BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. Perpustakaan Nasional berada di Jakarta tepatnya di Jl. Salemba Raya 28A dan Jl. Merdeka Selatan 11. Perpusnas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dikoordinasikan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Perpustakaan sebagai salah satu sektor layanan publik yang menghadapi banyak tantangan, berupa : mobilitas tinggi, pelayanan terhadap publik, keamanan data, ketangguhan terhadap gangguan, kestabilan dan kinerja yang tinggi menuntut penerapan teknologi yang tepat guna. Pada perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir Perpusnas sampai saat ini sedang gencar dalam mengembangkan sistem perpustakaan berbasis Teknologi Informasi (TI), sebagai bagian dari modernisasi sistem perpustakaan baik dari sisi manajemen perpustakaan maupun pelayanan. Namun dari sisi pelayanan masih ada yang perlu dikembangkan seperti halnya belum ada integrasi antara sistem pencarian katalog dengan pemesanan koleksi pada layanan tertutup, pemustaka masih diminta untuk mencatat ulang judul serta detailnya menggunakan tulisan tangan lalu diberikan kepada petugas Pustakawan padahal data tersebut sudah ada dalam sistem. kompleksitas kebutuhan pemustaka menuntut perpustakaan mencari cara agar proses dan aktifitas substantif dapat berjalan dengan lebih efisien, mulai dari pendaftaran anggota, penelusuran, pemesanan koleksi, hingga sirkulasi melalui identifikasi bahan pustaka. 1
2 Sebagai lembaga pemerintahan yang dijadikan sebagai perpustakaan rujukan dan Pembina maka Perpustakaan Nasional RI harus meningkatkan pelayanan terhadap Pemustaka / Publik sesuai dengan salah satu misi nya Mengembangkan infrastruktur Perpustakaan Nasional yang modern, juga seiring dengan pembangunan gedung baru Layanan Perpustakaan Nasional RI di Jl. Merdeka Selatan 11 sekitar 24 lantai, yang diperkirakan dapat meningkatkan jumlah anggota dan kunjungan perpustakaan. Maka dari itu untuk meningkatkan dan mempercepat pelayanan Perpusnas. Menjadi dasar untuk membuat Program Sistem Informasi Layanan Mandiri berbasis RFID (Radio Frequency Identification) yang memungkinkan dan memudahkan pemustaka dalam melakukan pendaftaran anggota, penelusuran koleksi, pemesanan koleksi, hingga sirkulasi melalui identifikasi bahan pustaka secara mandiri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana perpustakaan dapat mengelola sistem pendaftaran anggota secara mandiri serta antrian pendaftaran dan menerapkan kartu anggota RFID? 2. Bagaimana cara pemustaka melakukan pencarian dan pemesanan koleksi? 3. Bagaimana cara pemustaka agar dapat melakukan peminjaman dan pengembalian koleksi secara mandiri menggunakan RFID? 4. Bagaimana cara pustakawan agar dapat memantau aktifitas dari sistem layanan mandiri yang dugunakan pemustaka. 1.3 Batasan Masalah Untuk mencegah terjadinya pelebaran pembahasan, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Pembuatan sistem pendaftaran anggota secara mandiri dan sistem tagging kartu anggota RFID serta pembuatan sistem antrian pendaftaran anggota
3 2. Pembuatan sistem pemesanan koleksi. 3. Pembuatan sistem peminjaman / pengembalian (Sirkulasi) menggunakan RFID. 4. Pembuatan modul administrasi layanan mandiri bagi pustakawan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Membuat sistem aplikasi layananan mandiri dengan menerapkan antrian pendaftaran dan kartu anggota RFID Perpustakaan. 2. Untuk mempersingkat waktu dan alur pencarian dan pemesanan koleksi pada layanan tertutup sehingga pemustaka tidak perlu lagi mencatat pesanannya. Dan Pustakawan dapat langsung mengetahui daftar pesanan koleksi. 3. Peminjaman dan pengembalian koleksi dapat dilakukan sendiri oleh pemustaka. Secara mudah dan cepat menggunakan RFID yang dapat mengurangi beban pustakawan. 4. Membuat modul administrasi untuk pustakawan agar dapat mengelola data transaksi sistem layanan mandiri. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan program yang dibuat nantinya dapat bermanfaat bagi Perpustakaan Nasional RI dalam meningkatkan pelayanan terhadap pemustaka, dan juga dapat mengurangi beban pustakawan yg sebagian pekerjaan dapat ditangani oleh sistem layanan mandiri. 2. Memudahkan pemustaka dalam melakukan pencarian koleksi lengkap akan tampil detail dan lokasi nya. Selain itu pemustaka tidak perlu lagi mencatat koleksi pesanannya karena langsung dapat melakukan pemesanan ketika menemukan koleksi yang dicari. 3. Dengan penerapan RFID ini Peminjaman dan pengembalian koleksi dapat dilakukan sendiri oleh pemustaka secara mudah dan cepat menggunakan RFID.
4 4. Dengan ini Perpusnas juga akan lebih aman karena ada gate RFID dalam prakteknya, yang dapat memberikan alarm peringatan ketika ada yg ingin melakukan tindak pencurian koleksi. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Metode yang akan digunakan selama perancangan sistem layanan mandiri berbasis RFID pada Perpustakaan nasional RI adalah sebagai berikut : 1. Observasi Penelitian ini dengan mensurvey secara langsung dengan menjadi Pemustaka dan mengamati sistem yang berjalan seperti proses pendaftaran Anggota, pencarian katalog, & sirkulasi. untuk dapat menentukan sistem layanan mandiri yang sesuai untuk diterapkan pada Perpusnas. 2. Wawancara Penelitian ini dilakukan dengan wawancara yang difokuskan dalam tema penelitian ini terhadap pihak Perpusnas yaitu Bpk. Prio Supriatno (bagian Otomasi / IT) dan terhadap Pemustaka untuk memperoleh data terhadap pengalaman ataupun keluhan mereka terhadap sistem yang berjalan dan menentukan kebutuhan pengguna untuk sistem yang nantinya akan dibangun. 1.5.2 Metode Perancangan Sistem Metode yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem ini adalah dengan menggunakan metode Waterfall dengan tahapan sebagai berikut : 1. Analisa Kebutuhan perangkat Lunak Tahap ini dimana Perpusnas dan pemustaka menyatakan keinginan nya tentang sistem seperti apa yang mereka butuhkan sehingga mempermudah pekerjaan dan aktivitas mereka.
5 2. Desain Tahap ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint perangkat Lunak sebelum Pembuatan Kode Program dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari perangkat Lunak. Untuk desain sistem ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan tiga jenis komponen diagram yaitu : use case diagram, sequence diagram, dan class diagram. 3. Pembuatan Basis Data Tahap ini adalah untuk membuat basis data yang telah dirancang sebelumnya dalam tahap desain. Pembuatan basis data ini menggunakan perangkat lunak DBMS (Database Management System) yaitu MySQL (v 5.6.27). 4. Pembuatan Kode Program Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain. Untuk penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman C# (C sharp) ASP.NET berbasis web. 5. Pengujian Pengujian berfokus pada logika dan fungsi sistem untuk memastikan perangkat lunak berjalan sesuai dengan kebutuhan. Menggunakan metode Black Box Testing.
6 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran secara umum mengenai isi dari skripsi ini, berikut gambaran umum dari setiap bab : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang di buatnya program, pembatasan masalah serta tujuan dan juga manfaat dari program sistem layanan mandiri berbaris RFID pada Perpustakaan Nasional RI. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian mengenai rincian lingkup masalah yang akan dicakup termasuk kaitannya dengan bidang teori/teknologi yang digunakan. Penjelasan teori/teknologi digunakan untuk memperjelas permasalahan yang ada terutama dari segi perumusan dan identifikasi masalah. Dan focus pada konteks masalah. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini berisikan tentang pengolahan data primer yang telah didapatkan melalui wawancara sehingga menjadi data sekunder yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan kebutuhan sistem. Setelah mendapatkan kebutuhan sistem, maka selanjutnya masuk kedalam proses perancangan sistem berdasarkan kebutuhan sistem yang telah ditentukan. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada Bab ini program yang telah dibuat di implementasikan dan diuji untuk melihat apakah masih terdapat bug atau error yang menyebabkan program tidak berjalan semestinya. BAB V : PENUTUP Bab ini menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan juga saran dari pihak luar agar program ini berkembang mengikuti kebutuhan sistem yang ada.