E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

dokumen-dokumen yang mirip
E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

PENDAHULUAN. Andri Irawan

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

PROFIL PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA PGRI 3 PADANG By:

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

ANALISIS SIKAP BELAJAR SISWA KELAS TINGGI PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

Jurnal Administrasi Negara

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

MINAT SISWA KELAS VII SMP N 1 SENTOLO DALAM MENGIKUTI MATERI BUDAYA HDUP SEHAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

ASPEK AFEKTIF TAKSONOMI BLOOM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN ALIAN

PARENTS ABOUT PERCEPTION OF LEARNING IN AN - NISA ECD WHITE LAND SUB DISTRICT ROKAN HILIR

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Kata kunci: Metode Simulasi, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

Surianti Ajriah 1, Edrizon 1, Ira Rahmayuni Jusar 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONSEP DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA PADANG E-JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE ROLE REVERSAL QUESTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 14 MUARA PANAS

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI PENJAS PADA SISWA TUNARUNGU SLB SE KOTA PEKANBARU

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL URAIAN TERSTRUKTUR POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

PERANAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS XI SMK

KENDALA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMP NEGERI 23 PADANG ABSTRACT

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 1-7

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN:

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MELANGGAR TATA TERTIB DI JURUSAN BANGUNAN SMK NEGERI 1 PADANG

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG. Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 596-605 Sikap Guru terhadap Hasil Belajar Siswa Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar Negeri Penyelenggara Inklusif se-kecamatan Pauh Padang BY: Tika Hendrawati, Dr. Marlina, S.Pd, M.Si, Drs. Ganda Sumekar Abstrak: The result is the achievement of one's learning in the learning process is performing. For students who have learning disabilities certainly more often get poor learning outcomes. There are several factors that affect the learning outcome itself. One of those factors is the teacher s attitude. This research uses descriptive method with quantitative approach to see percentage of student opinion on the teacher s attitude viewed from the aspect of cognitive, affective, and conative on student learning outcomes of student learning disabilities in primary inclusive schools at Pauh district using Padang. Technique of data collecting with questionnaire, resources of data come from student s and teacher s. The results were student s opinion found have scrore there most (77.93%) teachers are seen from the cognitive aspect to be nice and receptive to learning disabilities students with learning results. Students found that almost all (80.50%) teachers' views of the affective aspect of being kind and receptive to learning disabilities students with learning results. Students found the majority score (77.92%) of teachers viewed from the aspect connative be nice and receptive to learning disabilities students with learning results. Kata kunci: Sikap Guru terhadap Hasil Belajar Siswa Berkesulitan Belajar. PENDAHULUAN Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Pencapaian nilai yang tinggi pada setiap mata pelajaran merupakan Hasil belajar yang baik. Begitu juga sebaliknya, pencapaian niai yang rendah pada mata pelajaran merupakan hasil belajar yang buruk. Semua orang pasti menginginkan tercapainya sebuah hasil belajar yang baik, karena hasil belajar yang baik merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan hasil belajar yang baik. Pada anak berkesulitan belajar, umumnya hasil belajar yang didapatkanya cenderung buruk. Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua macam yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu yang termasuk dari faktor eksternal yaitu guru. Guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswanya. Apapun sikap dan prilaku guru akan digugu dan ditiru oleh siswanya. Sikap guru yang cenderung penuh kehangatan dan penerimaan merupakan sikap yang diimpikan oleh setiap individu siswanya. Seseorang individu akan merasa nyaman dan tenang dalam belajarnya bila terjalin kedekatan yang 596

597 hangat dengan gurunya, namun bila seorang siswa mendapatkan prilaku yang kurang baik dari gurunya, biasanya siswa tersebut akan bermalas-malasan dalam belajarnya bahkan tidak ada motivasi untuk belajar. Memiliki sosok guru yang bersikap baik dari segi perkataan dan perbuatan merupakan harapan yang dimiliki setiap siswa. Sikap guru yang baik juga dapat meningkatkan semangat serta motivasi siswa dalam belajar. Dengan semangat dan motivasi yang tinggi tentunya membuahkan hasil belajar yang baik Berdasarkan hasil survey di lapangan dapat diketahui bahwa pada dasarnya guru telah melakukan upaya hasil belajar siswanya baik. Bahkan beberapa guru menciptakan kreasikreasi nyanyian penyemangat siswa dalam belajar, dan menggunakan media-media yang menarik bagi siswanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, dapat diketahui bahwa siswa lebih suka belajar dengan guru-guru yang memiiki figur yang menyenangkan. Dengan itu peneliti menyimpulkan bahwa anak tidak termotivasi belajar dengan sungguh-sungguh karena merasa tidak nyaman dan mempunyai perasaan takut terhadap gurunya, karena kurangnya motivasi maka hasil belajar anak cenderung buruk. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dipergunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Arikunto (2005: 132) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkaan apa adanya tentang suatu variabel. Subjek dalam penelitian adalah sesuatu yang dijadikan responden dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel anak berkesulitan belajar yang berada di kelas V Sekolah Dasar penyelenggara Inklusif se-kecamatan Pauh Padang. Peneliti memperoleh data dengan menyebarkan angket kepada siswa berkesulitan belajar di kelas V SD penyelenggara inklusif se-kecamatan Pauh Padang. Angket untuk menilai sikap guru diberikan kepada siswa kaena yang merasakan sikap guru itu adalah siswa itu sendiri. Berikut merupakan langkah langkah penentuan subjek : 1. Siswa dinyatakan mengalami kesulitan belajar melalui kegiatan observasi, wawancara pada guru dan alat identifikasi anak berkebutuhan khusus. 2. Atas pertimbangan-pertimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya, siswa berkesulitan belajar yang diambil hanya siswa yang duduk di kelas V di SD N Inklusif se- Kecamatan Pauh Padang.

598 HASIL PENELITIAN Deskripsi data menggambarkan data yang diperoleh dari instrumen penelitian. Data sikap guru diperoleh dari hasil penyebaran angket yang diberikan kepada siswa berkesulitan belajar kelas V di Sekolah Dasar penyelenggara inklusif se-kecamatan Pauh Padang. Analisis data hasil penelitian ditujukan untuk melihat Sikap Guru terhadap Hasil Belajar Siswa Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar Penyelenggara Inklusif se-kecamatan Pauh Padang, masing-masing sub-variabel penelitian yaitu: struktur pembentuk sikap dalam bentuk komponen 1) kognitif, 2) afektif, dan 3) konatif terhadap hasil belajar siswa berkesulitan belajar. Berikut penjabarannya: 1. Aspek Kognitif Aspek kognitif berisikan tentang keyakinan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Pada aspek ini berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai Sikap Guru terhadap Hasil Belajar Siswa Berkesulitan Belajar di Sekolah Dasar Penyelenggara Inklusif se-kecamatan Pauh Padang yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada siswa berkesulitan belajar dilihat dari aspek kognitif, ditafsirkan bahwa siswa berpendapat bahwa sebagian besar (77,93%) sikap guru dilihat dari aspek kognitifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. Analisis data dilakukan dengan mempersentasekan poin-poin angket. Berikut penyajiannya: No Tabel 3 Tabel Perhitungan Aspek Kognitif Pernyataan Keyakinan Mengenai Objek Sikap Pernyataan Alternatif Jawaban Ya Kadang- Tidak Kadang F % F % F % 1. Guru menyuruh ananda 55 74,33 16 21,62 3 4,05 mengulang pelajaran di rumah. 2. Guru berkata kepada ananda 59 79,73 12 16,22 3 4,05 bahwa sebenarnya ananda bisa mendapat nilai yang lebih baik lagi. 3. Guru ananda berkata bahwa 16 21,63 15 20,27 43 58,1 ananda tidak akan naik kelas karena nilai ananda buruk. 22. Saat ananda mendapat nilai 20 27,02 24 32,43 30 40,55 bagus dalam ulangan, guru ananda mengatakan bahwa beliau tidak percaya bahwa itu

599 adalah hasil usaha ananda sendiri Reaksi Perseptual Mengenai Objek sikap 4. Guru ananda menunjuk ananda 31 41,89 9 12,16 34 45,95 sebagai ketua kelompok dalam belajar. 5. Ananda jarang mengobrol 17 22,97 43 58,1 14 18,92 dengan guru ananda. 6. Guru ananda diam saja saat 8 10,82 15 20,27 51 68,91 ananda diejek teman-teman ananda. 7. Guru ananda meminta ananda 32 43,25 28 37,83 14 18,92 mengerjakan soal di depan kelas. Berdasarkan data pada tabel 1 dapat ditafsirkan sebagai berikut : 1. Pada penyataan nomor satu ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 55 orang (74,33%) menyatakan guru selalu menyuruh siswa untuk mengulang pelajaran di rumah. 2. Pada pernyataan nomor dua dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu 59 (79,73%) menyatakan bahwa guru mereka menyatakan bahwa siswanya yang berkesulitan belajar akan bisa mendapatkan nilai yang lebih baik lagi. 3. Pada pernyataan nomor tiga dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 43 (58,1%) siswa menyatakan bahwa guru tidak pernah menyatakan dirinya tidak akan naik kelas karena nilai buruk. 4. Berdasarkan poin angket nomor 22, ditafsirkan bahwa sebagian siswa sebanyak 30 orang (40,55%) menyatakan bahwa saat dirinya mendapat nilai bagus, guru tidak percaya bahwa hasil tersebut adalah usaha dirinya sendiri. 5. Berdasarkan poin angket nomor 4, diketahui bahwa hampir sebagian siswa dengan jumlah siswa 34 orang (45,95%) menyatakan dirinya tidak pernah dipercaya sebagai ketua kelompok dalam belajar. 6. Berdasarkan poin angket nomor 5, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 43 orang (58,1%) menyatakan hanya kadang-kadang saja mengobrol dengan gurunya. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa hanya kadang-kadang saja mengobrol dan menjalin interaksi dengan gurunya. 7. Berdasarkan poin angket nomor 6, dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 51 orang (68,91%) menyatakan bahwa guru diam saja saat siswa diejek oleh teman-temannya.

600 8. Berdasarkan poin angket 7, dapat ditafsirkan bahwa hampir sebagian siswa dengan jumlah 32 orang (43,25%) menyatakan bahwa guru selalu meminta dirinya mengerjakan soal di depan kelas. 2. Aspek Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Berdasarkan hasil olah data poin angket, dapat ditafsirkan bahwa menurut pendapat siswa berdasarkan hasil tabulasi data dari angket, hampir keseluruhan (80,50%) sikap guru dilihat dari aspek afektifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. Analisis data dilakukan dengan cara mempersentasekan poin angket. Berikut penyajiannya: No Tabel 4 Tabel Perhitungan Aspek Afektif Pernyataan Pernyataan terhadap objek sikap Pernyataan Alternatif Jawaban Ya Kadang- Tidak Kadang F % F % F % 9. Apakah guru ananda berkata 22 29,73 13 17,56 39 52,71 sebal terhadap ananda saat nilai ujian anda rendah? 11. Apakah guru mengatakan 5 6,76 11 14,86 58 78,38 ananda bodoh? 12. Apakah guru ananda berkata 62 83,7 4 5,41 8 10,82 dirinya senang saat nilai ananda bagus? Reaksi fisiologis terhadap Objek sikap 8. Guru cemberut saat jawaban ujian 25 33,78 23 31,08 26 35,15 ananda banyak yang salah 10. Guru mengacungkan jempol saat 47 63,52 19 25,67 8 10,81 nilai ujian ananda bagus. 13. Guru ananda melihat ananda 10 13,52 38 51,35 26 35,13 dengan tampang sinis. 14. Guru ananda mengelus-elus 40 54,56 29 39,19 5 6,75 kepala ananda saat menasehati ananda untuk lebih rajin lagi mengulang pelajaran. Berdasarkan tabel 6 dapat ditafsirkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan poin angket nomor 9, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 39 orang (52,71%) menyatakan bahwa gurunya tidak berkata sebal saat nilai ujian rendah.

601 2. Berdasarkan poin angket nomor 11, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 58 orang (78,38%) menyatakan bahwa guru tidak mengatakan bahwa dirinya bodoh. 3. Berdasarkan poin angket nomor 13, ditafsirkan bahwa hampir keseluruhan siswa dengan jumlah 62 orang (83,7%) menyatakan bahwa gurunya menyatakan dirinya senang saat nilai ujian siswanya bagus. 4. Berdasarkan poin angket nomor 8, ditafsirkan bahwa hampir sebagian siswa dengan penjabaran sebanyak 25 orang (33,78%) menyatakan bahwa gurunya cemberut saat jawaban ujiannya banyak yang salah, 23 orang (31,08%) menyatakan kadang-kadang gurunya cemberut saat jawaban ujiannya banyak yang salah, dan 26 siswa (35,15%) menyatakan gurunya tidak cemberut saat nilai ujiannya banyak yang salah. 5. Berdasarkan poin angket nomor 10, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah siswa 47 orang (63,52%) menyatakan bahwa gurunya mengacungkan jempol saat nilai ujiannya bagus. 6. Berdasarkan poin angket nomor 13, dinyatakan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 38 orang (51,35%) menyatakan bahwa gurunya terkadang melihatnya dengan tampang sinis. 7. Berdasarkan poin angket nomor 14, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah siswa 40 orang (54,56%) menyatakan bahwa gurunya selalu mengelus-elus kepalanya saat menasehatinya untuk lebih rajin belajar. hampir sebagian siswa dengan jumlah 29 orang (39,19%) menyatakan bahwa terkadang gurunya mengeluselus kepalanya saat menasehati untuk rajin belajar. dan sebagian kecil dengan jumlah 5 orang siswa (6,75%) menyatakan bahwa gurunya tidak mengelus kepala saat dinasehati untuk belajar di rumah. 3. Aspek konatif Aspek konatif menunjukkan bagaimana prilaku atau kecendrungan berprilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Pada aspek kognitif dapat dilihat dari pernyataan intense prilaku dan prilaku tampak sehubungan dengan objek sikap. Berdasarkan hasil olah data angket penelitian, dapat ditafsirkan bahwa siswa berpendapat bahwa sebagian besar (77,92%) sikap guru dilihat dari aspek konatifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. Analisis data dengan mempersentasekan butir-butir angket, berikut penjabarannya:

602 Tabel 5 Tabel Perhitungan Aspek Konatif No Pernyataan Intensi Prilaku Pernyataan Alternatif Jawaban Ya Kadang- Tidak Kadang F % F % F % 15. Guru meminta ananda belajar di 54 72,98 18 24,32 2 2,7 rumah dengan ayah, ibu atau kakak. 18. Ananda dibiarkan saja saat 8 10,81 12 16,22 54 72,97. ananda berturut-turut mendapat nilai buruk 20. Guru tidak meminta teman 17 22,97 26 35,14 31 41,89 ananda membantu ananda dalam belajar. Prilaku Tampak Sehubungan dengan Objek Sikap 16. Guru ananda tidak membimbing 8 10,82 25 33,78 41 55,4 ananda saat mengerjakan soal yang sulit. 17. Guru ananda menggunakan 15 20,27 39 52,7 20 27,03 media yang unik saat memberikan pelajaran. 19. Guru memanggil orang tua 32 43,25 20 27,02 22 29,73 ananda saat ananda berturutturut mendapat nilai buruk. 21. Guru tidak menyarankan 17 22,97 15 20,27 42 56,76. ananda mengikuti les tambahan di luar sekolah. berikut: Berdasarkan analisis data poin angket pada tabel 8, dapat ditafsirkan sebagai 1. Berdasarkan poin angket nomor 15, dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 54 orang (72,98%) menyatakan bahwa guru selalu meminta dirinya belajar di rumah bersama anggota keluarga lainnya di rumah. 2. Berdasarkan poin angket nomor 18, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 54 orang (72,92%) menyatakan bahwa dirinya tidak dibiarkan saat berturutturut mendapatkan nilai yang buruk. 3. Berdasarkan poin angket nomor 20, diartikan bahwa hampir sebagian siswa dengan pembagian 31 orang (41,89%) menyatakan guru meminta teman membantu siswa dalam belajar. 4. Berdasarkan poin angket nomor 16, ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan

603 jumlah 41 orang (55,4%) menyatakan bahwa gurunya membimbing saat mengerjakan soal yang rumit. 5. Berdasarkan poin angket nomor 17, dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa dengan jumlah 39 orang (52,7%) menyatakan bahwa terkadang gurunya menggunakan media yang unik saat pembelajaran. 6. Berdasarkan poin angket nomor 19, dapat ditafsirkan bahwa hampir sebagian siswa dengan jumlah 32 orang menyatakan bahwa guru selalu memanggil orang tua siswa saat berturut-turut mendapat nilai buruk. 7. Berdasarkan poin angket nomor 21, dapat ditafsirkan bahwa hamper sebagian besar siswa dengan jumlah 42 orang (56,76%) menyatakan bahwa gurunya menyarankan dirinya untuk mengikuti les di luar jam pembelajaran sekolah. Jawaban Pertanyaan Penelitian Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, di dapatkan jawaban pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Siswa berpendapat bahwa terdapat sebagian besar (77,93%) guru dilihat dari aspek kognitifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. 2. Siswa berpendapat bahwa terdapat hampir keseluruhan (80,50%) guru dilihat dari aspek afektifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. 3. Siswa berpendapat bahwa sebagian besar (77,92%) guru dilihat dari aspek konatifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. Pembahasan Berdasarkan hasil temuan penelitian tentang sikap guru terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya, yang menyatakan pada dasarnya sudah termasuk kategori sebagian besar guru menerima keadaan siswa yang cenderung lebih sering mendapatkan hasil belajar yang buruk. melihat kepada pengertian sikap menurut Azwar (2015:5), adalah suatu bentuk evaluasi atau perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan yang menerima, mendukung ataupun memihak (favourable)

604 maupun perasaan menolak, tidak mendukung dan bahkan tidak memihak. Apalagi sebagai individu guru yang semua perbuatannya patut untuk diguguh dan ditiru hendaknya, figur guru memiliki sikap yang baik dan positif. Berdasarkan hasil di lapangan sudah sebagian besar guru yang menununjukkan sikap positif dan menerimanya terhadap siswa-siswanya. Khususnya siswa yang berkesulitan belajar. Tampak dari data yang diperoleh bahwa guru tenampakkan sikap menerimanya dengan mengusahakan segala cara agar anak didiknya khususnya anak yang berkesulitan belajar bisa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi. Perlakuan itu terlihat dari hal yang kecil saja misalnya menjalin kehangatan terhadap siswanya. tentunya dengan mennjalin komunikasi dan interaksi yang baik antara guru dengan siswanya. Memiliki jiwa yang humoris dan penuh kehangatan yang bisa membuat siswa nyaman sehingga mudah pula dalam menerima apapun pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Diakui memang ada guru yang tidak disukai oleh anak didik di sekolah. Sikap guru sangat mempengaruhi terhadap perkembangan anak didiknya di sekolah. Contohnya saja terhadap hasil belajarnya. Jika seorang guru memiliki prilaku yang tidak baik, maka siswa tidak akan nyaman setiap melihat gurunya, dan itu bisa mematahkan motivasi siswa untuk belajar. Maka dari itu pelajaran yang diterimapun akan lebih sulit lagi dimengerti dan diterima. Pencetusan perasaan-perasaan yang negatif dipandang sebagai fase kearah kelakuan yang positif. Kenyataannya di lapangan dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar guru yang sudah memiliki dan menunjukkan sikap menerimanya terhadap siswasiwinya, khususnya siswa yang berkesulitan belajar yang lebih sering mendapatkan hasil belajar yang buruk. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Siswa berpendapat bahwa terdapat sebagian besar (77,93%) guru dilihat dari aspek kognitifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. 2. Siswa berpendapat bahwa terdapat hampir keseluruhan (80,50%) guru dilihat dari aspek afektifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. 3. Siswa berpendapat bahwa sebagian besar (77,92%) guru dilihat dari aspek

605 konatifnya bersikap baik dan menerima terhadap siswa berkesulitan belajar dengan hasil belajarnya. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Guru, penelitian ini hendaknya menjadi suatu acuan bagi guru bahwa sebenarnya siswa-siswa yang berkesulitan belajar memerlukan perhatian yang sama bahkan lebih dari teman-temannya yang lain. Siswa-siswa berkesulitan belajar juga harus mendapatkan sikap penerimaan yang baik dari orang-orang yang berada di lingkungan sekolah 2. Peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian dengan masalah yang sejenis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pijakan penelitian yang akan diteliti peneliti selanjutnya. DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman,Mulyono.2012.Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi.1998.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi. 2010. Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Azwar,Saifuddin.1998.Sikap Manusia teori dan pengukurannya.yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Djamarah,Syaiful Bahri.2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah,Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Hamalik,Oemar.2012. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Jamaris,Martini.2014.Kesulitan Belajar. Bogor : Ghalia Indonesia Soetjipto dan Kosasi, Raflis.2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA Sukmadinata, Nana Syaodih.2009. landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : ROSDA