BAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

Ringkasan Skripsi. belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

Ringkasan Novel Grotesque

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI. Pengaruh Interaksi Sosial pada Perilaku Enjokousai Tokoh Tomoko dalam Film

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL GROTESQUE, SINOPSIS CERITA NOVEL GROTESQUE, INTERAKSI SOSIAL DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK SISWA PADA NOVEL GROTESQUE

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE. pada penulisan skripsi ini. Teori yang ada pada bab ini adalah teori teori yang

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fisik, tetapi juga perubahan emosional, baik remaja laki-laki maupun perempuan.

Bab 1. Pendahuluan. Sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode, sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman, dan pengaruh budaya barat merubah pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN. cuarahan hati pengarang. Cara pengarang menghadirkan tokoh merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB I PENDAHULUAN. sama lain dan saling mempengaruhi. Semua manusia awalnya polos dan tak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

Bab 1. Sebelum Perang Dunia (PD) II, kebanyakan orang Jepang tinggal dalam satu atap

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

Bab 1. Pendahuluan. Jepang memiliki beraneka ragam seni kebudayaan seperti matsuri, odori, film,

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI PERILAKU ONANI PADA REMAJA LAKI-LAKI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 5. Ringkasan. Karena akhir-akhir ini film Jepang mulai kembali menyita perhatian para

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab 5. Ringkasan. Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh

ABSTRAK. Kata kunci: psikologi sastra, Nymphomania, perilaku menyimpang.

BAB I PENDAHULUAN. ikatan yang bernama keluarga. Manusia lahir dalam suatu keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang

BAB I PENDAHULUAN. (1994:10) Sastra juga sebagai pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan

KAJIAN PSIKOLOGI WANITA TERHADAP NOVEL SOLD KARYA PATRICIA McCORMICK SKRIPSI. Oleh. Yunita Trisnaningtyas NIM

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

Bab 5. Ringkasan. Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Adapun tujuan dan metode penelitian juga tercantum dalam pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tuhan menciptakan jenis manusia menjadi dua yaitu pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN. Berpacaran sebagai proses dua manusia lawan jenis untuk mengenal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

BAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sastra lahir dari keinginan awal manusia untuk membuktikan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan dalam dua bentuk yang berbeda, baik. secara fisik maupun psikis, yang kemudian diberi sebutan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil survei yang dilakukan Hotline Pendidikan dan Yayasan Embun

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sorotan masyarakat sekarang ini, namun masih terbatasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah seksualitas merupakan salah satu topik yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja menunjukkan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

Bab 4. Simpulan dan Saran. disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda di setiap diri individu. Semuanya berkembang sesuai dengan apa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kelompok, bahkan sebuah bangsa (Lubis, 2010). menyatakan cinta dan menyatukan kehidupan secara intim (Carle, 2010).

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali setiap individu akan mengalami masa peralihan ini.

BAB IV GAMBARAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, pada tahun 2010 tercatat 48 % kekerasan terjadi pada anak,

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 5 Ringkasan Pada bab ini yang juga merupakan bab terakhir dalam skripsi ini, penulis akan memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya Natsuo Kirino. Bab pertama, yaitu berisi latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Adapun pada latar belakang, penulis memaparkan tentangpermasalahan seksualitas menurut Abidin (2010), pengertian seksual secara umum, karakteristik seksual menurut Hurlock (1991), pengertian karya sastra menurut Wellek & Warren (1995), pengertian novel menurut Siswantoro (2005), sekilas tentang Natsuo Kirino, cerita sinopsis novel Grotesque, gambaran tokoh Yuriko Hirata, pengertian hiperseksual, dan juga tema permasalahan yang ingin diteliti oleh penulis. Adapun pada rumusan permasalahan, penulis memaparkan tentang analisis latar belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata. Adapun pada ruang lingkup permasalahan, penulis memaparkan tentang menganalisis latar belakang penyebab hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang penyebab hiperseksualyang diderita olehtokoh Yuriko Hirata ditinjau dari sisi psikologi. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar para pembaca dapat memahami pengertian dari penyakit hiperseksual tersebut serta latar belakang yang menyebabkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual. 48

Selain itu, adapun pada metode penelitian, penulis menggunakan metode kepustakaan dan metode deskriptif analitis, dan juga mengambil data dengan cara mengumpulkan data-data dari sejumlah buku, jurnal, artikel dan situs internet yang berkaitan dengan bahan yang diteliti. Adapun pada sistematika penulisan, penulis menggunakan sistematika penulisan yaitu pendahuluan, landasan teori, analisis data, simpulan dan saran, dan ringkasan. Bab kedua, adalah landasan teori. Pada skripsi ini penulis menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam penelitian tersebut. Teori yang digunakan oleh penulis adalah teori penokohan, teori psikologi, teori psikologi abnormal, teori hiperseksual dan konsep kazoku. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (2005), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Ishihara (2009:42) mengatakan bahwa Hero adalah tokoh utama yang tidak hanya sebagai orang baik, tetapi juga tokoh utama dapat sebagai seorang yang jahat. Sarwono (2010:1) mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa. Menurut Kartono (2009:25), psikologi abnormal adalah salah satu cabang dari psikologi yang menyelidiki segala bentuk gangguan mental dan abnornalitas jiwa seseorang. Kafka (2009) mengatakan bahwa penyakit gangguan hiperseksual adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki gangguan perilaku seksual, dorongan seksual dan hasrat seksual secara berlebihan untuk semua jenis kelamin. Kartono (2009:242), penyakit gangguan hiperseksual adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki gangguan perilaku seksual, dorongan seksual dan hasrat seksual secara berlebihan yang pelaku hiperseksual merupakan wanita saja. Menurut Kiyomi dalam Hashibuan (2001:5), kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat antara kakak, adik, 49

ayah, ibu sebagai dasar dan dengan didukung oleh rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Bab ketiga, merupakan analisis data. Pada skripsi ini penulis memaparkan tentang data-data yang dianalisis berdasarkan teori-teori yang digunakan. Data-data yang telah dianalisis yaitu analisis kekurangan kasih sayang dan kehangatan emosional pada masa kanak-kanak sehingga gadis atau wanita tersebut memiliki nafsu terhadap cinta dan seks yang dikaitkan dengan konsep kazoku, analisis ketegangan-ketegangan emosional yang disalurkan dalam bentuk relasi seks tanpa terkendali, analisis sebagai kompensasi pembalasan dendam terhadap ayah sendiri yang dibencinya atau terhadap pria lain dari mantan kekasihnya yang tidak setia. Pada skripsi ini penulis juga memaparkan bagaimana tokoh Yuriko Hirata tidak mendapatkan kasih sayang dan kehangatan emosional sejak kecil. Yuriko kehilangan sosok ibunya yang meninggal karena bunuh diri dan juga kehilangan sosok ayahnya yang tidak mencintainya sebagai seorang anak. Ibunya membenci Yuriko karena Yuriko semakin tidak mirip sama sekali dengan ibunya yang berwajah oriental. Ibunya Yuriko semakin terguncang karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di Swiss sehingga mengakibatkan ia mengakhiri hidupnya dengan cara melakukan bunuh diri. Keluarga Yuriko termasuk dalam bentuk Kaku Kazoku (keluarga inti) yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak. Pada umumnya hubungan kaku kazoku terasa lebih erat karena anak-anaknya belum menikah sehingga proses sosialisasi dalam keluarga akan lebih mendalam. Akan tetapi, situasi di dalam hubungan keluarga Yuriko tidak demikian. Selain dibenci oleh ibunya, Yuriko juga dibenci oleh kakak perempuannya karena sama sekali berbeda secara fisik. Karena tidak mendapatkan kasih sayang secara emosional dari kedua orang tuanya dan 50

kakak perempuannya, Yuriko mencari cara agar ia mendapatkan kasih sayang dengan cara yang telah melewati batas yaitu melakukan hubungan seksual dengan laki-laki. Lambat laun, Yuriko mulai terlibat dalam prostitusi. Selain itu, pada bagian ini penulis juga memaparkan bagaimana Yuriko tidak mampu mengendalikan hasrat seksualnya. Yuriko melakukan hubungan seksual dengan adik laki-laki dari ayahnya, Karl ketika ia berada di Swiss. Lalu, ketika kembali ke Jepang, ia melakukan hubungan seksual dengan Johnson yang merupakan seorang pengusaha Amerika yang juga teman dari ayahnya Yuriko. Yuriko kerap dijuluki sebagai kompleks lolita, suatu daya tarik yang dimiliki oleh seorang perempuan terhadap laki-laki yang lebih tua. Ia tidak mempedulikan bagaimana laki-laki tersebut secara fisik, semakin menyimpang laki-laki tersebut maka ia akan semakin tertarik. Pada bagian ini penulis juga memaparkan bagaimana Yuriko melampiaskan pembalasan dendam terhadap ayahnya dan juga terhadap laki-laki lain dengan cara melakukan hubungan seksual dan terlibat dalam prostitusi. Yuriko membenci ayahnya karena tidak setia terhadap ibunya dan telah melakukan skandal yang mengakibatkan ibunya melakukan bunuh diri meskipun ayahnya tidak memiliki cukup bukti yang kuat atas kematian ibunya. Yuriko tidak ingin menjadi milik siapapun dan juga mengatakan bahwa ia membenci laki-laki walaupun ia tidak dapat hidup tanpa laki-laki. Ia mengatakan bahwa laki-laki adalah musuh terbesarnya dan satu-satunya cara untuk melawan laki-laki adalah dengan cara melakukan hubungan seksual dengan mereka. Bab keempat, berisi simpulan dan saran. Pada skripsi ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari sebuah penelitian yang telah dianalisa dan 51

juga saran yang diberikan oleh penulis kepada pembaca. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik yaitu ada dua faktor yang menyebabkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual, yaitu faktor psikologis dan faktor keluarga. Selain faktor psikologis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata juga karena faktor keluarga yang mempengaruhi kehidupannya sejak kecil hingga ia dewasa yang mengakibatkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual. Adapun saran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca adalah selain membahas tentang hiperseksual juga dibahas tentang interaksi sosial dalam keluarga Jepang yang mempengaruhi jiwa perkembangan seseorang. 52