Infeksi Nosokomial. Chairuddin P. Lubis. Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

BAB VIII INFEKSI NOSOKOMIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat

I. PENDAHULUAN. Air susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikroorganisme penyebab penyakit infeksi disebut juga patogen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke rumah sakit untuk menjalani perawataan dan. pengobatan sangat berharap memperoleh kesembuhan atau perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Musadad, Lubis, &Kasnodihardjo, 1993).

I. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

KUESIONER PENELITIAN. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka

Universitas Sumatera Utara

Pendahuluan BAB I. A. Latar Belakang Masalah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DEMAM TIFOID DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

BAB I PENDAHULUAN. bahan partikulat debu dan tetesan cairan, yang semuanya mengandung. rumah sakit yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

BAB II TINJAUAN TEORI

Management Healthcare Associated Infections (HAIs)

TINDAKAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL LUKA PASCA BEDAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat untuk melindungi bayi sebelum, selama dan sesudah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN

BAB I PENDAHULUAN. Angka morbiditas dan mortalitas pneumonia di seluruh dunia sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

Skala Jawaban I. KUISIONER A : DATA DEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

BAB 1 PENDAHULUAN. di udara, permukaan kulit, jari tangan, rambut, dalam rongga mulut, usus, saluran

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi.

BAB I PENDAHULUAN. empat kegiatan pokok yaitu asuhan gizi pasien rawat jalan, asuhan gizi. pasien rawat inap, penyelenggaraan makanan, penelitian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan. kematian tertinggi di dunia. Menurut WHO 2002,

BAB 1 PENDAHULUAN. melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan 1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia (Anonim, 2004).

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection. (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, angka kejadian penyakit infeksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kematian di dunia.salah satu jenis infeksi adalah infeksi

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh nilai-nilai individu dan kebiasaan yang dapat. mempengaruhi kesehatan dan psikologis seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 72 jam perawatan pada pasien rawat inap. Pada suatu rumah sakit yang

1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) sebagai institusi pelayanan kesehatan, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke dalam

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

I. PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial terjadi di seluruh negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. jamur, dan parasit (Kemenkes RI, 2012; PDPI, 2014). Sedangkan infeksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare

BAB 1 PENDAHULUAN. penting bagi kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perhatian terhadap infeksi daerah luka operasi di sejumlah rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

RSCM KEWASPADAAN. Oleh : KOMITE PPIRS RSCM

BAB I PENDAHULUAN. kadang-kadang mengakibatkan kematian pada pasien dan kerugian keuangan

GAMBARAN CUCI TANGAN PERAWAT DI RUANG RA, RB, ICU,CVCU, RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

Hasil Uji Kepekaan Bakteri Yang Diisolasi Dari Sputum Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Di Poliklinik BP 4 Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium

Transkripsi:

Infeksi Nosokomial Chairuddin P. Lubis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Definisi Infeksi nosokomial disebut juga infeksi rumah sakit (hospital infection atau associated infection) adalah infeksi yang terjadi pada seseorang penderita yang sedang dirawat atau berobat jalan di rumah sakit dan waktu dirawat tidak sedang dalam masa tuna suatu penyakit menular. Penyebab 1. Bakteri baik gram positip maupun, gram negatip. Virus. Jamur 4. Parasit Cara penularannya Vehicle Sumber Vector penderita Infeksi Intermediate host Sumber penularannya 1. Community acquired infection Umumnya tiap-tiap rumah sakit telah mempmyai policy untuk menempatkan dan perawatan dari penderita dengan penyakit menular. Problema timbul bila diagnosa tidak segera dapat ditegakkan sesaat penderita masuk ke rumah sakit, sehingga penderita bisa menularkan penyakitnya pada penderita lain. Penyakit yang sering di masyarakat secara umum adalah tuberkulosis, demam tifoid, gastroenteritis yang infective, hepatitis, morbilli, infeksi streptococcus, diphtheria dan banyak lainnya lagi.. Cross Infection (Infeksi silang) Kebanyakan orang menganggap bahwa infeksi silang inilah yang dimaksud dengan infeksin osokomial. Infeksi ditularkan dari penderita atau anggota staf rumah sakit ke penderita lainnya. e-usu Repository 004 Universitas Sumatera Utara 1

. Infection acquired from the environtment Keadaan lingkungan ini selalu dituduh sebagai penyebab infeksi nosokomial. Seperti lingkungan yang kotot dalam rumah sakit, alat-alat untuk pemeriksaan atau pengobatan. Infeksi atau keracunan dari makanan yang disediakan di rumah sakit. 4. Self infection (Infeksi diri sendiri) Ini adalah penyebab infeksi nosokomial yang tersering. Disini kuman-kuman jaringan tubuhnya dan menimbulkan penyakit. Misalnya pada pemberian antibiot flora usus. Flora usus yang tadinya tidak patogen, oleh karena terjadinya empat komponen yang terlihat di bawah ini merupakan gambaran dari hospital infection. Faktor-faktor yang menentukan terjadinya infeksi Mudah atau tidaknya seseorang terkena infeksi tergantung pada beberapa faktor seperti: 1. Virulensi kuman.. Jumlah kuman. Tempat yang rentan pada penderita 4. Lamanya kontak dengan penyebab infeksi 5. Daya tahan 6. Faktor-faktor lain Ad. 1. Virulensi Kuman Kuman-kuman pathogen biasanya mempunyai kemampuan untuk mengadakan infeksi dan berkembang biak dalam tubuh normal. Derajat kemampuan inilah yang diartikan sebagai virulensi. Kuman-kuman pathogen inilah yang biasanya menyebabkan infeksi nosokomial. Beberapa microorganisme yang biasanya tidak virulen pada seseorang normal tetapi suatu waktu bisa pathogen bila daya tahan seseorang terganggu. Ad.. Jumlah kuman Makin banyak jumlah kuman yang masuk pada seseorang, makin banyak kuman yang berkembang biak. Kuman-kuman avirulen dapat menjadi pathogen bila jumlahnya cukup besar dalam pertumbuhannya (perkembang biakannya) tidak terhalang oleh kuman-kuman lain. Ad.. Tempat yang rentan pada penderita Kuman untuk pertama-tama menyerang jaringan, harus berada dalam suasana dan tempat yang susceptible atau suasana yang "cocok" untuk kemudian didikat dan berkembang biak. Ad.4. Lamanya kontak dengan penyebab infeksi Lamanya kontak dengan penyebab infeksi, atau langsung tubuh memberikan perlawanan terhadap infeksi juga mempunyai peranan yang penting. Tubuh akan memberikan perlawanan yang kuat terhadap infeksi. Apabila organismenya yang masuk dalam jumlah yang sedikit, maka tubuh akan berhasil mengatasinya, tetapi bila kuman e-usu Repository 004 Universitas Sumatera Utara

yang jumlahnya kecil ini mengadakan infeksi terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama maka akan memberikan resiko yang cukup berarti terhadap tubuh. Ad.5. Daya Tahan Tubuh Kemampuan seseorang untuk melawan infeksi dipengaruhi oleh mekanisme daya tahan tubuh dan keadaan kesehatan umumnya. Kekebalan tubuh meliputi: - intak tidaknya tubuh: kulit, selaput lendir - normal tidaknya sistem kekebalan humorall dan cellular Sedangkan keadaan kesehatan pada umumnya meliputi: Keadaan gizi Adanya pengaruh obat-obatan Usia muda/tua Sebagaimana kita ketahui di dalam rumah sakit dirawat orang yang memang sedang menderita sesuatu penyakit, dan biasanya daya tahan orang tersebut akan menurun dan sangat rentan terhadap infeksi, sehingga dianya akan mudah terkena infeksi (compromised host). Oleh karena itu infeksi nosokomial lebih mudah terjadi. Hal-hal yang penting diperhatikan sebagai penyebab infeksi nosokomial pada rumah sakit: I. Faktor makanan Makanan yang disediakan untuk penderita yang dirawat, memegang peranan yang penting terhadap terjadinya out-break di rumah sakit. Hal ini terjadi bila makanan penderita ini sudah terkontaminasi. Makanan ini bisa sebagai penyebab keracunan (Food poisoning) ataupun infeksi melalui kuman-kuman yang mengkontaminasi makanan. Harus diingat dapur rumah sakit harus menyiapkan makanan untuk sampai 4 kali perhari dan untuk penderita yang dirawat dengan berbagai penyakit dan dari berbagai bagian. Dapat dibayangkan kesibukan yang terjadi/dialami dapur sehingga kemungkinan keracunan/infeksi melalui makanan sangat memungkinkan. Untuk ini kebersihan dan disiplin staf sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya out-break melalui makanan. Pencegahan dapat dilakukan dengan 1. Sediakan dapur yang memenuhi persyaratan. Hygiene perseorangan petugas dapur harus terjamin. Penyimpanan makanan yang sudah dimasak harus baik 4. Makanan yang sudah dimasak jangan terkontaminasi dengan makanan yang mentah 5. Cara memasak makanan sangat penting 6. Makanan sebaiknya segera diberikan pada pasien sesudah siap dimasak II. Faktor alat Alat bisa merupakan sumber infeksi nosokomial bila tidak tabu cara perawatan dan kebersihannya seperti: e-usu Repository 004 Universitas Sumatera Utara

Untuk pengobatan pemberian suntikan, pemasangan infus, pemasangan kateter dan lain-lain. Untuk mendukung pembuatan diagnosa seperti: pemeriksaan laboratorium, arteriografi, biopsi, dan sebagainya. III. Bahan yang dipakai dirumah sakit seperti: pakaian, selimut, tempat tidur dan sebagainya. IV. Faktor petugas baik sewaktu: pemeriksaan memandikan fisioterapi dan sebagainya PENCEGAHAN UMUM A. Pada community acquired infection, tindakan: 1. Edukasi, terutama untuk tenaga dokter sehingga dapat membuat diagnosa banding pada penderita yang masuk.. Ruang rawatan, harus mempunyai ruang rawatan tersendiri yaitu untuk isolasi temporer, hal ini diperlukan bila diagnosa belum dapat ditegakkan secara segera.. Diagnosa harus dapat ditegakkan sesegera mungkin untuk bantuan pemeriksaan laboratorium 4. Bila penderita dirawat diruang terbuka, harus dipunyai suatu skema untuk mentrace penderita yang sempat terkontak B. Pada Cross Infection Edukasi harus difokuskan pada hygiene dan house keeping yang baik dengan: mencuci tangan pembersihan debu pemisahan dari penderita dan staf yang menularkan penyakit alat yang bersih Dokter dan perawat harus cepat tanggap bila penderita yang berdekatan menderita penyakit yang sama C. Infection acquired ftom the environment: 1. Kebersihan ruangan yang baik. Kebersihan petugas/staf yang baik.. Petugas dapur harus telah mengalami pendidikan dan mengerti tentang hygiene. D. Self Infection: Ini penyebab terbanyak dari infeksi nosokomial termasuk diantaranya yang terbanyak adalah post operative infection, urinary infection dan septicaemia. Pendidikan yang dibutuhkan adalah terutama untuk staf dimana harus diketahui bahwa dalam keadaan normal kita menjumpai adanya mikroorganisme pada tubuh kita yang mengadakan simbiose dengan tubuh kita. e-usu Repository 004 Universitas Sumatera Utara 4

Jadi setiap tindakan baik penggunaan antibiotik maupun sewaktu tindakan lainnya yang dapat merubah lingkungan kuman dan perpindahan kuman ke tempat lainnya menimbulkan infeksi. ILUSTRASI KASUS INFEKSI NOSOKOMIAL PADA BAYI BARU LAHIR DI RS DR. PRINGADI MEDAN 1 OKTOBER 199 S/D 1 DESEMBER 199 Tabel I. Distribusi Jenis Kelamin dan Berat Badan JENIS KELAMIN > 500 GM < 500 GM TOTAL Laki laki Perempuan 56 14 4 44 99 58 Jumlah 670 87 757 Tabel II. Cara persalinan dengan Infeksi Nosokomial CARA PERSALINAN INFEKSI NOSOKOMIAL TOTAL Partus spontan Sectio cesaria Ekstraksi. V 9 10 475 144 116 484 154 119 Jumlah (.9%) 75 757 X = 8.965 DF = p = 0.011 (<0.05) X = (p-s) = 7.15 DF = 1 p = 7.484E -0 (<0.05) X = (p-e)= 0.009 DF = 1 p = 0.90 X = (s-e) = 1.54 DF = 1 p = 0.14 P = Partus spontan s = Sectio cesaria e = ekstraksi vakum Tabel III. Hubungan Infeksi Nososkomial dengan Berat Badan lahir INFEKSI NOSOKOMIAL > 500 GM < 500 GM TOTAL (+) (-) 1 657 9 78 75 JUMLAH (.9%) 75 757 e-usu Repository 004 Universitas Sumatera Utara 5

Tabel IV. Jenis Infeksi Nososkomial dengan Berat Badan Lahir INFEKSI NOSOKOMIAL > 500 GM < 500 GM TOTAL Infeksi tali pusat Konjungtivitis Gastroenteritis Stomatitis Pneumoni Sepsis Neonatorum 6 0-0 0 6(7,%) 5(,7%) (1,6%) (9,1%) 4(18,%) (9,1%) JUMLAH 1 9 Tabel V. Hubungan Infeksi Nosokomial dengan Rawatan penderita TEMPAT RAWATAN PENDERITA Bangsal perinotologi INFEKSI (+) NOSOKOMIAL (-) TOTAL Bangsal neonati 19 08 57 7 50 JUMLAH 75 757 X = 1.59 DF = 1 P = 1.909E 08 ( p<0.001 ) Tabel VI. Keadaan Akhir Penderita Infeksi Nosokomial KEADAAN AKHIR PENDERITA TOTAL Sembuh 11(50,0%) Pulang atas permintaan sendiri 8 (6,4%) Meninggal (1,6%) Jumlah KEPUSTAKAAN Ayliffe.G, 1981. Hospital infection, desinfection of the skin. Postgraduate doctor, 1981 vol. 1 No. 6 14-144 Mayon White RT, [s.a].: Hospital infection, education and organization. Postgraduate doctorvol. 1 No. 8 189-19. Chairuddin P. Lubis [et.al],[s.a]. Infeksi nosokomial pada bayi baru lahir di RSUD DR. Pirngadi Medan e-usu Repository 004 Universitas Sumatera Utara 6