BAB V KONSEP V.1. Konsep Lingkungan V.1.1. Zoning Tapak Zoning dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : 1. Publik Berada dibagian depan dan sekitar area bangunan untuk memberikan akses bagi pengunjung untuk menikmati area publik serta menyumbangkan ruang terbuka untuk kota. 2. Semi Publik Berisikan ruang-ruang dengan kegiatan khusus agar memiliki akses langsung ke jalan besar. 3. Privat Diletakkan agak masuk ke dalam tapak dan jauh dari jalan raya untuk mengurangi kebisingan. Diletakkan agak kebelakang agar mudah dalam pengolahan dan hubungannya dengan servis. 4. Servis Diletakkan dibagian belakang, agar langsung berhubungan dengan side entrance. Diletakkan dibagian belakang agar tidak mengganggu dan menutupi tampak bangunan.
Area Publik Semi Publik Area Privat Area Servis Gambar 66. Zoning Tapak V.1.2. Sirkulasi ke Dalam tapak OUT IN Main Entrance IN OUT Area Servis / Loading Dock
Gambar 67. Pencapaian ke dalam Tapak Saya memilih sirkulasi seperti gambar di atas karena tidak terjadi crossing di luar tapak maupun di dalam tapak dan sirkulasi menjadi lebih terarah. V.2. Konsep Programatik V.2.1. Pelaku Kegiatan Pelaku Tamu menginap Tamu tidak menginap & membership Pengelola & karyawan Pelayanan Kegiatan Check in & check out Makan, minum, olahraga Menghadiri pernikahan, seminar, dll Mendaftar ke resepsionis atau salah satu fasilitas. Menggunakan fasilitas yang ada (restaurant, bar, olahraga, ruang serba guna, dll). Kegiatan yang berkaitan dengan kelangsungan kegiatan hotel dengan melibatkan seluruh pengelola dan karyawan hotel. Melayani kebutuhan para tamu seperti mengangkat barang-barang tamu, mencuci pakaian, menyetrika, mempersiapkan makanan dan minuman, membersikan prabot, dsb. Tabel 24. Pelaku dan kegiatan V.2.2. Program Ruang Total Tabel Keseluruhan 25. Total Keseluruhan Luasan No Ruang Luas(M2) 1 Area Publik 823,875
2 Area Rental & Concession 455,091 3 Area Restoran 605,494 4 Area Meeting 1434 5 Area Hotel 12.204,858 6 Area Kolam Renang 991,9 7 Area Lapangan 1197 8 Area Administrasi 439,208 9 Area Purchasing 324,576 10 Area House Keeping 238,464 11 Area ME 294,4 12 Area Parkir 8316 Total 27.324,866 V.3 Konsep Bangunan V.3.1. Masa Bangunan Pada perancangan hotel resor ini, dipilih pola masa bangunan tunggal karena beberapa pertimbangan sebagai berikut: Memudahkan dalam pengawasan sirkulasi dari kamar ke kamar, dari lobby ke kamar, dll. Membuat hubungan atar ruang yang lebih mudah dan efektif. Mengoptimalkan lahan terbuka hijau dan area publik. Aktifitas yang terpusat sehingga pengawasan keamanan dan sirkulasi menjadi lebih mudah. Gambar 68. Pola Masa Bangunan
V.3.2. Bentuk Dasar Bangunan Bentuk persegi panjang ini didapatkan dari analisa tapak, lingkungan, matahari, angin, orientasi dan sirkulasi yang dijabarkan pada bab IV. Setelah melakukan analisa bentuk dasar bangunan yang dijabarkan pada bab IV, maka terbentuk bentuk seperti gambar disamping, gabungan persegi dan lingkaran. Menyesuaikan dengan topik dan tema yaitu Penerapan Teknologi Struktur Beton untuk Menciptakan Metafora, karena hotel resor ini terletak di dekat laut dan di kawasan tersebut terdapat banyak kapal, maka bentuk bangunan hotel resort ini terinspirasi dari bentuk kapal pesiar. Gambar 69. Bentuk Dasar Bangunan
V.3.4. Struktur Tanah tapak yang diambil adalah tanah reklamasi, sehingga tanahnya lembek, untuk menemukan tanah keras diperlukan kedalaman yang sangat dalam. Dari perbandingan di atas, maka pondasi yang digunakan pada hotel resort ini adalah pondasi ting pancang. Kemampuannya menahan gaya vertikal dan bisa mencapai kedalaman tertentu membuat pondasi tiang pancang ini cocok digunakan di bangunan hotel resor ini apalagi bangunan hotel ini adalah bangunan bertingkat tinggi. Gambar 70. Pondasi Tiang Pancang 1.Struktur Atas Struktur untuk menahan lantai dibantu oleh kolom dan plat lantai cor beton yang menggunakan bahan beton bertulang. Atapnya memakai struktur cor beton bertulang. V.3.5. Material Bangunan yaitu : Material bangunan pada hotel resor ini dibagi menjadi beberapa bagian,
3 2 1 Gambar 71. Material Bangunan - Kamar Tidur 1. Lantai (dicor, beton bertulang) : Karena hotel ini hotel bintang 4 makaa material lantainya adalah granit dan marmer. Gambar 72. Granit, Marmer, dan Karpet. 2. Dinding (bata, tulangan besi, dan dicor) : Ada yang dicat, ada yang menggunakan wallpaper, ada yang dari kaca, ada yang dilapisi dengan marmer, ada yang dilapisi dengann kayu dan material lainnya.
Gambar 73. Wallpaper 3. Plafond ( gypsum) : Dicat. Gambar 74. Plafond Gypsum 4. Material eksterior bangunannya kebanyakan dari beton dan kaca. Gambar 75. Beton dan Kaca V.3.6. Sistem Utilitas
Listrik Sumber daya listrik berasal dari PLN dengan penurunan tegangan di traffo dan didistribusikan mealui panel utama dan sub panel. Tersedia sarana genset untuk pengganti tenaga listrik dalam keadaan darurat. Penerangan PLN ATV Panel Cabang Pompa Traffo Panel Utama AC Genset ATV Panel Cabang Komunikasi Gambar 76. Konsep Diagram Listrik Teknologi Sistem Pencahayaan Pencahayaan dalam hotel resort ini akan menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Tidak semua ruangan memakai pencahayaan buatan, contohnya adalah ruang serba guna. Ruang serba guna menggunakan pencahayaan buatan dikarnakan ruang serba guna fokusnya adalah ke dalam atau terpusat ke dalam jadi tidak perlu menggunakan jendela. Sistem Penghawaan
Penghawaan dalam hotel resort ini menggunakan penghawaan buatan dan beberapa penghawaan alami untuk ruang-ruang yang bisa secara langsung bersinggungan dengan ruang luar, contohnya adalah restaurant. Hampir dari seluruh ruang yang ada di hotel resort ini menggunakan penghawaan buatan, dikarnakan udara sekirar yang mengandung banyak garam sehingga kulit manusia akan menjadi lengket, udara yang cenderung panas, dan standarisasi hotel yang mengharuskan sebagian besar ruangan memakai AC. Untuk mendapatkan suasana yang dapat dirasakan nyaman, maka suhu didalam ruangan sebaiknya berkisar antara 18 30 o C dengan kelembaban sekitar 45 hg- 55 hg. Jika terdapat di derah yang suhunya tinggi maka menggunakan AC unit, yaitu dengan sistim AC sentral dan Package unit, sehingga penghawaan dalam apartemen ini dibantu dengan alat pengatur udara untuk mendapatkan kenyamanan yang diinginkan. Sistem Keamanan 1. Keamanan Terhadap Pencuri Untuk menghindari pencuri, maka pintu masuk ke dalam tapak dan pintu masuk ke dalam bangunan dibuat terbatas agar mudah dikontol. Pintu masuk ke dalam tapak hanya ada satu, sedangkan pintu masuk ke dalam bangunan ada dua (satu untuk pintu masuk utama dan satu lagi untuk loading dock). Penggunaan CCTV yang diletakkan di sudut-sudut ruangan untuk
mengontrol aktivitas pengunjung dan adanya sistem alarm apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hotel resort ini juga menggunakan system electronic ID untuk ruang-ruang pengelola. 2. Pengamanan Terhadap Pengrusakan Untuk menghindari pengrusakan maka dibuat penataan landscape dengan pemagaran, lampu-lampu, pembentukan zona-zona tertutup dan terbuka. Sistem Kebakaran Ada beberapa macam sistem pemadam api, yaitu sebagai berikut : Penguraian : yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan bendabenda yang mudah terbakar. Pendinginan : yaitu menyemprotkan air pada benda-benda yang terbakar dengan sprinkler air yang diletakkan merata pada ruangruang apartemen. Isolasi/Sistem lokalisasi,yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2. Penanggulangan bahaya kebakaran dapat dilaksanakan melalui 2 cara, yaitu : Elemen pencegahan aktif fire precaution : - Water Sprinkler
- Alat pemadam kimia portable - Fire Hydrant dan House Rell. - Gas System (CO2, Hakin 1211) - Smoke Detector - Thermal/Heat Detector Elemen pencegahan pasif fire precaution : - Pintu keluar darurat/emergency - Koridor dan jalan keluar - Tangga kebakaran - Lift Sistem Penangkal Petir Instalasi penangkal petir ialah instalasi atau komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menayalurkannya ke tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem penangkal petir: Keamanan secara teknis. Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan. Ketahanan mekanis. Ketahanan terhadap korosi.
Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi. Faktor ekonomis. Sistem Komunikasi Alat yang dipakai adalah jaringan telepon, telex, internet LAN, dan wireless, intercom, GPS, dan loudspeaker. Sistem Air Bersih Kebutuhan air bersih ini diperlukan untuk unit hunian serta keperluan penanggulangan kebakaran. Untuk keperluan-keperluan tersebut sistem penyediaan air bersih yang dipakai adalah Sistem Down Feed distribution, keuntungannya ialah distribusi merata dan kerugiannya ialah terdapat reservoar di atap, beban pada atap. Sumber air yang bisa di pakai adalah : 1. PAM, tetapi penyediaan air bersih melalui PAM masih kurang mencukupi yaitu hanya sekitar 60% dari total kebutuhan. 2. Sumur Bor, merupakan pilihan sumber air bersih yang baik, dimana pelaksanaannya dapat diawasi dengan mematuhi syarat serta peraturan yang berlaku.
Untuk penggunaan sistem penyediaan air secara down-feed, penggunaan reservoar air perlu diperhatikan sistem penghisapan serta dimensi pipa agar distribusi air dapat merata. Penampungan air untuk kebutuhan penanggulangan kebakaran, jumlahnya disesuaikan dengan syarat yang ditetapkan yaiut 100 m 3 tiap bangunan, yang mana reservoarnya diletakkan pada atap bangunan. Kebutuhan akan air bersih : - air dingin. - air panas: sistem dengan tanki atau sistem tanpa tanki. Sistem Pembuangan Air Kotor Air kotor yang terbuang akan masuk kedalam tempat pengolahan limbah dan kemudian akan dipakai kembali. Hal ini dilakukan guna meningkatkan efesiensi penggunaan air dalam bangunan. Air hujan juga sebisa mungkin ditampung agar bisa diolah dan digunakan kembali ke dalam bangunan. Air Hujan Bak Kontrol Pengolahan Limbah Reservoir Air Kotor Bak Kontrol Rembesan Riol Kota
Gambar 77. Diagram Air Kotor Sistem Pembuangan Sampah Dua macam sistem pembuangan sampah dapat digunakan: melalui shaft sampah. Dari tiap-tiap lantai terdapat shaft-shaft pembuangan sampah yang kemudian ditampung di penampungan utama di bagian bawah bangunan. Setelah dipadatkan lalu diangkut oleh truk sampah. Ditampung. Dimana sampah ditampung oleh masing-masing unit hunian untuk kemudian diangkut oleh petugas kebersihan. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan karat, dan kedap air. Permukaan bagian dalam halus dan rata. Mempunyai tutup yang mudah ditutup atau dibuka tanpa mengotori tangan. Jumlah dan volume tempat sampah sesuai dengan produksi sampah per hari. Mudah diisi dan dikosongkan. Sampah dari setiap ruang diangkut setiap hari.