BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. ARAH KEBIJAKAN RPJPD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2005-2025 Arah Kebijakan Penyusunan RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021 merupakan arah kebijakan lima tahun periode III (tahun 2015-2019) RPJPD Kabupaten Pekalongan tahun 2005-2025 dengan menitikberatkan kepada : 1. Memantapkan pembangunan yang telah dicapai dengan lebih mengedepankan tujuan pemerataan. Diharapkan tercapai percepatan pembangunan sarana prasarana vital pada sektor-sektor strategis dan unggulan kabupaten yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pekalongan, tercapainya pengendalian dan perencanaan sistem prasarana dan sarana wilayah yang kompak, terpadu dan berkesinambungan dengan melakukan kajian berbasis aspirasi kebutuhan masyarakat dengan basis otonomi yang akomodatif, tercapainya peningkatan peran masyarakat secara aktif dalam mengembangkan sarana dan prasarana di wilayahnya sebagai wujud kepedulian untuk memajukan secara utuh wilayahnya terutama pada daerah-daerah tertinggal, serta tercapainya program Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) sebagai acuan koordinasi penataan ruang dan wilayah merupakan acuan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan. 2. Pengembangan dan pemerataan jaringan transportasi melalui peningkatan keterpaduan sistem transportasi yang mendukung efisiensi penyelenggaraan transportasi yang terjangkau, sarana dan prasarana sumberdaya air dan irigasi yang handal guna mendukung aktivitas produksi, sarana dan prasarana telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian daerah. 3. Perekonomian daerah diharapkan tetap memberikan dukungan yang mantap melalui struktur perekonomian daerah yang kuat berlandaskan keunggulan bersaing Kabupaten Pekalongan. Sektor perekonomian yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar (padat karya) seperti pertanian, perdagangan, industri dan jasa menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Seluruh sektor/lapangan usaha memberikan sumbangan yang relatif seimbang terhadap PDRB, sehingga perekonomian tidak hanya mengandalkan beberapa sektor/ lapangan usaha saja. 4. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dan peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dengan disertai peningkatan kinerja, disiplin, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi aparatur dalam rangka untuk implementasi e-government. 5. Pemerataan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui rehabilitasi lahan kritis dan terlantar serta pengembalian fungsi kawasan lindung, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan penegakan hukum lingkungan. 6. Penguatan budaya masyarakat guna membentuk karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya lokal yang memiliki ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional. B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Secara umum, untuk mendorong perwujudan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan periode 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengupayakan sinergi empat pemangku kepentingan pembangunan, yaitu pemerintah daerah, masyarakat, dunia akademik, dan dunia usaha. Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran,
penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Pekalongan mencapai tujuan dan sasaran dalam RPJMD Tahun 2016-2021 secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan pendekatan yang komprehensif strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak hanya merencanakan pembangunan fisik semata, tetapi juga semua program yang mendukung dalam upaya pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi (IT). Strategi merupakan langkah-langkah yg berisikan program program indikatif yg mewujudkan visi dan misi berupa pernyataan yg menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yg selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan merupakan komponen/bagian yg diperlukan dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah, sebagai dasar perumusan program menurut bidang/sub-bidang urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan daerah selama 5 tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan merupakan fokus/tema pembangunan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai visi, misi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Merujuk pada tujuan, sasaran yang telah dirumuskan, maka strategi dan arah kebijakan terkait dengan pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Misi 1: Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan. a. Strategi 1) Optimalisasi capaian SPM di Puskesmas; 2) Optimalisasi pelaksanaan Posyandu dan Desa Siaga Aktif; 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan bagi ibu, bayi dan balita; 4) Peningkatan penjaringan kesehatan bayi, balita dan anak sekolah; 5) Pemerataan SDM tenaga kesehatan di Fasyankes; 6) Peningkatan system logistik dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin; 7) Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dengan puskesmas; 8) Peningkatan rasio Rumah Sakit; 9) Pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan jiwa; 10) Pengendalian dan penanggulangan penyakit menular langsung dan bersumber binatang; 11) Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas masyarakat terhadap sanitasi dasar 12) Optimalisasi pengawasan dan pemantauan makanan 13) Penerbitan KARTU KAJEN SEHAT sebagai jaminan kesehatan, persalinan, khitan dan santunan kematian. *) 14) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana Pelayanan kesehatan; 15) Pemerataan SDM tenaga kesehatan di Fasyankes; 16) Peningkatan sistem logistik dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin; VI. 2
17) Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dan puskesmas; 18) Peningkatan rasio Rumah Sakit; 19) Peningkatan Indeks Kepuasan Masyakarat di Puskesmas BLUD; 20) Optimalisasi pelayanan KB 21) Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal 22) Penguatan akses dan mutu pendidikan; 23) Penerbitan KARTU KAJEN CERDAS sebagai jaminan pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; *) 24) Peningkatan akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal 25) Penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar kompetensi. 26) Penempatan dan pemerataan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 27) Peningkatan budaya baca masyarakat; 28) Penyediaan tenaga perpustakaan yang memenuhi standar kompetensi. 29) Peningkatan sarana layanan perpustakaan dan kearsipan 30) Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. 31) Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja. 32) Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. 33) Peningkatan pelayanan ketransmigrasian. 34) Peningkatan perlindungan, pemberian jaminan dan pemberdayaan PMKS. 35) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana panti rehabilitasi sosial serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). 36) Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni, olah raga dan event-event kebudayaan lokal 37) Peningkatan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang seni dan budaya; 38) Pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana dan masyarakat; 39) Peningkatan koordinasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana. 40) Peningkatan kemampuan tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi dalam penanggulangan bencana 41) Peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penanganan rob serta pantai kritis di muara sungai; 42) Peningkatan ketersediaan bahan baku, peningkatan kualitas produksi, fasilitas kebutuhan pemodalan, menambah jaringan dan pembangunan pasar-pasar baru dan hak paten; *) 43) Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar, kemitraan/kerjasama usaha serta mengembangkan keunggulan lokal; 44) Optimalisasi pengembangan akses dan informasi pasar melalui perkuatan jejaring sentra dan klaster. 45) Peningkatan kualitas SDM IKM ; 46) Peningkatan Iptek sistem produksi 47) Peningkatan fasilitasi bagi pelaku industri kecil dalam permodalan, pelatihan dan pembinaan 48) Peningkatan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan berbasis teknologi informasi (IT) 49) Peningkatan promosi produk perdagangan 50) Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan destinasi wisata 51) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata 52) Peningkatan pengembangan kemitraan pariwisata melalui pokdarwis VI. 3
53) Penyediaan benih unggul, pengairan, pupuk (organik dan unorganik) tenaga penyuluh pertanian dan bantuan peralatan pertanian (traktor, pompa air, tangki semprot dan lain-lain). *) 54) Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani didukung pemanfaatan teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian yang berwawasan lingkungan; 55) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal; 56) Pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta antisipasi rawan bencana alam; 57) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian; 58) Peningkatan sarana prasarana pertanian. 59) Peningkatan produksi, populasi,pemasaran dan pengendalian penyakit ternak. 60) Peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan manajemen, teknologi dan pemasaran perikanan. 61) Peningkatan diversifikasi dan konsumsi melalui sumber daya lokal; 62) Peningkatan ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat 63) Peningkatan akses masyarakat terhadap pangan; b. Arah Kebijakan 1) Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin; 2) Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis 3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif 4) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar; 5) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar; 6) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan; 7) Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi. 8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan SDM layanan perpustakaan dan kearsipan; 9) Menciptakan dan mengembangkan perluasan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja; 10) Memfasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 11) Melestarikan seni dan budaya; *) 12) Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana (mitigasi/pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi). 13) Melakukan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapi fenomena banjir rob; 14) Mendorong Pertumbuhan UMKM; *) 15) Mengembangkan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal 16) Perkuatan jejaring sentra dan klaster. 17) Meningkatkan produktivitas industri Kecil dan Menengah; 18) Mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif. 19) Meningkatkan pengembangan destinasi, pemasaran, dan kemitraan pariwisata; 20) Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian; *) VI. 4
21) Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan. 22) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.*) 23) Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya; 24) Meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal. 2. Misi 2 : Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat. a. Strategi 1) Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap ketentuan nilai-nilai HAM; 2) Mewujudkan kesadaran dan kepatuhan hukum bagi masyarakat dan aparatur. 3) Peningkatan pendidikan politik masyarakat melalui pendidikan formal dan non formal 4) Penguatan peran lembaga keswadayaan masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah. 5) Peningkatan peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) terutama pada wilayah yang rawan konflik 6) Peningkatan wawasan kebangsaan bagi masyarakat; 7) Pengarusutamaan gender dan hak anak; 8) Peningkatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak; 9) Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak; 10) Peningkatan kualitas pelayanan penanganan kasus kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking. b. Arah Kebijakan 1) Meningkatkan keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum. 2) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat terutama kelompok pemilih pemula dan masyarakat berpendidikan rendah; 3) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan; 4) Mendorong percepatan implementasi PUG dan Strategi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA); 5) Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak. 3. Misi 3 : Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang lebih baik. a. Strategi Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan ibadah haji dan kegiatan hari besar keagamaan lainnya b. Arah Kebijakan Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. 4. Misi 4 : Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan berakhlak. a. Strategi 1) Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan berbasis teknologi informasi (IT); 2) Peningkatan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis pada teknologi informasi; VI. 5
3) Pengembangan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan terjangkau masyarakat; 4) Pengembangan sistem pelayanan kearsipan; 5) Peningkatan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). 6) Peningkatan implementasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK.) 7) Peningkatan kapasitas dan integritas SDM aparatur; 8) Peningkatan pengelolaan dan keterbukaan pengembangan sistem karier kepegawaian; 9) Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,pengelolaan keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; 10) Pelaksanaan intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber pendapatan; 11) Pengrembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset daerah; 12) Pelaksanaan revitalisasi BUMD. 13) Peningkatan perencanaan yang handal yang berbasis IT dan peningkatan alokasi pendanaan dalam pelaksanaan pembangunan daerah; b. Arah Kebijakan 1) Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; 2) Mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih; *) 3) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil. 4) Mengimplementasikan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) yang difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa pemerintah. 5) Mengembangkan sumber daya aparatur yang terintegritas, netral, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka; 6) Meningkatkan pengelolaan, pendapatan, aset daerah dan penataan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. 7) Meningkatkan perencanaan dan pengendalian dan evaluasi serta implementasi sistem informasi teknologi perencanaan pembangunan daerah 5. Misi 5 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan. a. Strategi 1) Percepatan pembangunan infratruktur (jalan, jembatan, jaringan listrik dan bantuan aspal dan semen); *) 2) Peningkatan struktur, pelebaran, rehabilitasi dan pemeliharaan berkala serta menjaga kondisi baik jalan dan jembatan, dengan mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan; 3) Peningkatan ketersediaan peralatan penanganan jalan dan SDM teknis kebinamargaan serta pengembangan sistem informasi manajemen dan publik 4) Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi; 5) Pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani dan embung; 6) Peningkatan kerjasama dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipasi berbasis pemberdayaan. VI. 6
7) Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat desa untuk peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan 8) Peningkatan prasarana sarana dan pengembangan antar moda transportasi publik; 9) Peningkatan prasarana sarana keselamatan transportasi; 10) Penyediaan sarana prasarana dasar permukiman 11) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman 12) Pembangunan sumur bor dan sumur dalam serta embung baru. *) 13) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih, air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan; 14) Peningkatan dan pengembangan kondisi sarana prasarana lingkungan hidup. 15) Penanaman kembali 1 juta pohon untuk kelestarian lingkungan. *) 16) Pembangunan Petungkriyono sebagai kawasan Cultural Techno Forestry Park b. Arah Kebijakan 1) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kuantitas jalan dan jembatan 2) Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (akses wisata, pembangunan perkotaan dan perdesaan, jalan kabupaten dan daerah rawan bencana); 3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan 4) Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan 5) Meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda,perluasan jangkauan pelayanan transportasi di perdesaan serta peningkatan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dan terpadu bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota sekitar; 6) Meningkatkan penyediaan dan kualitas sarana prasarana dasar permukiman 7) Menjamin ketersediaan air bersih; *) 8) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana serta sistem penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi berbasis masyarakat; 9) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 6. Misi 6 : Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing daerah a. Strategi a) Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan inovasi iptek; b) Pengembangan potensi kepemudaan dan olah raga; c) Peningkatan partisipasi kearifan lokal dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah. b. Arah Kebijakan Meningkatkan keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah. 7. Misi 7 : Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi ekonomi daerah. a. Strategi a) Peningkatan mekanisme pelayanan perijinan melalui SOP, perizinan online, perizinan dengan jemput bola, fasilitas pengaduan, SDM aparatur yang handal, penyederhanaan prosedur dan koordinasi antar lembaga dan dukungan infrastruktur; *) b) Peningkatan iklim investasi yang berdaya saing berbasis keunggulan daerah. c) Penyediaan 1.600 hektar lahan investasi; *) VI. 7
b. Arah Kebijakan 1) Mendorong terciptanya iklim investasi yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. 2) Membuka kesempatan investasi; 3) Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan berupa kecepatan, kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perizinan; Selanjutnya arah kebijakan tersebut dijabarkan dalam arah kebijakan pembangunan tahunan dengan mempertimbangkan urgensi permasalahan dan penekanan yang berbeda tiap tahunnya, namun tetap berkesinambungan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah daerah, sebagai berikut : a. Arah Kebijakan Tahun Pertama (2017) Tahun 2017 yang merupakan tahun pertama pembangunan, pada dasarnya merupakan kesinambungan dari pelaksanaan program-program sebelumnya dan mendorong capaian program yang belum tercapai untuk mengembangkan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan dan dan pemantapan fungsi kegiatan. Pembangunan di tahun 2017 lebih diarahkan untuk memperbaiki (1) tata kelola pemerintahan yang bersih, (2) kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk serta (3) masalah penanganan kesejahteraan sosial. Selain fokus diatas, pembangunan tahap pertama juga fokus pada (4) peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat yang berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan dan pariwisata serta (5) peningkatan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase dan perhubungan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama wilayah pedesaan. Dengan fokus tersebut di atas maka pembangunan daerah Tahun 2017 ditujukan untuk Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sosial, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur berbasis pada pemerataan wilayah yang berwawasan lingkungan, dengan arah kebijakan meliputi : 1) Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin; 2) Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis; 3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif; 4) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar; 5) Menciptakan dan mengembangkan perluasan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja; 6) Memfasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 7) Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana (mitigasi/pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi). 8) Mendorong Pertumbuhan UMKM; *) 9) Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian; *) 10) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.*) 11) Meningkatkan keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum. 12) Mendorong percepatan implementasi PUG dan Strategi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA); 13) Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak. 14) Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. 15) Mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih; *) VI. 8
16) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil. 17) Mengimplementasikan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) yang difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa pemerintah. 18) Mengembangkan sumber daya aparatur yang terintegritas, netral, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka; 19) Meningkatkan pengelolaan, pendapatan, aset daerah dan penataan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. 20) Meningkatkan perencanaan dan pengendalian dan evaluasi serta implementasi sistem informasi teknologi perencanaan pembangunan daerah 21) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kuantitas jalan dan jembatan 22) Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan 23) Meningkatkan penyediaan dan kualitas sarana prasarana dasar permukiman 24) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 25) Meningkatkan keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah. 26) Membuka kesempatan investasi; b. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2018) Pembangunan daerah tahun 2018 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk : Percepatan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Sarana Prasarana Strategis dan Unggulan yang didukung Teknologi Informasi, dengan arah kebijakan meliputi : 1) Meningkatkan rasio Rumah Sakit 2) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar; 3) Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi. 4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan SDM layanan perpustakaan 5) Melakukan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapi fenomena banjir rob; 6) Mengembangkan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal; 7) Meningkatkan produktivitas industri Kecil dan Menengah; 8) Mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif. 9) Meningkatkan pengembangan destinasi, pemasaran, dan kemitraan pariwisata; 10) Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan 11) Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya; 12) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan; 13) Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; 14) Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan 15) Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan berupa kecepatan, kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perizinan; c. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2019) Pembangunan daerah tahun 2019 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk : Terwujudnya Kesejahteraan masyarakat yang Mandiri, Berbudaya, Tangguh dan Berpegang Teguh pada Nilai-Nilai Agama dan Budaya Lokal, dengan arah kebijakan meliputi : VI. 9
1) Meningkatkan jumlah puskesmas terakreditasi 2) Memperluas system integrasi jaringan kesehatan 3) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan; 4) Perkuatan jejaring sentra dan klaster. 5) Meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda,perluasan jangkauan pelayanan transportasi di perdesaan serta peningkatan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dan terpadu bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota sekitar;. 6) Mendorong terciptanya iklim investasi yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. d. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2020) Pembangunan daerah tahun 2020 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk : Meningkatkan Daya Saing Daerah melalui Pembangunan Ketahanan Pangan dan Perekonomian yang Merata dan Berkeadilan, dengan arah kebijakan meliputi : 1) Meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal. 2) Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (akses wisata, pembangunan perkotaan dan perdesaan, jalan kabupaten dan daerah rawan bencana. 3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana serta sistem penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi berbasis masyarakat e. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2021) Pembangunan daerah tahun 2021 disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, ditujukan untuk : Optimalisasi dan pemantapan peran masyarakat sebagai penggerak utama dalam pembangunan daerah, dengan arah kebijakan meliputi : (1) Melestarikan seni dan budaya; *) (2) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat terutama kelompok pemilih pemula dan masyarakat berpendidikan rendah; (3) Menjamin ketersediaan air bersih; *) Keterkaitan antara Visi, Misi dengan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021, dapat dijabarkan pada Tabel 6.1. VI. 10
Tabel 6.1 Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Pencapaian Misi RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021 Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan Yang Sejahtera, Religius Dan Berkelanjutan Berbasis Potensi Lokal No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 1 Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan. a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat. 1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan Anak. 2) Menurunnya angka gizi buruk. a) Optimalisasi capaian SPM di Puskesmas b) Optimalisasi pelaksanaan Posyandu dan Desa Siaga Aktif. c) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan bagi ibu, bayi dan balita. a) Peningkatan penjaringan kesehatan bayi, balita dan anak sekolah (1) Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin; (2) Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis. (3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif. 3) Menurunnya angka kesakitan penduduk. a) Pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan jiwa b) Pengendalian dan penanggulangan penyakit menular langsung dan bersumber binatang c) Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas masyarakat terhadap sanitasi dasar d) Optimalisasi pengawasan dan pemantauan makanan 4) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin melalui Jamkesmas dan Jamkesda a) Penerbitan KARTU KAJEN SEHAT sebagai jaminan kesehatan, persalinan, khitan dan santunan kematian. *) b) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana VI. 11
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Pelayanan kesehatan c) Pemerataan SDM tenaga kesehatan di Fasyankes d) Peningkatan sistem logistik dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin e) Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dan puskesmas f) Peningkatan rasio Rumah Sakit g) Peningkatan Indeks Kepuasan Masyakarat di Puskesmas BLUD 5) Meningkatnya peserta Keluarga Berencana (KB) aktif. a) Optimalisasi pelayanan KB. b. Meningkatkan pemerataan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pelayanan pendidikan. 6) Meningkatnya pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal. 7) Tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat di seluruh pelosok Kabupaten Pekalongan untuk semua jenjang pendidikan. 8) Meningkatnya kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pendidikan a) Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal a) Penguatan akses dan mutu pendidikan; b) Penerbitan KARTU KAJEN CERDAS sebagai jaminan pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; *) a) Peningkatan akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya (1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar; (2) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar; (3) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan; VI. 12
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal. 9) Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta penempatan tenaga pendidik. saing pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal. a) Penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar kompetensi. b) Penempatan dan pemerataan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (4) Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi. 10) Meningkatnya minat baca masyarakat. a) Peningkatan budaya baca masyarakat; b) Penyediaan tenaga perpustakaan dan kearsipan yang memenuhi standar kompetensi. c) Peningkatan sarana layanan perpustakaan dan kearsipan (1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan SDM layanan perpustakaan dan kearsipan. c. Meningkatkan kesempatan kerja dan Penanganan PMKS dalam rangka mendukung penanggulangan kemiskinan. 11) Meningkatnya kesempatan kerja.. a) Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. b) Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja. c) Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. d) Peningkatan pelayanan ketransmigrasian (1) Menciptakan dan mengembangkan perluasan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja;;. 12) Meningkatnya penanganan PMKS. a) Peningkatan perlindungan, pemberian jaminan dan pemberdayaan PMKS. b) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana panti rehabilitasi (1) Memfasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); VI. 13
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN sosial serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). d. Mengoptimalkan dan menggali kearifan lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan nilainilai budaya dan pelestarian peninggalan sejarah serta aset kesenian dan budaya lokal. 13) Meningkatnya pembinaan kelompok kesenian, organisasi budaya dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal. 14) Meningkatnya jumlah kearifan lokal yang mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah a) Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni, olah raga dan event-event kebudayaan lokal; a) Peningkatan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang seni dan budaya;. (1) Melestarikan seni dan budaya; *) e. Mengoptimalkan pengurangan resiko pada masyarakat di daerah rawan bencana. 15) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi resiko bencana, pemanasan global dan dampak perubahan iklim. a) Pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana dan masyarakat; b) Peningkatan koordinasi antar stakeholder dalam penanggulangan bencana. c) Peningkatan kemampuan tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi dalam penanggulangan bencana d) Peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penanganan rob serta pantai kritis di muara sungai; (1) Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana (mitigasi/pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi). (2) Melakukan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapi fenomena banjir rob; *) f. Mengoptimalkan fasilitasi ekonomi kerakyatan dalam 16) Meningkatnya kinerja Koperasi dan UMKM a) Peningkatan ketersediaan bahan baku, peningkatan kualitas produksi, fasilitas (1) Mendorong Pertumbuhan Koperasi dan UMKM*); (2) Mengembangkan VI. 14
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN rangka peningkatan kinerja koperasi, industri kecil dan menengah, Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pariwisata. kebutuhan pemodalan, menambah jaringan dan pembangunan pasar-pasar baru dan hak paten; *) b) Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar, kemitraan/kerjasama usaha serta mengembangkan keunggulan lokal; c) Optimalisasi pengembangan akses dan informasi pasar melalui perkuatan jejaring sentra dan klaster. kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal; (3) Memperkuat jejaring sentra dan klaster. 17) Meningkatnya Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Peningkatan Produktivitas Industri Kecil. 18) Meningkatnya aktivitas perdagangan. 19) Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PAD. a) Peningkatan kualitas SDM IKM ; b) Peningkatan Iptek sistem produksi. c) Peningkatan fasilitasi bagi pelaku industri kecil dalam permodalan, pelatihan dan pembinaan. a) Peningkatan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan berbasis teknologi informasi (IT). b) Peningkatan promosi produk perdagangan a) Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan destinasi wisata; b) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata. (1) Meningkatkan produktivitas industri Kecil dan Menengah; (1) Mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif. (1) Meningkatkan pengembangan destinasi, pemasaran, dan kemitraan pariwisata; VI. 15
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN c) Peningkatan pengembangan kemitraan pariwisata melalui pokdarwis g. Meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya lingkungan. 20) Meningkatnya produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya lingkungan a) Penyediaan benih unggul, pengairan, pupuk (organik dan unorganik) tenaga penyuluh pertanian dan bantuan peralatan pertanian (traktor, pompa air, tangki semprot dan lain-lain). *) b) Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani didukung pemanfaatan teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian yang berwawasan lingkungan; c) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal; d) Pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta antisipasi rawan bencana alam; e) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian; f) Peningkatan sarana prasarana pertanian. g) Peningkatan produksi, populasi,pemasaran dan pengendalian penyakit ternak. h) Peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan manajemen, teknologi dan pemasaran perikanan. (1) Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian; *) (2) Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan. (3) Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.*) (4) Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya; VI. 16
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 21) Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. a) Peningkatan diversifikasi dan konsumsi melalui sumber daya lokal; b) Peningkatan ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat c) Peningkatan akses masyarakat terhadap pangan; (1) Meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal 2 Misi 2 : Mewujudkan rasa aman dan adil pada seluruh masyarakat a. Menciptakan rasa aman yang berkeadilan dalam masyarakat dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas. 22) Meningkatnya penegakan hukum dan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) a) Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap ketentuan nilai-nilai HAM; b) Mewujudkan kesadaran dan kepatuhan hukum bagi masyarakat dan aparatur. c) Peningkatan pendidikan politik masyarakat melalui pendidikan formal dan non formal (1) Meningkatkan keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum. (2) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat terutama kelompok pemilih pemula dan masyarakat berpendidikan rendah; VI. 17
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 23) Meningkatnya keamanan dan perlindungan masyarakat berbasis pada masyarakat. 24) Terciptanya keseteraaan dan keadilan gender, perlindungan anak, serta mengoptimalkan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender a) Penguatan peran lembaga keswadayaan masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah. b) Peningkatan peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) terutama pada wilayah yang rawan konflik; c) Peningkatan wawasan kebangsaan bagi masyarakat; a) Pengarusutamaan gender dan hak anak; b) Peningkatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak; c) Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak; d) Peningkatan kualitas pelayanan penanganan kasus kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking. (1) Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan; (1) Mendorong percepatan implementasi PUG dan Strategi Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA); (2) Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak; VI. 18
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 3 Misi 3 : Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang lebih baik a. Menciptakan praktek kehidupan agama dan kerukunan beragama yang lebih baik. 25) Meningkatnya kegiatan fasilitasi pemerintah untuk penyelenggaraan pendidikan agama dan perwujudan kondisi kerukunan beragama a) Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan ibadah haji dan kegiatan hari besar keagamaan lainnya; (1) Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya; 4 Misi 4 : Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan berakhlak a. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan yang mencakup unsur sistem, kelembagaan dan individu atau aparat sipil negara. 26) Terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang mapan dan berkelanjutan, yang mencakup sistem, kelembagaan, aparatur dan pengelolaan keuangan daerah serta pelayanan public sesuai prinsipprinsip good governance. a) Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan berbasis teknologi informasi (IT); b) Peningkatan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis pada teknologi informasi; c) Pengembangan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan terjangkau masyarakat; d) Pengembangan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan terjangkau masyarakat e) Peningkatan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). f) Peningkatan implementasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK.) g) Peningkatan kapasitas dan integritas SDM aparatur; h) Peningkatan pengelolaan dan keterbukaan pengembangan sistem karier kepegawaian; i) Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,pengelolaan (1) Menerapkan sistem tata kerja birokrasi berbasis teknologi informasi; (2) Mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih; *) (3) Meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil. (4) Mengimplementasikan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) yang difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha, transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan barang/jasa pemerintah. (5) Mengembangkan sumber daya aparatur yang terintegritas, netral, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan sistem pembinaan karier yang terbuka; (6) Meningkatkan pengelolaan, pendapatan, aset daerah dan penataan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. (7) Meningkatkan perencanaan VI. 19
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan; j) Pelaksanaan intensifikasi dan ektensifikasi sumbersumber pendapatan; k) Pengrembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset daerah; l) Pelaksanaan revitalisasi BUMD. dan pengendalian dan evaluasi serta implementasi sistem informasi teknologi perencanaan pembangunan daerah 27) Meningkatnya kualitas perencanaan PD dan lintas PD. a) Peningkatan perencanaan yang handal yang berbasis IT dan peningkatan alokasi pendanaan dalam pelaksanaan pembangunan daerah; 5 Misi 5 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. 28) Meningkatnya kualitas layanan jalan dan jembatan kabupaten serta layanan perizinan usaha jasa konstruksi. a) Percepatan pembangunan infratruktur (jalan, jembatan, jaringan listrik dan bantuan aspal dan semen *); b) Peningkatan struktur, pelebaran, rehabilitasi dan pemeliharaan berkala serta menjaga kondisi baik jalan dan jembatan, dengan mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan; c) Peningkatan ketersediaan peralatan penanganan jalan dan SDM teknis kebinamargaan serta (1) Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kuantitas jalan dan jembatan; (2) Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (akses wisata, pembangunan perkotaan dan perdesaan, jalan kabupaten dan daerah rawan bencana); VI. 20
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN pengembangan system informasi jasa konstruksi. 29) Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian. 30) Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur 31) Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perhubungan dan transportasi. a) Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi b) Pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani dan embung; c) Peningkatan kerjasama dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipasi berbasis pemberdayaan a) Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat desa untuk peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan a) Peningkatan prasarana sarana dan pengembangan antar moda transportasi publik; b) Peningkatan prasarana sarana keselamatan transportasi; (1)Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan. (1) Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infratruktur perdesaan (1) Meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda,perluasan jangkauan pelayanan transportasi di perdesaan serta peningkatan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dan terpadu bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota sekitar; 32) Meningkatnya penyediaan sarana prasarana dasar a) Peningkatan kualitas Rumah Tidak Layak Huni (1) Meningkatkan penyediaan dan kualitas sarana VI. 21
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN permukiman dan tertib pembangunan bangunan gedung (RTLH) dan lingkungan permukiman. b) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman c) Pembangunan sumur bor dan sumur dalam serta embung baru. *) d) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih, air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan; prasarana dasar permukiman (2) Menjamin ketersediaan air bersih; *) (3) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana serta sistem penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi berbasis masyarakat; 33) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan RTH serta informasi Penataan Ruang a) Peningkatan dan pengembangan kondisi sarana prasarana lingkungan hidup; b) Penanaman kembali 1 juta pohon untuk kelestarian lingkungan. *) c) Pembangunan Petungkriyono sebagai kawasan Cultural Techno Forestry Park (1) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 6 Misi 6 : Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing daerah a. Merevitalisasi potensi sosial dan budaya lokal yang mampu bersaing dengan meningkatkan branding produk daerah. 34) Meningkatnya keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah.. a) Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan inovasi Iptek; b) Pengembangan potensi kepemudaan dan olah raga; c) Peningkatan partisipasi kearifan lokal dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah (1) Meningkatkan keberagaman dan kualitas potensi unggulan daerah 7 Misi 7 : Mendorong iklim investasi yang berbasis pada a. Menciptakan iklim investasi yang 35) Meningkatnya iklim investasi daerah dengan a) Peningkatan mekanisme pelayanan perijinan (1) Mendorong terciptanya iklim investasi yang VI. 22
No MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN potensi ekonomi daerah kondusif dengan mengandalkan pada potensi ekonomi daerah. meningkatkan inovasi pelayanan perijinan dan peningkatan infrastruktur ekonomi daerah 36) Meningkatnya realisasasi investasi baik investasi PMA, PMDN termasuk non fasilitas dan lokal melalui SOP, perizinan online, perizinan dengan jemput bola, fasilitas pengaduan, SDM aparatur yang handal, penyederhanaan prosedur dan koordinasi antar lembaga dan dukungan infrastruktur; *) b) Peningkatan iklim investasi yang berdaya saing berbasis keunggulan daerah. c) Penyediaan 1.600 hektar lahan investasi; *) berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. (2) Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan berupa kecepatan, kemudahan dan kepastian serta transparansi proses perizinan; (3) Membuka kesempatan investasi*) Keterangan : *) 12 Mandat Rakyat VI. 23
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang diperinci dengan peraturan turunannya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang, mengamanahkan bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang wilayah (tahapan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian), harus dilakukan secara komprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif, dan efisien dengan memperhatikan faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan kelestarian lingkungan hidup. Dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah, telah diupayakan adanya keterpaduan pembangunan sektoral dan wilayah/daerah. Wujud operasional secara terpadu melalui pendekatan wilayah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang komprehensif dan berhirarki dari tingkat Nasional, Provinsi sampai Kabupaten/Kota. Sesuai dengan perubahan paradigma baru bahwa penataan ruang merupakan suatu alat yang dapat mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah, menterpadukan antar sektor dan mensinkronisasikan program pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Maka penyusunan rencana tata ruang dalam lingkup Kabupaten Pekalongan menjadi penting artinya untuk mewujudkan keserasian pemanfaatan ruang sesuai dengan kebutuhan daerah dan kemampuan daya dukung lingkungannya. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan mempunyai tujuan terwujudnya Ruang Daerah yang produktif berbasis industri dan pertanian yang didukung oleh sektor perdagangan dan jasa dalam sistem wilayah terpadu dan berkelanjutan. 1. Strategi Pengembangan Wilayah Strategi dalam rangka pengembangan wilayah Kabupaten Pekalongan dilakukan melalui : a. Strategi pengembangan pusat pelayanan guna mendorong pertumbuhan dan pemerataan perkembangan wilayah, meliputi: 1) membagi wilayah fungsional daerah berdasarkan morfologi alam dan kondisi sosial ekonomi; 2) mengembangkan pusat pelayanan baru yang mampu berfungsi sebagai PKLp; dan 3) mengoptimalkan peran ibukota kecamatan sebagai PPK. b. Strategi pengembangan prasarana daerah, meliputi: 1) meningkatkan kualitas jaringan jalan yang menghubungkan antara simpul-simpul kawasan produksi dengan kawasan pusat pemasaran; 2) meningkatkan pelayanan sistem energi dan telekomunikasi; 3) mengembangkan sistem prasarana sumberdaya air; 4) mengembangkan sistem jaringan limbah di kawasan peruntukan industri dan kawasan perkotaan; 5) mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana alam; dan 6) mengembangkan sistem sanitasi lingkungan. c. Strategi pengembangan industri, meliputi : 1) mengarahkan pengembangan kegiatan industri besar dan menengah di kawasan peruntukan industri; 2) pengembangan kawasan industri; 3) mengembangkan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian; 4) mengembangkan industri kreatif yang berbahan baku lokal; dan 5) mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan industri. VI. 24