BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V DI SD NEGERI CIBOGO

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE SHOW AND TELL PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dalam Menyimak Berita Melalui Model Pembelajaraan Kooperatif Script Kelas VI SDN Inpres 1 Tatura

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

PENERAPAN PRESENTASI POWER POINT DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN GURU MENGAJAR IPS SEHINGGA DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

Unang Supriyatna, S.Pd. SD. NIP ABSTRAK

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN:

BAB II Kajian Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. seorang karakter di suatu cerita fiksi. Pada metode bermain peranan, titik tekanannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman Kab. Tulungagung

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN METODE PRAKTIK DALAM PEMBELAJARAN TATA GRAHA. Oleh : SM Zanariah Yahya. MM ABSTRAK

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN DI KELAS I SD NEGERI 53 BANDA ACEH. Israwani SD Negeri 53 Banda Aceh

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI MAFTUKHA NIM.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan bertujuan untuk mengatasi berbagai

BAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions research.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan kurikulum, latihan kerja guru, penyediaan sarana, pengadaan alat

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Agus Purwanto SMP 5 Kudus

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI CINANGSI KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG 2016 Cucu Suaedah, S.Pd. SD NIP. 196306 25198410 2 003 ABSTRAK Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti, observer, dan subyek yang diteliti. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada siswa Kelas VI melalui penerapan Model Pembelajaran Inkuiri. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cinangsi Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang yang terdiri dari 27 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus, siklus satu dan siklus dua terdiri dari empat tindakan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus satu memperoleh nilai rata-rata 57,96 yang mencapai ketuntasan 70%, dan meningkat pada siklus kedua memperoleh nilai rata-rata 82,41 yang mencapai ketuntasan 81%. Begitu juga dengan hasil observasi perilaku siswa, terdapat peningkatan pada perilaku siswa di setiap siklusnya. Pada siklus I didapatkan skor rata-rata untuk kerja sama adalah 2,77, skor keaktifan rata-ratanya adalah 2,97, dan skor rata-rata keberanian adalah 2,97 dengan kategori cukup baik. Selanjutnya pada siklus II didapatkan skor rata-rata untuk kerja sama adalah 3,58, skor keaktifan rata-ratanya adalah 3,55, dan skor rata-rata keberanian adalah 3,52 dengan kategori baik. Penelitian ini berkesimpulan bahwa Penerapan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada siswa Kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Cinangsi Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang. Selain itu model pembelajaran ini dapat meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kata kunci : hasil belajar dan aktivitas siswa, pembelajaran matematika, model pembelajaran demontrasi. 30

A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, yang diajarkan pada siswa sekolah dasar. Tetapi terkadang matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit dan kurang diminati para siswa. Hal tersebut berpengaruh pada prestasi siswa dalam mata pelajaran tersebut. Motivasi belajar matematika berkurang. Minat belajar merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses pembelajaran matematika. Minat yang timbul dari kebutuhan siswa merupakan faktor yang penting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, oleh karena itu minat belajar siswa harus diperhatikan dengan cermat. Dengan adanya minat belajar pada siswa dapat memudahkan, membimbing dan mengarahkan siswa untuk belajar matematika. Matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan yang pesat dibidang teknologi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang Aljabar, Analisis, Teori Peluang dan Matematika distrik, untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Berdasarkan hal tersebut maka penguasaan matematika sejak dini sangatlah penting. Untuk pemahaman Matematika di kelas atas (khususnya kelas VI di SDN Cinangsi) sangat penting, karena konsep pembagian tidak datang tiba-tiba, seperti pembagian bilangan cacah dengan model pengurangan berulang. Masih banyak siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cinangsi tidak paham dengan solusi menyelesaikan soal-soal luas dan keliling bangun datar, maka penulis merasa perlu meniliti untuk permasalahan ini. Untuk mengefektifkan pembelajaran matematika dalam menentukan luas dan keliling bangun datar yaitu dengan pendekatan demontrasi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas VI semester I Sekolah Dasar Negeri Cinangsi, sebagai berikut. 1. Guru kurang kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran. 2. Siswa menganggap bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit. 3. Motivasi belajar siswa kurang. 31

4. Hasil belajar siswa masih rendah. 5. Proses pembelajaran kurang menarik perhatian siswa. 6. Sekolah masih kurang dalam menyediakan media pembelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi malasah tersebut, maka disusun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Apakah penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran luas dan keliling bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cinangsi Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang tahun pelajaran 2015/2016? D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran luas dan keliling bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cinangsi Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang tahun pelajaran 2015/2016. E. Kajian Teori Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep- konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri, James (dalam Ruseffendi, dkk 1996: 27). Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis. Matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, (Johnson dan Rising dalam Ruseffendi, dkk. 1996: 28). Hasil belajar menurut Sudjana ( 2005: 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan yang dimaksud adalah tingkat penguasaan yang dimiliki siswa setelah melakukan pengalaman belajarnya melalui proses kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya Bloom yang dikutip Purwanto ( 2009: 45) memberi batasan bahwa terdapat tiga ranah yang harus dicapai sebagai hasil belajar dari proses belajar, ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, ranah affektif dan ranah psikomotorik Ranah 32

kognitif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual. Adapun menurut Hamalik (2003: 30), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari yang tidak tahu menjadi tahu. Perubahan tingkah laku yang termasuk hasil belajar meliputi beberapa aspek antara lain : pengetahuan, emosional, pengertian, hubungan sosial, kebiasaan, jasmani, keterampilan etis atau budi pekerti, apresiasi dan sikap. Sanjaya (2006: 152) mengemukakan bahwa metode demontrasi adalah penyajian materi ajar dengan memperagakan dan menunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya maupun hanya sekedar tiruan. Dalam metode demontrasi siswa berperan aktif agar dalam strategi pembelajaran, metode demontrasi dapat diterapkan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan pendekatan penemuan terpadu baik untuk metode inkuiri maupun metode demontrasi. Kemudian Djamarah dan Zain (2006: 90) berpendapat bahwa metode demontrasi adalah metode pembelajaran dalam bentuk penyajian, memperagakan, mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, dan benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan dengan penjelasan lisan. Untuk melaksanakan metode demontrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus difahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi (J. J Hasibuan dan Mujiono, 2002: 31). Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan keterampilan apa yang diharapkan, dicapai oleh siswa sesudah demontrasi dilakukan. 2. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. 3. Alat-alat yang diperlukan untuk demontrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demontrasi tidak gagal. 4. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demontrasi dengan jelas. 33

5. Menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demontrasi dilakukan sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya. 6. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demontrasi. 7. Selama demontrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan; 1) keteranganketerangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa, 2) alat-alat telah ditetapkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas, 3) sudah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catan seperlunya. 8. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa, lebih sering diadakan diskusi sesudah demontrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demontrasi. F. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yakni suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-paraktek pembelajaran profesional. Penelitian ini dilakukan di SDN. Cinangsi pada siswa kelas VI, dengan jumlah siswa 35 orang. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran Matematikaberlangsung. Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan metode penelitian tindakan kelas kolaborasi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran yang direncanakan dua siklus. Kemudian mengadakan diskusi cara pemecahan masalah yang terjadi dalam aspek mendengarkan mata pelajaran Matematika. Hasil diskusi perlunya perbaikan dapat dilihat dengan kegiatan pelaksanaan persiklus. Gambaran keefektifan tindakan yang dilakukan yaitu. 1. Perencanaan Awal a. Merasakan adanya masalah. b. Analisis masalah c. Perumusan masalah 2. Perencanaan Tindakan a. Membuat skenario pembelajaran. 34

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. d.melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan. 3. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa yang melakukan apa, kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncakanan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. 4. Pengamatan Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. 5. Refleksi Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. G. Hasil Penelitian Pada siklus I didapatkan bahwa: 1) hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran adalah sebesar 57,96 dengan bobot 132 dengan interpretasi cukup, 2) perubahan perilaku siswa, skor rata-rata kerja sama siswa adalah sebesar 2,77 dengan interpretasi cukup baik, skor rata-rata keaktifan siswa adalah 2,97 dengan interpretasi baik, dan skor rata-rata keberanian siswa adalah sebesar 2,97 dengan interpretasi cukup baik, 3) penilaian hasil belajar siswa didapatkan siswa yang sudah berhasil mencapai KKM adalah sebesar 19 siswa (70%) sedangkan sisanya 8 siswa (30%) masih belum berhasil mencapai KKM. Pada siklus I didapatkan bahwa: 1) hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran adalah sebesar 82,41 dengan bobot 194 dengan interpretasi sangat baik, 2) perubahan perilaku siswa, skor rata-rata kerja sama siswa adalah sebesar 3,58 dengan interpretasi baik, skor rata-rata keaktifan siswa adalah 3,55 dengan interpretasi baik, dan skor rata-rata 35

keberanian siswa adalah sebesar 3,52 dengan interpretasi baik, 3) penilaian hasil belajar siswa didapatkan siswa yang sudah berhasil mencapai KKM adalah sebesar 22 siswa (81%) dan sisanya 5 (19%) masih belum berhasil mencapai KKM. Tabel 1. Rangkuman Perbandingan Hasil PenelitianSiklus I dan Siklus II No Dimensi/Aspek yang diteliti Hasil Siklus Keterangan I II 1 Kualitas pembelajaran 57,96% 82,41% Meningkat 2 Perubahan perilaku siswa 58% 71% Meningkat 3 Tes hasil belajar 68,8% 81,3% Meningkat Berdasarkan data hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa semua aspek yang diteliti mengalami peningkatan. Terutama peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Demonstration. Dari penelitian selama dua siklus didapatkan bahwa hasilnya sudah mencapai target yang telah ditentukan dalam indikator keberhasilan penelitian yaitu 75% dari jumlah siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Karenanya penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena penelitian sudah berhasil. H. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Penerapan metode demontrasi dalam pembelajaran luas dan keliling bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cinangsi Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang tahun pelajaran 2015/2016. 2. Saran a. Mengingat penggunaan model pembelajaran Demontrasi dapat mendorong siswa lebih aktif dalam belajar dan meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran, pada materi Bidang datar, maka sekolah yang memiliki karakteristik kelas yang relatif sama dengan kelas penelitian dilangsungkan, dapat menerapkan strategi pembelajaran serupa untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa. 36

b. Meskipun penelitian telah berjalan 2 siklus, namun peneliti / guru lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih signifikan. I. Daftar Pustaka Djamarah. SB. & Zain, Aswan. (2006). Strategi Belaiar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Hamalik, Oemar.(1998). Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti. Moedjiono, J, J. Hasibuan. (2002). Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto, Ngalim.(2004). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya. 37