2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB V SIMPULAN. perusahaan sektor keuangan kemungkinan disebabkan modal intelektual

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based business) saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan ketersediaan tenaga kerja (tangible asset), tetapi lebih pada inovasi, sistem

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja/labor based business

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdampak dalam dunia bisnis saat ini. Perusahaan berada dalam lingkungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya)

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENDAHULUAN. Modal intelektual mulai muncul menjadi topik yang baru dalam pers

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. intelektual pada perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia. Modal intelektual merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (value of firm) atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham (stockholder s

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa setiap organisasi memiliki kemampuan, aset dan sumber daya keuangan lainnya yang unik dan berbeda dari organisasi lain itu adalah sumber menciptakan self-cured creating value dan kekayaan. Oleh karena itu, diperlukan untuk semua sumber daya dan kapasitas dan neraca aset organisasi diidentifikasi dan diukur. Modal intelektual terdiri dari semua aset yang tidak ditampilkan neraca perusahaan dan itu termasuk aset tak berwujud seperti merek dagang, paten dan keuntungan manusia, struktur dan lingkungan komunikasi tidak tercermin metode akuntansi dalam laporan keuangan. Aktiva tidak berwujud dari jaminan perusahaan untuk memastikan daya saing dan pembangunan berkelanjutan. Umumnya, nilai pasar perusahaan lebih besar dari nilai bukunya. Hal ini disebabkan oleh laporan keuangan yang kurang mencerminkan nilai modal intelektual dan aset tidak berwujud dalam neraca dengan demikian menyebabkan laporan keuangan kehilangan nilai utilitas dan efektivitas informasi mereka. Hal ini menghasilkan isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan modal intelektual. Aktiva berwujud fisik saat ini saja bukan merupakan kunci sukses sebuah perusahaan, tetapi modal 1

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuangan yang disediakan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum dan hampir menunjukkan ukuran sebenarnya dari perusahaan serta dapat menemukan perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan. Perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan menunjukkan ketidakmampuan metode akuntansi tradisional dalam mengukur intelektual modal. Modal intelektual memiliki peran penting dalam membuat strategi untuk menciptakan nilai perusahaan maka mengelola modal intelektual dianggap sebagai faktor penting dan efektif dalam tindakan organisasi. Meningkatnya kesenjangan antara pasar perusahaan dan nilai buku telah menarik perhatian penelitian yang luas untuk mengeksplorasi nilai tak terlihat dihilangkan dari laporan keuangan (misalnya Lev dan Zarowin, 1999; Lev, 2001; Lev dan Radhakrishnan, 2003). Lev (2001, hal. 9) mencatat bahwa, selama periode 1977-2001, pasar-to-book value ratio sebesar US Standard and Poors (S & P) 500 perusahaan meningkat sedikit di atas 1 sampai lebih dari 5, menyiratkan bahwa sekitar 80 persen dari nilai pasar perusahaan belum tercermin dalam pelaporan keuangan. Keterbatasan laporan keuangan dalam menjelaskan nilai perusahaan menggarisbawahi fakta bahwa sumber nilai ekonomi tidak lagi produksi barang material, tetapi penciptaan modal intelektual. Modal intelektual termasuk modal manusia dan modal struktural terbungkus dalam

3 pelanggan, proses, database, merek, dan sistem (Edvinsson dan Malone, 1997), dan telah memainkan peran yang semakin penting dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan perusahaan (Kaplan dan Norton, 2004, p. 4). Menurut Zurnali (2008), istilah modal intektual (intellectual capital) digunakan untuk semua yang merupakan asset dan sumberdaya non-tangible atau non-physical dari sebuah organisasi, yaitu mencakup proses, kapasitas inovasi, pola-pola, dan pengetahuan yang tidak kelihatan dari para anggotanya dan jaringan koloborasi serta hubungan organisasi. Intellectual capital juga didefinisikan sebagai kombinasi dari sumberdaya- sumberdaya intangible dan kegiatan-kegiatan yang memperbolehkan organisasi mentransformasi sebuah unsur material, keuangan dan sumber daya manusia dalam sebuah kecakapan sistem untuk menciptakan stakeholder value. Metode VAIC dirancang untuk menyediakan informasi mengenai efisiensi penciptaan nilai dari asset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki sebuah perusahaan. Model ini mengindentifikasikan ukuran dan efisiensi modal intelektual sekedar kuantitas dan harga (Nazari dan Herremans, 2007). Komponen utama dari VAIC dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (CEE-Capital Employed Efficiency), human capital (HCE-Human Capital Efficiency), dan structural capital (SCE-Structural Capital Efficiency).

4 Secara sederhana, VAIC menggambarkan besarnya nilai yang tercipta dari setiap unit nilai moneter yang diinvestasikan pada sumber daya (Pulic, 2008). Pulic juga memasukkan komponen physical capital karena asumsi dasarnya adalah modal intelektual tidak bisa beroperasi sendiri tanpa dukungan dari financial dan physical capital, sehingga Pulic juga memasukkan komponen modal berwujud dalam modelnya. Padahal menurut Firer dan Williams (2003) jika model pengukuran bersifat tradisional maka dikhawatirkan hasil pengukuran dapat menyesatkan stakeholder dalam mengambil keputusan. Penelitian mengenai hubungan VAIC dengan nilai pasar perusahaan telah dibuktikan secara empiris oleh Faris (2011) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel 14 komersial bank yang terdaftar di Aman Stock Exchange (ASE) pada periode 2002-2007. Hasilnya adalah VAIC berpengaruh signifikan terhadap market to book value. Hal ini menunjukkan tiga komponen mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Susanto (2010) melakukan penelitian yang sama menggunakan 19 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2006-2010. Hasilnya menyatakan bahwa komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market-to-book Value (MBV) perusahaan perbankan yang diteliti dan hanya Capital Employee Efficiency (CEE) sebagai salah satu komponen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) yang memiliki

5 pengaruh yang signifikan terhadap performa keuangan perusahaan perbankan. Kelebihan penelitian ini dari penelitian sebelumnya terdapat pada pengambilan populasi dan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan dalam industry dengan berteknologi intensif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012-2014, yaitu perbankan dan asuransi, telekomunikasi, periklanan dan media, farmasi, komputer dan jasa IT, otomotif, kabel, elektronik, kimia dan perdagangan. (Mangena et al. 2010; Suhendah 2012; Hernita 2012). Berdasarkan penelitian sebelumnya, masih terdapat perbedaan hasil-hasil penelitian terkait pengaruh modal intelektual terhadap nilai pasar perusahaan. Meningkatnya kesenjangan antara pasar perusahaan dan nilai buku telah menarik perhatian penelitian yang luas untuk mengeksplorasi nilai tak terlihat yang dihilangkan dari laporan keuangan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Pasar Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Berteknologi Intensif yang Terdaftar pada BEI periode 2012-2014). B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

6 1. Apakah Value Added Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh terhadap Nilai Pasar Perusahaan? 2. Apakah Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh terhadap Nilai Pasar Perusahaan? 3. Apakah Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh terhadap Nilai Pasar Perusahaan? 4. Apakah Structural Capital Value Added (STVA) berpengaruh terhadap Nilai Pasar Perusahaan? 5. Apakah Research & Development Expenditure berpengaruh terhadap Nilai Pasar Perusahaan? 6. Apakah Advertising Expenditure berpengaruh terhadap Nilai Pasar Perusahaan? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh Value Added Intellectual Capital (VAIC) terhadap Nilai Pasar Perusahaan. b. Untuk menganalisis pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap Nilai Pasar Perusahaan.

7 c. Untuk menganalisis pengaruh Value Added Human Capital (VAHU) terhadap Nilai Pasar Perusahaan. d. Untuk menganalisis pengaruh Structural Capital Value Added (STVA) terhadap Nilai Pasar Perusahaan. e. Untuk menganalisis pengaruh R&D Expenditure terhadap Nilai Pasar Perusahaan. f. Untuk menganalisis pengaruh Advertising Expenduture terhadap Nilai Pasar Perusahaan. 2. Kontribusi Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengelola kelengkapan pengungkapan laporan tahunan yang lebih baik 2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai modal intelektual perusahaan terhadap nilai pasar pada perusahaan yang diteliti. 3. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu bahan pertimbangan bagi para investor dalam menganalisis dan pengambilan keputusan terkait dengan pelaksanaan investasi.

8 4. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi instansi-instansi dalam menetapkan suatu kebijakan.