PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN FOSFOR TERHADAP JUMLAH BINTIL AKAR EFEKTIF DAN PRODUKSI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH VARIETAS DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAK CHOI (Brassica chinensis L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

JURNAL SAINS AGRO

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Volume 11 Nomor 2 September 2014

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI(Glycine max (L.)Merill) ARTIKEL ILMIAH RITA SARI

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

ABSTRACT. Agus MP. dan Gayuh PB. : Kajian Pengembangan Bawang Merah

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach)

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

PENGARUH DOSIS KOMPOS FERMENTASI DAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris.

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di Kabupaten Tabanan

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAB III METODE PENELITIAN

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL. Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR PLUS HI-TECH 19 PADA TANAMAN SAWI HIJAU DI SULSEL

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Transkripsi:

111 PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN FOSFOR TERHADAP JUMLAH BINTIL AKAR EFEKTIF DAN PRODUKSI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Oleh : Azhar Ansi 1) dan Nur Asyik 2) ABSTRACT The objective of the research was to study the effect of organic fertilizer and phosphor on number of nodule and yield of long nourishing beans. The research has been conducted in Labibia village, Mandonga district, Kendari city from November 2009 to March 2010. The experiment was arranged in Completely Randomized Block Design with three replications consisting of two factors. The first factor was organic fertilizer (B) with four levels, i.e.: without organic fertilizer, 5 t ha -1, 10 t ha -1 and 15 t ha -1 and the second factor was phosphor (P) with three levels i.e.: Without phosphor, 75 kg ha- 1 and 150 kg ha -1. Variable observed were: number of nodule, pod length, number of pod, production of fresh pod crop -1 and production of fresh pod ha -1. Results of the research showed that interaction between organic fertilizer and phosphor had significant on number of nodule, number of pod, production of fresh pod crop -1 and production of fresh pod ha -1. The highest production of fresh pod was 23,19 t ha -1 found from the application of 15 t ha -1 organic fertilizer and 150 kg ha -1 phosphor. Key words : organic fertilizer, phosphor, nodule, production, long nourishing beans PENDAHULUAN Produksi kacang panjang di Sulawesi Tenggara pada tahun 2007 mencapai 6,43 t ha -1 (Ditjen Hortikultura, 2008). Produksi tersebut masih sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi produksi kacang panjang yang dapat mencapai 22-25 t ha -1 (Sutarya et al., 1995). Hail penelitian Isgiyanto dan Rahmiana (2000) menunjukkan bahwa produksi kacang panjang dapat mencapai 39,68 ton ha -1. Rendahnya produksi tersebut disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah karena sebagian besar tanaman tersebut dibudidayakan pada tanah ultisol. Tanah ultisol dicirikan oleh kapasitas tukar kation (KTK) dan kemampuan mencadang air rendah, kandungan Al, Fe dan Mn dapat meracuni tanaman sedangkan beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti Ca, Mg, dan P tidak atau kurang tersedia bagi tanaman. Salah satu inovasi teknologi untuk meningkatkan kesuburan tanah ultisol adalah pemanfaatan pupuk organik dan fosfor (P). Peranan bahan organik dalam mempengaruhi sifat-sifat tanah sangat menyeluruh karena secara fisik menggemburkan tanah sehingga aerasi dan drainase tanah menjadi lebih baik, meningkatkan kemampuan tanah mengikat air, secara kimia sebagai sumber unsur hara, meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan meningkatkan efisiensi pemupukan fosfor, secara biologis bahan organik sebagai sumber energi yang diperlukan untuk kehidupan mikroorganisme tanah sehingga akan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan fungi, bakteri dan mikroba tanah lainnya. Pada lahan marginal seperti tanah ultisol pemberian pupuk organik saja, tanpa didukung oleh pemupukan anorganik yang berimbang atau sebaliknya tidak akan diperoleh hasil yang optimal (Sutanto, 2002). Fosfor diperlukan tanaman karena merupakan bagian integral di bagian penyimpanan dan penimbunan energi dalam bentuk ADP dan ATP yang dipakai untuk berbagai reaksi metabolisma seperti pembentukan sukrosa dan protein, sumber energi pada proses metabolisme tanaman yaitu 1 ) Staf Pengajar Jurusan AGRIPLUS, Agroteknologi Volume Faperta 21 Universitas Nomor Haluoleo, : 02 Mei Kendari. 2011, ISSN 0854-0128 111 2 ) Staf Pengajar Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Faperta Universitas Haluoleo, Kendari..

112 Adenosin Tri Phosphate (ATP) yang banyak dibutuhkan untuk pembentukan buah dan biji (Lakitan, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik dan P terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang pada tanah ultisol. Kegunannya diharapkan sebagai bahan informasi bagi petani untuk meningkatkan produksi kacang panjang serta pembanding bagi penelitian selanjutnya. METODOLOGI Penelitian dilaksankan di kelurahan Labibia Kecamatan Mandonga Kota Kendari berlangsung dari bulan November 2009 sampai Februari 2010. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu pupuk organik dan fosfor. Faktor pertama adalah pemberian pupuk organik terdiri atas empat taraf, yakni tanpa pemberian pupuk organik (B0), pemberian 5 t ha -1 (B1), 10 t ha -1 (B2), dan 15 t ha -1 (B3). Faktor kedua adalah pemberian fosfor terdiri dari tiga taraf yakni tanpa pemberian fosfor (P0), pemberian fosfor 75 kg ha -1 (P1) dan pemberian fosfor 150 kg ha -1 (P2). Dari kedua faktor tersebut terdapat 12 kombinasi perlakuan, dibuat dalam tiga kelompok sehingga diperoleh 36 petak percobaan. Tanah tempat percobaan terlebih dahulu dibersihkan dari rerumputan maupun akar rerumputan yang masih tertinggal di dalam tanah dan perintang-perintang lain yang ada di atasnya dengan menggunakan cangkul, dilaksanakan sebanyak dua kali yakni pengolahan pertama bertujuan untuk menghancurkan bongkahan dan pengolahan kedua menghaluskan dan meratakan tanah. Setelah itu dibuat petak-petak percobaan yang masing-masing berukuran 2,5 m x 5 m. Benih kacang panjang varietas Putih Super ditanam secara tugal sebanyak tiga biji per lubang dengan jarak tanam 60 cm x 40 cm. Setelah tanaman berumur dua minggu dilakukan penjarangan sehingga setiap rumpun hanya ada dua tanaman yang dipelihara sampai panen. SP-36 sebagai perlakuan diberikan bersamaan waktu tanam, urea dan KCl sebagai pupuk dasar masing-masing diberikan dengan takaran 100 kg ha -1. Setengah dari pupuk urea dan seluruh pupuk KCl diberikan waktu tanam. Sisa pupuk urea diberikan 30 HST. Semua pupuk diberikan secara larikan dengan jarak kurang lebih 7 cm disamping baris tanaman dan dibenamkan pada kedalaman 10 cm. Pemeliharaan tanaman di lapangan meliputi: penyiangan yang dirangkaikan dengan penggemburan tanah dilakukan pada umur 20, 40, dan 60 HST, penyiraman dilakukan jika tidak terjadi hujan dengan pemberian air sebanyak 25 L per petak. Pemasangan ajir setelah tanaman berumur 20 HST. Variabel pengamatan meliputi jumlah bintil akar efektif umur 40 HST (butir), panjang polong (cm), jumlah polong (buah), produksi polong segar per tanaman (g) dan produksi polong segar per hektar (t). Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel dilanjukan dengan uji BNT pada taraf uji. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Bintil Akar Efektif bahwa pupuk organik cair dan fosfor serta interaksi antara keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah bintil akar efektif umur 40 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B3P2 memberikan hasil yang paling tinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lain. Uji BNT 5% terhadap jumlah bintil akar efektif pada interaksi antara pupuk organik dan fosfor disajikan pada Tabel 1. Panjang Polong bahwa pupuk organik dan fosfor serta interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap panjang polong. Jumlah Polong Tanaman -1 bahwa pupuk organik cair dan fosfor serta interaksi antara keduanya berpengaruh sangat

113 nyata terhadap jumlah polong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B3P2 terhadap perlakuan B3P1. Uji BNT 5% terhadap jumlah polong pada interaksi antara pupuk organik dan fosfor disajikan pada Tabel 2. Tabel 1. Jumlah bintil akar efektif pada berbagai dosis pupuk organik dan fosfor organik --------------(buah)-------------- 0 (B 0 ) 7.50 c 8.50 b 9.00 c 5 (B 1 ) 10.00 b 9.50 b 11.50 bc 10 (B 2 ) 12.00 b 13.00 a 13.50 b 15 (B 3 ) 12.50 a 13.50 a 16.00 a p p q BNT 0,05 = 2,19 Tabel 2. Jumlah polong pada berbagai dosis pupuk organik dan fosfor Organik ---------------(buah)--------------- 0 (B 0 ) 17.87 b 18.69 b 19.95 b 5 (B 1 ) 18.24 b 20.39 b 20.64 b 10 (B 2 ) 19.23 ab 22.63 ab 23.38 a 15 (B 3 ) 21.31 a 23.84 a 24.25 a BNT 0,05 = 2,64 Produksi Polong Segar Tanaman -1 bahwa pupuk organik dan fosfor serta interaksi antara keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap produksi polong segar tanaman -1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B3P2 terhadap perlakuan B3P1. Hasil uji BNT 5% terhadap produksi polong segar tanaman -1 pada interaksi antara pupuk organik dan fosfor disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Produksi polong segar tanaman -1 pada berbagai dosis pupuk organik dan fosfor Organik -----------(g tanaman -1 )----------- 0 (B 0 ) 316.14 b 363.89 c 392.82 c 5 (B 1 ) 358.05 ab 405.56 bc 422.71 bc 10 (B 2 ) 397.87 a 466.85 b 484.90 b 15 (B 3 ) 455.61 a 541.64 a 556.78 a BNT 0,05 = 64.63 bahwa pupuk organik dan fosfor serta interaksi antara keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap produksi polong segar ha -1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B3P1 terhadap perlakuan B3P1. Hasil uji BNT terhadap produksi polong segar ha -1 pada interaksi antara pupuk organik dan fosfor disajikan pada Tabel 4.

114 Tabel 4. Produksi polong segar ha -1 pada berbagai dosis pupuk organik dan fosfor organik ------------------------------ 0 (B 0 ) 13.17 b 15.16 c 16.36 c 5 (B 1 ) 14.98 b 16.89 bc 17.61 c 10 (B 2 ) 16.57 ab 19.45 b 20.23 b 15 (B 3 ) 18.98 a 22.56 a 23.19 a BNT 0,05 = 2,6 Adanya perbedaan jumlah bintil akar pada umur 40 HST pada perlakuan pupuk organik dan fosfor diduga disebabkan oleh perbaikan lingkungan tumbuh tanaman seperti aerasi dan drainase tanah, meningkatnya kandungan hara dan bahan organik tanah yang sangat mendukung aktivitas Rhizobium untuk melakukan infeksi dan penetrasi pada katr sebagai awal terbentuknya bintil akar, adanya enzim yang membantu meningkatkan metabolisme tanaman terutama dalam menghasilkan fotosintat yang dapat digunakan dalam proses pembentukan bintil akar, karena kebutuhan bintil akar tersebut berasal dari fotosintat sebagai akibat simbiosis mutualisme dengan tanaman. Proses fiksasi nitrogen sangat tergantung pada sumber energi berupa ATP karena ATP sangat diperlukan dalam mendukung metabolisme tanaman yang lebih baik agar dihasilkan fotosintat yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan bintil akar (Salisbury dan Ross, 1995 dan Lakitan, 2001). Perlakuan pupuk organik dan fosfor tidak berpengaruh nyata terhadap panjang polong hal ini diduga bahwa sejumlah gen mempengaruhi penampakan panjang polong tersebut. Pengaruh masing-masing gen tidak dapat dipisahkan atau diukur karena masing-masing kontribusinya sangat kecil (Crowder, 1988). Hasil penelitian serupa juga telah dilaporkan oleh Isgiyanto dan Rahmiana (2000) bahwa dengan perlakuan yang menggunakan 20t ha -1 pupuk kandang yang dikombinasikan dengan 150 kg urea dan 50 kg SP-36 ha -1 menghasilkan tanaman kacang panjang yang panjang polongnya tidak berbeda nyata dengan kontrol. Perlakuan B3P2 memberikan hasil paling tinggi daripada perlakuan lain kecuali terhadap perlakuan B3P1. Hal ini diduga disebabkan oleh terpenuhinya kebutuhan tanaman karena pemberian pupuk organik dan fosfor yang lebih banyak. Hal ini dapat terjadi karena pupuk organik. secara fisik dapat memperbaiki aerasi dan draenase tanah yang sangat diperlukan tanaman untuk menjalankan aktifitas metabolisme yang efektif. Menurut Jo (1990) dalam Arifin (2000) pupuk organik dapat merubah permeabilitas tanah, peredaran udara dalam tanah dan memperluas zona perakaran tanaman sehingga lebih banyak menyerap unsur hara. Kemudian secara kimia bahan organik mengandung unsur-unsur hara baik makro maupun mikro yang sangat dibutuhkan tanaman, dan dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Bahan organik juga efektif dalam mengurangi toksisitas Al karena dapat membentuk Al-bahan organik. Dengan perbaikan sifat kimia dan fisika tanah akan menambah jasad renik yang mempengaruhi humifikasi dan mineralisasi. Jasad renik seperti fungi, alga, dan bakteri berfungsi dalam menguraikan bahan organik sehingga diperlukan ikatan-ikatan yang secara langsung dapat diserap tanaman. Jasad renik berperanan dalam menentukan mudah atau sukarnya penyerapan fosfor oleh tanaman yaitu dengan merombak persenyawaan fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang sukar larut menjadi fosfat yang mudah diserap tanaman. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil peneitian dan pembahasan disimpulkan: (1) Interaksi antara pupuk organik dan fosfor berpengaruh terhadap

115 jumlah bintil akar efektif umur 40 HST, jumlah polong tanaman -1, produksi polong segar tanaman -1, dan produksi polong segar ha -1. (2) Produksi tertinggi mencapai 23,19 t ha -1 diperoleh pada perlakuan 15 t ha -1 pupuk organik dan 150 kg ha -1 fosfor. Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh residu pupuk organik dan fosfor. DAFTAR PUSTAKA Arifin, M.Z. 2000. Efektifitas pemanfaatan residu pupuk kandang dan fosfat terhadap peningkatan hasil jagung di lahan kering podsolik merah kuning. Buletin Budidaya Pertanian. Buletin Budidaya Pertanian 6(1) : 47 53. Crowder, L. V. 1998. Genetika Tumbuhan. Diterjemahkan oleh Lilik Kusdiarti. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Ditjen Hortikultura. 2008. Produksi Hortikultura Nasional Tahun 2007. Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Haryadi, M. M. S. S. 2001. Dasar-dasar Agronomi. Gramedia. Isgiyanto dan A. A. Rahmiana. 2000. Pengaturan Tajuk Tanaman, Penggunaan Organik dan Anorganik dalam Sistem Produksi Kacang Panjang. Hal. 369-375 dalam A.A. Rahmiana, J. Soejitno, Darman M. Arsyad, Heriyanto, Sudaryono, Suharsono dan I Ketut Sastra (Penyunting). Pengolahan Sumberdaya Lahan dan Hayati pada Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Badan Litbang Pertanian Pusat. Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Nasir, A. 2001. Fenologi dan Heat Unit Tanaman. Hal. E III 1-12 dalam Kumpulan Makalah Pelatihan Dosendosen Perguruan Tinggi Indonesia Bagian Timur dalam Bidang Agroklimatologi, Bogor 2-4 Juli 2001. Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMIPA IPB dan Bagian Proyek Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Ditjen Dikti, Depdiknas. Buku Dua. Bogor. Salisbury, F. B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.oleh Diah R. Lukman dan Sumaryono. ITB. Bandung. Sutanto, R., 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius. Yohyakarta. Sutarya, R., Gerrard Gruben dan Hadi Sutarno, 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Bekerjasama dengan Prosea Indonesia Bogor dan Balai Penelitian Holtikultura Lembaga. Bandung.