BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan

Parental Community: Sebuah Langkah untuk Memajukan PAUD. Leonie N. W.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications

KIP dan Perubahan Sikap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk

Pengertian Komunikasi

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II KERANGKA TEORI

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI. (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.

I. PENDAHULUAN Untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara komunikator dengan komunikan maka komunikator terlebih dahulu harus mengetahui unsur

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

TEKNIK MELOBBY & PERSUASI

KOMUNIKASI ORGANISASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada Bab IV di atas, maka dapat

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. dalam merumuskan asumsi dasar, untuk mengembangkan Strategi Komunikasi

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dari apa yang diterima dalam proses komunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kerangka Teori Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi terjadi setiap hari dimana saja. Komunikasi merupakan salah

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS MUSIK UNDERGROUND STRANGLE OVER HEAD CREW (SOHC) DI SALATIGA DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

12/10/2011 KELOMPOK? PERILAKU BERKELOMPOK & KOMUNIKASI TIPE KELOMPOK

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Definisi dan pengertian komunikasi juga banyak dijelaskan oleh beberapa ahli komunikasi. Komunikasi mengandung makna bersama sama (common). Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifat yang diambil dari communis, yang bermakna umum bersama sama (Wiryanto, 2004:5). Menurut Roger dan Lawrence (dalam Cangara, 2004:19), komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Tujuan utama digunakannya komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif yaitu yang mampu melahirkan efek dari komunikasi yaitu perubahan pendapat, sikap dan perilaku. Jadi efektivitas komunikasi tidak diukur hanya dari pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat, tetapi terutama adalah pada terjadinya perubahan dalam diri mereka untuk mendorong mereka melakukan tindakan sesuai dengan kita inginkan (Sutisna, 2001 : 266). Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara premier dan secara sekunder (Effendy, 2003:11): a. Proses komunikasi secara premier adalah proses penyampaian pikiran dan atau [erasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan media primer, yakni lambang (bahasa). b. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua dalam melancarkan komunikasinya sebagai sasran berada di tempat relatif jauh atau jumlahnya banyak.

2.2 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi baik secara makro (planned multi media strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda: 1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. 2. Menjembatani kesenjangan budaya (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan kemudian dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkanakan merusak nilai nilai budaya. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apa pun, strategi komunikasi harus didukung oleh teori, sebab teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudaj diuji kebenarannya. Keberadaan strategi tidak terlepas dari tujuan yang dicapai. Hal ini ditunjukkan oleh suatu jaringan kerja yang membimbing tindakan yang akan dilakukan, dan pada saat yang sama, strategi akan mempengaruhi tindakan tersebut. Ini berarti bahwa prasyarat yang diperlukan untuk merumuskan strategi adalah meningkatkan pemahaman tentang tujuan. Artinya, setelah kita bersama sama memahami hakikat dan makna suatu tujuan, maka kita menentukan strategi untuk mencapai tujuan. Tanpa tujuan, maka tindakan yang dibuat semata mata sekedar suatu taktik yang dapat meningkat cepat namun sebaliknya dapat merosot kedalam satu masalah lain. Contoh, setiap organisasi selalu merumuskan visi dan misi, itulah tujuan ideal suatu organisasi. Berarti, jika organisasi tidak menetapkan tujuan, baik secara implisit maupun eksplisit, yang tampak dalam rumusan

organisasi, maka kita juga tidak dapat merumuskan strategi untuk mencapai tujuan yang masih samar samar itu. Adanya tujuan memberikan kita peluang untuk merumuskan strategi yang dimulai dari tataran operasional hingga ke tataran konseptual. Memang selalu ada resiko jika kita merumuskan strategi yang tidak sesuai dengan tujuan, resiko terbesar adalah kita kehilangan peluang dan semua usaha yang kita lakukan akan sia sia belaka. Strategi komunikasi mempunyai makna yang berbeda dengan taktik. Strategi komunikasi menjelaskan sebuah tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas komuniasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Maka dari itu dalam menentukan sebuah strategi komunikasi akan selalu dihubungkan dengan: 1. Siapa saya bicara 2. Maksud apa saya bicara 3. Pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang 4. Cara bagaimana saya menyampaikan pesan kepada seseorang 5. Bagaimana mengukur dampak pesan tersebut. (Liliweri,2011:240). 2.3 Komunitas Hernawan (2008: 127) menyatakan bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain dari yang seharusnya dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar anggota komunitas tersebut karena ada kesamaan interest atau values. Irinatara (2004: 22) mendefinisi makna komunitas adalah sekumpulan individu yang mendiami lokasi tertentu dan biasanya terkait dengan kepentingan yang sama. Sedangkan menurut Wenger, McDermott dan Snyder (2002: 4) komunitas adalah sekumpulan orang yang saling berbagi masalah, perhatian atau

kegemaran terhadap suatu topik dan memperdalam pengetahuan serta keahlian mereka dengan saling berinteraksi secara terus menerus. Komunitas memiliki banyak makna. Komunitas dapat dimkanai sebagai sebuah kelompok dari suatu masyarakat atau sebagai sekelompok orang yang hidup disuatu area khusus yang memilii karakteristik budaya yang sama. Apapun definisinya, komunitas harus memiliki sifat interaksi. Interaksi yang ditekankan lebih kepada interaksi informal dan spontan dari pada interaksi formal, serta memiliki orientasi yang jelas. Ciri utama sebuah komunitas adalah adanya keharmonisan, egalitarian serta sikap saling berbagi nilai dan kehidupan. Hubungan dalam komunitas lebih jauh lagi akan menghasilkan sistem sistem komunikasi dan peraturan peraturan yang mengatur hubungan mereka, sehingga memunculkan kebudayaan yang mengikat satu sama lain (Bungin 2008: 29). Menurut Wenger, McDermott dan Snyder (2002: 24), komunitas mempunyai berbagai macam bentuk dan karakteristik, diantaranya: 1. Besar atau kecil Keanggotaan dibeberapa komunitas ada yang hanya terdiri dari beberapa anggota saja dan ada yang mencapai 1000 anggota. Besar atau kecilnya anggota disuatu komunitas tidak menjadi masalah, meskipun demikian komunitas yang memiliki banyak anggota biasanya dibagi menjadi sub divisi berdasarkan wilayah sub tertentu. 2. Terpusat atau tersebar Sebagian besar komunitas berawal dari sekelompok orang yang bekerja ditempat yang sama atau memiliki tempat tiggal yang berdekatan. Sesama anggota komunitas saling berinteraksi secara tetap serta ada beberapa komunitas yang tersebar di berbagai wilayah. 3. Berumur panjang atau berumur pendek Terkadang sebuah komunitas dalam perkembangannya, memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan jangka waktu keberadaan sebuah

komunitas sangat beragam. Beberapa komunitas dapat bertahan dalam jangka tahunan, tetapi ada pula komunitas berumur pendek. 4. Internal atau eksternal Sebuah komunitas dapat bertahan sepenuhnya dalam unit bisnis atau bekerjasama dengan organisasi yang berbeda. 5. Homogen atau heterogen Sebagian komunitas berasal dari latar belakang yang sama serta ada yang terdiri dari latar belakang yang berbeda. Pada umumnya jika sebuah komunitas berasal dari latar belakang yang sama komunikasi akan lebih mudah terjalin, sebaliknya jika komunitas terdiri dari berbagai macam latar belakang diperlukan rasa saling menghargai dan rasa toleransi yang cukup besar satu sama lain. 6. Spontan atau disengaja Beberapa komunitas ada yang terdiri dari tanpa adanya intervensi atau usaha pengembangan dari suatu organisasi. Anggota secara spontan bergabung karena kebutuhan berbagai informasi dan memiliki minat yang sama. Pada beberapa kasus, terdapat komunitas yang secara sengaja didirikan secara spontan atau disengaja tidak menentukan formal atau tidaknya sebuah komunitas. 7. Tidak dikenal atau dibawah sebuah institusi Sebuah komunitas memiliki berbagai macam hubungan dengan organisasi, baik itu komunitas yang tidak dikenali, maupun komunitas yang berdiri dibawah sebuah institusi. 2.4 Komunikasi Dalam Komunitas Komunikasi dalam komunitas adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam komunitas tersebut baik formal maupun informal (De Vito,1997 : 340), apabila komunitas semakin besar, maka demikian pula dengan pola komunikasinya juga akan lebih kompleks, sebagai gambaran pada sebuah komunitas yang beranggotakan hanya 4 (empat) orang akan

lebih sederhana komunikasinya dibandingkan dengan komunitas yang beranggotakan seribu orang. Dalam Komunikasi pada sebuah komunitas terdapat arah arus informasi ke atas dan ke bawah (De Vito, 1997). Arus komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah (anggota komunitas) ke tingkat atas (pemimpin komunitas). Arus komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Selain kedua arah komunikasi tersebut, terdapat juga arah komunikasi yang lateral, artinya arah komunikasi yang sejajar, antar teman, antar pemimpin perusahaan dan sebagainya, komunikasi komunitas pada arah ini memperlancar pertukaran informasi karena komunikator dan komunikan berada pada derajat tingkatan hierarki yang sama. 2.5 Solidaritas Solidaritas merupakan bentuk kepedulian, komitmen serta tanggung jawab akan hidup serta nasib orang lain sebagai sesama Solidaritas ini yang kemudian membuat individu sebagai anggota komunitas merasa senasib dengan sesamanya. Solidaritas sosial menjadi keharusan moral bagi keberadaan suatu masyarakat atau ikatan sosial. Tanpa solidaritas tidak hanya masyarakat atau kelompok sosial tidak bisa bertahan, lebih dari itu, individu tidak bisa berkembang secara penuh sebagai manusia. Solidaritas akan menjadi sangat kuat dirasa serta muncul secara spontan terutama dalam masyarakat komunal, yang diantara anggotanya telah saling mengenal hingga kemudian memunculkan ikatan emosional yang kuat hingga terkadang menjadi tidak rasional, solidaritas pada tahap ini menjadi sebuah tindakan yang asal solider. Ketika orang sekedar asal solider, asal ikut merasakan apa dirasakan oleh anggota lain, sekedar tidak mau menerima apa yang dialami oleh

anggota yang lain, orang mudah terbawa emosi dan hanyut dalam tindakantindakan membabi buta. 2.6 KERANGKA BERPIKIR KOMUNITAS STRANGLE OVER HEAD CREW STRATEGI KOMUNIKASI SOLIDARITAS BAB III Bagan 2.1. Kerangka Pikir Peneliti