BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Investasi adalah mengorbankan asset yang dimiliki sekarang untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

perilaku perubahan reaksi return saham LQ 45 dan sektor perdagangan, jasa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. topik efisiensi pasar, penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian telah melakukan uji pengaruh January Effect terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

Mishkin dan Stanley (2006:22) mengatakan bahwa capital market is a. and equity instruments are treaded. Pasar modal (capital market) merupakan

PERBEDAAN REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bisnis seperti globalisasi, kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi. Sehingga membuat

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

JENIS STUDI PERISTIWA

STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas jangka panjang dan relatif lebih berisiko ketimbang sekuritas yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber sumber seperti uang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat di

BAB II KAJIAN TEORI. public authorities, maupun perusahan swasta (Husnan, 2005). Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. misalnya isu efisiensi pasar. Efisiensi bentuk pasar terbagi menjadi tiga bagian,

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

KAJIAN PUSTAKA. sekuritas untuk jangka waktu yang cukup panjang. disebut bursa efek, di Indonesia dahulu terdapat dua bursa: Bursa Efek Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah penelitian. 2.1.1 Teori Harapan (Expectancy Theory) Vroom (1994) mengetengahkan suatu teori yang disebut teori harapan. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasi untuk berupaya akan menjadi rendah. Teori harapan didasarkan pada harapan (expectancy), nilai (valence), dan pertautan (instrumentality) Teori harapan digunakan sebagai teori utama dari pendekatan terhadap rumusan masalah yang diajukan. Hal ini berkaitan dengan gambaran mengenai pengaruh persepsi investor dengan melihat motivasi yang ditunjukkan untuk mendapatkan suatu hasil tertentu dari investasi yang dipilih dengan memperhatikan tingkat risiko yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan perusahaan emiten. 12

13 2.1.2 Teori Pasar Efisien Gumanti dan Utami (2002) menyebutkan bahwa salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori keuangan perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient-Market Hypothesis) oleh Fama di tahun 1970. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorang pun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh abnormal return dalam jangka waktu yang lama dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada (stock prices reflect all available information). Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien (Jogiyanto, 2010). Menurut Fama (1970) dalam Jogiyanto (2010), menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar yang berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi yaitu: 1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form), 2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form), dan 3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form). Studi dalam hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat disebut dengan studi peristiwa (event study). Menurut Mackinlay (1977), event study adalah bagaimana mengukur pengaruh suatu peristiwa tertentu terhadap suatu nilai perusahaan. Kegunaan event study adalah memberikan rasionalitas di dalam pasar bahwa efek suatu peristiwa akan segera dengan cepat terefleksikan pada harga suatu surat berharga di pasar modal. Lamasigi (2002) menyimpulkan bahwa event

14 study dikembangkan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan. Peristiwa tersebut meliputi peristiwa ekonomi maupun peristiwa non-ekonomi untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return yang diperoleh pemegang saham. Selain itu, juga dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa atau pengumuman. Jika suatu peristiwa atau pengumuman mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Event study merupakan penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas. Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham. Metode ini juga dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar modal, yaitu dengan melakukan pengukuran besarnya dampak suatu peristiwa dengan menilai kecepatan reaksi harga saham terhadap peristiwa yang bersangkutan. Semakin efisien suatu pasar modal, maka akan semakin cepat informasi diserap dan terefleksikan pada harga saham. Reaksi pasar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham dari masing-masing sekuritas dan dapat diukur menggunakan abnormal return. Abnormal return menurut Jogiyanto (2010) adalah selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Abnormal return terjadi karena terdapat informasi baru yang mengubah nilai perusahaan dan direaksi oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan harga pasar. Bila suatu

15 pengumuman mengandung informasi, maka pasar akan menerima abnormal return, dan sebaliknya jika suatu pengumuman tidak mengandung informasi maka pasar tidak akan menerima abnormal return (Hartono, 2010). Teori pasar efisien digunakan sebagai teori pendukung terhadap rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini. Penelitian ini berangkat dari konsep studi peristiwa (event study), yaitu adanya motivasi untuk menyelidiki kandungan informasi dari serangkaian peristiwa berkaitan dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 dalam mempengaruhi persepsi investor ketika membuat keputusan investasi. 2.1.3 Abnormal Return Abnormal return menurut Jogiyanto (2010) adalah selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return yang diharapkan oleh investor dengan mempertimbangkan tingkat risikonya. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung, sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung (Rachmawati, 2005). Menurut Jogiyanto (2010), studi peristiwa menganalisis return tidak normal dari sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return atau exces sreturn merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Sehingga dapat disimpulkan,

16 bahwa abnormal return terjadi karena dipicu oleh adanya kejadian atau peristiwa tertentu, misalnya hari libur nasional, suasana politik, kejadian-kejadian luar biasa, stock split, penawaran perdana, suspend, dan lain-lain. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Formulasinya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2010): ARi,t = Ri,t E [Ri,t]... (1) Keterangan: ARi,t : abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,t : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E [Ri,t]: return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t Menurut Brown dan Warner (1985) dalam Jogiyanto (2010) terdapat tiga model dalam mengestimasi expected return, yaitu sebagai berikut: 1) Mean-Adjusted Model Model disesuaikan rata-rata (Mean-Adjusted Model) menganggap bahwa return ekspektasi yang bernilai konstan sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period):,=,... (2) Keterangan: E[Ri,t] : Expected Return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,j : return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j T : lamanya periode estimasi, yaitu dari t 1 sampai dengan t 2

17 2) Market Model Perhitungan expected return dengan model pasar (Market Model) dilakukan dengan dua tahap, yaitu pertama membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi, dan kedua menggunakan model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi expected return di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan persamaan: R i,j = α i + β i.r Mj + e ij... (3) Keterangan: R i,j α i β i R Mj e ij : return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j : intercept untuk sekuritas ke-i : koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i : return indeks pasar pada periode estimasi ke-j : kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j 3) Market-Adjusted Model Model disesuaikan pasar (Market-Adjusted Model) menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. E[R i,t ] = R M,i,t... (4)

18 Keterangan: E[R i,t ] : expected return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R M,i,t : return pasar dari sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Dimana:,, =... (5) Dalam penelitian ini, expected return dihitung dengan menggunakan market-adjusted model karena model ini mengestimasi return sekuritas sebesar return indeks pasarnya, sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi. Kelebihan dari market adjusted model adalah model ini sederhana dan mudah dalam perhitungannya (Kiryanto et al:2008). Hal ini dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa reaksi yang terjadi adalah akibat dari peristiwa yang diamati dan bukan karena peristiwa lain yang bisa mempengaruhi peristiwa yang akan diamati tersebut. 2.1.4 Rasio Leverage Rasio leverage digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Miranty, 2012). Rasio ini sering disebut financial leverage ratio. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio yang masuk ke dalam kategori rasio leverage. DER merupakan tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder s equity yang dimiliki perusahaan. DER dihitung dengan rumus (Miranty, 2012): =!"#$... (6)

19 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian tentang event study sebelumnya telah banyak dilakukan. Namun, penelitian sebelumnya dominan mengggunakan peristiwa yang berkaitan dengan faktor ekonomi seperti merger dan akuisisi. Penelitian event study yang berkembang belakangan ini mulai mengarah ke peristiwa non-ekonomi seperti peristiwa politik. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Munawarah (2009), Nurhaeni (2009), Gift dan Gift (2010), Sirait et al (2012), Anggarani (2012), Wardhani (2012), Nezerwe (2013), dan Hung (2013) merupakan peneliti yang telah melakukan penelitian mengenai reaksi pasar terhadap peristiwa non-ekonomi khususnya peristiwa politik. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return disekitar pengumuman peristiwa yang menandakan bahwa informasi politik tersebut berpengaruh signifikan terhadap pasar modal. Dalam penelitian Saribu (2011) menyatakan bahwa varibel ROE, ROA, DER, dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Pendapat tersebut diperkuat oleh Susilowati dan Turyanto (2011) yang juga menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Rachmawati (2006) menyimpulkan bahwa variabel beta saham, ROA, dan DER secara parsial signifikan terhadap return perusahaan LQ-45 di BEI pada periode 2001-2004. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah event study yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan peristiwa yang sangat kontroversial berkaitan dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2014 yang

20 terdiri dari empat peristiwa penting yang berbeda dari Pemilu tahun-tahun sebelumnya, sampel yang digunakan lebih banyak karena tidak hanya melibatkan saham pada LQ45 yang diharapkan mampu mengeneralisasi hasil secara keseluruhan. Penelitian ini juga menggunakan abnormal return yang diproksikan dengan cumulative abnormal return serta menentukan return ekspektasi menggunakan model disesuaikan pasar (market-adjusted model) yang menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Selain itu, penelitian ini menambahkan variabel kontrol, yaitu rasio leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) untuk memperoleh analisis mendalam terhadap reaksi pasar pada event peristiwa serangkaian pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.