waktu luang dengan bepergian mencari hiburan bersama keluarga Menyukai bacaan seperti majalah dan buku untuk menambah wawasan Bisa menerima / mau mencoba hal baru Menyukai seni, budaya serta tempat bersejarah Memiliki rasa percaya diri dan optimis Mengenang peristiwa dimasa lalu dan mengabadikan melalui foto