III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan rancang bangun model pemisah bahan plastik dan bahan organik penelitian ini dimulai sejak bulan Juli hingga November 2009, keteterangan lebih lengkap mengenai watu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. Adapun tempat dilaksanakannya rancang bangun penelitian ini dilakukan pada Bengkel Daud Teknik Maju, Cibeureum, Bogor. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada rancang bangun model pemisah bahan plastik dan bahan organik kali ini antara lain : 1. Besi siku 4 cm x 4 cm x 4 mm. 7. Kontaktor. 2. Heater elemen. 8. Thermokontrol + thermocouples. 3. Kabel listrik. 9. Mur dan Baut 10, 12, 14. 4. Besi plat 2 mm. 10. Besi plat 5 mm. 5. Besi as 1 inchi. 11. Pilow Block 1 inchi. 6. Teflon. 3.2.2. Alat Alat-alat yang digunakan pada rancang bangun model pemisah bahan plastik dan bahan organik kali ini antara lain : 1. Las listrik. 5. Pemotong plat. 2. Roller palat. 6. Grinda listrik. 3. Obeng. 7. Pemotong besi siku. 4. Tang. 8. Mesin bubut. 3.3. Prosedur Penelitian Proses rancang bangun alat merupakan kegiatan dari usaha untuk merealisasikan suatu produk yang keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat dalam meringankan hidupnya. Kegiatan-kegiatan dalam proses perancangan dinamakan fase (Harsokoesoemo, 1994). fase-fase proses perancangan tersebut dapat digambarkan pada suatu diagram alir seperti berikut : 16
Kebutuhan Analisis Masalah Spesifikasi Produk dan Perencanaan Proyek Perencanaan Konsep produk Evaluasi Produk Rancangan Dokumen Untuk Pembuatan Produk Gambar 13. Skema Rancang Bangun Sumber : Harsokoesoemo,1994. Berdasarkan fase-fase yang telah dijelaskan oleh Harsokoesoemo, maka dapat dikembangkan menjadi diagram alir pada proses penelitian yang dilakukan kali ini, gambar 14. Mulai Indentifikasi masalah Pra Penelitian Analisis Rancangan Sesuai Perakitan Uji Performansi Sesuai Modifikasi Berhasil Gambar 14. Diagram Tahap Rancang Bangun Alat 17
3.3.1. Indentifikasi Masalah Proses pemisahan dengan metode silinder panas merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam memisahkan bahan plastik dan bahan organik. Pengembangan yang belum dilakukan menuntut diperlukannya penelitian awal dengan membentuk suatu model pemisah bahan plastik dan bahan organik. Adanya model alat ini, diharapkan didapat hal-hal yang mempengaruhi proses pemisahan dengan metode silinder panas tersebut. Rancang bangun model pemisah ini, juga diharapkan didapat informasi mengenai mekanisme pengembangan terbaik dalam proses pemisahan dengan penggunaan silinder panas dari model yang telah dibangun. 3.3.2. Pra-Penelitian Pra-penelitian merupakan proses pencarian ide awal akan penangan masalah yakni pemisahan bahan plastik terhadap bahan organik. Metode silinder panas merupakan pengembangan yang didapat di dalam prses pra-penelitian ini. Plastik yang memiliki pengaruh terhadap adanya panas menginspirasi dilakukannya proses pemisahan dengan menggunakan elemen panas pada proses pra-penelitian. Gambar 15. Pra-penelitian Dengan Penggunaan Setrika Listrik 3.3.3. Perancangan dan Perakitan Proses perancangan dan perakitan merupakan tahap pengembangan dan perealisasian dari ide yang didapat pada proses pra-penelitian. Pemanfaatan elemen panas dikembangkan dan dirancang menjadi silinder panas dan dicari halhal/komponen lain yang dibutuhkan agar didapat model yang mampu memisahkan bahan plastik dan bahan organik dengan baik. Pada tahap 18
perancangan, disesuaikan pula ketersedian bahan baku pada pengembangan ide tersebut. Penyesuaian ketersediaan bahan baku pada perancangan menjadi teramat penting, agar tidak mejadi suatu masalah baru ketika proses pabrikasi maupun tahap perbaikan (maintenance) nantinya. Metode yang digunakan dalam proses rancang bangun pada penelitian kali ini menggunakan metode pendekatan secara umum yakni metode pendekatan rancangan fungsional dan rancangan struktural. Lebih lanjut mengenai proses perancangan dari alat pemisah sampah plastik dan sampah organik kali ini dapat dilihat pada bab IV. Gambaran umum mengenai perancangan model pemisah bahan plastik dan bahan organik dapat dilihat pada lampiran 2. 3.3.4. Uji Performansi Uji performansi merupakan uji kinerja/hasil dari model pemisah bahan plastik dan bahan organik setelah proses pabrikasi selesai. Dari hasil uji performansi ini diketahui nilai efisiensi dari model pemisah tersebut. Besarnya effisiensi ditentukan berdasarkan kemampuan dari model dalam memisahkan bahan plastik dan bahan organik. Besarnya efisiensi menunjukan tingkat keberhasilan alat dalam menyelesaikan masalah dan juga tingkat keberhasilan dalam proses pabrikasi. Adapun prosedur yang dilakukan untuk uji performansi dari alat pemisah sampah plastik dan sampah organik kali ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat sampah-sampahan sebagai asumsi akan sampah yang ada pada umumnya. Sampah-sampahan ini dibuat dalam tiga variasi. Variasi 1: a. Plastik : 30 grm b. Daun : 30 grm c. Kertas : 30 grm d. Kain : 30 grm Variasi 2: a. Plastik : 30 grm b. Kertas : 30 grm Variasi 3: c. Plastik : 30 grm 2. Melakukan pemotongan dalam bentuk kecil dari kumpulan variasi bahan plastik yang telah dibuat sebagai usaha penyeragaman jenis bahan tersebut. 19
Selain itu hal ini dilakukan sebagai assumsi bahan telah melewati pencacah sederhana. 3. Melakukan pengamatan mengenai pengaruh suhu dalam proses pemisahan dengan melihat bobot bahan plastik yang dapat terpisahkan dari masingmasing suhu terkontrol. Proses pengamatan dilakukan dengan lima buah pengesetan suhu terkontrol yakni; 70 0 C, 80 0 C, 90 0 C, 100 0 C, 110 0 C yang dilakukan pada pengesetan pada thermokontrol. Pada perlakuan uji performansi kali ini faktor kecepatan tidak dimasukan kedalam faktor yang terkontrol. Faktor kecepatan diusahakan konstan dengan memutarkan silinder panas tersebut ±30 rpm. 20