JURNAL KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAM PEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

Bab III. Metodologi Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BELAJAR MENULIS. GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3276

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

Priska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

ANALISIS FRAMING BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA SEMARANG TERKAIT KENAIKAN HARGA BBM PADA TV BOROBUDUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS FRAMING PEMBENTUKAN CITRA SOEMARMO HADI SAPUTRO MENJELANG PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2015 DI MEDIA HARIAN RAKYAT JATENG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

BAB I PENDAHULUAN. Berita yang disusun dalam benak manusia bukan merupakan peristiwa manusia. peristiwa itu memiliki makna bagi para pembacanya.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045

BAB I PENDAHULUAN. Sandiwara Merapi Masih Panjang: Letusan lebih dahsyat dibanding 1872

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menyelesaikan gejala-gejala sosial/ kebutuhan-kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

Transkripsi:

JURNAL KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI (Analisis Framing Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi Yang Dimuat Kompas.com Pada Periode Agustus September 2014) Oleh : Alfian Putra Marfuadi D12112008 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2016

KONTRUKSI REALITAS KOMPAS.COM DALAMPEMBERITAAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI (Analisis Framing Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi Yang Dimuat Kompas.com Pada Periode Agustus September 2014) Alfian Putra Marfuadi Mursito Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Subsidy Fuel Restriction reports in media attracts public attention. kompas.com makes this issue as a special coverage. This study using purposive sampling elections which took seven news items in period from August to September 2014. The purpose of this study is to find out how kompas.com frame news of subsidy fuel restriction seen from the preparation of the facts, narration of facts, the writing of the facts, and suppression of facts. This study uses qualitative research methods Zhongdang Pan and Gerald M.Kosicki model. One model framing analysis belongs Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki has four devices is syntax that serves to analyze how journalists compile facts in the form of the general news. Skip function to analyze how the journalist tells the events in the form of news. Thematic serves analyze how journalists express its views on the events in the text as a whole. Rhetorical function analyze how journalists put the choice of words, graphics, and images to emphasize a certain sense to the reader. The results of research in terms of the preparation of the facts, narration of facts, the writing of the facts, and the fact that the emphasised by Kompas.com to subsidized fuel restriction from August to September 2014 shows that the policy of subsidized not effective. Keywords: framing analysis, online media, subsidy fuel restriction. 1

Pendahuluan Belakangan ini dunia berada dalam era globalisasi atau era informasi. Berkembangnya kekuatan dari teknologi, informasi dan komunikasi terutama perkembangan komunikasi yang dimediasikan komputer dan internet. Dari tahun ke tahun, temuan hasil karya-karya yang inovatif semakin memudahkan pekerjaan manusia., seperti dalam teknologi informasi dan komunikasi, dan perubahan dunia sosial aktual yang juga sangat cepat yang disebabkan oleh internet. Teknologi tersebut sangat memudahkan manusia, karena keberhasilannya memasuki semua aktivitas kehidupan manusia, tidak hanya sebagai sumber pengaruh dari luar, tetapi sebagai bagian dari segala aktivitas manusia yang serba terkoneksi. Menyimak berita-berita terbaru adalah salah satu ritual pagi sebagian besar dari kita, terutama yang berada di kota-kota besar. Kita kerap melihat orang-orang di mobil, kereta api, bus tampak asyik membaca koran. Tak ada yang berubah dari ritual itu. Yang berubah adalah mediumnya. Yang disimak tetap berita, tapi sekarang bisa menikmatinya di layar telepon genggam (gadget atau smart phone), komputer meja, hingga laptop, di seluruh dunia dalam waktu bersamaan. Sarana yang terlahir dari kemajuan teknologi tersebut memungkinkan berita dibaca kapan pun dan di mana pun di samping itu adalah fenomena demokratisasi informasi seperti setiap orang bebas, kapan dan di mana saja, memberikan, mengakses, menerima, dan menyampaikan informasi. Proses framing tampaknya juga terjadi dalam media massa di Indonesia, khususnya media berita online. Perkembangan media online ini merupakan hal yang dinamis yang ada dalam dunia jurnalisme. Kehadiran media online ini tentu akan menjadi kajian yang menarik bagi peneliti, karena seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia, media berita online kini menjadi sumber bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Media berita online ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan media konvensional dalam memberitakan suatu peristiwa. Selain aspek kecepatan pemberitaan kelebihan media berita online adalah Terdokumentasi, informasi tersimpan di bank data (arsip) dan dapat ditemukan melalui commit link, to user artikel terkait, dan fasilitas cari 2

(search), yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat dengan tidak terhalang tempat dan waktu, karena media berita online dapat diakses langsung oleh penggunanya dimana pun mereka berada. Hal ini akan menjadi kajian bagi peneliti dalam melihat hasil produksi berita berupa teks-teks media online kompas.com dalam pemberitaan Terhadap Pembatasan BBM Bersubsidi yang cukup banyak menyita perhatian publik. Peneliti akan melihat bagaimana framing yang ditampilkan oleh kompas.com, karena media berita online ini dan merupakan media berita online yang memiliki banyak pengunjung dan menjadi sumber informasi bagi masyarakat khususnya laporan tentang pemberitaan Terhadap Pembatasan BBM Bersubsidi. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kontruksi realitas kompas.com dalam pemberitaan pembatasan BBM bersubsidi? Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kontruksi Realitas Kompas.com Dalam Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi. Telaah Pustaka 1. Media Baru (New Media) New Media adalah media baru sebagai produk teknologi informasi dan komunikasi sekarang dan mendatang bersama-sama dengan komputer digital. Media massa perkembang begitu cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya. Media Baru (New Media) merupakan istilah bagi media yang memuat karakteristik media lama secara konvergen. Contoh media lama adalah Koran, TV dan radio. Masing-masing media memiliki medium tersendiri. Koran menggunakan medium kertas, TV mediumnya gelombang elektronik, sedangkan radio menggunakan medium gelombang radio untuk mentransmisikan informasinya. commit Melalui to user New Media, ketiga media tersebut 3

dapat terangkum dan menggunakan satu medium, dalam hal ini melalui jaringan internet. Mehmet Arslan Lutfi dalam Santana (2005) menjelaskan bagaimana komputer dan internet telah menghadirkan cara-cara baru bagi jurnalisme dalam memproses, memproduksi, dan menyebarkan berita. Media baru ini membuat ladang baru bagi industri media. Teknologinya membuat jaringan yang paling cakap dibandingkan media massa lain. Khususnya, dalam hal perlengkapan dasarnya, komponen yang menyusunnya, arsitekturnya, dan berbagai komponen pendukung lainnya 2. Berita a. Pengertian Berita Berita adalah bentuk laporan tentang suatu peristiwa atau kejadian yang baru terjadi. Bisa dikatakan berita merupakan fakta yang menarik atau sesuatu hal yang penting dan harus disampaikan pada masyarakat. Tapi tidak semua fakta atau peristiwa bisa diangkat menjadi suatu berita oleh wartawan. Ada kriteria agar suatu peristiwa bisa diberitakan karena setiap fakta atau peristiwa akan dipilih untuk disampaikan pada masyarakat. Banyak faktor yang paling menentukan berita tersebut layak di sampaikan ke khalayak, diantaranya seperti nilai berita. Nilai berita diartikan sebagai nilai penting dan menarik atau gabungan keduanya bagi pembaca. Secara umum, suatu peristiwa dipandang memiliki news value apabila memiliki satu atau beberapa unsur dibawah ini : 1. Significance (penting). Peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang punya akibat terhadap kehidupan orang publik. 4

2. Magnitude (besaran). Peristiwa itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pembaca. 3. Timeliness (waktu, aktualitas). Aktual, hangat, atau termasa; menyangkut hal-hal yang baru saja terjadi. 4. Proximity (dekat) Peristiwa yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional. 5. Prominence (tenar). Menyangkut hal atau orang terkenal atau sangat dikenal pembaca. 6. Human interest (manusiawi) Menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca. (Mursito, 2006: 180-181) b. Berita Online Berita online memiliki kategori yang membedakannya dengan media konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang ditulis nyaris bersamaan dengan waktu peristiwa berlangsung. Realtime, yang merupakan berita yang memiliki jeda antara kejadian atau epristiwa tidak jauh berbeda. Running news, yang merupakan berita yang dilengkapi melalui link berita. Hal ini disebabkan karena berita online menyajikan berita yang cepat dan akurat sehingga untuk tetap menghadirkan cover both side, akan diperlukan konfimasi pada berita-berita selanjutnya. c. Berita sebagai Konstruksi Realitas Media. Menurut James W. Carey dalam Eriyanto (2009:24), berita bukan refleksi dari realitas. Ia hanyalah konstruksi dari realitas. Dalam pandangan positivis, commit berita adalah to user informasi. Ia dihadirkan kepada 5

khalayak sebagai representasi dari kenyataan, kenyataan itu ditulis kembali dan ditransformasikan lewat berita. Tetapi dalam pandangan konstruksionis, berita itu diibaratkan sebuah drama. Ia bukan menggambarkan realitas, tetapi potret dari arena pertarungan antar berbagai pihak yang berkaitan dengan peristiwa. Dalam pandangan konstruktivisme, media massa mengonstruksi informasi dan mendistribusikannya kepada masyarakat. Media dipandang tidak mungkin melakukan peranan yang netral, terisolasi dari berbagai pengaruh terhadap dirinya baik yang bersumber dari internal organisasi media maupun dari luar media. Demikian juga masyarakat, ketika menerima informasi tidak sekedar menerima tetapi mengonstruksinya berdasarkan skemata mereka. Oleh karena itu, menurut Mursito (2013: 70), mengatakan bahwa Media adalah suatu institusi yang mengkonstruksi realitas media dalam menjalankan bisnisnya. 3. Pembatasan BBM Bersubsidi a. Pengertian BBM Subsidi PengertianBahan Bakar Minyak (BBM) adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi. Dan pengertian dari subsidi itu sendiri secara umum adalah sebuah bantuan keuangan yang diberikan sebuah badan (dalam hal ini oleh pemerintah) kepada rakyat atau sebuah bentuk usaha seperti perusahaan yang dilakukan dengan untuk melakukan beberapa tujuan. Tujuan tersebut seperti halnya meningkatkan daya beli konsumen terhadap sebuah produk tersebut atau untuk membantu sebuah usaha yang mengalami kemunduran sedangkan usaha tersebut menjadi tumpuan hidup banyak orang. Dari sini kita dapat mengatakan bahwa pengertian BBM Bersubsidi adalah Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yang jenis dan harga jual ecerannya ditetapkan Pemerintah. bahan bakar minyak yang dijual kepada rakyat dengan commit harga to user dibawah harga bahan bakar dunia 6

karena sudah mendapatkan bantuan dana melalui potongan harga sebelum BBM tersebut sampai ke tangan konsumen. b. Pembatasan BBM Bersubsidi Kebijakaan Pembatasan bbm bersubsidi yaitu pemerintah tidak akan mencabut subsidi bahan bakar minyak, melainkan hanya melakukan pengendalian penggunaannya. Latar belakang dikeluarkannya kebijakan itu antara lain pertumbuhan pesat produksi kendaraan bermotor di Indonesia membuat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) meningkat tajam. Sekalipun sudah ada imbauan dari pemerintah agar masyarakat golongan menengah atas menggunakan BBM nonsubsidi untuk kendaraan yang dimiliki, namun imbauan itu tak terlalu digubris. Akibatnya konsumsi penggunaan BBM bersubsidi membengkak dan melampaui kuota. Data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan hingga semester pertama tahun 2014, realisasi penyaluran BBM Bersubsidi mencapai 22,91 juta kilo liter (KL) lebih tinggi dari kuota yang direncanakan sebesar 22,81 juta KL. Sementara pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 22,74 juta KL. 4. Framing Pada dasarnya Framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana khususnya untuk menganalisis teks media (Sobur, 2001:161). Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media (Eriyanto, 2009:76). Ada dua esensi utama dari analisis framing yaitu, pertama bagaimana peristiwa itu dimaknai. Ini berhubunggan dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis. Aspek ini berhubunggan dengan pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan ( Zikri Fachrul, 2015). 7

5. Pan dan Gerald M. Kosicki Eriyanto dalam bukunya Analisis Framing mengatakan model framing yang diperkenalkan oleh Pan dan Kosicki ini adalah salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai. Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Penonjolan dilakukakan agar suatu pesan lebih bermakna dan mudah dipahami oleh khalayak. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang saling berkaitan. Pertama, dalam konsepsi psikologis. Framing dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. kedua, konsepsi sosiologis yaitu pandangan sosiologis lebih melihat bagaimana konstruksi sosial atas realitas (Eriyanto, 2009: 252-253). Tabel 1.Framing ModelPan dan Gerald M. Kosicki Struktur Perangkat Framing Unit Yang Diamati SINTAKSIS (Cara wartawan menyusun fakta) Skema berita Headline, Lead, Latar Informasi, Kutipan, Sumber, Pernyataan, Penutup 8

SKRIP (Cara wartawan mengisahkan fakta) TEMATIK (Cara wartawan menulis fakta) RETORIS Kelengkapan berita 1.Detail 2.Maksud kalimat, hubungan 3.Nominalisasi antarkalimat 4.Koherensi a. Bentuk kalimat b. Kata ganti 1. Leksikon What Where When Who Why How Paragraf, Proposisi, Kalimat, Hubungan Kalimat Kata, Antar (Cara wartawan menekankan fakta) 2.Grafis 3.Metafora 4. Pengandaian Idiom, Gambar atau Foto, Grafik Sumber : Alex Sobur, 2006: 176 dan Eriyanto, 2009:254 Metodologi Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruksionis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi hasil dari konstruksi. Sedangkan dalam menganalisis teks berita menggunakan FramingPenelitian ini menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. 9

Objek penelitian ini adalah yaitu teks berita-berita seputar pembatasaan bahan bakar minyak bersubsidi pada laman Kompas.com periode Agustus hingga September tahun 2014. Kompas.com terpilih karena pada media inilah pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi menjadi topik pilihan dan terdapat fitur lipsus yaitu liputan khusus, dimana pembaca diberi kemudahan untuk mengikuti perkembangan berita yang dimuat Kompas.com sehingga membuat daya tarik yang besar bagi pembaca. Sajian dan Analisis Data Sajian data dan analisis teks berita di laman Kompas.com mengenai Pemberitaan Pembatasan BBM Bersubsidi yang dimuat pada periode Agustus- September pada tahun 2014. Berita yang di teliti adalah berita yang terbit mulai tanggal 1 Agustus 2014 hingga dengan 31 September 2014. Periode tersebut adalah periode dimana pada bulan-bulan tersebut sangat sering laman Kompas.com meliput berita Pembatasan BBM Bersubsidi. Untuk menganalisis teks berita, peneliti menggunakan analisis framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Framing model Pan-Kosicki dipilih peneliti karena model penelitian itu mempunyai beberapa keunggulan dibanding model lain model Pan dan Kosicki yang menekankan kepada konsepsi psikologis dan konsepsi sosiologis yang akan tergambar pada struktur berita. Kelengkapan model analisis framing ini terlihat dari perangkat framing yang digunakan. Pan dan Kosicki menggunakan skema berita, kelengkapan berita, detail, koherensi, bentuk kalimat, kata ganti, leksikon, grafis dan metafora. Pada model tersebut Pan dan Kosicki juga menggunakan struktur sintaksis (cara wartawan menyusun fakta), skrip (cara wartawan mengisahkan fakta), tematik (cara wartawan menulis fakta) dan retoris (cara wartawan menekankan fakta). Analisis Teks Berita Judul : Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil Waktu terbit : Jumat, 1 Agustus 2014 15:59 WIB 10

Tabel 2. Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 1 Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan Sintaksis Judul Lead Latar Informasi Kutipan Sumber Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil Kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat mulai berlaku pada Jumat 1 Agustus 2014. Beberapa pengendara mengeluhkan kebijakan tersebut karena dinilai tidak efektif. Andi (47) "Repot dan buang-buang waktu kalau isi bensin. Paling harus pergi ke Pramuka atau Bypass sana," Hapi (45) "Kenapa Jakarta Pusat? Kan masih bisa wilayah lain. Apa karena Jakarta Pusat banyak pekerja? Ya, justru karena banyak kendaraan, jadi harus jauh," Hartoyo (41) Kebijakan itu tidak efektif karena aktivitas di Jakarta Pusat cukup banyak, sementara wilayah tersebut minim SPBU. 11

"Pemerintah lebih baik menaikkan harga jual solar di pasaran atau membuat jam batas pembelian bahan bakar tersebut. Kalau dihilangkan total begini, susah," ucapnya. karyawan swasta, Andi kerepotan apabila harus mencari solar untuk mobil Innova diesel miliknya ke luar daerah Jakarta Pusat. Sebab, ia tinggal dan beraktivitas di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat. kebijakan ini menjadi bahan perbincangan di antara rekanrekan kerjanya. Pernyataan / Opini ia dan teman-teman kerjanya merasa aneh dengan kebijakan pemerintah. Seharusnya, kata dia, kebijakan dibuat untuk mempermudah, bukan malah mempersulit. Hapi menganggap tidak tepat jika kebijakan pemerintah ini dicoba di wilayah Jakarta Pusat. di Jakarta Pusat tidak terdapat banyak SPBU sehingga solar pun tidak banyak dikeluarkan. kebijakan tersebut malah mendorong orang membeli mobil. Sebab, warga Jakarta seolah mudah membeli mobil lain untuk menghindari pembelian solar 12

mahal di wilayahnya. akan mengganti mobilnya dan tidak mau menggunakan mobil berbahan bakar solar lagi jika penggantian solar subsidi merata di wilayah Jabodetabek. Hartoyo Kebijakan itu tidak efektif karena aktivitas di Jakarta Pusat cukup banyak, sementara wilayah tersebut minim SPBU. Skrip Penutup What Dalam bagian penutup berita menampilkan kutipan wawancara Hartoyo sumber berita yaitu: "Pemerintah lebih baik menaikkan harga jual solar di pasaran atau membuat jam batas pembelian bahan bakar tersebut. Kalau dihilangkan total begini, susah," ucapnya. Kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat mulai Jumat 1 Agustus 2014. Where Di wilayah Jakarta Pusat When Jumat, 1 Agustus 2014 Who Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) 13

Why Tidak ada dalam teks Tematik Retoris How Paragraf, Proposisi, Kalimat, Hubungan Antar Kalimat Kata, Idiom, Gambar/Foto, Grafik Tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat Berisi satu pandangan, yaitu menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Karena secara keseluruhan dari paragraf pembuka sampai paragraf penutup berisi argumentasi yang bernuansa penolakan Pengunaan katainnova diesel, Mitsubishi Kuda bermesin diesel, Isuzu Panther merupakan kata ganti untuk kendaraan mobil bermesin diesel yang berbahan bakar Solar. Kata berlaku hari ini, dikeluhkan dan kebijakan tersebut diberi warna biru yaitu hyperlink. Foto Petugas SPBU mengisi solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014). Analisis Sintaksis Dari analisis sintaksis, headline yang ditampilkan oleh Kompas menunjukan respon negatif atas kebijakan Pembatasaan BBM Bersubsidi. Hal ini juga dapat dilihat dari lead yang diturunkan Kompas.com. Kompas sengaja memilih lead ini untuk mendukung headline dan mengarahkan 14

pembaca untuk menolak atas kebijakan Pembatasaan BBM Bersubsidi. Dengan di perkuat latar, kompas.com ingin memberikan gambaran situasi yang terjadi akibat kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Dalam teks berita tersebut, Kompas.com mewawancarai tiga narasumber, yaitu Andi (47) karyawan swasta, Hapi (45) dan Hartoyo (41). ketiganya menolak pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat. Sementara itu, tidak terdapat wawancara dengan tokoh yang mendukung kebijakaan pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat. Dengan demikian, bisa dilihat bila teks Kompas.com secara umum berisi tentang tiga pandangan masyarakat yang menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat dan menganggap kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi dinilai tidak efektif. Sekarang kita akan melihat bagaimana Kompas menyusun kutipan wawancara terhadap sumber itu di dalam teks. Dalam berita tersebut, terdapat tiga sumber Kompas. karyawan swasta, Andi (47) dan Hapi (45) dan Hartoyo (41) Pemilihan ketiga sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Kompas ingin menunjukan bila masyarakat menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi di jakarta pusat dan menganggap kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi dinilai tidak efektif. Teks ini hanya berisi satu pandangan, yaitu menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Karena secara keseluruhan dari paragraf pembuka sampai paragraf penutup berisi argumentasi yang bernuansa penolakan. Di bagian penutup, dikutip pernyataan Hartoyo bahwa pemerintah lebih baik menaikkan harga jual solar di pasaran atau membuat jam batas pembelian bahan bakar tersebut. Kalau dihilangkan total begini, susah. Penutup teks berita ini menegaskan kembali pandangan yang menolak yang sebelumnya telah diulas pada awal paragraf. Dengan skema seperti ini, pandangan yang menolak ditempatkan dalam posisi yang sangat mencolok. Tidak hadirnya pandangan yang mendukung kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi semakin menekankan kepada pembaca bahwa pandangan yang menolak tersebut commit adalah to user mutlak kebenarannya. 15

Analisis Skrip Frame Kompas yang berupa penolakan tersebut diwujudkan dalam pendapat warga menolak kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Jika ditelusuri dari elemen-elemen berita maka akan terlihat elemen mana yang ditonjolkan oleh Kompas dalam memberitakan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi serta elemen apa yang disembunyikan. Jika disimak, unsur why tidak dimunculkan di dalam teks ini. Dan unsur yang ditonjolkan How yaitu tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat. Unsur how diulang-ulang dari lead maupun wawancara yang dilakukan kompas.com terhadap narasumber. Analisis Tematik Teks berita ini hanya memuat satu tema utama yaitu penolakan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Argumen yang digunakan karena secara keseluruhan dari paragraf pembuka sampai paragraf penutup berisi argumentasi yang bernuansa penolakan. Dalam teks, tema juga didukung argumen-argumen yang diungkapkan oleh tiga narasumber, yaitu Andi (47) karyawan swasta, Hapi (45) dan Hartoyo (41) sebagai perwakilan masyarakat, sebagai pihak yang paling rentan terkena dampak kenaikan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Untuk memperkuat Tematik dalam teks selain dibuat dengan kutipan narasumber, juga dibuat dengan penggunaan elemen koherensi, seperti koherensi sebab akibat yang tampak dalam kutipan berikut: Seorang karyawan swasta, Andi (47), mengaku kerepotan apabila harus mencari solar untuk mobil Innova diesel miliknya ke luar daerah Jakarta Pusat. Sebab, ia tinggal dan beraktivitas di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat.. (cetak tebal oleh penulis) Ia khawatir, kebijakan tersebut malah mendorong orang membeli mobil. Sebab, warga Jakarta seolah mudah membeli mobil lain untuk menghindari pembelian solar mahal di wilayahnya.. (cetak tebal oleh penulis) 16

Selain koherensi sebab akibat, dalam teks berita juga ditemukan koherensi pembeda dalam kalimat: Adapun harga solar nonsubsidi Rp 12.800 per liter, sedangkan Pertamina Dex seharga Rp 13.150 per liter. (cetak tebal oleh penulis) Analisis Retoris. Frame penolakan terhadap kebijakan pembatasaan BBM bersubsidi didukung dengan penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Dari segi leksikon pengunaan katainnova diesel, Mitsubishi Kuda bermesin diesel, dan Isuzu Panther merupakan kata ganti untuk kendaraan mobil bermesin diesel yang berbahan bakar Solar. Yaitu kata ganti ini digunakan untuk mendukung headline dan mengarahkan pembaca untuk menolak atas kebijakan Pembatasaan BBM Bersubsidi yang tidak menjual solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum milik Pertamina di wilayah Jakarta Pusat. Dari segi grafis kata berlaku hari ini, kebijakan tersebut, dan dikeluhkan diberi warna biru yaitu hyperlink. kata berlaku hari ini di hyperlink menuju halaman Megapolitan dengan judul SPBU di Jakarta Pusat Kini Sepi dari Angkutan Umum yang terbit pada jumat, 1 Agustus 2014 pukul 14:11 WIB. Kata kebijakan tersebut diarahkan menuju berita Mulai 1 Agustus, SPBU di Jakarta Pusat Tak Jual Solar Bersubsidi yang terbit pada Kamis, 31 Juli 2014 pukul 20:52 WIB. Sedangkan kata dikeluhkan di hyperlink menuju link ke halaman Solar Nonsubsidi Tidak Laku yang terbit pada jumat, 1 Agustus 2014 pukul 13:57 WIB. Foto dalam teks yaitu petugas SPBU mengisi solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014). Caption pada foto ialah Sesuai arahan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), aturan pelarangan pembelian BBM subsidi jenis minyak solar khususnya di wilayah Jakarta Pusat mulai diberlakukan besok, Jumat 1 Agustus. Selain itu, BPH Migas juga 17

membatasi pembelian solar bersubsidi di daerah lain dengan melarang pembelian pada malam hari. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa framing pemberitaan Terhadap Pembatasan BBM Bersubsidi di laman Kompas.com sebagai berikut: 1. Konstruksi realitas yang disampaikan oleh kompas.com menurut peneliti tentang pemberitaan terhadap pembatasan BBM Bersubsidi terdapat kecenderungan bahwa kompas.com menunjukan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi dinilai tidak efektif. Sebagai bukti, Kompas.com melalui judul berita melakukan kritik dan sindiran seperti Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil dan Sulitnya Sopir Angkutan Umum Mendapatkan Solar Bersubsidi. Dalam judul Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil Kompas.com menampilkan pandangannya mengenai beberapa pengendara mengeluhkan kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi karena dinilai tidak efektif, sedangkan dalam judul Sulitnya Sopir Angkutan Umum Mendapatkan Solar Bersubsidi kompas.com mengungkapkan sopir angkutan umum di jakarta pusat beralih mencari BBM bersubsidi di luar jakarta pusat. 2. Kompas.com cenderung tidak memegang prinsip cover both side dalam melakukan pemilihan narasumber. Kecenderungan ini dapat dilihat pada berita judul Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil, Sulitnya Sopir Angkutan Umum Mendapatkan Solar Bersubsidi, Ini Mau Jokowi soal Kebijakan Subsidi BBM..., Peneliti: SBY Harus Tanggung Jawab soal Kelangkaan BBM tidak satupun ada nara sumber dari pihak pro kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi sedangkan pada berita judul Pengendalian BBM Bersubsidi Mutlak tidak satupun ada nara sumber dari pihak kontra kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi. Kecenderungan ini sesuai dengan 18

pandangan konstruktivis dimana berita merupakan produk media dalam mengkonstruksi realitas, yang berisi fakta-fakta yang telah dipilih. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, di antaranya sebagai berikut: 1. Keterbatasan peneliti hanya pada analisis teks saja tanpa meneliti factor lain sehingga mempengaruhi agenda pemberitaan media. Peneliti mengharapkan ada penelitian yang serupa dengan memfokuskan ke semua aspek factor yang mempengaruhi agenda peristiwa tersebut hal ini bertujuan untuk menemukan temuan-temuan baru terkait subjek dan objek penelitian tersebut. 2. Adanya tindak lanjut untuk meneliti hal yang serupa pada kasus yang sama dan pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan sudut pandang media terhadap kebijakan pembatasaan bbm bersubsidi Daftar Pustaka. Eriyanto. 2009. Analisisi Framing; Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS. Kurnia, Santana Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Mursito. 2006. Memahami Institusi Media. Surakarta. Lindu Pustaka. 2013. Jurnalisme Komprehensif. Surakarta. Literate Nurhadi, Zikri Fachrul. 2015. Teori-teori Komunikasi; teori komunikasi dalam perspektif penelitian kualitatif. Bogor : Ghalia Indonesia Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. 19