KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DI BPS ENNY JUNIATI SURABAYA

HUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

Transkripsi:

KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015 Umi Wachidah*, Syamsul Arifin 1, Nurul Hidayah 2 1 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 2 AKBID Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi Penulis. Telepon: 085332314145, E- mail : umiwachidah96@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah terbesar di Negara Berkembang. Salah satu penyebabnya yaitu Kurang Energi Kronik, di puskesmas Banjarmasin angka kejadian Kurang Energi Kronik tertinggi yaitu Puskesmas Kelayan Timur, dengan jumlah 72 (12,52%) orang Tujuan: Dapat mengetahui Karakteristik umur dan paritas ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Kelayan Timur tahun 2015. Metode: Metode penelitian adalah dengan metode deskriptif populasi yang digunakan adalah seluruh data ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang berkunjung di puskesmas pada Tahun 2015 yang di lihat menggunakan catatan rekam medik atau register. Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa dari 72 data yang dijadikan sampel hasil karakteristik ibu hamil KEK berdasarkan umur yaitu < 20 tahun 13 responden (18,1%), 20-35 tahun 53 responden (73,6%), dan > 35 tahun 6 responden (8,3%), sedangkan karakteristik ibu hamil KEK berdasarkan paritas yaitu primipara 37 responden (51,4%), multipara 33 responden (45,8%), dan grande multipara 2 responden (2,8%). Simpulan : Umur ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik (KEK) yang paling banyak adalah 20-35 tahun sedangkan berdasarkan paritas paling banyak adalah primipara. Kata Kunci: Umur dan Paritas, Kurang Energi Kronik PENDAHULUAN Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah terbesar di Negara Berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas utama muda pada puncak produktivitas bila dalam hitungan jam 2 orang ibu yang meninggal setiap jamnya (Dewi dan Sunarsih, 2011). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, jika dilihat dari target Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada 1

tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 Lingkar lengan atas (LILA) adalah jenis kelahiran hidup. Angka ini sangat jauh dari pemeriksaan antropometri yang digunakan target yang harus di capai pada tahun 2015. Perwujudan target penurunan AKI dalam MDGs kedepannya akan dilanjutkan melalui rumusan Sustainable Development Goals (SDGs). Dari 17 tujuan menjadi 169 target SDGs yang telah disepakati, target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) masuk dalam tujuan ketiga yakni Ensure Healthy Lives and Promote Well-being for all ages. Pada tahun 2030, target penurunan AKI secara global adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Kurang Energi Kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo, 2007). Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya adalah gizi kurang seperti kurang energi kronik dan anemia gizi ( Mochtar, 2007). untuk mengukur Resiko Kurang Energi Kronik (KEK) pada Wanita Usia (WUS) yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Sedangkan ambang batas LILA pada WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm wanita tersebut mengalami resiko Kurang Energi Kronik (KEK) (Supriasa, 2012). Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor karena pada masa kehamilan banyak terjadi perubahan pada tubuhnya yaitu adanya peningkatan metabolism energi dan juga berbagai zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah jumlah makanan, status kesehatan, pendidikan, absorpsi makanan, paritas dan konsumsi tablet besi. Apabila dalam masa kehamilan yang beresiko untuk mnegurangi resiko tersebut dapat dilakukan dengan mengidentifikasikan faktor penyebab 2

terjadinya status gizi buruk terutama Kurang Energi Kronik (KEK) (Lubis, 2003). Apabila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya, antara lain: anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan prematur, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan abortus, cacat bawaan dan BBLR (Zulhaida, 2005). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan pada trimester pertama dan kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia dan kurang energi kronik (KEK) dengan prevalensi terbanyak dari kasus tersebut karena ibu Kurang Energi Kronik (KEK) ya ng dapat menyebabkan status gizinya berkurang (Rukiah, 2010). Berdasarkan Riskesdes pada tahun 2013, proporsi Wanita Usia Subur (WUS) dan dengan Kurang Energi Kronik, yaitu WUS dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm telah terjadi peningkatan dengan proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK (Kurang Energi Kronik) dari 33,5% pada tahun 2010 meningkat menjadi 38,5% di tahun 2013. Sedangkan proporsi ibu hamil umur 15-49 tahun dengan LILA <23,5 cm atau beresiko Kurang Energi Kronik (KEK) di Indonesi a sebesar 24,2% dengan propinsi terendah di Bali (10,1%) dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur (45,5%) dan Kalimantan Selatan (27,4%) (depkes RI, 2003). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2015, jumlah ibu hamil yang diperiksa di 26 puskesmas yang ada di Banjarmasin sebesar 10.733 orang (71,01%) 3

dan ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) sebesar 676 orang (4,47%). tahun 2014 yaitu 84 orang serta pada tahun 2015 berjumlah 72 orang. Berdasarkan data PWS ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin 2015 di dapatkan 3 puskesmas tertinggi jumlah ibu hamil dengan KEK yaitu pada urutan pertama adalah puskesmas Kelayan Timur dengan jumlah 72 (12,52%) orang dengan ibu hamil yang diperiksa 404 (70,28% orang dari sasaran 575orang ibu hamil, urutan yang selanjutnya yaitu Puskesmas Beruntung Raya dengan jumlah 21 (11,28%) orang dari sasaran 177 orang ibu hamil, dan yang terakhir adalah Puskesmas Sungai Bilu 21 (10,10%) orang dari sasaran 208 ibu hamil. Dari hasil studi pendahuluan di puskesmas Kelayan Timur didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) pada tahun 2012 berjumlah 68 orang, tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 70 orang, dan meningkat kembali pada Menurut Riset kesehatan dasar 2010 (Riskesdes), Kalimantan Selatan menduduki peringkat pertama untuk pernikahan dini, sehingga wanita yang menikah pada usia dini memiliki resiko Kurang Energi Kronik (KEK) karena apabila ibu hamil dengan usia muda kurang mengerti tentang pentingnya nutrisi dan gizi seimbang saat kehamilan, begitupula dengan paritas, pada primipara jelas akan berbeda dengan multipara. Ibu yang belum pernah melahirkan anak tidak banyak tahu pentingnya nutrisi dan gizi seimbang saat hamil, berbeda dengan ibu hamil yang pernah melahirkan bayi 2-4 kali. Hal ini terjadi karena ibu kurang peduli akan nutrisi yang dikonsumsi karena sudah beberapa kali hamil dan melahirkan maka kemungkinan besar akan ditemui keadaan kesehatan yang terganggu seperti Kurang Energi Kronik (KEK). Berdasarkan latar belakang dan dilihat dari data diatas penulis tertarik untuk meneliti 4

tentang Karakteristik Umur dan Paritas ibu Hamil denga Kurang Energi Kronik(KEK) di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2015. Tujuan penelitian Dapat mengetahui Karakteristik Umur dan Paritas ibu hamil Dengan Kurang Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Kelayan Timur tahun 2015. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. Sasaran penelitian ini adalah seluruh data ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik (KEK) yang berkunjung ke Puskesmas Kelayan Timur tahun 2015. Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan dalam proses penelitian (Hidayat, 2013). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik umur dan paritas ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Kelayan Timur. Variabel dalam penelitian ini adalah variable independen/bebas, dimana variable bebas dalam penelitian ini terdiri dari umur dan paritas ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ( Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang berkunjung di puskesmas pada Tahun 2015 berjumlah 72 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ( Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dimana seluruh data anggota populasi dijadikan sebagai sampel yang berjumlah 72 orang. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara menggunakan data sekunder melalui study dokumentasi catatan rekam medik atau register ibu hamil yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) tahun 2015 di Puskesmas Kelayan Timur. 5

Analisis Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dengan tujuan mengubah data Tabel 2 menunjukan bahwa paritas ibu hamil yang mengalami KEK paling banyak menjadi informasi melalui tahap: penyusunan data (editing, coding). HASIL PENELITIAN DAN ANALISA kategori Primipara yaitu sebanyak responden (51,4%). PEMBAHASAN 37 orang DATA 1. Karakteristik Ibu Hamil Kurang Energi Kronik Hasil penelitian yang diperoleh pada tanggal 28 Juni 2016. 1. Karakteristik Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Berdasarkan Umur Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Kurang Energi Kronik di Puskesmas Kelayan Timur No Kelompok Umur Frekuensi Persentasi 1 2 3 < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Jumlah 13 53 6 72 18,1% 73,6% 8,3% 100% Tabel 1 menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang paling banyak adalah kategori usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 53 orang responden (73,6%). 2. Karakteristik Ibu Hamil Kurang Energi Kronik berdasarkan paritas Tabel 2. Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil Kurang Energi Kronik di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2015 No Kelompok Paritas Frekuensi Presentasi 1 2 3 Primipara Multipara Grande Multipara Jumlah 37 33 2 72 51,4 % 45,8 % 2,8 % 100 % Berdasarkan Aspek Umur. Data di dalam tabel 1 menunjukkan bahwa distribusi ibu hamil kurang energi kronik menunjukkan bahwa kelompok umur paling banyak adalah 20-35 tahun yakni sebanyak 53 responden atau sebesar 73,6%, dimana pada umur 20-35 tahun adalah umur yang sudah matang dan siap untuk hamil, namun dari hasil penelitian yang saya lakukan bahwa angka ibu hamil Kurang Energi Kronik yang terbanyak yaitu pada 20-35 tahun. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya dukungan dan perhatian keluarga serta suami yang diberikan terhadap ibu tersebut, dikarenakan pada umur 20-35 merupakan umur yang dianggap dewasa dan bisa dalam hal memenuhi kebutuhan sendirinya misalnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi 6

sehingga keluarga kurang memperhatikan ibu hamil tersebut. Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2012) merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah Penelitian ini sesuai dengan penelitian orang melakukan pengindraan terjadi melalui Efrinita Nur Agustian (2010), dengan judul hubungan antara asupan protein dengan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di kecamatan jebres Surakarta, bedasarkan hasil penelitian umur ibu hamil dengan KEK yang paling banyak yaitu pada umur 20-35 tahun. 2. Identifikasi Ibu Hamil Berdasarkan Aspek Paritas Data di dalam tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi ibu hamil Kurang Energi Kronik menunjukkan bahwa paritas paling banyak adalah primipara yaitu sebanyak 37 responden atau 51,4 %. Hal ini terjadi karena ada hubungan antara pengetahuan dan pengalaman pada ibu primipara dengan kejadian Kurang Energi Kronik dimana ibu primipara pengetahuan tentang pentingnya nutrisi saat pancaindra manusia yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan yang baik pada gizi seseorang membuat orang tersebut akan semakin memperhitungkan jumlah dan jenis makanan yang dipilihnya untuk dikonsumsi. Orang yang berpengetahuan gizinya rendah akan berperilaku memilih makanan yang menarik panca indra dan tidak mengadakan pilihan berdasarkan nilai gizi makanan tersebut. Sebaliknya mereka yang memiliki pengetahuan tinggi cenderung lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan tersebut. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Sri Handayani (2011) bahwa ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kejadian Kurang Energi Kronik. hamil kurang serta pada ibu primipara belum mempunyai pengalaman hamil. 7

UCAPAN TERIMAKASIH 1. dr. Syamsul Arifin, M.pd, DLP, selaku Pembimbing I dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan dari awal penyusunan sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Ibu Nurul Hidayah, SST, M.Kes, selaku Pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan dari awal penyusunan sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. 3. Ibu Sarkiah, SST, M.Kes, selaku Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukkan dari awal penyusunan sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Bapak dan ibu tercinta yang sangat peniliti cintai yang telah memberikan do a, kasih sayang, semangat dan dukungan baik moral maupun materi. 5. Teman-teman mahasiswi angkatan IX Akbid Sari Mulia Banjarmasin yang telah banyak memberikan dukungan dan saran dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah dan seluruh pihak yang telah membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidadan Sari Mulia, 2016. Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah Tahun Ajaran 2015/2016. Banjarmasin : Akademi Kebidadan Sari Mulia. Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Agustian Nur, Efrinita. 2010. Hubungan Asupan Protein dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Jebres Surakarta (KTI) : Universitas Sebelas Maret Surakarta. Chaplin,J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pesada. Depkes, 2013. Hasil Riskesdes 2013 terkait Kesehatan Ibu. (http://www. Kesehatan depkes.go.id) diakses tanggal 9 Desember 2013. Danis, Difa. 2005. Kamus Kedokteran. Tridasa Printer : Jakarta. Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Mitra Pelajar : Jakarta. Harjono, R. 2005. Kamus Kedokteran Dorland. EGC : Jakarta. Hidayat. 2013. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. 8

--------, 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan. Bogor. Zulhaida, 2005. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang Dilahirkan. Mochtar, Rustam, 2011. Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta: Nuha Medika. -----------, Rustam, 2007 Sinopsis Opstetri Fisiologi dan Patologi.. Jakarta. Notoatmojo, Soekodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta. ------------------, 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rahmah, Siti. 2013. Gambaran pengetahuan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) tentang pemberian makanan tambahan di wilayah kerja puskesmas tabukan kabupaten barito kuala (KTI). Banjarmasin ; AKBID Sari Mulia. Riyanto, Agus. 2011. Apikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika Yogyakarta. Rukiyah, 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans Info Medika. Sayogo, S. 2007. Gizi Ibu Hamil.Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Supriasa, I,D,N, 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Winkjosastro, Hanafi. 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka: Yogyakarta. 9